• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

D. Pertanyaan Penelitian

1. Mengapa dilakukan pengembangan LKPD berbasis PBL pada materi ikatan kimia?

2. Bagaimana kelayakan LKPD berbasis PBL pada materi ikatan kimia?

40 BAB III

METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan

Pada penelitian ini menggunakan model Research and Development (R&D). RnD adalah model pengembangan untuk menghasilkan produk serta mengkaji keefektifannya.

Penerapan model pengembangan 4-D menganut pada model pengembangan dari Thiagarajan, Semmel & Semmel (1974).

Tahapan model pengembangan 4D yaitu define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan) dan disseminate (penyebaran).

Keterbatasan dalam kendala biaya dan waktu, maka penelitian ini hanya menghasilkan model pengembangan 3D yaitu definisi, desain, dan diseminasi.

B. Prosedur Pengembangan

Langkah-langkah pembelajaran materi ikatan kimia berbasis Problem Based Learning dan pengembangan LKPD dilakukan sesuai dengan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Disseminate). Keterbatasan waktu dan biaya menyebabkan tahap Disseminate tidak dilanjutkan, sedangkan untuk prosedur pengembangannya dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Modifikasi Diagram Model Pengembangan 4D menjadi 3D

(Thiagarajan, Semmel, & Semmel, 1974) Analisis Ujung Depan

Analisis Peserta Didik

Analisis Tugas Analisis Konsep

Penyusunan Tujuan Pembelajaran

Rancangan Awal Penyusunan

Validasi Ahli

Uji Pengembangan

Uji Validasi

PengidentifikasianPerancanganPengembangan nn

Adapun tahapan yang dilakukan untuk desain penelitian dan pengembangan ini meliputi:

1. Studi Pendahuluan

Penelitian awal berupa pra-riset yang dilaksanakan dengan mewawancarai guru kimia dan menyebarkan angket untuk mengetahui kebutuhan peserta didik. Studi pendahuluan ini bertujuan untuk identifikasi dari setiap permasalahan serta mencari solusinya.

2. Pengembangan Prototipe a. Tahap 1 : Define (Pendefinisian)

Define (Pendefinisian) adalah tahapan pelaksanaan dan pendefinisian berbagai kondisi yang diperlukan untuk proses pengembangan dan pembelajaran. Menentukan persyaratan yang dibutuhkan dengan menyesuaikan kebutuhan belajar siswa. Tahap definisi meliputi lima tindakan utama, antara lain: analisis ujung depan (front analysis), analisis peserta didik (learner analysis), analisis tugas (task analysis), analisis konsep (concept analysis), dan perumusan tujuan pembelajaran (specifying instructional objectives).

1. Analisis Ujung Depan (Front Analysis)

Hal ini bermanfaat dalam pencarian informasi lapangan terkait masalah dasar yang dialami siswa terkait metode belajar ceramah yang sering digunakan dan sumber belajar yang hanya berupa buku paket. Mencari informasi melalui

penyebaran angket kepada peserta didik melalui google form dan dilakukan wawancara terhadap guru kimia di MA Miftahul Huda Tayu. Analisis ini dapat lebih mudah menentukan solusi dari setiap permasalahan.

2. Analisis Peserta Didik (Learner Analysis)

Analisis ini dapat dilakukan dengan menyebarkan angket ke peserta didik guna melihat karakteristik, kemampuan serta pengalaman peserta didik. Informasi yang diperoleh akan menjadi dasar dalam penentuan rancangan LKPD.

3. Analisis Tugas (Task Analysis)

Analisis tugas memuat berbagai upaya dalam menentukan isi dari sumber belajar. Tujuan pada langkah ini untuk menganalisis kebutuhan utama bagi peserta didik juga memastikan bahwa isi LKPD memenuhi seluruh aspek kemampuan yang ingin dicapai. Kemampuan ini mengacu pada KI 3 dan 4 pada kurikulum 2013.

