BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN DATA
B. Hasil Penelitian
Berikut adalah hasil analisa uji asumsi normalitas, linearitas, hasil utama dan hasil tambahan yang telah diolah menggunakan aplikasi SPSS. 1. Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas sebaran dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
satu sampel. Kaidah yang digunakan yaitu jika p > 0.05 maka sebaran data normal, sedangkan jika p < 0.05 maka sebaran data tidak normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas
Variabel Nilai p Keterangan
Sense of humor 0.052 Distribusi normal
Dari tabel 4.5 di atas diketahui bahwa variabel sense of humor
telah memiliki nilai p > 0.05, begitu juga dengan variabel personal adjustment sehingga kedua data dapat dikatakan terdistribusi normal.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah sense of humor
berkorelasi linear dengan personal adjustment. Uji linearitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan test for linearity. Variabel sense of humor dapat dikatakan memiliki hubungan yang linear terhadap variabel personal adjustment apabila memiliki nilai p < 0.05 untuk linearity. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji Linearitas
Variabel Linearity Keterangan
Sense of humor dan
personal adjustment
0.003 Hubungan linier
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa nilai p = 0.00 yang berarti nilai p < 0.05. Hasil ini menunjukkan hubungan yang linier antara sense of humor dan personal adjustment.
Sesuai dengan hasil uji asumsi normalitas dan linearitas yang telah dilakukan, data dalam penelitian ini dapat dinyatakan telah terdistribusi normal dan linier, sehingga dapat dilakukan pengolahan data dengan menggunakan statistik parametrik. Metode analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesa dalam penelitian ini akan
menggunakan teknik analisis korelasi pearson product moment dengan program SPSS.
3. Hasil Utama Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hipotesa penelitian
diterima atau ditolak. Hipotesa penelitian ini adalah “ada hubungan antara
sense of humor dan personal adjustment pada mahasiswa rantau tahun pertama USU”
Berikut adalah hasil perhitungan korelasi antara sense of humor dan
personal adjustment yang diperoleh dengan teknik analisis pearson product moment dengan bantuan program SPSS.
Tabel 4.7 Hasil Analisa Pearson Product Moment
Analisa Nilai R Nilai p Nilai R2 Keterangan Korelasi sense of
humor dan personal adjustment
0.209 0.005 0.044 Berkorelasi
Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0.209 (korelasi lemah) dengan nilai p = 0.005 (di bawah 0.05) Sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan antara sense of humor dengan personal adjustment. Nilai R2 atau skor determinan
4. Hasil Tambahan Penelitian
a. Gambaran Sense of Humor Subjek
Dari pengolahan statistik, berikut diperoleh skor mean, standar deviasi serta nilai minimum dan maksimum dari skor skala sense of humor
yang dimiliki oleh mahasiswa rantau tahun pertama USU. Berikut ini merupakan tabel yang memuat skor empirik pada subjek penelitian.
Tabel 4.8 Gambaran Skor Minimum, Maksimum, Mean dan Standar Deviasi Sense of Humor Subjek
Variabel N Minimum Maksimum Mean SD
Sense of Humor 315 58 110 85 11
Dari tabel 4.8 dapat diketahui skor sense of humor dari 315 subjek penelitian diperoleh skor minimum sebesar 58, skor maksimum sebesar 110, mean sebesar 85 dan standar deviasi sebesar 11.
Kemudian untuk mengelompokkan subjek ke dalam masing-masing kelompok, dibuat suatu kategorisasi skor berdasarkan norma yang menghasilkan pengkategorian skor sense of humor sebagai berikut.
Tabel 4.9 Kategorisasi Sense of Humor Subjek
Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase
Sense of humor
X < 74 Rendah 53 17%
74 X < 85 Sedang 101 32%
85 X Tinggi 161 51%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebaran data cenderung lebih banyak ke kategorisasi tinggi, yaitu sebanyak 51% yang seharusnya
data cenderung lebih ke kategori sedang jika memang terdistribusi normal. Untuk itu, berikut norma kategorisasi dengan standar deviasi dikali 0.5.
