• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Paparan Data

3) Personal Strength (ketangguhan pribadi)

Menurut Ary Ginanjar Agustian ketangguhan pribadi adalah ketika seseorang berada pada posisi atau dalam keadaan telah memiliki pegangan prinsip hidup yang kokoh dan jelas, dia bisa dikatakan tangguh apabila ia memiliki prinsip yang kuat sehingga tidak mudah terpengaruh oleh lingkungannya yang terus berubah. Seperti pada penjelasan yaitu :

“Ketangguhan pribadi adalah ketika seseorang berada pada posisi atau dalam keadaan telah memiliki pegangan prinsip hidup yang kokoh dan jelas. Seseorang bisa dikatakan tangguh apabila ia telah memiliki prinsip yang kuat sehingga tidak mudah terpengaruh oleh lingkungannya yang terus berubah dengan cepat. ia tidak menjadi korban dari pengaruh lingkungan yang dapat mengubah prinsip hidup atau cara berfikirnya”.173

Ary Ginanjar Agustian juga menjelaskan bahwa :

“ketika seseorang mengenal siapa diri dan Tuhannya, ia telah memiliki pegangan/prinsip hidup yang kokoh dan jelas yang disebut tauhid sehingga tidak mudah terpengaruh oleh lingkungannya yang terus berubah dengan cepat. Prinsip hidup yang dimilikinya bersifat abadi dan tidak akan goyah meski diterpa badai sekeras apapun.174

Menurut Ary Ginanjar Agustian ketangguhan pribadi adalah seseorang yang telah memiliki 6 prinsip mental sebagai berikut :

173

Ary Ginanjar Agustian, ESQ Emotional Spiritual Quotient berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5

Rukun Islam,...hlm.177.

174 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia sukses membangun kecerdasan Emosi dan Spritual ESQ

“Pertama selalu memiliki prinsip landasan dan prinsip dasar, atau prinsip bintang, yaitu beriman hanya kepada Allah SWT

“Kedua memiliki prinsip kepercayaan, yaitu beriman kepada malaikat “Ketiga memiliki prinsip kepemimpinan, yaitu beriman kepada Nabi dan Rasul-Nya

“Keempat selalu memiliki prinsip pembelajaran, yaitu berprinsip kepada Al-Qur’an Al-Karim

“Kelima memiliki prinsip masa depan, yaitu beriman kepada “Hari kemudian”

“Keenam memiliki prinsip keteraturan, yaitu beriman kepada “ketentuan Allah

Selanjutnya menurut beliau dalam pelaksanaannya agar bisa mencapai beberapa prinsip diatas, terdapat tiga langkah sukses diantaranya yaitu pertama dengan Mission Statement (penetapan misi) yang jelas dengan “Dua Kalimat Syahadat”, kedua Character Building (pembangunan karakter) melalui “Sholat Lima Waktu”, ketiga dengan

Self Control (Ketangguhan Sosial) melalui “Puasa”. Seperti pada

penjelasannya yaitu :

“Keenam prinsip itu ia wujudkan dalam pelaksanaan pada dimensi fisik yaitu : pertama, ia harus memiliki Mission Statemen, yaitu dua kalimat syahadat sebagai tujuan hidup, dan komitmen kepada Allah. Kedua, ia harus membangun karakter Character Building melalui solat lima waktu. Ketiga, memiliki kemampuan pengendalian diri Self Control yang dilatih dengan puasa”.175

Untuk lebih jelas dan detailnya strategi pembentukan karakter

Personal Strenght (ketangguhan pribadi) dengan menggunakan ketiga

prinsip diatas adalah sebagai berikut:

175 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia sukses membangun kecerdasan Emosi dan Spritual ESQ

a) Mission Statement (Penetapan Misi)

Menurut Ary Ginanjar Agustian dalam melakukan mission

Statement dengan mengucapkan dua kalimat syahadat kita harus

mengucapkannya dengan perlahan-lahan dan berupaya untuk memperoleh makna dari ucapan tersebut. Seperti pada penjelasannya yaitu :

