BAB III METODE PENELITIAN
F. Pertanggungjawaban Mutu Alat Pengumpul Data
Pertanggungjawaban mutu alat pengumpul data variabel independen diasumsikan bahwa subjek menjawab pertanyaan dengan benar atau apa adanya, sehingga jawaban subjek valid dan reliabel.
Pertanggungjawaban mutu alat pengumpul data variabel dependen meliputi validitas Skala Manajemen Waktu, seleksi Skala Manajemen Waktu, bentuk final Skala Manajemen Waktu, reliabilitas Skala Manajemen Waktu, dan daya diskriminasi Skala Manajemen Waktu.
1. Validitas Skala Manajemen Waktu
Validitas adalah kualitas esensial yang menunjukkan sejauh mana suatu tes sungguh-sungguh mengukur atribut psikologis yang hendak diukurnya (Supratiknya, 2014). Validitas memberikan gambaran mengenai seberapa jauh alat pengukuran dapat memberikan pembacaan yang teliti, dapat menunjukkan dengan sebenarnya status atau keadaan gejala atau bagian gejala yang diukur (Hadi, 2015). Pada penelitian ini, pengujian validitas yang digunakan oleh peneliti adalah validitas isi atau content validity. Validitas isi adalah kesesuaian antara isi tes dengan konstruk yang diukurnya. Validitas isi juga dapat berupa penilaian pakar atau ahli terhadap kesesuaian antara bagian-bagian tes dan konstruk yang diukur (Supratiknya, 2014). Peneliti melakukan penilaian pakar atau ahli dengan meminta pendapat kepada dosen pembimbing.
Selanjutnya, validitas terkait respon subjek. Validitas ini didasarkan pada penilianan terhadap kesesuaian antara konstruk yang diukur dengan respon yang diberikan subjek. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kriteria penilaian yang disediakan diterapkan sebagaimana mestinya dan bukan menggunakan acuan lain yang tidak sesuai.
2. Seleksi Item Skala Manajemen Waktu
Seleksi item dapat dilakukan dengan cara uji coba pendahuluan untuk mendapatkan sejumlah masukan awal (Supratiknya, 2014). Seleksi item atau analisis item dibuat melalui item-item yang berhasil ditulis dan disusun menjadi sebuah skala kemudian hasilnya digunakan untuk melakukan analisis item (Gregory ; Klien, dalam Supratiknya, 2014). Analisis item bertujuan memilih item-item yang akan membentuk sebuah skala yang homogen dan berdaya diskriminasi tinggi, dalam arti mampu membedakan secara signifikan antara subjek yang memiliki atribut yang diukur dalam kadar yang rendah dan subjek yang memiliki atribut yang diukur dalam kadar yang tinggi (Supratiknya,2014).
Dua parameter yang digunakan untuk melakukan analisis item adalah pi yaitu proporsi subjek atau testi yang memilih kunci jawaban dalam menjawab item, dan rit yaitu korelasi antara skor item dan skor total tes sebagai kriteria internal. Parameter yang dipakai satu-satunya dasar pertimbangkan dalam melakukan seleksi item dalam penyusunan inventori kepribadian adalah rit atau koefisien korelasi antar skor item dan skor total tes.
Seleksi item dengan teknik pearson product moment correlation jika item-itemnya berformat multi-point. Sebagai patokan, sema item yang berkorelasi ≥ 0,20
dengan skor total layak dipertahankan (Supratiknya, 2014).
