• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori

2. Persepsi Siswa Tentang Perhatian Orang tua a. Pengertian perhatian

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) perhatian berarti hal perbuatan memperhatikan33, hal

32 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbđť‘ŽĚ…h: Pesan, Kesan dan

Keserasian Al-Quran..., hlm. 136-137.

33 Departemen Pedidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

32 memperhatikan, apa yang diperhatikan, minat.34 Pendidikan dengan perhatian adalah mencurahkan, memperhatikan dan senantiasa mengikuti perkembangan anak dalam pembinaan akidah dan moral, persiapan spiritual dan sosial, disamping selalu bertanya tentang situasi pendidikan jasmani dan daya hasil ilmiahnya.35 Sedangkan menurut beberapa ahli, pengertian perhatian diuraikan sebagai berikut:

Perhatian menurut Sumadi Suryabrata adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu obyek.36 Bimo Walgito mengemukakan bahwa perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditunjukkan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek.37

Sementara Purwa Atmaja Prawira menjelaskan bahwa individu dapat mencurahkan konsentrasinya tidak hanya pada satu objek tetapi bisa untuk banyak objek sekaligus

34 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga..., hlm. 857.

35Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyatul Aulad fil-Islam, Terj.

Khalilullah Ahmas Masjkur Hakim, “Pemeliharaan Kesehatan Jiwa Anak”

(Bandung: Remaja Rosda Karya, 1992), hlm. 123.

36 Sumadi suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 14.

37 Bimo Walgino, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Andi Offset, 1990), hlm. 56.

33

dalam satu waktu. Jadi, objek yang dicakup tidak hanya bersifat tunggal, melainkan bisa sekumpulan objek.38

Berbeda dengan pendapat yang dikemukakan oleh Kartini Kartono yang menyatakan bahwa perhatian merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran yang menyebabkan bertambahnya aktifitas, daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran terhadap suatu obyek.39 Abu Ahmadi mengemukakan bahwa perhatian adalah keaktifan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu obyek baik di dalam maupun di luar dirinya, perhatian timbul dengan adanya pemusatan kesadaran kita terhadap sesuatu.40 Pendapat Dimyati Mahmud yang dikutip Romlah dalam buku “Psikologi

Pendidikan” menjelaskan bahwa perhatian yaitu pemusatan

tenaga psikis terhadap sesuatu objek atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman batin.41 Bertolak pada uraian tersebut, maka perhatian merupakan syarat psikologis individu untuk

38 Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Umum Dengan Perspektif

Baru,(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 66.

39 Kartini Kartono, Psikologi Umum Cet. III, (Bandung: Mandar Maju, 1996) hlm. 111.

40 Abu Ahmadi, Psikologi Umum (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 33.

41Romlah, Psikologi Pendidikan, (Malang: Universitas Muhammadiyah Semarang, 2010), hlm. 79.

34 mengadakan persepsi. Sebab dalam perhatian terdapat pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan pada satu atau sekumpulan objek.

Dengan demikian, antara perhatian dan kesadaran saling berhubungan dengan baik karena apa saja yang diperhatikan betul-betul disadari dan jelas bagi yang bersangkutan. Makin diperhatikan suatu objek, maka akan semakin disadari objek tersebut dan makin jelas bagi yang bersangkutan. Sebagai akibat dari apa yang diperhatikan dan disadarinya, maka akan melekat pada pusat kesadaran. Sebaliknya, hal-hal yang tidak diperhatikan sepenuhnya, maka akan berpusat diluar kesadaran. Dengan kata lain, sesuatu hal yang diperhatikan betul-betul akan berpusat pada kesadaran. Sebaliknya, sesuatu hal yang jauh dari pusat kesadaran dan makin kurang diperhatikan, maka akan semakin kurang disadarinya.42

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa perhatian adalah meluangkan pikiran atau konsentrasi dalam keadaan sadar terhadap obyek yang dituju. Artinya bahwa perhatian merupakan pemusatan pikiran, jiwa serta tenaga manusia secara serentak untuk mencurahkan rasa kepeduliannya terhadap suatu hal atau kepada seseorang yang dituju.

35

Perhatian sangat erat kaitannya dengan persepsi. Karena persepsi terjadi karena adanya perhatian. Sehingga proses terjadinya persepsi (pendapat individu yang terjadi karena penerimaan informasi dari sudut pandang yang berbeda) dapat berlangsung karena adanya perhatian sebelumnya terhadap obyek yang dituju.

b. Syarat-syarat perhatian

Berikut adalah syarat-syarat perhatian yang dapat bermanfaat sesuai dengan objek yang dibicarakan, diantaranya43:

1. Semua perangsang yang tidak sesuai dengan objeknya, maka harus dikesampingkan. Begitu juga dengan pembatas kesadaran terhadap satu objek dan menyingkirkan peristiwa yang tidak perlu, disebut

inhibisi.

2. Segala usaha dengan tujuan untuk menampilkan hal-hal yang perlu dan berkaitan dengan objek yang diamati disebut appersepsi.

3. Semua anggota yang diperlukan untuk menerima objek dia harus bekerja dengan sungguh-sungguh, sesuai dengan keadaan, disebut adaptasi.

Adanya rangsangan, apersepsi dan adaptasi di atas merupkan syarat-syarat yang dapat membantu memusatkan pikiran dan kesadaran dalam perhatian.

36 Segala persoalan kehidupan manusia sekecil apapun tentu disebabkan adanya perhatian. Oleh karena itu perhatian manusia dapat terjadi secara memusat ataupun bisa berubah-ubah terhadap objek yang dihadapi, sesuai dengan perasaan dan suasana hati yang menyertainya dan ditentukan oleh kemauan.

c. Macam-macam perhatian

Apabila diamati secara sungguh-sungguh, maka perhatian dapat dikelompokkan menjadi berbagai macam, antara lain44:

1. Spontan dan disengaja. Maksudnya, perhatian yang timbul dengan sendirinya, karena menarik sesuatu dan tidak didorong oleh kemauan.

2. Statis dan dinamis. Maksudnya, perhatian yang tetap pada sesuatu dengan tidak mengalami perubahan. Dengan demikian, perhatian akan memakan waktu, sehingga perhatian yang dilakukan seseorang akan semakin kuat.

3. Konserfatif (perhatian memusat) dan distributive (perhatian terbagi-bagi). Maksudnya, perhatian seseorang yang hanya ditujukan pada satu objek (masalah), dengan sifat agak tetap, kukuh, kuat dan tidak mudah memindahkan perhatiannya pada objek lain.

37

4. Sempit dan luas. Maksudnya, seseorang yang memiliki perhatian sempit dengan mudah dapat memusatkan perhatiannya pada objek terbatas, sekalipun berada dalam lingkungan yang ramai. Disamping itu, perhatian orang semacam ini tidak mudah beralih pada objek lain, termasuk juga jiwanya tidak mudah tergoda pada keadaan sekelilingnya. Sebaliknya, seseorang yang memiliki perhatian luas dengan mudah sekali tertarik pada kejadian-kejadian disekelilingnya, sehingga perhatiannya tidak mengarah pada objek tertentu. Jadi, tipe orang seperti ini akan mudah terangsang dan mencurahkan isi hatinya pada objek lain (bukan objek yang sedang dihadapi).

d. Hal-hal yang perlu diperhatikan orang tua

Aspek-aspek yang wajib untuk diperhatikan orang tua terhadap anak adalah sebagai berikut45:

Dokumen terkait