BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Implementasi Kebijakan Publik
2. Perspektif Teori
Kerangka kerja teoritik berangkat dari kebijakan itu sendiri dimana tujuan-tujuan dan sasaran ditetapkan. Di sini proses implementasi bermula. Proses implementasi akan berbeda tergantung pada sifat kebijakan yang dilaksanakan. Keberagaman keputusan akan menunjukkan karakteristik, struktur dan hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kebijakan sehingga proses implementasi akan mengalami perbedaan. Kebijakan dapat digolongkan menurut dua karakteristik yang berbeda, yakni: jumlah perubahan yang terjadi dan sejauh mana konsensus menyangkut tujuan antara pemeran sserta dalam proses implementasi berlangsung. Terdapat dua unsur perubahan yang merupakan karakteristik, yaitu:
1. Implementasi akan dipengaruhi oleh sejauh mana kebijakan menyimpang dari kebijakan-kebijakan sebelumnya. Perubahan- perubahan inkremental lebih cenderung menimbulkan tanggapanpositif daripada perubahan-perubahan drastis (rasional). Seperti telah dikemukakan sebelumnya perubahan inkremental yang didasarkan pada pembuatan keputusan secara inkremental
8
George III Edward : Implemeting Public Policy, 1980. Dikutip dari: http://mulyono.staff.uns.ac.id/2009/05/28/model-implementasi-kebijakan-george-edward- iii/(Sabtu. 28 Januari 2017, 21.55).
23
pada dasarnya merupakan remedial dan diarahkan lebih banyak kepada perbaikan terhadap ketidaksempurnaan sosial yang nyata sekarang inidaripada mempromosikan tujuan sosial di masa depan. Hal ini sangat berbeda dengan perubahan yang didasarkan pada keputusan rasional yang lebih berorientasi pada perubahan besar dan mendasar. Akibatnya, peluang terjadinya konflik maupun ketidak sepakatan antar pelaku pembuat kebijakan akan sangat besar.
2. Proses implementasi akan dipengaruhi oleh jumlah perubahan organisasi yang diperlukan. Implementasi yang efektif akan sangat mungkin terjadi jika lembaga pelaksana tidak diharuskan melakukan reorganisasi secara drastis. Kegagalan program- program sosial banyak berasal dari meningkatnya tuntutan-tuntutan yang dibuat terhadap struktur-struktur dan prosedur-prosedur administratif yangada.
a. Implementasi yangSukses
Implementasi yang sukses membutuhkan suatu sistem kerja yang baik. Sistem implementasi yang sukses melibatkan 4 (empat) tipe kontrol, yaitu:
a) Koordinasi melampaui waktu, artinya mekanisme dilakukan tidak hanya terikat pada jam kerja melainkan koordinasi secara optimal danformal.
24
b) Koordinasi pada waktu-waktu tertentu, artinya kontrol perlu terjadwal dan diketahui kedua belah pihak secaraterkoordinasi.
c) Logistik mendetail dan penjadwalan, artinya unsur pendukung proses kontrol harus tersedia secara memadai dan tepatguna.
d) Pertambahan dalam batas-batas struktural, artinya kewenangan tugas dan tanggung jawab pada setiap unsur organisasi harus jelas sehingga mekanisme kontrol mudahditerapkan.9
Agar tercapai suksesnya implementasi kebijakan, diperlukan suatu pendekatan sistem yang menekankan pada pencapaian tingkat- tingkat kerjasama yang baik, fokus pada pentingnnya kerja tim serta kejelasan tujuan, struktur, dukungan secara teoretis pelaksanaannya.
b. Implementasi yang Efektif
Implementasi efektif memerlukan enam kondisi, yaitu:
1. Tujuan-tujuan jelas dan konsisten, sehingga tujuan dapat menyajikan standar evaluasi dan sumber-sumber yanglegal. 2. Teori hubungan sebab akibat yang memadai, sehingga dapat
9
Wyne Parsons, Poublic Policy: An Introuction to the Theory and Practice of Pilicy Analysis(Landon: Queen Mary Westfield Collage University, 1997), 112.
25
memastikan bahwa kebijakan tersebut memiliki suatu teori akurat tentang bagaimana membawakan suatuperubahan. 3. Struktur Implementasi yang disusun secara legal sehingga
dapat mempertinggi pemenuhan dari mereka yang bertugas dalam mengimplementasikan kebijakan dan pemenuhan kelompok-kelompok yang merupakan targetkebijakan. 4. Para pelaku implementasi yang sangat ahli
mengaplikasikannya sendiri untuk menggunakan kekuasaanya agar tujuan-tujuan kebijakan dapatterealisasikan.
5. Dukungan kelompok yang berkepentingan dan pihak yang berkuasa di legislatif daneksekutif.
6. Perubahan dalam kondisi sosial ekonomi yang tidak mengurangi dukungan pihak yang berkuasa atau tidak mengurangi dukungan kelompok dan pihak yang berkuasa atau tidak berdampak pada mekanisme hubungan yang mendukung implementasi kebijakan.10
3. Faktor Pendukung ImplementasiKebijakan
Implementasi kebijakan bila dipandang dalam pengertian yang luas, merupakan alat administrasi hukum dimana berbagai aktor, organisasi, prosedur, dan teknik yang berkerja bersama- sama untuk menjalankan kebijakan guna meraih dampak atau
10
26
tujuan yangdiinginkan.
