• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi tentang Peluang Kenyamanan Berbelanja

BAB IV DEKSRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.3. Persepsi Pedagang terhadap Perencanaan Relokasi(Pusat Pasar)

4.3.4. Persepsi tentang Peluang Kenyamanan Berbelanja

Persepsi masyarakat mengenai fasilitas umum yang perlu ditambah demi kenyamanan masyarakat dan konsumen sekitar berbelanja di kawasan Pusat Pasar Medan adalah toilet dan tempat parkir. Di kawasan Pusat Pasar Medan belum ada toilet sehingga kenyamanan berbelanja masyarakat berkurang apalagi jika mendekati hari raya mereka memerlukan waktu yang cukup lama berkeliling di kawasan Pusat Pasar Medan. Tempat Parkir juga saat ini menjadi fasilitas umum yang perlu ditambah menurut persepsi masyarakat.

Menurut hasil pengamatan, kawasan tempat parkir di Pusat Pasar Medan sudah cukup besar untuk menampung kendaraan para konsumen yang sedang berbelanja, namun para pedagang dan konsumen Pusat Pasar Medan

menggunakan tempat parkir sebagai tempat usaha mereka sehingga luastempat parkir berkurang. Penambahan tempat sampah dan air bersih juga menjadi persepsi masyarakat mengenai fasilitas umum yang perlu ditambah. Kondisi pasar yang bersih dan rapi juga menambah kenyamanan masyarakat dalam berbelanja serta air bersih yang sehat menjadi salah satu jaminan jika masyarakat hendak membeli makanan dan minuman di kawasan Pusat Pasar Medan.

Ibu Sembiring (37 Tahun) merupakan Informan (Hasil wawancara) pada tanggal 31 Juli 2014) mengakui pula tingkat kenyamanan di pasar tradisional kurang karena faktor pencahayaan dan sirkulasi udara. Walaupun faktor keamanan dan kenyamanan kurang terpenuhi namun mereka mengakui tetap menyukai pasar tradsional terutama untuk belanja keperluan harian. Kenyamanan juga terkait dengan ketersediaan faktor penunjang seperti akses yang mudah dan langsung dengan pelayanan angkutan. Bahkan ada pula anak-anak yang mau membawakan barang belanja dengan memberi sedikit tips sebaliknya di pasar modern tersedia kereta untuk membawa belanjaan sampai ke tempat parkir tanpa bayaran. Di pasar tradisional tersedia pula tempat jajan walaupun di pasar modern lebih baik keadaannya namun faktor harga dan rasa mungkin jadi pertimbangan tertentu. Tempat parkir diakui mereka bermasalah baik di pasar tradisional dan semimodern dan modern karena terbatasnya lahan pasar untuk tempat parkir.

Sarana sosial seperti tempat beribadah umumnya tidak disediakan untuk pengunjung karena waktu berbelanja relatif singkat antara setengah sampai dua jam umumnya pagi hari. Tempat istirahat termasuk arena bermain anak juga tidak tersedia di pasar tradisional sebaliknya pasar modern menyediakan tempat beribadah dan tempat istirahat berupa bangku tempat duduk. Ini kelengkapan

standar yang harus disediakan oleh pengelola pasar modern karena fungsinya juga wadah rekreasi bagi masyarakat. Kelengkapan itu berkait pula dengan waktu operasinya dari siang sampai malam sebaliknya pasar tradisional beroperasi dari pagi sampai sore saja.

Sebagian besar pengunjung pasar tradisional adalah ibu rumah tangga terutama mereka yang tidak bekerja. Pada hari libur jumlah pengunjung meningkat karena ibu rumah tangga yang bekerja juga menyempatkan diri berbelanja ke pasar tradisional untuk mengisi lemari pendingin mereka. Kunjungan sangat tinggi menjelang perayaan keagamaan karena ibu rumah tangga harus memasak untuk keluarganya sebagai perlambang kesejahteraan keluarga.

Di pasar tradisional umumnya pedagang sekaligus penjual termasuk anggota keluraga yang membantu sebagai penjual. Sebaliknya pasar semimodern dan modern merekrut tenaga penjual yang sudah dilatih menjadi penjual profesional. Jumlah pedagang di pasar tradisional sangat banyak termasuk pedagang kaki lima sebaliknya di pasar semimodern dan modern sangat terbatas bergantung kepada kemampuan modal dan jaringan bisnisnya. Ini sangat berpengaruh kepada pola bisnis dimana ketergantungan kepada hasil penjualan sangat tinggi baik untuk kelangsungan bisnis maupun untuk menghidupi keluarganya.