“Ketika mengucapkan dua kalimat syahadat, baik di dalam shalat atau di dalam doa lainnya, ucapkanlah dengan perlahan-lahan, berupayalah untuk memperoleh makna dari ucapan tersebut. Apabila kita perhatikan dan cermati dengan seksama kita akan menyaksikan bahwa dalam kebangkitan besar bangsa-bangsa di dunia, atau dibalik kemajuan perusahaan-perusahaan kelas dunia, pastilah ada mission statement yang memotivasi mereka. Itulah sumber kekuatan mereka yaitu penetapan syahadat. Itulah penetapan misi yang sesungguhnya mampu mendorong sebuah pergerakan”.176

Menurut Ary Ginanjar Agustian dalam menerapkan Mission

Statement (penetapan misi) terdapat beberapa langkah yang harus

dilakukan diantaranya adalah seperti yang beliau jelaskan yaitu :

“Pertama, menetapkan misi kehidupan anda

“Kedua, membulatkan tekad untuk hanya bersujud kepada Allah “Ketiga, menyerap dan mengingat sifat-sifat Allah yang luhur

“keempat, menerapkan sifat-sifat mulia tersebut dalam keseharian, dengan mencontoh perilaku Nabi Muhammad SAW

“Kelima, tanamkan komitmen untuk memegang teguh Rukun Iman dan Rukun Islam

“Keenam, berjanjilah sungguh-sungguh kepada Allah untuk mematuhi janji atau syahadat yang anda ucapkan tersebut dengan sepenuh hati.

Jadi berdasarkan penjelasan diatas strategi pembentukan karakter Personal Strength (ketangguhan pribadi) dengan menggunakan

Mission Statement (penetapan misi) dapat dilakukan dengan beberapa

langkah. Pertama, menetapkan misi kehidupan. Kedua, membulatkan tekad hanya bersujud kepada Allah. Ketiga, menginggat sifat-sifat Allah. Keempat, menerapkan sifat-sifat mulia dengan mencontoh Nabi Muhammad. Kelima, menanamkan komitmen dengan memegang Rukun Iman dan Islam. Keenam, mematuhi janji dan syahadat kepada Allah.

b) Character Building (Pembangunan Karakter)

Penerapan Character Building (pembangunan karakter) dapat dilakukan melalui sholat. menurut Ary Ginanjar Agustian terdapat beberapa pengertian dari sholat, salah satunya adalah suatu metode relaksasi untuk menjaga kesadaran diri agar tetap memiliki cara berfikir yang fitrah. Seperti pada penjelasan beliau yaitu :

“Sholat adalah suatu metode relaksasi untuk menjaga kesadaran diri agar tetap memiliki cara berfikir yang fitrah. Sholat adalah suatu langkah untuk membangun kekuatan afirmasi. Sholat adalah sebuah metode yang dapat meningkatkan kecerdasan emosi dan spiritual secara terus menerus. Sholat adalah suatu teknik pembentukan pengalaman yang membangun suatu paradigma positif (New Paradigma Shift). Dan sholat adalah suatu cara untuk terus mengasah dan mempertajam ESQ yang diperoleh dari Rukun Iman”.177

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian sholat adalah :

177 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia sukses membangun kecerdasan Emosi dan Spritual ESQ

1) Suatu metode relaksasi untuk menjaga kesadaran diri agar tetap berfikir fitrah

2) Suatu langkah untuk membangun afirmasi

3) Suatu metode untuk meningkatkan kecerdasan emosi dan spiritual 4) Suatu teknik pembentukan pengalaman yang positif

5) Suatu cara untuk terus mengasah dan mempertajam ESQ

Selanjutnya menurut Ary Ginanjar Agustian dalam menerapkan

Character Building (pembangunan karakter) melalui sholat, kita harus

sholat lima waktu dengan disiplin dan khusyu karena dengan sholat pikiran kita akan kembali jernih. Seperti pada penjelasannya yaitu :