4. Analisis Konsep (Concept Analysis)

Analisis konsep berguna dalam mengidentifikasi berbagai konsep utama yang seharusnya peserta didik kuasai.

Konsep ini mempermudah peserta didik dalam mencapai kemampuan yang diinginkan. Wawancara bersama guru kimia dan peserta didik di MA Miftahul Huda Tayu dilakukan dalam analsis ini.

5. Perumusan Tujuan Pembelajaran (Specifying Instructional Objectives)

Mata pelajaran kimia dalam merumuskan tujuan pembelajaran didasarkan pada silabus kimia kurikulum 2013 untuk SMA/MA kelas X. Penyusunan ini berfungsi dalam penentuan indikator pencapaian pembelajaran berdasarkan hasil analisis materi dan kurikulum. Studi literatur juga dilakukan guna mendapatkan refrensi yang sesuai dan relevan dengan permasalahan.

b. Tahap II : Design (Perancangan)

Tahapan ini memiliki tujuan untuk merencanakan serta merancang peralatan dan media belajar yang digunakan.

Tahap II ini dilakukan beberapa tahapan, seperti pemilihan format dan pembuatan draft.

1. Pemilihan format LKPD

Pada pemilihan format ini yang dilakukan adalah merencanakan dan merancang pengembangan LKPD berupa sampul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, peta konsep, rangkuman materi dan kegiatan pembelajaran.

2. Pembuatan draf LKPD

Penyusunan buku pegangan (LKPD) berdasarkan pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pada tahap ini disiapkan beberapa perangkat untuk memverifikasi

kelayakan LKPD berdasarkan standar BSNP yang kemudian dilakukan bimbingan kepada dosen pembimbing.

c. Tahap III : Develop (Pengembangan)

Pada tahap ini bertujuan untuk membuat produk berupa LKPD berbasis PBL. Tahap ini terdiri dua langkah yaitu penilaian ahli (expert appraisal) yang disertai revisi dan uji coba pengembangan (developmental testing) :

1. Penilaian Ahli (expert appraisal)

Tahapan ini berguna untuk mendapatkan masukan dari validator terhadap produk yang dikembangkan. Validator dalam penelitian ini yaitu para ahli materi dan media yang telah berkompeten dalam bidangnya, Berdasarkan komentar dan saran para ahli, peneliti dapat merevisi LKPD hingga dinilai valid atau layak untuk di uji cobakan.

2. Uji Coba Produk (developmental testing)

Tahap uji coba terhadap LKPD berbasis PBL dilakukan setelah mendapatkan validasi/penilaian dari ahli. Uji coba dilakuakn kepada 9 peserta didik di MA Miftahul Huda Tayu kelas X MIA dengan berbagai tingkat pemahaman. Selanjutnya peserta didik memberikan penilaian melalui angket.

C. Desain Uji Coba Produk 1. Desain Uji Coba

Rancangan yang dilakuakn peneliti dalam mengembangkan LKPD hanya sampai enam langkah saja, yaitu :

Gambar 3.2 Desain Uji Coba 6 langkah 2. Subjek Uji Coba

Subjek penelitian ini dilakukan dalam skala kecil, yaitu 9 siswa dari kelas X di MA Miftahul Huda Tayu. Sembilan peserta didik tersebut ada 3 peserta didik dengan kemampuan tinggi, 3 peserta didik kemampuan sedang dan 3 peserta didik berkemampuan rendah.

3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, beberapa teknik dan instrumen pengumpulan data yang peneliti lakukan adalah:

a. Wawancara

Wawancara digunakan dalam penentuan permasalahan secara mendasar (Sugiyono, 2013). Wawancara dilakukan

Potensi

terhadap pendidik untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik tentang kimia.

b. Teknik Kuesioner (Angket)

Angket merupakan teknik untuk mengumpulkan data berupa daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang diwawancarai. Jenis angket yang dipakai pada penelitian ini adalah angket kebutuhan peserta didik, angket validasi ahli serta angket responden.

c. Uji tes

Uji tes dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi dari peserta didik terhadap LKPD berbasis PBL pada materi ikatan kimia. Uji tes dalam penelitian ini dilakukan setelah peserta didik mendapatkan pembelajaran menggunakan LKPD.

