• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengukuran pola radiasi dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah bentuk pola radiasi antena wajanbolic yang telah dibuat. Selain itu yang paling penting adalah mengetahui seberapa jauhkan antena yang telah dibuat telah sesuai dengan harapan. Tentunya diharapkan hasil dari pengukuran ini sesuai dengan teori, yaitu didapatkan pola radiasi antena yang terarah.

Untuk mendapatkan hasil yang baik dari pengukuran pola radiasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan adalah menghindari gangguan pantulan dari benda disekitar pengukuran, tinggi antena pemancar di sisi access point dengan antena wajanbolic yang diukur sebagai penerima di sisi laptop haruslah sejajar dan lurus. Pola radiasi suatu antena merupakan

karakteristik yang menggambarkan sifat radiasi antena pada medan jauh sebagai fungsi dari arah.

Arah disini adalah memutar antena wajanbolic dari posisi 0o sampai 360o, baik pada bidang H maupun pada bidang E. Untuk mengukur pola radiasi antena yang sudah dibuat, maka antena tersebut dipakai sebagai antena penerima, dengan bantuan laptop dan wireless USB adapter pada frekuensi 2,4 GHz beserta BAFO USB 2.0 Extension Cable yang berguna untuk menghubungkan wireless USB adapter yang diletakkan pada waveguide antena wajanbolic dengan laptop. Setelah wireless USB adapter pada antena terhubung dengan laptop, maka level daya akan nampak di layar laptop dengan bantuan software Network Stumbler berupa sinyal dalam unit dBm. Pada pengukuran ini antena pemancar menggunakan antena yang sudah terpasang pada access point D-link DWL-2100AP standar protokol 802.11g dengan frekuensi 2,4 GHz.

Peralatan yang digunakan dalam pengukuran ini adalah : 1. Antena wajanbolic

Dalam pengukuran kali ini antena mutlak ada. Karena antena itu sendirilah yang akan diukur nilai-nilai yang telah ditentukan sebelumnya. Antena dalam hal ini adalah dua buah antena wajanbolic dengan diameter lingkaran 40 centimeter dan 60 centimeter.

Gambar 4.2 Wajanbolic diameter 60 cm 2. Wireless USB adapter

Wireless USB adapter di sini adalah penerima sinyal wireless yang dipancarkan oleh access point. Pada proyek akhir ini digunakan wireless USB adapter D-Link DWA-110 yang beroperasi pada jaringan wireless 2,4 GHz yang kompatibel dengan 802.11b dan 802.11g.

Gambar 4.3 D-Link DWA-110 wireless USB adapter 3. USB extension

USB extension berguna sebagai kabel penyambung antara wireless USB adapter dengan laptop. Merek yang digunakan adalah BAFO USB Extension Cable yang kompatibel dengan USB 2.0.

Gambar 4.4 BAFO USB 2.0 Extension Cable 4. Laptop

Pada pengukuran parameter antena dan pengujian antena pada jaringan wireless ini penggunaan laptop sangat dibutuhkan. Penggunaan laptop adalah untuk memantau aktifitas wireless yang ada dengan menggunakan software Network Stumbler.

Gambar 4.5 Penggunaan laptop dalam pengukuran antena

Agar laptop dapat digunakan, hal pertama adalah harus diinstall software Network Stumbler. Network Stumbler adalah sebuah tool untuk Windows yang

dapat digunakan untuk mendeteksi Wireless Local Area Networks (WLANs) menggunakan standar 802.11a/b/g. Selain itu laptop juga digunakan untuk mengkonfigurasi access point. Agar laptop dapat digunakan untuk mengkonfigurasi access point maka IP dari ethernet card laptop harus satu jaringan dengan access point.

5. Access Point

Alat ini sering digunakan sebagai piranti server pada jaringan WLAN. Dan biasanya diletakkan di langit-langit dalam ruangan WLAN indoor. Alat ini dapat menyalurkan data secara wireless dari PC ke PC secara infrastruktur. Access Point (AP) ini disertai adaptor sebagai pencatu daya dari alat tersebut, juga tersedia kabel UTP agar dapat terhubung secara wired dan antena eksternal dengan gain 2,15 dBi. Ada 3 indikator led di bagian depan alat ini yang terdiri dari : power, LAN dan WLAN. Led pada power menyala memberitahukan AP tercatu oleh listrik melalui adaptor, led pada LAN menyala memberitahukan bahwa AP terhubung secara wired melalui kabel UTP dan led pada WLAN memberitahukan AP terhubung secara wireless dengan piranti lain.

Pada tugas akhir ini, digunakan AP produk D-Link tipe DWL-2100AP standar IEEE 802.11g dengan frekuensi 2,4 GHz. Access Point digunakan sebagai pemancar dan terhubung secara wireless dengan wireless USB adapter yang terpasang pada laptop. Sebelumnya yang perlu diperhatikan dalam menggunakan AP untuk koneksi antar jaringan komputer secara wireless adalah penamaan SSID (Service Set IDentifier). Pengaturan ini dilakukan secara GUI melalui web. Langkah langkahnya adalah sebagai berikut :

1) Set IP pada laptop dengan IP 192.168.0.xxx dengan netmask 255.255.255.0, karena secara default access point D-Link DWL-2100AP mempunyai setting IP 192.168.0.50 dengan netmask 255.255.255.0.

2) Hubungkan kabel UTP straight trough antara LAN laptop dan access point.

3) Buka web browser (Mozila Firefox).

4) Matikan konfigurasi proxy. Dengan cara masuk ke menu Tools  Options  Tab Advanced  Tab Network  Setting  Pilih Direct connection to the Internet.

5) Ketikkan pada address http://192.168.0.50. Username default adalah admin dan password tidak perlu diisi (kosong).

Gambar 4.7 Konfirmasi user dan password 6) Jika berhasil maka akan tampak halaman utama

sebagai berikut :

Gambar 4.8 Halaman Home pada pengesetan access point

7) Masuk ke tab wireless yang ada di sebelah kiri. Pada bagian ini set semua parameter yang diperlukan.

Gambar 4.9 Setting SSID

8) Agar client bisa menerima IP secara otomatis maka fitur DHCP server harus kita aktifkan.

9) Setiap bagian pada setting diatas, harus kita konfirmasi dengan menekan tombol Apply dan access point akan direstart selama selang waktu 30 detik sebelum kembali ke halaman awal.

Gambar 4.11 Proses restart untuk mengaplikasikan setting

10) Setelah semua pengaturan selesai, maka access point dapat digunakan.

6. Tripod

Dalam pengukuran ini, tripod juga sangat berperan sekali. Tripod berfungsi sebagai penyangga agar antena dapat berdiri dengan tenang dan tidak goyang saat melakukan pengukuran. Tripod juga berperan untuk memberikan ketinggian pada antena dengan access point.

Gambar 4.12 Penggunaan tripod untuk pengambilan data

7. Penggaris busur derajat (360o)

Penggaris busur derajat berbentuk lingkaran atau 360o. Busur derajat berguna karena pada pengukuran pola radiasi antena akan diputar 360o dengan step pergantian setiap 10o.

Dokumen terkait