• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Persiapan Alat Ukur Penelitian

Tahapan pertama dalam pelaksanaa penelitian yaitu mempersiapkan alat ukur untuk pengumpulan data penelitian. Alat ukur dalam penelitian ini adalah skala psikologi dengan menggunakan dua skala, yaitu skala kesejahteraan subjektif dan skala kecerdasan emosional. Aspek dari variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator dan dari indikator tersebut kemudian diturunkan untuk membuat aitem instrument berupa pernyataan dalam bentuk favorable dan unfavorable.

Pernyataan favorable merupakan pernyataan yang mendukung atau memihak pada objek bariabel yang diteliti, sedangkan pernyataan unfavorable merupakan pernyataan yang tidak mendukung atau memihak terhadapp objek variabel yang diteliti (Azwar, 2016).

Adapun jenis skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, yaitu dengan empat alternatif jawaban yang dipisahkan menjadi pernyataan favorable dan unfavorable, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Menurut Azwar (2012) bila pilihan tengan atau netral disediakan maka kebanyakan subjek akan cenderung untuk menempuh pilihannya dikategori tengah tersebut, sehingga data mengacu perbedaan di antara responden menjadi kurang informatif.

39

Tabel 3.2

Skor Item Skala Kecerdasan Emosional dan Kesejahteraan Subjektif

No Alternatif Jawaban Aitem

1. (SS) Sangat Setuju 4 1

2. (S) Setuju 3 2

3. (TS) Tidak Setuju 2 3

4. (STS) Sangat Tidak Setuju 1 4

Berikut adalah gambaran skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Skala Kesejahteraan Subjektif

Skala kesejahteraan subjektif dalam penelitian ini disusun oleh peneliti berdasarkan aspek dari Diener (2000).

a. Life satisfaction (Kepuasan hidup).

Yaitu penilaian secara menyeluruh atas kehidupan seseorang, kepuasan hidup merupakan salah satu aspek pendukung kesejahteraan subjektif yaitu menilai sesuatu kondisi dan situasi secara umum agar mendapatkan suatu kepuasan dalam hidupnya.

Kepuasan secara umum dapat dilihat dari segi ekonomi, sosial, teman, dan kepuasan terhadap dirinya sendiri. Kepuasan hidup merupakan hasil dari perbandingan antara peristiwa yang dialami individu dengan harapan dan keinginannya.

b. Satisfaction with important domains (Kepuasan dengan domain penting).

Yaitu penilaian seseorang dalam mengevaluasi domain kehidupan utama, seperti kesehatan fisik, kesehatan psikologis, pekerjaan, waktu luang, hubungan sosial, dan hubungan keluarga. Biasanya seseorang menunjukkan seberapa puas dan seberapa besar mereka menyukai kehidupan meraka, seberapa dekat meraka dengan idealisme, seberapa banyak kenikmatan yang mereka alami, dan seberapa besar

keinginan mereka untuk mengubah hidupnya. Penilaian aspek tertentu dari kesejahteraan, seperti perasaan positif dan kepercayaan terhadap tetangga dan komunitas, dan merasa terlibat atau bermanfaat di tempat kerja.

c. positive affect (afek positif).

Mengalami banyak emosi dan suasana hati yang menyenangkan seperti kegembiraan dan kasih sayang. Emosi positif atau menyenangkan adalah bagian dari kesejahteraan subjektif karena emosi-emosi tersebut merefleksikan reaksi seseorang terhadap peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bahwa hidup berjalan sesuai dengan apa yang ia inginkan. Afek positif terlihat dari emosi-emosi spesifik seperti tertarik atau berminat akan sesuatu, gembira, merasa puas, antusias, bangga, bersemangat, penuh tekat, dan penuh perhatian. Individu yang memiliki afek positif seperti perasaan bahagia ketika melakukan pekerjaan atau hobinya akan memiliki kesejahteraan subjektif yang tinggi.

d. Low levels of negative affect (tingkat afek negatif yang rendah).

Mengalami sedikit hal seperti emosi dan suasana hati yang tidak menyenangkan. Afek negatif terlihat dari emosi-emosi spesifik seperti kemarahan, kesedihan, kecemasan, khawatir, stress, frustasi, rasa malu, rasa bersalah, iri hati, kesepian atau ketidakberdayaan. Afek negatif yang berkepanjangan akan membuat tingkat kesejahteraan subjektif menjadi rendah.

41

Tabel 3.3

Blue Print Kesejahteraan Subjektif

No Aspek Indikator Aitem

Jumlah % F UF

1. Life

satisfaction (Kepuasan Hidup)

kepuasan secara ekonomi.

Kepuasan secara sosial.

Kepuasan terhadap pertemanan

Kepuasan terhadap diri sendiri.

Perbandingan antara peristiwa yang dialami individu dengan harapan dan keinginannya.