4. Teknik Analisis Data

Proses analisis data adalah suatu cara bagi peneliti untuk mengidentifikasi data yang sudah diperoleh setelah melakukan penelitian. Analisis data dapat melalui wawancara, angket, maupun dokumentasi. Penggunaan teknik analisis data yang dapat mendukung tercapainya tujuan dalam penelitian (kevalidan LKPD), berikut teknik yang digunakan:

a. Uji validitas oleh validator

Uji validitas merupakan teknik yang digunakan untuk menggambarkan apakah instrumen yang kita gunakan

mampu mengukur apa yang akan kita ukur. Hasil yang diperoleh dari uji validitas adalah suatu instrumen yang valid atau sah.Uji validasi pada LKPD melalui penilaian para ahli berdasarkan pedoman instrumen validasi serta saran dari validator. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kevalidan suatu LKPD. Pada penelitian ini digunakan uji validitas konten dengan menggunakan validasi Aiken dengan indeks Aiken’V.

Apabila berdasarkan penilaian oleh validator LKPD yang dibuat kurang atau tidak valid, maka LKPD tersebut perlu dilakukan perbaikan. Berikut rumus yang digunkan untuk menghitung koefisien validitas Aiken’s V :

V = βˆ‘ 𝒔

[𝒏 π’„βˆ’πŸ ]

Keterangan:

s = r – lo

lo = nilai validitas terendah (misalnya 1) c =nilai validitas tertinggi (misalnya 5) r = nilai yang diberikan oleh validator n =Jumlah validator

(Hendryadi, 2017)

Mengintepretasikan nilai V yang telah didapatkan dari kriteria validitas Landis, J.R,. dikutip dari Hendryadi (2017) pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Validitas Rentang Nilai V Tingkat Validitas

0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

0,60 – 0,80 Tinggi

0,40 – 0,60 Sedang

0,20 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

b. Angket Tanggapan Guru dan Peserta Didik

Pada penelitian ini data yang diperoleh dari hasil angket respon pendidik dan peserta diidk terhadap LKPD Berbasis PBL pada materi ikatan kimia berupa data deskriptif.

Selanjutnya data tersebut diolah dan dihitung persentasenya menggunakan rumus berikut:

NP = 𝑅

𝑆𝑀 x 100 Keterangan :

NP : nilai persentase yang diharapkan

R : skor mentah yang diperoleh dari pengguna SM : skor tertinggi

100 : bilangan tetap (Purwanto, 1984)

Data yang sudah diperoleh, selanjutnya dilakukan konversi terhadap skor (%) yang sudah didapatkan

berdasarkan tabel kriteria penilaian. Tabel kriteria penilaian bisa dilihat pada Tabel 3.2. (Akbar, 2017).

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian

No. Persentase Tingkat Penilaian

1. 80,1 % - 100% Sangat Baik

2. 60,1 % - 80% Baik

3. 40,1 % - 60% Kurang Baik

4. 20,1 % - 40 % Tidak Baik

5. 0% - 20% Sangat Tidak Baik

c. Perhitungan Nilai Kegiatan Belajar

Nilai dari kegiatan belajar peserta didik diperoleh setelah dilakukan penilaian terhadap jawaban peserta didik yang telah dikerjakan. Berikut rumus yang digunakan dalam menghitung nilai kegiatan belajar peserta didik:

(Purwanto, 2008)

Nilai = π½π‘’π‘šπ‘™π‘Ž β„Ž π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘Žπ‘™ x 100

Adapun kategori dalam penilaian kegiatan belajar dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Kategori Penilaian