3. Bentuk Final Skala Skala Manajemen Waktu
Seleksi item tahap pertama dilakukan dengan menggugurkan koefisien rit bernilai negatif, dari 80 item terdapat 3 item yang gugur karena nilai rit bernilai negatif. Seleksi item tahap kedua dilakukan kembali dengan membuang item yang rit bernilai negatif. Hasil perhitungan menunjukkan sudah tidak ada rit yang bernilai negatif namun terdapat 3 item soal yang rit ≥ 0,20. Seleksi item tahap ketiga dilakukan kembali untuk memastikan apakah semuanya sudah memenuhi syarat rit ≥ 0,20. Hasil perhitungan
menunjukkan bahwa terdapat 1 item soal yang gugur karena rit ≥ 0,20. Berdasarkan
penghitungan tersebut dari 80 item soal terdapat 7 item soal yang gugur dan terkumpul 73 item soal. Item soal tersebut terbagi menjadi 16 pada aspek pertama dan 19 pada aspek kedua, ketiga dan keempat. Distribusi item dimasing-masing aspek tidak merata 25%, maka dari itu peneliti menggugurkan beberapa item dengan kriteria rit≥ 0,30 agar
distribusi item merata pada setiap aspek. Peneliti menggugurkan 9 item soal dan terkumpul masing-masing aspek menjadi 16 item soal. Peneliti memandang bobot untuk setiap aspek itu sama, maka distribusi jumlah item pun juga merata/sama. Hasil dari seleksi item menunjukkan bahwa terdapat 64 item yang sahih dari 80 item. Berikut penjabaran item-item final :
Tabel. 5
Blueprint Skala Manajemen Waktu Bentuk Final
Aspek Pernyataan Jumlah
Favorabel Unfavorabel
Penetapan tujuan dan prioritas 2,10,22,30,39, 43,48,58,62 1,5,31,38, 50,54,64 16 Preferensi terhadap pengorganisasian 4,17,25,26, 34,53,55,59 8,12,16,18, 21,28,52,63 16
Mekanisme dari manajemen waktu 11,19,27,29, 40,44,56,60 6,9,13,23, 24,36,45,49 16
Kontrol terhadap waktu 11,19,27,29, 40,44,56,60
6,9,13,23, 24,36,45,49
16
4. Reliabilitas Skala Manajemen Waktu
Reliabilitas adalah konsisitensi hasil pengukuran jika prosedur pengetesannya dilakukan secara berulangkali terhadap suatu populasi individu atau kelompok (Supratiknya, 2014).
Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas (rxx) dengan rentang kooefisien dari 0 hingga 1,00. Koefisien reliabilitas yang dipandang memuaskan adalah
≥0,70 (Kline, dalam supratiknya, 2014).
Pengujian reliabilitas pada alat ukur ini akan menggunakan konsistensi internal. Konsistensi internal adalah kesesuaian antar bagian-bagian dalam suatu tes. Dalam pendekatan konsistensi internal prosedurnya cukup didasarkan pada hasil satu kali pengadmistrasian tes. Relibilitas tes sendiri selanjutnya dapat diestimasi dengan teknik koefisien reliabilitas Alpha Conbach (α) (Supratiknya, 2014).
Hasil penghitungan koefisien reliabilitas pada skala manajemen waktu adalah 0,953. Nilai koefisien reliabilitas pada skala ini menunjukkan bahwa skala ini memiliki reliabilitas yang tinggi.
5. Daya Diskriminasi Skala Manajemen Waktu
Salah satu statistik untuk memeriksa daya diskriminasi tes adalah koefisien
diskriminasi yang disebut Fergusons’s delta (δ). Koefisien diskriminasi menunjukkan
seberapa cermat dan konsisten sebuah tes menjenjangkan testi sepasang demi sepasang dalam hal atribut psikologis yang diukur. Secara umum bahwa δ = 0 jika seluruh subjek
mencapai skor yang sama (tidak terjadi diskriminasi), dan δ = 1 jika terjadi distribusi
skor yang bersifat rektangular (terjadi diskriminasi yang sempurna, yaitu pembedaan antara subjek yang mencapai skor di bawah cutting score atau skor batas tertentu dan mereka yang mencapai skor di atas skor batas). Tes yang berdaya diskriminasi baik lazimnya memiliki koefisien δ ≥ 0,90. Skor δ mendekati 1 mengartikan bahwa memikili
daya diskriminasi yang makin baik (Supratiknya, 2014).
Hasil penghitungan koefisien delta ferguson pada skala manajemen waktu adalah: ∂ = (n+1) (N2 - ∑fi 2 ) nN2 = (64 + 1) (4102- 2872) 64 . 4102 = (65) (168.100 - 2872) 10.758.400 = 10.739.820 10.758.400 = 0,998
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa skala manajemen waktu memiliki daya diskriminasi yang baik, sehingga dapat membedakan manajemen waktu yang dimiliki masing-masing subjek.