Tabel 4.10 Kategorisasi Baru Sense of Humor Subjek Rentang Nilai Kategori X < (µ - 0,5 ) Buruk
(µ - 0,5 ) Sedang
Baik
Tabel 4.11 Kategorisasi Baru Sense of Humor Subjek
Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase
Sense of humor
X < 79,5 Rendah 99 32%
79,6 X < 90,5 Sedang 108 34%
90,5 X Tinggi 108 34%
Dari table 4.11 diketahui bahwa sebanyak 99 orang (32%) dari subjek penelitian memiliki sense of humor yang rendah, 108 orang (34%) memiliki sense of humor yang sedang dan 108 orang (34%) memiliki
sense of humor yang tinggi.
Tabel 4.12 Gambaran Sense of Humor Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
N Mean Sense of Humor
Rendah Sedang Tinggi
Jumlah Persenta Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Laki-laki 140 85 12 9% 114 81% 14 10%
Dari tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa persentase sense of humor pada laki-laki adalah 9% pada kategori rendah, 81% pada kategori sedang dan 10% pada kategori tinggi. Pada jenis kelamin perempuan, jumlah subjek dengan sense of humor yang rendah adalah sebanyak 56 orang, sedang sebanyak 58 orang dan tinggi sebanyak 61 orang (35%). Kedua kelompok subjek memiliki mean yang sama, yaitu 85.
Tabel 4.13 Gambaran Sense of Humor Subjek Berdasarkan Fakultas IPA dan IPS
Fakultas N Mean
Sense of Humor
Rendah Sedang Tinggi
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
IPA 184 86 62 34% 70 38% 52 28%
IPS 131 88 41 31% 50 38% 40 31%
Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa sense of humor pada subjek di fakultas-fakultas IPA adalah rendah sebanyak 62 orang (34%), sedang sebanyak 70 orang (38%) dan tinggi sebanyak 52 orang (28%). Subjek pada fakultas-fakultas IPS memiliki sense of humor yang rendah sebanyak 41 orang (31%), sedang sebanyak 50 orang (38%) dan tinggi sebanyak 40 orang (31%). Data juga menunjukkan bahwa skor rata-rata
Tabel 4.14 Gambaran Sense of Humor Subjek Berdasarkan Daerah Asal (Sumatera Utara dan Luar Sumatera Utara) Daerah Asal N Mean
Sense of Humor
Rendah Sedang Tinggi
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Sumut 227 86 76 33% 81 36% 70 31%
Luar Sumut 88 86 31 35% 29 33% 28 32%
Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa subjek yang berasal dari Sumatera Utara memiliki sense of humor yang rendah sebanyak 76 orang (33%), sedang sebanyak 81 orang (36%) dan tinggi sebanyak 70 orang (31%). Subjek yang berasal dari luar Sumatera Utara memiliki sense of humor yang rendah sebanyak 31 orang (35%), sedang sebanyak 29 orang (33%) dan tinggi sebanyak 28 orang (32%). Kedua kelompok subjek memiliki skor rata-rata yang sama, yaitu 86.
b. Gambaran personal adjustment subjek
Berikut ini merupakan tabel yang memuat skor empirik pada subjek penelitian.
c.
Tabel 4.15 Gambaran Skor Minimum, Maksimum, Mean dan Standar Deviasi Personal Adjustment
Variabel N Minimum Maksimum Mean SD
Personal adjustment 315 51 120 87 11
Dari tabel 4.15 dapat diketahui skor personal adjustment dari 315 subjek penelitian diperoleh skor minimum sebesar 51, skor maksimum sebesar 120, mean sebesar 87 dan standar deviasi sebesar 11.
Kemudian untuk mengelompokkan subjek ke dalam masing-masing kelompok, dibuat suatu kategorisasi skor berdasarkan norma yang menghasilkan pengkategorian skor personal adjustment sebagai berikut.
