• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSYARATAN UMUM BAHAN DAN PERALATAN

Dalam dokumen Rks Sipil, Arsitek Dan Me (Halaman 36-45)

1. a. Syarat-syarat Dasar

Untuk menjamin keaslian, pelayanan purna jual, ketersediaan spare part dan tanggung jawab garansi, maka semua barang dan peralatan import, harus mendapatkan dukungan dari principal atau agen yang berada di (jawatengah lebih diutamakan)

Untuk menjamin keaslian, pelayanan purna jual, ketersediaan spare part dan tanggung jawab garansi, maka semua barang dan peralatan lokal, harus mendapatkan dukungan dari pabrikan lokal.

Semua bahan atau peralatan harus baru, dalam arti bukan barang bekas atau hasil perbaikan

Bahan atau peralatan harus mempunyai kapasitas yang cukup

Harus sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang telah ditentukan secara khusus seperti tercantum pada bagian RKS dan Spesifikasi Teknis untuk masing-masing jenis pekerjaan yang secara rinci.

Ukuran fisik harus cukup dan tidak meminta ruangan lebih besar dari yang telah telah disediakan

Kapasitas yang tercantum baik dalam gambar atau spesifikasi merupakan ukuran minimum. Penyesuaian dalam pemilihan boleh dilakukan oleh kontraktor dengan syarat-syarat sebagai berikut :

Mendapatkan persetujuan dari Direksi Proyek

Tidak menyebabkan tambahan peralatan

Sistem tidak menjadi lebih sulit

Tidak membutuhkan tambahan ruang

Tidak menyebabkan pertambahan biaya operasi dan pemeliharaan

2.b. Syarat-syarat Fisis

Bahan atau peralatan dari klasifikasi atau tipe yang sama, diminta dari merk atau dibuat oleh pabrik yang sama

Apabila suatu unit peralatan terdiri dari bagian-bagian komponen, maka seluruh bagiannya sebaiknya dari merk yang sama

2.c. Syarat-syarat Administrasi Teknis

Untuk menjamin keaslian produk, maka semua material dan peralatan yang dipasang harus dilengkapi dengan Certificate of Origin

20.9 Daftar Material

Dalam waktu tidak lebih dari dua minggu setelah pemborong menerima pemberitahuan memulai pekerjaan, pemborong diharuskan menyerahkan daftar material-material yang akan digunakan. Daftar ini harus dilengkapi nama, alamat pabrik, katalog dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu oleh direksi proyek, terutama yang berisi informasi mengenai data teknis. Persetujuan oleh direksi atas dasar data-data tersebut, akan diberikan setelah mendapatkan persetujuan dari Direksi Proyek / MK.

20.10 Material

Semua material yang akan dipergunakan harus dalam keadaan baru dan dalam kondisi yang baik. Material atau peralatan lain yang disebut dengan nama pabrik dalam spesifikasi, maka pemborong harus menyediakan material atau peralatan tersebut sesuai dengan nama yang dimaksud.

20.11 Contoh Bahan/Material

Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan / material yang akan dipasang untuk dimintakan persetujuan dari Direksi Proyek. Semua biaya yang berkenan dengan penyerahan dan pengembalian contoh-contoh, menjadi tanggung jawab kontraktor.

20.12 Peralatan Yang Disebut Dengan Merk

Kontraktor wajib / harus menyediakan bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, fixtures dan lain-lain yang disebutkan serta dipersyaratkan, dengan persetujuan Direksi Proyek.

20.13 Perlindungan Pemilik

Atas penggunaan bahan, material, sistem sertifikat lisensi dan lain-lain oleh kontraktor, pemberi tugas dijamin dan dibebaskan dari segala klaim ataupun tuntutan yuridis lainnya 20.14 Pengecatan

Untuk perlengkapan-perlengkapan yang sudah “Finished” di pabrik, apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi lecet, maka harus di “finished” kembali untuk memperoleh permukaan yang sama/merata.

