• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

APARAT PENGAWASAN FUNGSIONAL PEMERINTAH I. PERSYARATAN PESERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

II. PERSYARATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (INPASSING)

A. Untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan peran tertentu (Ketua Tim, Pengendali Teknis atau Pengendali Mutu), Pejabat Fungsional Auditor harus mengikuti ujian bebas matrikulasi dan atau mengikuti diklat matrikulasi (tanpa ujian) untuk peran-peran di bawahnya.

D. Apabila dinyatakan tidak lulus, maka yang bersangkutan harus mengikuti matrikulasi (tanpa ujian)

E. Ujian bebas matrikulasi dan diklat matrikulasi (tanpa ujian) meliputi mata ajaran (m.a) sebagai berikut :

1. Peran Pengendali Teknis ( 5 m.a ) 2) Kode etik dan standar audit 3) Auditing

4) Penulisan laporan hasil audit 5) Teknik Penilaian SPM 6) Review kertas kerja audit 2. Peran Pengendali Mutu ( 8 m.a )

1) Kode etik dan standar audit 2) Penulisan laporan hasil audit 3) Teknik Penilaian SPM 4) Review kertas kerja audit 5) Manajemen Pengawasan 6) Perencanaan penugasan audit 7) Supervisi audit

8) Audit berpeduli resiko

F. Sebelum mengikuti ujian bebas matrikulasi, kepada calon peserta dibagikan modul mata ajaran tersebut di atas untuk belajar mandiri

G. Soal ujian bebas matrikulasi merupakan rangkuman dan seluruh materi yang diujikan (bukan per mata ajaran)

H. Matrikulasi (tanpa ujian) dilaksanakan setelah 2 kali kesempatan ujian bebas matrikulasi diselenggarakan/diumumkan hasilnya, sehingga tidak merugikan Pejabat Fungsional Auditor yang ikut 2 kali ujian bebas matrikulasi

I. Ujian Bebas matrikulasi tersebut merupakan option bukan kewajiban, dalam arti seorang pejabat Fungsional Auditor boleh memilih untuk tidak mengikuti ujian bebas matrikulasi, tetapi langsung mengikuti matrikulasi (tanpa ujian) atau ikut ujian bebas matrikulasi 1 kali tidak lulus, melepas kesempatan ke dua dan langsung ikut matrikulasi. Namun diharapkan para pejabat Fungsional Auditor memilih ujian bebas matrikulasi karena menghemat waktu dan biaya. J. Ketentuan dalam huruf A sampai dengan F tidak berlaku bagi pejabat yang diangkat kedalam

Auditor Trampil, pendidikan dan pelatihan bagi Auditor Trampil dilakukan secara reguler dengan mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor : KEP-06.04.00.847/K/1998 tentang Pola Pendidikan dan Pelatihan Auditor Bagi Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah.

KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

ttd

REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN JL. HAYAM Wuruk No. 7 – Jakarta 10120

Telepon 3842285, 3841273 (Hunting) Fax.34830645

Nomor : S. 07.02.01-1096/SESMA/2001 3 Oktober 2001

Lampiran : 1 (satu) berkas

Perihal : Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Pendidikan dan Pelatihan Bagi Pejabat Yang Diinpassing di Lingkungan

Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah

Yang terhormat,

1. Para Inspektur Jenderal Departemen 2. Para Inspektur Utama/Inspektur LPND di

Seluruh Indonesia

Sehubungan dengan telah ditetapkannya Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor: KEP-07.02.01-603/K/2001 tanggal 28 September 2001 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Bagi Pejabat yang Diinpassing di lingkungan Saudara untuk para pejabat yang diinpassing ke dalam Jabatan Fungsional Auditor periode Juli sampai dengan September 2001 dengan mengacu kepada ketentuan tersebut. Usulan calon peserta pendidikan dan pelatihan dimaksud agar segera dikirimkan kepada Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor-Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Jalan Hayam Wuruk Nomor 7 Jakarta Pusat 10120, telp. (021) 3841273 pesawat 260-261, telp/fax. (021) 3855713.

Pembangunan pada alamat tersebut diatas. Ketentuan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Inpassing dapat dilihat pada website http://www.bpkp.go.id.

Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

SEKRETARIS UTAMA,

ttd

DRS.H.M. CHATIM BAIDAIE

NIP. 060031597 Tembusan :

REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

( B P K P )

_____________________________________

Nomor : S-05.01.02-1146/SESMA/2001 Jakarta, 16 Oktober 2001 Lamp : -

Perihal : Penetapan Angka Kredit Awal (Inpassing) Bagi Pejabat Fungsional Auditor

Yth 1. Para Inspektur Jenderal Departemen 2. Para Pimpinan Unit Pengawasan LPND 3. Para Kepala Bawasda Propinsi

4. Para Kepala Bawasda Kabupaten/Kota di

Seluruh Indonesia

Sehubungan dengan pelaksanaan inpassing ke dalam Jabatan Fungsional Auditor yang berakhir pada tanggal 30 September 2001, bersama ini kami mengingatkan bahwa berdasarkan Surat Keputusan MENPAN Nomor: 19/1996 tanggal 2 Mei 1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya, Surat Keputusan Bersama Kepala BAKN, Sekretaris Jenderal BPKRI, dan Kepala BPKP Nomor: 10 Tahun 1996, Nomor: 49/SK/S/1996, dan Nomor: KEP-386/K/1996 tanggal 6 Juni 1996 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya, dan Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor : 13.00.00-125/K/1997 tanggal 5 Maret 1997 tentang Petunjuk Teknis Ketentuan dan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya di Lingkungan Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Setiap Kantor Inspektorat Jenderal Departemen, Kantor Unit Pengawsan LPND, Kantor Badan Pengawasan Daerah Propinsi, Kabupaten, dan Kota perlu segera membentuk Tim Penilai dan Sekretariat Tim Penilai Angka Kredit.

3) Mengajukan usulan Penetapan Angka Kredit Awal per 1 Juli 2001 kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan bagi Pejabat Fungsional Auditor Golongan IV A ke atas

4) Berdasarkan Penetapan Angka Kredit Awal sebagaimana tersebut pada nomor 2) dan 3) agar bagi Pejabat Fungsional Auditor yang diangkat dengan Inpassing dengan angka kredit telah mencukupi untuk kenaikan pangkat (mereka yang sudah mempunyai masa kerja lebih dari 4 tahun) mengajukan usulan kenaikan pangkat ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) per 1 Oktober 2001 atau periode kenaikan pangkat berikutnya.

5) Membuat program untuk mengikuti pendidikan dan latihan bagi Pejabat Fungsional Auditor dalam rangka untuk mengikuti ujian sertifikasi Auditor tahun 2002, mengingat bahwa para Pejabat Fungsional Auditor yang diangkat melalui inpassing mempunyai kewajiban untuk memperoleh Sertifikasi Auditor yang sesuai dengan Jabatannya dalam jangka waktu 1 tahun

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami mengucapkan terima kasih.

Sekretaris Utama, ttd

Drs. H.M. Chatim Baidaie NIP 060031597

Tembusan :

Nomor : C.26-30/V.59-1/74 Jakarta, 16 Juli 2002 Lampiran : -

Perihal : Inpassing Jabatan Kepada

Fungsional Auditor Yth. Kepala Pusat Pembinaan Jabatan

Fungsional Auditor BPKP

di

Jakarta

1. Berkenaan dengan surat Saudara yang ditujukan kepada kami Nomor S-06.04.00-315/PJFA.2/2002 tanggal 20 Juni 2002, perihal sebagaimana tersebut pada pokok surat, dengan hormat kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut :

a. Sesuai dengan surat Kepala BKN yang ditujukan kepada Saudara Nomor K.26-30/V10-47/24 tanggal 18 Juni 2001 tentang Inpassing Jabatan Auditor, telah kami sampaikan bahwa untuk menjamin kelangsungan karier para mantan Inspektur Pembantu dan Pengawas atau Pemeriksa yang telah berubah menjadi Auditor dan karena perubahan organisasi dan tata kerja di lingkungan Inspektorat Jenderal atau unit Pengawasan Interen Pemerintah lainnya relatif baru selesai ditetapkan setelah Januari 2001, maka perlu ada perlakuan khusus dalam penetapan Inpassing bagi Inspektur Pembantu dan Pemeriksa atau Pengawas tersebut, dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Inpassing ditetapkan terhitung mulai tanggal 1 Juli 2001 dan selambat-lambatnya harus selesai ditetapkan pada akhir bulan September 2001

2) Pegawai Negeri Sipil yang pada saat perubahan jabatan Inspektur Pembantu dan Pengawas atau Pemeriksa menjadi jabatan fungsional Auditor tidak menduduki jabatan Inspektur Pembantu dan Pengawas atau Pemeriksa, tidak dapat diinpassing.

b. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka inpassing Inspektur Pembantu dan Pengawas atau Pemeriksa ke dalam jabatan fungsional Auditor di lingkungan Inspektorat Jenderal Departemen Luar negeri yang dilaksanakan setelah masa Inpassing di atas, masih dapat dipertimbangkan dengan ketentuan :

1) Apabila Pegawai Negeri Sipil yang akan diinpassing tersebut sampai dengan

2) Pegawai Negeri Sipil lain yang pada saat perubahan jabatan Inspektur Pembantu dan Pemeriksa atau Pengawas menjadi jabatan fungsional Auditor, tidak menduduki jabatan Inspektur Pembantu dan Pemeriksa atau Pengawas, tidak dapat diinpassing/ disesuaikan dalam rangka angka kredit dan jabatan Auditor

3) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud huruf b) di atas, hanya dapat diangkat dalam jabatan Auditor melalui pemindahan jabatan dari jabatan struktural atau jabatan fungsional lain ke dalam jabatan Auditor sesuai dengan ketentuan Pasal 26 ayat (1) Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 19/1996 tanggal 2 Mei 1996 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya.

4) Ketentuan huruf b angka 1) di atas berlaku pula bagi pegawai Negeri Sipil di lingkungan Departemen Luar negeri yang sebelumnya menduduki jabatan eselon I atau eselon II di lingkungan Inspektorat Jenderal.

2. Demikian dan atas perhatian serta kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Direktur Jabatan Karier,

ttd

Bambang Chrisnadi, SH, M.Si

NIP 260002793 Tembusan :

1. Deputi III Menpan Bidang Sumber Daya Aparatur 2. Kepala Biro Kepegawaian Departemen Luar Negeri

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Nomor : C. II. 26 – 20 /V. 112 – 7 / 37 Jakarta, 9 Oktober 2002 Lampiran : -

Perihal : Perlakuan Khusus Pengangkatan Kepada

Jabatan Fungsional Auditor. Yth. Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional.

Di

Jakarta

1. Berkenaan dengan surat Saudara kepada kami Nomor PW.00.02/26-KA/IX/2002 tanggal 2 September 2002, perihal sebagaimana tersebut pada pokok surat ini, dengan hormat kami sampaikan hal – hal sebagai berikut :

a. Sesuai dengan ketentuan pasal 21 ayat (1) Keputusan Menpan Nomor 19 / 1996 Tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya, ditegaskan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang pada saat ditetapkan keputusan ini ( 2 Mei 1996 ) telah bertugas di bidang pengawasan berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang, dapat di angkat dalam jabatan Auditor Trampil atau Auditor Ahli.

b. Bahwa masa inpassing ke dalam jabatan Auditor bagi Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana dimaksud pasal 21 ayat (1) di atas, telah berakhir pada akhir September 2001, setelah melalui tiga kali masa perpanjangan.

c. Untuk melakukan inpassing dalam jabatan Auditor bagi Pegawai Negeri Sipil tertentu setelah masa inpassing berakhir, pada dasarnya kami tidak berkeberatan sepanjang :

(3) Pegawai Negeri Sipil yang memiliki pendidikan sekolah setingkat Diploma III kebawah diinpassing dalam jabatan auditor Terampil dan yang memiliki pendidikan sekolah serendah-rendahnya Sarjana (S1) diinpassing dalam jabatan Auditor Ahli;

(4) Mendapat pertimbangan dari Instansi Pembina Jabatan Auditor (BPKP);

(5) Yang diusulkan untuk diinpssing hanya terbatas 9 (sembilan) orang sebagaimana dimaksud dalam lampiran surat Saudara.

Demikian dan atas perhatian serta kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

A.n. Deputi

Bidang Bina Kinerja dan Perundang–undangan Direktur Jabatan Karier

ttd

Bambang Chrisnadi,SH. M.Si NIP : 260002793

Tembusan :

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR

Jalan Hayam Wuruk 7 Jakarta 10120

Telepon: (021) 3841273 email: pusbinajfa@bpkp.go.id Faksimili: (021) 3855713

Nomor : S-1084/JF.I/2002 31 Desember 2002

Lampiran : -

Hal : Pengangkatan JFA Bawasda Yth.

Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tenggara Di - Kendari

Menunjuk surat Saudara Nomor S-2750/PW.20/1/2002 tanggal 20 Nopember 2002, yang kami terima tanggal 3 Desember 2002, perihal adanya pengangkatan PFA oleh Bupati Kendari yang tidak sesuai dengan ketentuan, dengan ini kami sampaikan bahwa selaku Instansi Pembina, BPKP berkewajiban untuk menegur dan meluruskan permasalahan tersebut sehingga tidak menimbulkan keresahan bagi para calon PFA lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut, kami harapkan bantuan Saudara untuk dapat menentukan langkah selanjutnya. Apabila permasalahan sudah jelas dan didukung bukti yang kuat, BPKP (Sekretaris Utama) akan menindak lanjuti permasalahan dimaksud kepada Bupati Kendari dan Instansi terkait.

Perlu kami tambahkan bahwa mekanisme pengangkatan ke dalam Jabatan Fungsional Auditor (JFA) sesuai Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor 19 tahun 1996 tentang JFA dan Angka Kreditnya dan Keputusan Kepala BPKP Nomor Kep-13.00.00-125/K/1997 tanggal 5 Maret 1997 tentang Petunjuk Teknis Ketentuan Pelaksanaan JFA dan Angka Kreditnya dilingkungan APFP, adalah melalui tiga cara yaitu sebagai berikut :

1. Penyesuaian (Inpassing) dalam JFA sesuai Pasal 21 Keputusan MENPAN 19/1996, dimana masa Inpassing berdasarkan pasal ini telah berakhir pada akhir September 2001 sesuai surat Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor. K-26-3-/V.10-47/24 tanggal 18 juni 2001 tentang Inpassing Jabatan Auditor. Pelaksanaan Inpassing berdasarkan surat Kepala BKN tersebut adalah khusus bagi PNS yang sebelumnya menduduki jabatan Inspektur Pembantu dan Pemeriksa atau Pengawas di lingkungan Itjen Departemen atau Unit Pengawasan Intern lainnya baik di Pusat dan Daerah. Hal ini berkaitan dengan reorganisasi berupa ditiadakannya jabatan Inspektur Pembantu (eselon III) dan Pemeriksa atau Pengawas (eselon IV) sesuai organisasi dan tata kerja

2. Pengangkatan Pertama ke dalam JFA sesuai dengan Pasal 24 Keputusan MENPAN 19/1996 dan angka IX huruf C Keputusan Kepala BPKP Nomor Kep-13.00.00-125/K/1997 dapat dilakukan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Berijazah SLTA, D II atau D III untuk Auditor Terampil, dan serendah-rendahnya Sarjana (S1) atau D IV untuk Auditor Ahli, dengan kualifikasi yang telah memperoleh Persetujuan Instansi Pembina (Kepala BPKP)

b. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Tk. I (Gol. Ruang II/b) untuk Auditor Terampil, dan Penata Muda (Gol. Ruang III/a) untuk Auditor Ahli.

c. Mengikuti dan lulus sertifikasi auditor yang dipersyaratkan sesuai jenjang jabatannya d. Memiliki Angka Kredit minimal yang ditentukan sesuai dengan pangkat terakhirnya

e. Setiap unsur Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam tahun terakhir

f. Mendapat rekomendasi dari pejabat yang berwenang (atasan langsung)

g. Diusulkan kepada Instansi Pembina (Kepala BPKP) untuk memperoleh persetujuan

3. Perpindahan dari jabatan lain (struktural atau fungsional) ke dalam JFA sesuai Pasal 26 Keputusan MENPAN 19/1996 dan angka IX huruf C Keputusan Kepala BPKP Nomor Kep-13.00.00-125/K/1997 dapat dilakukan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Berijazah SLTA, D II atau D III untuk Auditor Terampil, dan serendah-rendahnya Sarjana (S1) atau D IV untuk Auditor Ahli, dengan kualifikasi yang telah memperoleh Persetujuan Instansi Pembina (Kepala BPKP).

b. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Tk. I (Gol. Ruang II/b) untuk Auditor Trampil, dan Penata Muda (Gol. Ruang III/a) untuk Auditor Ahli.

c. Memiliki pengalaman dalam kegiatan pengawasan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.

d. Sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun PNS berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. (perlu kami sampaikan bahwa batas usia pensiunan PFA sebagai PNS, sampai dengan saat ini adalah 56 tahun)

e. Mengikuti dan lulus sertifikasi auditor yang dipersyaratkan sesuai jenjang jabatannya.

f. Setiap unsur Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam tahun terakhir.

g. Ada surat pemindahan dari pejabat yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku h. Diusulkan kepada Instansi Pembina (Kepala BPKP) untuk memperoleh persetujuan.