Rentang Nilai Kategori

81 – 100 Sangat Baik

61 – 80 Baik

41 – 60 Cukup Baik

21 – 40 Kurang Baik

0 – 20 Sangat Kurang

51 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Produk Awal

Penelitian pengembangan ini berupa LKPD untuk pembelajaran dengan berbasis Problem Based Learning. LKPD berisi materi ikatan kimia kelas 10 berdasarkan kurikulum 2013. LKPD menggunakan pengembangan model 4-D yang telah dimodifikasi menjadi 3-D yaitu define, design, dan develop. Uraian langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Define (Pendefinisian)

Tahap pendefinisian dimulai dengan melakukan studi pendahuluan di MA Miftahul Huda Tayu. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui masalah yang terjadi serta kebutuhan dari peserta didik. Terdapat 5 tahapan yang perlu dilakukan:

a. Analisis Ujung Depan (Front Analysis)

Tahapan ini berguna dalam mencari informasi terkait permasalahan dalam proses belajar kimia pada kelasa X MA Miftahul Huda Tayu. Data yang diperoleh saat wawancara dengan pendidik kemudian di analisis secara langsung. Berdasarkan dari hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 1 menginformasikan bahwa:

1) Proses pembelajaran kimia menggunakan kurikulum 2013, tetapi belum maksimal.

2) Kecenderungan menggunakan model ceramah yang mengakibatkan proses belajar lebih cenderung ke pendidik dan peserta didik lebih pasif.

3) Kendala pembelajaran daring diantaranya tidak mempunyai kuota, serta fasilitas yang kurang memadai.

4) Terdapat peserta didik yang belum mencapai nilai KKM sebesar 72.

b. Analisis Peserta Didik (Learner Analysis)

Analisis peserta didik dilakukan melalui penyebaran angket kebutuhan peserta didik memalui google form. Hasil angket kebutuhan peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik

No. Pertanyaan Jawaban Persentase

1. Apakah anda

menurut Anda mudah? Struktur atom 39,1%

Sistem periodik 8,7%

Ikatan Kimia - Termokimia - Hidrokarbon &

minyak bumi 4,3%

Larutan

elektrolit & 43,5%

nonelektrolit Reaksi Redoks Lainnya 3. Apa materi yang

menurut Anda sulit? Struktur atom 16,7%

Sistem periodik 12,5%

Ikatan Kimia 41,7%

5. Sumber belajar/Buku apa yang kamu

9. Dimana Anda pernah

12. Apakah Anda setuju jika dilakukan

Tidak berwarna 3,8%

Satu/dua warna 38,5%

>2 warna 57,7%

15. Apakah harapan anda terhadap mudah dipahami, materi dan soal-soal lebih baik, jelas, dan terperinci, membantu dalam

Hasil angket pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebanyak 53,8% peserta didik menyukai pelajaran kimia dan sebanyak 84,6% peserta didik menyatakan bahwa LKS yang digunakan dalam pembelajaran sulit untuk dipahami. Peserta didik mengharapkan bahan ajar lain yang lebih mudah mereka pahami dengan dilengkapi gambar dan warna yang menarik. Selain itu terdapat 41,7% peserta didik beranggapan bahwa materi ikatan kimia adalah materi yang paling sulit dibandingkan dengan materi yang lain, sehingga peneliti berkeinginan mengembangkan LKPD pada materi ikatan kimia.

d. Analisis Tugas (Task Analysis)

Analisis tugas disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dalam silabus. LKPD berisi bahan materi berupa ikatan kimia sesuai dengan hasil angket kebutuhan siswa yang menganggap materi ini sulit dan banyak yang belum mencapai KKM. Tugas yang disusun harus sesuai dengan KD di materi ikatan kimia, meliputi macam-macam ikatan kimia, kepolaran senyawa, dan sifat fisik senyawa.

Berdasarkan kompetensi tersebut diharapkan peserta didik mampu:

1) Memberikan penjelasan serta mengidentifikasi proses terjadinya ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam

2) Menjelaskan hubungan antar partikel material (atom, ion, molekul) dan sifat fisik.