20.15 Percobaan

Kontraktor harus melaksanakan uji coba atau percobaan seperti yang dipersyaratkan dan mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh direksi proyek. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemborong. Peralatan/bahan yang pengerjaannya tidak baik, harus diganti dan diperbaiki oleh kontraktor untuk dicoba dan didemonstrasikan kembali.

20.16 Tanda Pengenal

Semua Feeder Cable atau Conduit Cable tertentu, harus diberi tanda pengenal, untuk menjelaskan penggunaan dan tujuannya. Tanda-tanda pengenal ini harus memakai kode nama, dan dipasang pada setiap tempat masuk atau keluar dimana “conduit” ini menembus dinding atau lantai. Disamping huruf-huruf, pada tanda pengenal ini harus digambarkan pula anak panah yang menunjukan arah, sedemikian rupa sehingga mudah terbaca dari ketinggian lantai.

20.17 Plat Nama

Pada semua kabinet-kabinet / panel, tempat kontrol, panel board, circuit breaker , tombol-tombol dan barang-barang perlengkapan lain kecuali tercatat lain, harus d ipasang plat nama yang menerangkan penggunaanya.

20.19 SERAH TERIMA PEKERJAAN

1. Serah terima pekerjaan tahap pertama

a. Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan tahap pertama, kontraktor bersama-sama dengan direksi projek harus melaksanakan check list terhadap semua item pekerjaan. b. Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan tahap pertama kontraktor harus menjamin

bahwa semua pekerjaan sudah dilaksanakan dengan baik dan benar. Hal tersebut dibuktikan dengan berita acara pemeriksaan pekerjaan yang telah ditandatangani oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan itu yaitu pihak kontraktor dan pihak direksi proyek (Konsultan MK atau konsultan manajement konstruksi)

c. Disamping persyaratan umum dan persyaratan khusus yang sudah ditentukan pada RKS sebelumnya, khusus untuk pekerjaan Electrical, pada serah terima tahap pertama ini kontraktor dipersyaratkan dan diwajibkan untuk menyerahkan persyaratan administrasi sebagai berikut :

1) Sertifikat produk asli (Certificate of Origin) dari semua peralatan utama yang dipakai pada proyek ini

2) Sertifikat garansi dari semua produk peralatan yang dipakai pada produk ini 3) Berita acara pengetesan pasif dan atau testing & commisioning

Jika persyaratan ini tidak dipenuhi, maka serah terima pekerjaan tidak dapat dilaksanakan.

2. Serah terima pekerjaan tahap kedua

Untuk pelaksanaan serah terima kedua harus dipenuhi ketentuan sebagai berikut : a. Masa pemeliharaan projek ditentukan selama sesuai kontrak hari kalender

b. Kontraktor menjamin bahwa semua perbaikan dan penyempurnaan yang harus dilaksanakan selama masa pemeliharaan sudah dilaksanakan dengan baik dan benar c. Kebenaran jaminan tersebut dibuktikan dengan berita acara pemeriksaan pekerjaan

yang ditanda tangani oleh pihak kontraktor dan pihak direksi proyek

d. Berita acara ini merupakan salah satu syarat mengikat dalam pelaksanaan serah terima pekerjaan proyek

e. Melaksanakan pelatihan

3. Persyaratan administrasi serah terima pekerjaan tahap kedua

Dalam melaksanakan serah terima kedua kontraktor wajib melampirkan syarat administrasi bidang electrical sebagai berikut:

a. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan masa pemeliharaan b. Berita Acara telah melaksanakan Pelatihan

c. Menyerahkan buku pedoman pengoperasian peralatan (Manual Operation), untuk semua pekerjaan yang telah dilaksanakan

d. Menyerahkan brosure asli (teknis) untuk semua peralatan yang ada. Brosur ini disusun dan di jilid rapi sehingga tidak tercecer.

e. Menyerahkan As Build Drawing yang telah diperiksa dan disahkan oleh direksi proyek dalam bentuk Print Out ukuran A3 sebanyak tiga exemplar

f. Menyerahkan File dalam bentuk CD sebanyak empat copy yang terdiri dari : 1) Dokumen As Built Drawing dalam format AUTOCAD

2) Dokumen teknis peralatan/brosure dalam format PDF

PASAL 21 PEKERJAAN SUMBER DAYA 2.1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi :

a. Pengadaan dan pemasangan Instalasi kabel Feeder menuju ke panel MDP Existing. b. Pengadaan dan pemasangan panel power panel baik aspek pendukung, dan

proteksinya.

c. Pelaksanaan testing dan komisioning.

Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan spesifikasi teknis ini maupun tambahan-tambahan lainnya.

PASAL 22. PENYAMBUNGAN DAYA & PANEL TEGANGAN RENDAH

1. Lingkup Pekerjaan Meliputi :

1. Pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan.

2. Pengurusan semua ijin-ijin yang terkait dengan pekerjaan kelistrikan, 3. Pengadaan tenaga teknisi dan tenaga ahli.

Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan spesifikasi teknis ini maupun tambahan-tambahan lainnya.

2. Type dan Macam Panel

Panel-panel daya dan panel penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus ada seperti yang ditunjukkan dalam gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk beroperasi pada 220/380 V, 3 phase, 4 kawat, 50 Hz. Seluruh bagian body panel yang terbuat dari logam harus ditanahkan (Solidly Grounded) dan harus dibuat mengikuti standard IEC, VDE/DIN, BS, NEC, PUIL dan sebagainya.

a. Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah type tertutup (metal enclosed), Coulomb/Wall mounting untuk pasangan dalam (indoor use) lengkap dengan semua komponen-komponen yang ada :

Panel AC atau PP – AC

Panel Stop kontak atau PP-Stop Kontak

Panel Penerangan atau Panel LP

Panel lift

Panel gondola

Panel Penerangan Luar

b. Panel-panel lainnya yang tidak tertulis di dalam spesifikasi teknis ini, tetapi tercantum dalam gambar rencana sebagai panel yang masuk dalam lingkup pekerjaan.

3. Karakteristik Panel

1. Tegangan kerja : 400 volt

2. Tegangan uji : 3.000 volt

3. Tegangan uji impulse : 20.000 volt

4. Frekwensi : 50 Hz

4. Konstruksi Panel

a. Switchgear tegangan rendah harus dapat dioperasikan dengan aman oleh petugas, misalnya seperti pengoperasian pemutus tenaga (MCCB), pemutus tenaga mini (MCB), pemasangan kembali indikator-indikator, pengecekan tegangan, pengecekan gangguan dan sebagainya.

b. Switchgear tegangan rendah terdiri dari lemari-lemari yang digunakan untuk pemasangan peralatan-peralatan atau penyambungan-penyambungan.

c. Peralatan yang merupakan bagian dari sistem pengamanan/interlock harus dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat kesalahan-kesalahan operasi yang dibuat oleh petugas.

d. Tiap panel terdiri dari bagian sebagai berikut :

Ruangan busbar disebelah atas dilengkapi dengan penutup yang dapat dilepaskan dengan baut setelah switchgear dimatikan.

Ruangan peralatan dilengkapi dengan pintu di sebelah muka, yang dihubungkan dengan sebuah handel pembuka peralatan sedemikian rupa, sehingga hanya dapat dibuka bila bagian dalam ruangan tersebut telah off/mati.

Letak engsel maupun handel dan kunci dari pintu harus disesuaikan ketinggiannya.

Finishing panel harus dilaksanakan sebagai berikut :

Semua mur dan baut harus tahan karat, dilapisi Cadmium

Semua bagian dari baja harus bersih dan setelah pengelasan harus secepatnya dilindungi terhadap kemungkinan terjadinya karat dengan cara galvanisasi atau "Chromium Plating" atau dengan "Zinc Chromate Primer".

Pengecatan akhir dilakukan dengan empat lapis cat oven atau cat “Powder Coating”, warna abu-abu atau warna lain yang disetujui Direksi.

e. Circuit Breaker untuk penerangan boleh menggunakan Mini Circuit Breaker (MCB) dengan breaking capacity minimal 6 KA simetris.