Adapun syarat-syarat untuk dapat mengimplementasikan kebijakan Negara secara sempurna menurut teori implementasi Brian W. Hogwood dan Lewis A.Gun, yaitu :11
1. Kondisi eksternal yang dihadapi oleh badan atau instansi pelaksana tidak akan mengalami gangguan atau kendala yang serius. Hambatan- hambatan tersebut mungkin sifatnya fisik, politis dansebagainya.
2. Untuk pelaksanaan program tersedia waktu dan sumber- sumber yang cukupmemadai.
3. Perpaduan sumber-sumber yang diperlukan benar- benartersedia.
4. Kebijaksanaan yang akan diimplementasikan didasarkan oleh suatu hubungan kausalitas yanghandal.
5. Hubungan kausalitas bersifat langsung dan hanya sedikit mata rantai penghubungnnya.
6. Hubungan saling ketergantungankecil.
7. Pemahaman yang mendalam dan kesepakatan terhadaptujuan. 8. Tugas-tugas diperinci dan ditempatkan dalam urutan
yangtepat.
9. Komunikasi dan koordinasi yangsempurna.
27
10. Pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat menuntut dan mendapatkan kepatuhan yangsempurna.12 Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tidak hanya ditujukan dan dilaksanakan untuk intern pemerintah saja, akan tetapi ditujukan dan harus dilaksanakan pula oleh seluruh masyarakat yang berada di lingkungannya. Menurut James Anderson, masyarakat mengetahui dan melaksanakan suatu kebijakan publik dikarenakan:
1. Respek anggota masyarakat terhadap otoritas dan keputusan- keputusan badan-badanpemerintah;
2. Adanya kesadaran untuk menerimakebijakan;
3. Adanya keyakinan bahwa kebijakan itu dibuat secara sah, konstitusional, dan dibuat oleh para pejabat pemerintah yang berwenang melalui prosedur yangditetapkan;
4. Sikap menerima dan melaksanakan kebijakan publik karena kebijakan itu lebih sesuai dengan kepentinganpribadi;
5. Adanya sanksi-sanksi tertentu yang akan dikenakan apabila tidak melaksanakan suatukebijakan.13
Berdasarkan teori diatas bahwa faktor pendukug implementasi kebijakan harus didukung dan diterima oleh masyarakat, apabila anggota masyarakat mengikuti dan mentaati sebuah kebijakan maka sebuah implementasi kebijakan akan berjalan sesuai tujuan yang telah ditetapkan
12
Solichin Abdul Wahab,Analisis Kebijakan Publik (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), 71- 78.
13
28
tanpa ada hambatan-hambatan yang mengakibatkan sebuah kebijakan tidak berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkansebelumnya.
4. Faktor Penghambat ImplementasiKebijakan
Menurut teori implementasi Brian W. Hogwood dan Lewis A.Gun, implementasi kebijakan mempunyai beberapa faktor penghambat, yaitu:14
1. Isikebijakan.
Pertama, implementasi kebijakan gagal karena masih samarnya isi kebijakan, maksudnya apa yang menjadi tujuan tidak cukup terperinci, sarana-sarana dan penerapan prioritas, atau program-program kebijakan terlalu umum atau sama sekali tidak ada.
Kedua, karena kurangnya ketetapan intern maupun ekstern dari kebijakan yang akan dilaksanakan.
Ketiga, kebijakan yang akan diimplementasikan dapatjuga menunjukkan adanya kekurangan-kekurangan yang sangatberarti.
Keempat, penyebab lain dari timbulnya kegagalan implementasi suatu kebijakan publik dapat terjadi karena kekurangan- kekurangan yang menyangkut sumber daya-sumber daya pembantu, misalnya yang menyangkut waktu, biaya/dana dan tenagamanusia.
2. Informasi.
14
Solichin Abdul Wahab,Analisis Kebijakan Publik (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), 97- 99.
29
Implementasi kebijakan publik mengasumsikan bahwa para pemegang peran yang terlibat langsung mempunyai informasi yang perlu atau sangat berkaitan untuk dapat memainkan perannya dengan baik.Informasi ini justru tidak ada, misalnya akibat adanya gangguan komunikasi.
3. Dukungan.
Pelaksanaan suatu kebijakan publik akan sangat sulit apabila pada pengimlementasiannya tidak cukup dukungan untuk pelaksanaan kebijakan tersebut.15
Suatu kebijakan publik akan menjadi efektif apabila dilaksanakan dan mempunyai manfaat positif bagi anggota-anggota masyarakat. Dengan kata lain, tindakan atau perbuatan manusia sebagai anggota masyarakat harus sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pemerintah atau negara. Sehingga apabila perilaku atau perbuatan mereka tidak sesuai dengan keinginan pemerintah atau negara, maka suatu kebijakan publik tidaklah efektif.
15
30