Tabel 4.16 Kategorisasi Personal Adjustment Subjek
Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase
Personal adjustment
X < 76 Buruk 45 14%
76 X < 87 Sedang 106 34%
87 X Baik 164 52%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebaran data cenderung lebih banyak ke kategorisasi tinggi, yaitu sebanyak 52% yang seharusnya data cenderung lebih ke kategori sedang jika memang terdistribusi normal. Untuk itu, berikut norma kategorisasi dengan standar deviasi dikali 0.5.
Tabel 4.17 Kategorisasi Baru Personal Adjustment Subjek Rentang Nilai Kategori
X < (µ - 0,5 ) Buruk
(µ - 0,5 ) Sedang
Baik
Tabel 4.18 Kategorisasi Baru Personal Adjustment Subjek Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase
Personal adjustment
X < 81,5 Buruk 96 31%
81,5 X < 92,5 Sedang 107 34%
92,5 X Baik 112 35%
Tabel di atas menunjukkan sebanyak 96 orang (31%) dari subjek penelitian memiliki personal adjustment yang buruk, 107 orang
(34%) memiliki personal adjustment yang sedang dan 112 orang (35%) memiliki personal adjustment yang baik.
Tabel 4.19 Gambaran Personal Adjustment Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
N Mean Personal Adjustment
Buruk Sedang Baik
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Laki-laki 140 87 43 31% 43 31% 54 38%
Perempuan 175 87 48 27% 65 37% 62 36%
Dari tabel 4.19 di atas dapat dilihat bahwa persentase personal adjustment pada subjek laki-laki adalah 43 orang (31%) buruk, 43 orang (31%) sedang dan 54 orang (38%) baik. Pada subjek perempuan, dapat dilihat bahwa 48 orang (27%) memiliki personal adjustment yang buruk, 65 orang (37%) sedang dan 62 orang (36%) baik. Diketahui juga bahwa
mean personal adjustment kedua kelompok subjek sama, yaitu 87. Tabel 4.20 Gambaran Personal Adjustment Subjek Berdasarkan
Fakultas (IPA dan IPS)
Fakultas N Mean
Personal Adjustment
Buruk Sedang Baik
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
IPA 184 87 62 34% 62 34% 60 32%
IPS 131 89 39 29% 52 40% 40 31%
Dari tabel 4.20 dapat dilihat bahwa personal adjustment pada subjek di fakultas-fakultas IPA adalah buruk sebanyak 62 orang (34%), sedang sebanyak 62 orang (34%) dan baik sebanyak 60 orang (32%). Subjek dari fakultas IPS memiliki personal adjustment yang buruk
sebanyak 39 orang (29%), sedang sebanyak 52 orang (40%) dan baik sebanyak 40 orang (31%). Kedua kelompok subjek memiliki mean personal adjustment yang berbeda, yaitu 87 untuk kelompok subjek IPA dan 89 pada kelompok subjek IPS.
Tabel 4.21 Gambaran Personal Adjustment Subjek Berdasarkan Daerah Asal (Sumatera Utara dan Luar Sumatera Utara)
Daerah Asal N Mean
Personal Adjustment
Buruk Sedang Baik
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Sumut 227 88 65 29% 79 35% 83 36%
Luar Sumut 88 85 28 32% 33 37% 27 31%
Dari tabel 4.20 dapat dilihat bahwa subjek yang berasal dari Sumatera Utara memiliki personal adjustment yang buruk sebanyak 65 orang (29%), sedang sebanyak 79 orang (35%) dan baik sebanyak 83 orang (36%). Subjek yang berasal dari luar Sumatera Utara memiliki personal adjustment
yang buruk sebanyak 28 orang (32%), sedang sebanyak 33 orang (37%) dan baik sebanyak 27 orang (31%). Diketahui juga bahwa mean personal adjustment pada kelompok subjek yang berasal dari Sumatera Utara adalah 88, sedangkan pada kelompok subjek dari luar Sumatera Utara adalah 85.