Pasar merupakan pusat kegiatan ekonomi dimana pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli atau tempat dimana produsen dan konsumen dipertemukan. Pada awalnya pasar berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bersangkutan, untuk perkembangan selanjutnya pasar menampung berbagai hasilsumber daya alam yang di distribusikan oleh

produsendan langsung memasarkannya ke konsumen. Pasar yang berfungsi sebagai tempat kegiatan ekonomi mendorong dan memperlancar aktivitas yang bersifat ekonomis bagi masyarakat setempat. Salah satunya adalah dengan adanya Pusat Pasar yang dibangun pada tahun 1933 hingga 2014 pengaruhnya sangat besar terhadap kehidupan masyarakat setempat secara khusus dan kota Medan pada umumnya.

Adapun dampaknya dalam bidang ekonomi adalah masyarakat setempat lebih dominan bekerja sebagai pedagang/pengusahadimana jumlah pendapatan yang diperoleh relatif besar. Berdasarkan dari pengamatan yang dilakukan secara langsung di Pusat Pasar, banyak masyarakat yang sangat bergantung pada Pusat Pasar karena di pasar ini para pedagang melakukan kegiatan jual-beli dengan para pembeli.Selain itu dampak negatif yang ditimbulkan yaitu adanya persaingan harga antara pedagang yang satu dengan yang lainnya dalam memperebutkan pembeli.

Menurut Bapak Teddy dan Bu Rina (Hasil wawancara pada tanggal 28Mei 2013) “Kami sudah 15 tahun berjualan ikan teri di Pusat Pasar ini, pendapatan yang saya peroleh setiap harinya bisa mencapai Rp. 4.000.000, dimana pembeli yang datang berasal dari dalam dan luar kota Medan, pada umumnya para pembeli yang menjadi langganan saya berasal dari luar kota seperti:Siantar, Tebing, Jakarta dan mereka membeli dalam jumlah banyak. Dengan adanya Pusat Pasar ini saya bisa berdagang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga saya sehari-harinya”.

Meskipun pedagang pusat Pasar Medan telah memberikan manfaat yang tidak sedikit kepada masyarakat, tetapi pedagang pusat Pasar Medan juga

mempunyai dampak negatif berupa gangguan ketidaknyamanan pejalan kaki kerena jalanan sesak dan macet, sempitnya trotoar, parkir menjadi sulit, lingkungan kotor, merasa kurang aman, dan gangguan secara visual yang ditunjukkan oleh tampilan PKL yang tidak teratur dan tidak tertib.

Namun ada juga masyarakat menganggap bahwa kehadiran pedagang pusat Pasar Medan tidak memberi gangguan yang berarti. Umumnya masyarakat yang berpendapat demikian adalah masyarakat yang lokasi aktifitasnya belum dipenuhi oleh aktifitas pedagang pusat Pasar Medan atau masyarakat dan konsumen sekitar yang berlalu lalang/beraktifitas bukan pada lokasi yang dipadati oleh PKL sehingga mereka beranggapan bahwa aktifitas pedagang pusat Pasar Medan yang ada belum terlalu mengganggu.

Persepsi masyarakat terhadap pengelompokan pedagang pusat Pasar Medan dalam usaha berdagangnya menunjukkan bahwa penataan pedagang pusat Pasar Medan sebaiknya bercampur dengan jenis daganganyang lain dengan alasan untuk mengurangi persaingan antara sesame pedagang di kawasan tersebut dan memberikan kemudahan bagi konsumen untuk melihat-lihat terlebih dahulu sebelum menentukan pilihannya untuk membeli barang. Sementara itu masyarakat yang berpendapat PKL sebaiknya berjualan dengan jenis dagangan yang sama mengemukakan alasan agar mudah dicari oleh konsumen.

Karena mungkin telah diketahui bahwa lokasi ini merupakan tempat berjualan beraneka jenis barang. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat cenderung berpendapat pengaturan pedagang pusat Pasar Medan sebaiknya tidak dikelompokkan menurut jenis dagangannya (bercampur beraneka jenis barang), karena disamping akan mengurangi persaingan antar pedagang itu

sendiri juga akan memudahkan masyarakat untuk melihat-lihat keberagaman dagangan pedagang pusat Pasar Medan sebelum konsumen memutuskan untuk membelinya

Berdasarkan pendapat di atas, pendapatan yang diperoleh setiap harinya relatif besar dimana para pembeli yang datang berasal dari dalam dan luar kota yang membeli dalam jumlah banyak guna dijual kembali, digunakan untuk keperluan pribadi maupun untuk oleh-oleh/ buah tangan dari kota Medan.

Dokumen terkait