Circuit Breaker lainnya harus dari type Moulded Case Circuits Breaker (MCCB) atau No Fuse Breaker (NFB), sesuai dengan yang diberikan pada gambar rencana dengan breaking capacity seperti ditunjukkan dalam gambar rencana.

Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) harus dari type automatic trip / adjustable dengan kombinasi thermal dan instantaneous magnetic unit. MCCB induk dari setiap panel daya (power panel) harus dilengkapi dengan “Phase Failure Relay” dan kabel controlnya harus tahan api.

f. Busbar induk dalam panel harus dipasang horizontal dibagian bawah / atas dan mempunyai kemampuan hantar arus kontinu minimal sebesar 1,5 (satu setengah) kali dari rating ampere frame pemutus tenaga induk.

Busbars dari bahan tembaga murni dengan minimum konduktivitas 99,99% . Busbars harus dicat sesuai code warna dalam PUIL 2011;

Netral : Biru

Ground : Hijau - Kuning.

g. Magnetic Contactor harus dapat bekerja tanpa getaran. Kumparan contactor harus sesuai untuk tegangan 220 Volt, 50 Hz dan tahan bekerja secara kontinyu pada 10% tegangan lebih dan harus pula dapat menutup dengan sempurna pada 85% tegangan nominal.

h. Pemberian Tanda Pengenal

Harus dipasang tanda pengenal yang menunjukkan hal-hal berikut :

Fungsi peralatan dalam panel

Posisi terbuka atau tertutup

Arah putaran handel pengontrol dan switch

Dan lain-lain.

Tanda pengenal ini harus jelas dan tidak boleh hilang. i. Pengujian

Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak menunjukkan sertifikat pengujian yang diakui oleh PLN (LMK) :

Test kekuatan tegangan impuls

Test kontinyuitas

Test tahanan isolasi

Test untuk alat-alat pengaman

Pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan yang dimaksud

Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handel-handel

Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock

Pemeriksaan kontinuitas rangkaian.

j. Produk

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi teknis. Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setara dengan yang telah dijadikan acuan dalam perencanaan. Pemborong baru bisa mengganti bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari para pihak yang berkewenangan untuk itu.

PASAL 23. PEKERJAAN KABEL DAYA TEGANGAN RENDAH

23.1. U m u m

Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah bermacam-macam ukuran dan type yang sesuai dengan gambar rencana (NYY,, NYM 06/1 KV, NYMHY 0.6/1 KV) kabel daya tegangan rendah ini harus sesuai dengan standard SII atau SPLN.

23.2. Instalasi dan Pemasangan Kabel a. Bahan

Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan PUIL 2011/LMK. Semua kabel / kawat harus baru dan harus jelas ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya.

Semua kawat dengan panampang 6 mm² ke atas haruslah dari jenis dipilin (stranded). Sistem instalasi listrik di proyek ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil 2,5 mm² kecuali untuk pemakaian kabel kendali / control. Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai ialah dari type :

Untuk instalasi penerangan adalah NYM dengan conduit Hight Impact PCV

Untuk kabel distribusi dari / ke antar panel NYY

Kabel yang ditanam di tanah harus menggunakan kabel NYFGbY,NYY

Semua kabel NYM yang ditanam di dalam perkerasan (tembok, beton, dll) harus berada di dalam pipa High Impact PVC yang diameter dalamnya minimal 20mm dari diameter luar kabel dan atau ada pelindung kabel.

b. "Splice"/Pencabangan

Tidak diperkenankan adanya "Splice" ataupun sambungan-sambungan baik dalam feeder maupun cabang-cabang, kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai (accessible).

Sambungan pada kabel circuit cabang harus kuat secara mekanis dan harus memenuhi syarat kemampuan hantar arus listrik. Penyambungan dilakukan dengan cara-cara "Solderless Connector", kompresi atau disolder.

Dalam membuat "Splice" konector harus dihubungkan pada konduktor dengan baik, sehingga semua konductor tersambung, tidak boleh ada kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak boleh lepas oleh getaran.