Demikian, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih Kepala,

ttd A. Animaharsi NIP 060060147 Tembusan Yth.

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Nomor : C.26-14/V.30-8/07 Jakarta, 28 Februari 2003 Sifat :

Perihal : Jabatan Fungsional Auditor Kepada

Yth. Inspektur Utama

Badan Pengembangan Kebudayaan

di

Jakarta

1. Berkenaan dengan Surat Saudara kepada kami Nomor DL.107/16/IRTAMA/II-03 tanggal 13 Februari 2003, perihal sebagaimana tersebut pada pokok surat, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :

a. Dalam surat kami kepada Kepala BPKP Nomor K.26-30/V10-47/24 tanggal 18 Juni 2001 perihal inpassing dalam jabatan auditor, telah ditentukan masa penundaan penyesuaian/inpassing dalam jabatan Auditor, yaitu ditetapkan terhitung mulai tanggal 1 Juli

2001 dan harus selesai selambat-lambatnya pada akhir bulan Nopember 2001.

b. Pertimbangan utama untuk memperpanjang masa penyesuaian/ inpassing dalam angka kredit

dan jabatan Auditor tersebut di atas adalah bahwa perubahan organisasi pusat termasuk unit organisasi pengawasan fungsional di lingkungan Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata dimana jabatan Inspektur Pembantu dan Pengawas/Pemeriksa yang semula merupakan jabatan struktural di ubah menjadi kelompok jabatan fungsional dan penataan jabatan relatif baru selesai dilaksanakan setelah Januari 2001

c. Sesuai dengan uraian kami tersebut diatas, maka terhadap 8 (delapan) orang PNS di lingkungan unit pengawasan Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata yang telah disesuaikan/ inpassing dalam angka kredit dan jabatan Auditor yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Nomor 24/KP.408/IX/WK.BPPK/2000 tanggal 26 September 2000, tetap berlaku.

2. Dapat disampaikan kepada Saudara, bahwa bagi PNS lain yang tidak termasuk PNS yang memenuhi ketentuan penyesuaian/ inpassing sebagaimana dimaksud pada angka I huruf c di atas (8 orang), maka pengangkatan dalam jabatan Auditor dapat dilakukan melalui mekanisme

pengangkatan dalam jabatan Auditor dibebaskan dari persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) Keputusan Menkowasbang PAN nomor 19/1996, dengan ketentuan bahwa bagi PNS yang belum memiliki sertifikat kompentensi jabatan Auditor selambat-lambatnya 12 (dua belas) bulan sejak diangkat dalam jabatan Auditor harus sudah lulus diklat kompetensi jabatan Auditor yang ditentukan.

b. Bagi PNS lain yang tidak atau belum pernah menduduki jabatan di lingkungan unit pengawasan fungsional sebagai Inspektur Pembantu dan Pengawas/ Pemeriksa, maka pengangkatan dalam jabatan Auditor sepenuhnya dilakukan melalui mekanisme perpindahan dari jabatan lain ke dalam jabatan Auditor sebagaimana di maksud dalam Pasal 26 Keputusan Menkowasbang PAN Nomor 19/1996.

c. Masa penetapan pengangkatan dalam jabatan Auditor melalui mekanisme perpindahan dari jabatan lain kedalam jabatan Auditor tidak terikat batas waktu penyesuaian/ inpassing tanggal 1 Juli 2001 dan harus selesai ditetapkan pada akhir September 2001, tetapi dapat ditetapkan setiap saat sesuai kebutuhan formasi jabatan Auditor.

d. Untuk menentukan jumlah angka kredit dan jenjang jabatan dalam pengangkatan Auditor melalui mekanisme perpindahan dari jabatan lain kedalam jabatan Auditor sebagaimana dimaksud angka 2 huruf a dan huruf b di atas, kiranya dapat dikonsultasikan dengan Kepala BPKP selaku Instansi Pembina Jabatan Auditor.

Demikian dan atas perhatian serta kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih

An. Kepala Badan Kepegawaian Negara Deputi Bidang Bina Kinerja dan Perundang- Undangan, ttd H. Banito Anwar, SH NIP 260000680 Tembusan : 1. Kepala BPKP 2. Deputi III Menpan