• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertanyaan Diskusi dan Jawaban

Dalam dokumen MAKALAH Teknik Tenaga Listrik Transmissi (Halaman 30-36)

1.Jelaskan kenapa industri di indonesi berbeda dengan negara lain. Tegangan yang digunakan diindonesia adalah 150 KV - 500 KV sedangkan di luar negeri memakai tegangan yang berbeda jelaskan alasannya ?

Jawab :

Kenapa harus 500 KV, ini di peruntukkan khususnya untuk pengiriman power listrik yang jarak jauh, antar propinsi misalnya, jika jalur pengiriman jauh maka akan ada droop tegangan sejauh jarak pengiriman, makin jauh maka makin bnyk droop tegangan nya, sehingga 500 KV jika pengiriman jauh maka masih bnyka sisa tegangan yang diterima oleh statiun penerima. Karena di indonesia memiliki medan daratan yang tidak menentu (Banyak pegunungan dan bukit) sehingga digunakan standar tegangan transmisi yang paling tinggi yaitu 500 kV.

Dan juga karena alasan lain, Apabila tegangan transmisi dinaikkan, maka daya guna penyaluran akan naik oleh karena rugi-rugi transmisi turun, pada besaran daya yang disalurkan sama. Namun, penaikan tegan transmisi berarti juga penaikan isolasi dan

biaya peralatan juga biaya gardu induk. Oleh karena itu pemilihan tegangan transmisi dilakukan dengan memperhitungkan

daya yang disalurkan, jumlah rangkaian, jarak penyaluran, keandalan (reliability), biaya peralatan untuk tegangan tertentu, serta tegangan-tegangan yang sekarang ada dan yang akan di rencanakan. Penentuan tegangan juga harus dilihat dari segi standarisasi peralatan yang ada. Penentuan tegangan transmisi merupakan bagian dari perancangan system tenaga listrik secara keseluruhan. Tingkat tegangan yang lebih tinggi, selain untuk memperbesar daya hantar dari saluran transmisi yang berbanding lurus dengan kuadrat tegangan, juga untuk memperkecil rugi-rugi daya dan jatuh tegangan pada saluran transmisi. Jelas sudah, dengan mempertinggi tegangan maka tingkat isolasi pun harus lebih tinggi, dengan demikian biaya peralatan juga akan tinggi.

2.Jenis isolator berdasarkan PUIL! Jawab :

Isolator rol Isolator jepit Isolator tarik

3. Perbandingan SUTT dan SKTT Jawab :

1.Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30 KV – 150 KV - Tegangan operasi antara 30 KV sampai dengan 150 KV.

- Konfigurasi jaringan pada umumnya single atau double sirkuit, dimana 1 sirkuit terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4 kawat. Biasanya hanya 3 kawat dan penghantar netralnya digantikan oleh tanah sebagai saluran kembali.

- Apabila kapasitas daya yang disalurkan besar, maka penghantar pada masing-masing phasa terdiri dari dua atau empat kawat (Double atau Qudrapole) dan Berkas konduktor disebut Bundle Conductor.

- Jika transmisi ini beroperasi secara parsial, jarak terjauh yang paling efektif adalah 100 km.

- Jika jarak transmisi lebih dari 100 km maka tegangan jatuh (drop voltaje) terlalu besar, sehingga tegangan diujung transmisi menjadi rendah.

- Untuk mengatasi hal tersebut maka sistem transmisi dihubungkan secara ring system atau interconnection system. Ini sudah diterapkan di Pulau Jawa dan akan dikembangkan di Pulau-pulau besar lainnya di Indonesia.

2. Saluran kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30 kV – 150 kV

SKTT dipasang di kota-kota besar di Indonesia (khususnya di Pulau Jawa), dengan beberapa pertimbangan :

- Di tengah kota besar tidak memungkinkan dipasang SUTT, karena sangat sulit mendapatkan tanah untuk tapak tower.

- Untuk Ruang Bebas juga sangat sulit dan pasti timbul protes dari masyarakat, karena padat bangunan dan banyak gedung-gedung tinggi.

- Pertimbangan keamanan dan estetika.

- Adanya permintaan dan pertumbuhan beban yang sangat tinggi.

Jenis Kabel yang digunakan adalah :

- Kabel yang berisolasi (berbahan) Poly Etheline atau kabel jenis Cross Link Poly Etheline (XLPE).

- Kabel yang isolasinya berbahan kertas yang diperkuat dengan minyak (oil paper impregnated).

Inti (core) kabel dan pertimbangan pemilihan:

- Single core dengan penampang 240 mm2 – 300 mm2 tiap core. - Three core dengan penampang 240 mm2 – 800 mm2 tiap core. - Pertimbangan fabrikasi.

- Pertimbangan pemasangan di lapangan Kelemahan SKTT antara lain :

- Memerlukan biaya yang lebih besar jika dibanding SUTT.

- Pada saat proses pembangunan memerlukan koordinasi dan penanganan yang kompleks, karena harus melibatkan banyak pihak, misal : pemerintah kota (Pemkot) sampai dengan jajaran terbawah, PDAM, Telkom, Perum Gas, Dinas Perhubungan, Kepolisian, dan lain-lain.

Panjang SKTT pada tiap haspel (cable drum), maksimum 300 meter. Untuk desain dan pesanan khusus, misalnya untuk kabel laut, bisa dibuat tanpa sambungan sesuai kebutuhan.