“Lakukanlah sholat lima waktu dengan diisplin dan khusyu. Sholat anda justru akan meningkatkan produktifitas apabila anda tinggalkan pekerjaan anda untuk sesaat. Anda butuh relaksasi ketika waktu sholat tiba.pikiran anda akan kembali jernih setelah itu, dan kembali cerdas (fitrah)”.178

Selanjutnya Ary Ginanjar Agustian juga menjelaskan tentang manfaat dari sholat, diantara manfaat sholat seperti pada penejelasan beliau yaitu :

“Salah satu manfaat sholat adalah relaksasi yang akan memberikan ruang berfikir bagi perasaan intuitif, sekaligus menstabilkan kecerdasan emosi serta spiritual seseorang, dan menjaga suara hati murni”.179

178

Ary Ginanjar Agustian, ESQ Emotional Spiritual Quotient berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5

Rukun Islam,...hlm. 232.

179 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia sukses membangun kecerdasan Emosi dan Spritual ESQ

Menurut Ary Ginanjar Agustian dalam menerapkan Character

Building (pembangunan karakter) terdapat beberapa langkah yang harus

dilakukan diantaranya adalah seperti yang beliau jelaskan yaitu :

“Pertama, ketika anda melafazkan “Bismillaahirrahmaanirrahiim”, ingatlah bahwa anda bekerja atas nama Allah yang bersifat Rahman dan rahim. Tanamkan sifat mulia itu dalam dada anda.

“Kedua, ketika mengucapkan “Allahu Akbar”, ingatlah akan kebesaran Allah, anda pun akan berfikir besar.

“Ketiga, Takbiratul Ihram akan membangun kekuatan prinsip anda untuk hanya berpegang kepada Allah Yang Maha Esa.

“Keempat, wawasan anda dibangun ketika anda membaca Al-Fatihah, maka pahamilah makna surah itu ayat demi ayat.

“Kelima, lakukanlah evaluasi perjalanan hidup anda dengan membandingkan antara idealisme sholat dengan kegiatan yang anda lakukan. Contoh, seberapa jauh komitmen dan integritas anda, seberapa tinggi sikap rahman dan rahim anda, seberapa jernih pikiran dan tindakan anda”.180

Jadi berdasarkan penjelasan diatas strategi pembentukan karakter Personal Strength (ketangguhan pribadi) dengan menggunakan

Character Building (Pembangunan Karakter) dapat dilakukan dengan

beberapa langkah. Pertama, ketika melafazkan

Bismillaahirrahmaanirrahiim” mengingat bahwa kita bekerja atas

nama Allah. Kedua, ketika mengucapkan “Allahu Akbar”, mengingat akan kebesaran Allah. Ketiga, membangun kekuatan prinsip dengan Takbiratulihram. Keempat, membaca Al-Fatihah sambil memahami makna surah itu ayat demi ayat, kelima melakukanlah evaluasi

180 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia sukses membangun kecerdasan Emosi dan Spritual ESQ

perjalanan hidup kita dengan membandingkan antara idealisme sholat dengan kegiatan yang kita lakukan.

c) Self Control (Pengendalian Diri)

Pada penjelasan Sebelumnya telah diterangkan bahwa untuk memiliki kemampuan pengendalian diri Self Control caranya adalah melatihnya dengan berpuasa. Berdasarkan buku karya Ary ginanjar Agustian yang berjudul “Rahasia sukses membangun kecerdasan Emosi

dan Spritual ESQ Emotional Spritual Quotient THE ESQ WAY 165 jilid 1”, pengertian puasa adalah menahan diri dari belenggu ego duniawi

yang tidak terkendali. Seperti pada penejelasan beliau yaitu :

“Puasa adalah “menahan diri”, dalam arti menahan diri dari belenggu ego duniawi yang tidak terkendali, mengendalikan diri agar tidak keluar dari garis orbit, serta mengendalikan nafsu batiniah dan lahiriah”.181