3) Penjelasan tentang polarisasi senyawa

4) Menentukan jenis ikatan kimia berdasarkan contoh yang diberikan.

e. Analisis Konsep (Concept Analysis)

Analisis konsep berisi tentang tahapan dalam penentuan konsep pembelajaran dengan tujuan menentukan isi materi dalam LKPD yang akan dikembangkan. Analisis ini berdasarkan dengan kompetensi dasar (KD) kimia kelas X tahun 2013.

Pengembangan LKPD ini berisi ringkasan materi ikatan kimia yang dilengkapi dengan kegiatan belajar dapat dijadikan sebagai sumber belajar peserta didik.

Adapun kompetensi dasarnya sebagai berikut:

3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.

3.6 Menganalisis kepolaran senyawa.

4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.

4.6 Merancang, melakukan, meringkas, dan menampilkan hasil polaritas dari eksperimen senyawa.

Berdasarkan kompetensi dasar tersebut pengembangan LKPD sesuai dengan silabus pembelajaran yang memuat konsep ikatan kimia, kepolaran senyawa, sifat fisik senyawa, dan kegiatan belajar yang berkaitan dengan kehidupan keseharian.

Peserta didik diharapkan mampu mencapai tujuan dari proses belajar.

f. Perumusan Tujuan Pembelajaran (Specifying Instructional Objectives)

Penentuan tujuan dalam proses pembelajaran pada tahap ini didasarkan pada analisis materi dan kurikulum (Thiagarajan, dkk. 1974). Berdasarkan hasil wawancara guru kimia dan angket kebutuhan peserta didik diperoleh informasi sebagai berikut:

1) Implementasi kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran

2) Indikator serta tujuan pembelajaran disesuaikan dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam silabus

3) Ikatan kimia dianggap materi paling sulit bagi peserta didik

4) Konsep pembelajaran berbasis problem based learning, sumber belajar menarik, namun belum diterapkan di sekolah

2. Design (Rancangan)

Pada tahap ini mempelajari dan mengembangkan LKPD kimia dengan basis PBL khusus materi ikatan kimia meliputi:

a. Pengembangan bahan ajar berupa LKPD. LKPD dipilih berdasarkan keinginan peserta didik untuk mengunakan bahan ajar yang baru dan lengkap dengan gambar yang menarik.

b. Pemilihan format LKPD ini didasarkan pada kurikulum 2013 yang berlaku. Tampilan dan isi LKPD dirancang untuk memudahkan siswa dalam mempelajari kimia, khususnya materi ikatan kimia. Format LKPD yang dirancang meliputi:

1) Sampul bagian depan dan belakang yaan memuat judul, identitas, dan lainnya. Sampul ini dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1 Sampul depan & belakang

2) Kata pengantar dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut:

Gambar 4.2 Kata Pengantar

3) Daftar isi yang memudahkan peserta didik menemukan halaman tertentu pada LKPD. Daftar isi dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Daftar Isi LKPD

4) Pendahuluan memuat tentang banyak hal, sepesti deskripsi LKPD, petunjuk penggunaan LKPD agar tujuan dapat tecapai. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Bagian pendahuluan

5) Peta konsep menampilkan daftar menu pada LKPD, yang dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Peta konsep dalam LKPD

6) Ringkasan materi berisi tentang macam-macam ikatan kimia beserta dengan sifat fisik senyawa. Ini dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut:

Gambar 4.6 Ringkasan materi ikatan kimia

7) Kegiatan belajar berisi tentang kegiatan bagi peserta didik yang disajikan dengan langkah-langkh pembelajaran PBL, yang dapat dilihat pada Gambar 4.7 berikut:

Gambar 4.7 Kegiatan Belajar

8) Uji kompetensi memuat soal tentang ikatan kimia yang dapat digunakan sebagai ulasan dalam memahami materi. Uji kompetensi ini dapat dilihat pada Gambar 4.8 berikut:

Gambar 4.8 Uji Kompetensi

c. Penyusunan draf LKPD didasarkan pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pada tahap ini, disiapkan alat berupa instrumen yang digunakan dalam memvalidasi kelayakan LKPD yamg telah disesuaikan dengan standar BSNP.