4.Gangguan Transmisi Listrik Jawab :

- Beban lebih, ini disebabkan karena memang keadaan pembangkit yang kurang dari kebutuhan bebannya.

- Hubung singkat, jika kualitas isolasi tidak memenuhi syarat, yang mungkin disebabkan faktor umur, mekanis, dan daya isolasi bahan isolator tersebut.

- Tegangan lebih, yang membahayakan isolasi peralatan di gardu. - Gangguan stabilitas, karena hubung singkat yang terlalu lama.

5. Apa yang dimaksud dengan Korona pada transmisi listrik? (Reza) Jawab :

Suatu proses konduksi gas disekitar konduktor akibat ionisasi udara disekelilingnya. Ditempat yang gelap, proses ini akan lebih jelas terlihat bagaikan lapisan bercahaya yang menyelimuti konduktor tersebut. Hal ini akan terjadi jika gradien potensial pada permukaan konduktor melebihi nilai tertentu. Ini akan menimbulkan kehilangan energi secara terus menerus dan dapat menyebabkan interferensi radio. Atau juga bisa dalam arti ionisasi, jembatan adanya elektron meloncat karena kelembaban atau debu-debu konduktif. Adanya loncatan dari ion-ion tersebut sehingga menyebabkan corona.

6.Keamanan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi? (Tino Daya) Jawab :

Menyebabkan kawat 3 fasa pada sutet mengakibatkan medan listrik (konsep dasar listrik electric magnet field vs electric field)

Kaitannya isolasi tidak ada hanya mencegah cross bar ke bawah tidak berbahaya, ini karena jarak minimum yang distandarkan, sudah dibutikan oleh beberapa dokter dan peniliti tentang masalah ini.

Pengamanan terhadap loncatan listrik keinstalasi diatas atap bangunan diadasarkan pada Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/47/MPE/1992, yaitu agar jarak minimum titik tertinggi bangunan (pohon) terhadap titik terendah kawat penghantar SUTET 500 kV harus memenuhi ketentuan sbb : Jarak minimum titik tertinggi bangunan tahan api terhadap titik terendah kawat penghantar SUTET 500 kV adalah 8,5 m; Jarak minimum titik tertinggi jembatan besi titik terendah kawat penghantar SUTET 500 kV adalah 8,5 m; Jarak minimum jalan kereta api terhadap titik terendah kawat penghantar SUTET 500 kV adalah 15 m; Jarak minimum lapangan terbuka terhadap titik terendah kawat penghantar SUTET 500 kV adalah 11

m; Jarak minimum titik tertinggi bangunan tidak tahan api terhadap titik terendah kawat penghantar SUTET 500 kV adalah 15 m; Jarak minimum jalan raya terhadap titik terendah kawat penghantar SUTET 500 kV adalah 15 m.

(Elektro-Indonesia.com)

7.Sistem monitoring kabel bawah laut? (Ihin) Jawab :

Menggunakan sistem SCADA ( Supervisory Control and Data Acquisition). SCADA merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan informasi atau data-data dari lapangan dan kemudian mengirimkan-nya ke sebuah komputer pusat yang akan mengatur dan mengontrol data-data tersbut.

Kendali yang dilakukan atas kendali lokal yaitu ketika kabel putus dapat langsung diketahui sehingga sistem langsung disconect ke sistem switch.

4. Bagaimana tentang Transmisi Listrik Arus searah (DC)? (Rengga) Jawab :

Dengan Sistem HVDC ( High Voltage DC ), untuk penyalurannya digunakan saluran bawah laut.

Keunggulan Transmisi DC

1. Jika biaya yang besar untuk stasiun-stasiun converter tidak diperhitungkan, saluran-saluran udara dan kabel dc lebih murah dari pada saluran-saluran udara dan kabel-kabel ac. Jarak impas keduanya adalah sekitar 500 mil untuk saluran udara, (15 - 30 ) mil untuk kabel bawah laut, (30 - 60) mil untuk kabel bawah tanah. 2. Kondisi rugi corona dan radio interferensi lebih baik pada saluran dc dibandingkan

saluran ac.

3. Faktor daya saluran dc selalu sama dengan satu (1), dan karenanya tidak dibutuhkan konpensasi daya reaktif.

4. Karena tidak dibutuhkan operasi sinkron, maka panjang saluran tidak dibatasi oleh stabilitas, demikian juga daya dapat dikirim dengan kabel sampai pada jarak yang sangat jauh.

Kekurangan :

1. Converter menimbulkan arus dan tegangan harmonisa pada kedua sisi ac dan dc, karena itu dibutuhkan filter.

2. Converter menkomsumsi daya reaktif

3. Stasiun-stasiun converter masih relatif mahal

4. Circuit Breaker (CB) dc mempunyai kerugian-kerugian dibanding CB ac, sebab arus dc tidak menurun ke titik 0 dua kali setiap siklus seperti pada arus ac. 5. Tidak mudah menyadap daya pada titik sepanjang saluran dc, sehingga biasanya

merupakan sistem poit to point yang menghubungkan suatu stasiun pembangkit besar ke suatu pusat konsumen daya yang besar, atau interkoneksi dua sistem ac yang terpisah.

5.Kenapa di transmisi menggunakan kabel telanjang ? Jawab :

Keuntungannya : - Harganya murah

- pemasangan mudah dan tidak diperlukan keahlian khusus dan peralatan khusus Kerugiannya :

‐Mudah terpengaruh gangguan

Dalam dokumen MAKALAH Teknik Tenaga Listrik Transmissi (Halaman 30-36)

Dokumen terkait