Selanjutnya dijelaskan juga pada buku karya beliau yang berjudul “ESQ Emotional Spiritual Quotient berdasarkan 6 Rukun

Iman dan 5 Rukun Islam” yaitu :

“Puasa adalah metode pelatihan untuk mengendalikan diri, puasa bertujuan untuk meraih kemerdekaan sejati, dan pembebasan dari belenggu nafsu yang tak terkendali. Puasa yang baik akan memelihara aset kita yang paling berharga yaitu fitrah diri. Disamping tujuan puasa yang lainnya yaitu untuk mengendalikan suasana hati, maka tujuan puasa lainnya adalah untuk meningkatkan kecakapan puasa secara filosofis, dan pelatihan untuk menjaga prinsip-prinsip yang telah dianut berdasarkan Rukun Iman”.182

181

Ary Ginanjar Agustian, Rahasia sukses membangun kecerdasan Emosi dan Spritual ESQ

emotional Spritual Quotient THE ESQ WAY 165 jilid 1,... hlm. 299.

182 Ary Ginanjar Agustian, ESQ Emotional Spiritual Quotient berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5

Jadi dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa puasa adalah mengendalikan diri dari belenggu nafsu dan ego duniawi (lahiriah atau batiniah) yang tak terkendali selain itu tujuannya untuk mengendalikan suasana hati, dan juga untuk menjaga prinsip-prinsip yang telah dianut berdasarkan Rukun Iman.

Menurut Ary Ginanjar Agustian dalam menerapkan Self Control (pengendalian diri) melalui puasa, sebaiknya kita tetap melakukan pekerjaan seperti biasa, dan tidak mengunakan puasa sebagai dalih untuk bermalas-malasan dengan alasan lapar dan haus karena pada saat inilah tantangan yang harus kita hadapi. Seperti pada penjelasan beliau yaitu :

“Lakukanlah puasa wajib Ramadhan dan puasa sunnah untuk meningkatkan kemampuan kendali diri anda. Saat anda berpuasa, lakukanlah pekerjaan seperti biasa. Jangan menggunakan puasa sebagai dalih untuk bermalas-malasan dengan alasan lapar dan haus, justru di sinilah tantangannya, bekerja maksimum sambil menahan lapar dan haus serta emosi”.183

Menurut Ary Ginanjar Agustian dalam menerapkan Self Control (Pengendalian Diri) terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan diantaranya adalah seperti yang beliau jelaskan yaitu :

“Saat berpuasa, kedepankanlah sifat-sifat fitrah seperti sikap pengasih, penyayang, sabar, mencipta, adil, memberi, sungguh-sungguh, konsisten dan sifat-sifat mulia lainnya. “Tarikan ke atas” mengarah ke fitrah saat itu harus didahulukan, sementara “tarikan ke bawah” berupa ego harus ditahan. Yang akan muncul adalah pribadi luhur dan tinggi, yang berhati emas dan bermental baja atau Idul Fitri. Setelah anda lulus “Idul Fitri, sebenarnya di situlah tantangan terberat dimulai karena

183 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia sukses membangun kecerdasan Emosi dan Spritual ESQ

training puasa sudah selesai. Artinya, anda harus tetap bersikap fitrah meskipun bulan Ramdhan telah berlalu. Berjuanglah terus untuk meraih kemenangan”.

Jadi berdasarkan penjelasan diatas strategi pembentukan karakter Personal Strength (ketangguhan pribadi) dengan menggunakan

Self Control (Pengendalian diri dapat dilakukan dengan beberapa

langkah. Pertama, ketika berpuasa selalu mengedepankan sifat-sifat pengasih, penyayang, sabar, mencipta, adil, memberi, sungguh-sungguh, konsisten dan sifat-sifat mulia yang lainnya. Kedua, selalu mengedepankan fitah dibandingkan rasa ego sehingga mucullah pribadi luhur dan tinggi. Ketiga, meskipun bulan puasa telah selesai kita harus tetap bersikap fitah dan selalu berjuang terus untuk meraih kemenangan.