Semua sambungan kabel baik di dalam kotak sambung, panel ataupun tempat lainnya harus mempergunakan connector terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselen atau bakelite ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.

c. Bahan Isolasi

Semua bahan isolasi untuk splice, sambungan dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes, tape sintetis, resin, splice case, composit dan lain-lain harus dari type yang sesuai untuk penggunaan, lokasi, tegangan kerja dan lain-lainnya. Isolasi harus dipasang dengan cara yang sesuai dengan persyaratan atau petunjuk teknis dari pabrik pembuat.

d. Penyambungan Kabel

1. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambung yang khusus untuk itu (misalnya junction box dan lain-lain). Pemborong harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada Perencana.

2. Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau nama masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus dibuat berita acara dan disaksikan oleh Konsultan MK.

3. Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambung tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan harus kuat. Penyambungan kabel harus dengan ukuran yang sesuai.

4. Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa PVC / procelen yang khusus untuk listrik.

5. Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga tingkat isolasi tertentu.

6. Cara-cara pengecoran sambungan kabel yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti, misal temperatur-temperatur pengecoran dan semua lobang-lobang udara harus dibuka selama pengecoran.

7. Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus dilindungi dengan pipa baja dengan tebal minimal 2,5 mm.

e. Saluran Penghantar dalam Bangunan

1. Untuk instalasi penerangan di daerah terbuka tanpa menggunakan plafond gantung, saluran penghantar (conduit) ditanam dalam beton.

2. Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan plafond gantung, saluran penghantar (conduit) dipasang di atas kabel tray dan diletakkan di atas plafond dengan tidak membebani plafond.

3. Penggantung harus dapat diatur ketinggiannya dengan menggunakan baut

4. Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit dengan diameter minimum 5/8". Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus

menggunakan junction box yang sesuai. Untuk sambungan yang lebih dari satu di dalam junction box harus menggunakan terminal strip

5. Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus dilengkapi dengan "Socket/lock nut", sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m, harus dimasukkan dalam pipa PVC dan pipa harus diklem ke bangunan pada setiap jarak 50 cm.

23.3. Pengujian & Testing

Dalam melaksanakan pekerjaan kelistrikan, sebelum dioperasikan harus dilakukan pengetesan. Adapun pengetesan terdiri dari dua jenis yaitu pengetesan di lapangan dan pengetesan di laboratorium atau pengetesan di fabrik (Factory Test). Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai sistem pengetesan tersebut:

a. Factory Test

Pengetesan Individuil

Pengetesan ini dilakukan pada setiap potong kabel dan terdiri dari pengetesan sebagai berikut :

o Pengetesan ukuran tahanan hantaran

o Pengetesan dielektrik

o Pengukuran loss factor

o Continuity

Pengetesan Khusus

Pengetesan ini dilakukan terhadap sample dari kabel yang akan dipakai. Pengetesan tersebut terdiri dari test sebagai berikut :

o Test tegangan impuls

o Mekanikal test

o Pengukuran loss factor pada bermacam-macam temperature

o Pengetesan dielektrik

o Pengetesan perambatan (Creep Test)

Pelaksanaan pengetesan dapat dilaksanakan di work shop jika memungkinkan. Jika pengetesan di work shop tidak memungkinkan, maka cukup dengan menyampaikan hasil sertifikat factory test yang sudah di sahkan oleh instansi yang berwenang untuk itu.

b. Site Test

Pengetesan setelah instalasi kabel. Setelah kabel ditanam, penyambungan-penyambungan dan pemasangan kotak akhir, maka dilakukan pengetesan kontinyuitas dan dielektrik / insulation test.

23.4. Produk

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi teknis. Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setara dengan yang telah dijadikan acuan dalam perencanaan. Pemborong baru bisa mengganti bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari para pihak yang berkewenangan untuk itu.

PASAL 24. PEKERJAAN INSTALASI PENERANGAN DAN KOTAK KONTAK

24.1. Lingkup Pekerjaan Meliputi :

Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan di dalam bangunan maupun di luar bangunan

Pengadaan dan pemasangan kotak / dos saklar dan dos kotak kontak (stop kontak)

24.2. Penerangan Umum Lampu dan Armature Umum

Lighting System merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari Housing dan Reflector, Lampu serta Gears.