3. Develop (Pengembangan)

Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah membuat LKPD berbasis problem based learning yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan peserta didik. Langkah awal yang dilakukan adalah menghasilkan draft yang terdiri dari kata pengantar, daftar isi, pendahuluan yang terdiri dari deskripsi,petunjuk penggunaan LKPD, penjabaran KD/Indikator/Tujuan Pembelajaran dan peta konsep.

Langkah kedua yang dilakukan adalah mendesain isi LKPD yang terdiri ringkatan materi yang tentang macam-macam ikatan kimia beserta sifat fisik senyawa, kegiatan belajar yang berkitan dengan materi yang disajikan dengan langkah-langkah pembelajaran PBL, dan uji kompetensi memuat soal latihan sebagai ulasan dalam pembelajaran. Setelah proses pembuatan produk, langkah selanjutnya adalah validasi produk dan uji coba produk yang dapat dilihat pada pembahasan selanjutnya.

B. Hasil Uji Coba Produk

Tahap ini menghasilkan produk berupa LKPD berbasis pembelajaran PBL. Langkah pertama yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan validasi terhadap LKPD yang disiapkan untuk ahli yang kompeten di bidangnya masing-masing. Pada tahap uji coba produk dilakukan di kalangan siswa MIA Kelas 10 MA Miftahul Huda Tayu. Uji coba produk dilakukan skala kecil dengan bantuan 9 peserta didik saja. peserta didik yang terpilih meliputi 3 peserta didik dengan kemampuan belajar tinggi, 3 peserta didik dengan kemampuan belajar sedang dan 3 peserta didik dengan kemampuan belajar rendah.

Pemilihan dengan tingkatan kemampuan akademik yang berbeda untuk mewakili populasi yang menjadi sasaran LKPD.

Pengujian bertujuan untuk memahami bagaimana respon peserta didik dalam menggunakan LKPD berbasis PBL dalam proses pembelajaran. Uji tanggapan dengan membagikan angket kepada peserta didik. Peserta didik mengisi kuesioner setelah diberikan pembelajaran yang dilakukan dalam 4 kali pertemuan. Berbagai kegiatan yang dilakukan pada tahap uji coba produk diantaranya, pendahuluan (pengenalan LKPD), pembelajaran, dan penyebaran kuesioner tanggapan peserta didik.

Pertemuan pertama ini peserta didik diajak memahami pendahuluan yang termasuk dalam LKPD.

Pengenalan ini dilakukan untuk memberikan penjelasan kepada peserta didik yang meliputi deskripsi LKPD, petunjuk dalam meggunakan LKPD, KD, indikator dan tujuan pembelajaran serta peta konsep. Pada pertemuan berikutnya kegiatan pembelajaran diawali dengan pemahaman materi ikatan kimia disesuaikan dengan KD 3.5 dan 4.5. Pada KD tersebut secara garis besar membahas tentang macam-macam ikatan kimia beserta sifat fisik senyawa. Kemudian dilanjutkan dengan kegitan 1 dan kegiatan 2.

Pada pertemuan ketiga peserta didik diajak untuk belajar berdasarkan KD 3.6 dan 4.6 tentang kepolaran senyawa dan selanjutnya membahas tentang kegiatan 3.

Pertemuan keempat membahas mengenai uji kompetensi untuk mengingat kembali pembelajaran kimia yang sudah didapatkan oleh peserta didik. Uji coba bertujuan untuk memperoleh tanggapan atau respon dari peserta didik setelah menggunakan LKPD berbasis PBL dalam proses pembelajaran. Adapun analisis perhitungan hasil angket tanggapan peserta didik terhadap LKPD Berbasis PBL pada tiap indikator dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Angket Tanggapan Peserta Didik Aspek Skor Rata-Rata Persentase Kategori Tampilan