1 29

3 41 30

5 32 38 7 2

10 22%

2. Satisfaction with

important domains (Kepuasan Dengan Domain Penting)

Kepuasan terhadap kesehatan fisik Kepuasan terhadap kesehatan psikologis.

Kepuasan terhadap pekerjaan.

Kepuasan terhadap waktu luang.

Kepuasan terhadap hubungan sosial.

Kepuasan terhadap hubungan keluarga.

8 6 4 26 33 45

43 31 18 11 17 28

12 26%

3. Positive affect (Afek Positif)

kegembiraan.

Kasih sayang

Tertarik atau berminat akan sesuatu.

Merasa puas.

Merasa bangga.

Bersemangat.

Penuh tekad

25 9 34 12 19 10 21

46

27

23 11 24%

Penuh perhatian. 36 4. Low levels of

negative affect (tingkat afek negatif yang rendah).

Mengalami sedikit emosi dan suasana hati yang tidak menyenangkan seperti Kemarahan.

14

Kesedihan. 39 35

Kecemasan. 20 13

Khawatir. 44

Stress. 42 13 28%

Frustrasi 24

Rasa malu. 16

Rasa bersalah. 40 37

Iri hati. 15

Kesepian atau

ketidakberdayaan. 22

Jumlah 29 17 46 100%

2. Skala Kecerdasan Emosional

Skala kecerdasan emosional dalam penelitian ini disusun oleh peneliti berdasarkan aspek dari Goleman (1995).

a. Kesadaran Diri

Kesadaran diri sama halnya dengan mengenali emosi, yaitu di mana individu mengetahiu apa yang dirasakannya pada suatu saat dan menggunakannya untuk proses pengambilan keputusan diri sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat. Kesadaran diri dapat memberikan pemikiran yang rasional, sehingga dapat menyingkirkan keadaan maupun suasana

43

hati yang kurang menyenangkan. Kesadaran diri juga dapat membantu hubungan antar personal serta dapat memberikan kesadaran emosi dan pikiran individu itu sendiri.

b. Mengelola emosi

Yaitu menangani emosi sendiri agar berdampak positif bagi pelaksanaan tugas, sadar dengan suasana hati dan mampu menunda kenikmatan sebelum tercapainya tujuan yang diinginkan serta mampu menetralisir tekanan emosi. Individu yang memiliki kecerdasan emosi adalah individu yang mampu menguasai, mengelola, dan mengarahkan emosinya dengan baik dan tepat.

c. Motivasi diri

Kemampuan individu dalam menata emosinya, memusatkan perhatian pada perasaan yang positif dan mengesampingkan perasaan yang negative. Kunci motivasi adalah memanfaatkan emosi sehingga dapat mendukung terhadap tujuan yang ingin dicapai.

d. Mengenali emosi orang lain

Kemampuan ini disebut juga empati. Empati adalah memahami perasaan dan masalah orang lain dan berfikir dengan sudut pandang mereka, menghargai perbedaan perasaan orang lain mengenai berbagai hal. Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain.

e. Membina hubungan

Kemampuan individu dalam mengendalikan dan menangani emosinya dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain, cermat membaca situasi dan jaringan sosial, berinteraksi secara lancar, memahami dan bertindak bijaksana dalam berhubungan dengan orang lain.

Tabel 3.4

Blue Print Kecerdasan Emosional

No Aspek Indikator Aitem

Jumlah %

F UF

1. Mengenali emosi diri

Mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi.

1 11

Kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu.

18 4

Memiliki keyakinan yang lebih tentang perasaannya.

16 30 8 18%

Mempunyai kepekaan lebih tinggi akan perasaan mereka yang sesungguhnya.

2 19

2. Mengelola emosi

Kemampuan untuk menghibur diri sendiri.

3 & 17 12 & 13

Melepaskan kecemasan.

5 32 10 23%

Melepaskan kemurungan.

37 41

Melepaskan ketersinggungan.

43 33

3. Memotivasi diri sendiri

Kemampuan menata emosi untuk mencapai suatu tujuan.

7 35

45

Mampu

mengendalikan emosi diri, menahan diri terhadap kepuasan.

44 42 6 14%

Mengendalikan dorongan hati.

8 34

4. Mengenali emosi orang

Memahami perasaan orang lain.

6 40

lain

Memahami masalah orang lain.

22 9 8 18%

Berfikir dengan sudut pandang orang lain.

24 14

Menghargai

perbedaan perasaan orang lain mengenai berbagai hal.

21 26

5. Membina hubungan

Keterampilan mengelola emosi orang lain.

10 & 23 29 & 36

Meninjau

keterampilan sosial.

15 & 25 27 & 38 12 27%

Mampu bekerjasama dengan orang lain.

13 & 20 28 & 39

Jumlah 22 22 44 100

%

Dokumen terkait