Lampu dan armaturenya harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang dilukiskan dalam gambar-gambar elektrikal .

Housing lampu harus cukup kuat terhadap kenaikan temperatur dan beban mekanis dari louver.

Reflector terutama untuk ruangan office harus memakai bahan tertentu, sehingga diperoleh derajat pemantulan yang sangat tinggi.

Box terbuat dari pelat baja tebal minimum 0,7 mm, diproses anti korosi proses “posphating”, dicat dasar tahan karat, kemudian di finish dengan cat akhir dengan powder coating warna putih.

Box yang terbuat dari glass - fibre reinforced polyster dengan brass insert harus tahan terhadap bahan kimia, maupun gas kimia

Cover yang terbuat dari dari clear polycarbonate harus tahan terhadap bahan kimia, maupun gas kimia.

Pelat kisi armatur lampu tipe surface mounted harus mempunyai ketebalan minimum 0,7 mm.

Lampu untuk Down Light di area general menggunakan armature berdiameter 6” dengan jenis bohlam LED 10 watt.

Skedul Lampu Penerangan, harus mengacu ke gambar rencana dan desain Perencanaan. 24.3. Tusuk Kontak Biasa

Tusuk kontak dinding yang dipakai adalah tusuk kontak biasa 1 phasa + N + E, rating 250 Volt, 16 Ampere, untuk pemasangan di dinding / kolom.

Tusuk kontak baik tipe tunggal maupun ganda dengan kontak pembumian disisinya harus dari tipe pemasangan terbenam (inbow) dan harus memenuhi standar CEE7

Kapasitas minimal tusuk kontak adalah 250 volt, 16 A baik tipe tunggal maupun ganda

Tusuk kontak dipasang pada ketinggian 30 cm dari atas permukaan lantai, kecuali ditentukan secara khusus.

Tusuk kontak dan kontak kontak untuk peralatan harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat peralatan

Kecuali ditentukan lain, semua tusuk kontak dan kotak kontak dan grid switch harus berwarna putih.

24.4. Tusuk kontak Industrial, 1 phasa dan 3 phasa + N + E

Tusuk kontak industrial yang dipakai adalah tusuk kontak industrial 1 phasa dengan 3 pin, untuk pemasangan pada dinding/kolom dengan ketinggian 80 cm di atas lantai dan harus mempunyai terminal phasa, netral dan pentanahan.

Tusuk kontak industrial 3 phasa yang dipakai adalah tusuk kontak industrial 3 phasa dan harus mempunyai terminal phasa, netral dan pentanahan. Rating 3 Phasa, 415 Volt, 32 A yang dilengkapi switch yang diletakkan di setiap ujung lorong di tiap lantainya. 24.5. Isolating Switches/cam switch atau rotary switch

Isolating switches harus dipasang pada panel dan dilengkapi dengan indicating lamp.

Rating isolating switch harus lebih tinggi dari rating MCB / MCCB pada feeder di panelnya.

Rating tegangan adalah untuk 1 fasa 250 Volt, 3 phasa, 415 Volt.

Switches harus dipasang pada box. 24.6. Box untuk Kotak kontak dan Tusuk Kontak

Box harus dari bahan baja atau moulded plastic dengan kedalaman tidak kurang dari 35 mm.

Kotak dari metal harus mempunyai terminal pentanahan kotak kontak atau tusuk kontak dinding terpasang pada box harus menggunakan baut, pemasangan dengan cara yang mengembang tidak diperbolehkan.

24.7. Kabel Instalasi

Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi tusuk kontak harus kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYM, NYY).

Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2,5 mm² kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL 2000 sebagai berikut :

Fasa R : merah

Fasa S : kuning

Fasa T : hitam

Netral : biru

Grounding : hijau/kuning

Dalam dokumen Rks Sipil, Arsitek Dan Me (Halaman 36-45)

Dokumen terkait