Rata-Rata Persentase 78,27% Baik

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa persentase rata-rata dari tanggapan peserta didik terhadap LKPD berbasis PBL pada materi ikatan kimia sebesar 78,27% dan termasuk dalam kriteria baik, sehingga bisa digunakan dalam pembelajaran. Sedangkan untuk persentase tiap aspek dapat dilihat pada diagram Gambar 4.9 berikut:

Gambar 4.9 Hasil tanggapan peserta didik tiap aspek 85.18% 80% 82.22% 80% 71.11% 71.11%

10.00%

30.00%

50.00%

70.00%

90.00%

Pada Gambar 4.9 diketahui bahwa aspek tampilan LKPD mendapatkan persentase 85,18% dan aspek bahasa diperoleh persentase sebesar 82,22% sehingga keduanya termasuk dalam kategori sangan baik. Artinya peserta didik menyatakan bahwa tampilan dalam LKPD menarik yang dilengkapi dengan gambar dan warna, serta bahsa yang digunakan sederhana sehingga lebih mudah dipahami oleh peserta didik.

Pada aspek petunjuk penggunaan dihasilkan persentase sebesar 80 % dan aspek penyajian juga dihasilkan persentase yang sama yaitu 80% dengan kategori keduanya adalah baik. Petunjuk dalam penggunaan LKPD dijelaskan secara jelas sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.

Begitupun dengan penyajian materi yang ditampilkan ringkas dan mudah dipahami oleh peserta didik. Selain itu hasil tanggapan peserta didik juga menunjukkan sikap rasa ingin tahu dan motivasi bagi peserta didik dalam menggunakan LKPD berbasis PBL. Pada aspek rasa ingin tahu dan motivasi peserta diidk diperoleh persentase yang sama yaitu 71,11%

yang termsuk dalam kategori baik.

LKPD berbasis PBL pada materi ikatan kimia ini juga dilengkapi dengan kegiatan belajar dan uji kompetensi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terkait materi ikatan kimia. Berikut hasil penilaian

pembelajaran yang dilakukan selama uji coba skala kecil kepada peserta didik yang dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Pembelajaran

Responden Kegiatan Jumlah Nilai

1 2 3 4

R1 3 4 4 4 15 75

R2 4 5 3 4 16 80

R3 3 4 4 4 15 75

R4 4 3 4 5 16 80

R5 3 5 5 5 18 90

R6 3 4 4 5 16 80

R7 4 4 4 5 17 85

R8 3 4 5 3 15 75

R9 3 5 3 4 15 75

Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa terdapat 4 peserta didik yang mendapatkan nilai 75 (baik), 3 peserta didik dengan nilai 80 (baik), 1 peserta didik yang nilainya 85 (sangat baik) dan 1 peserta didik meperoleh nilai 90 (sangat baik). Artinya peserta didik termasuk dalam kategori baik dalam menyelesaikan kegiatan belajar yang terdapat dalam LKPD. Dengan demikian dapat diartikan bahwa LKPD berbasis PBL dapat membantu peserta didik memahami materi, mencari informasi secara mandiri, serta bertanggungjawab dalam menyelesaikan persoalan.

C. Revisi Produk

Perbaikan/revisi produk ini menurut pendapat dan saran dari para ahli dan guru kimia. Adapun pendapat dan sarannya sebagai berikut:

1. Urutan materi sebaiknya disesuaikan dengan urutan peta konsepnya adalah ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.

2. Tujuan pembelajarannya harus lebih dilengkapi 3. Ada beberapa kalimat yang perlu untuk diperbaiki 4. Ada beberapa kata yang penulisannya tidak perlu

dituliskan secara berulang.

5. Materi ikatan ion perlu dilengkapi dengan contoh pembentukan ikatan ion dan penulisan rumus kimia yang benar

6. Dilengkapi dengan penggambaran awan elektron dalam ikatan logam

7. Telitilah penulisan kata yang masih salah 8. Kegiatan belajar disesuaikan dengan materi

9. Ringkasan materi dilengkapi gambar-gambar supaya

9. Ringkasan materi dilengkapi gambar-gambar supaya

Dokumen terkait