KESIMPULAN DAN DAN DAN DAN SARAN SARAN SARAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA PUSTAKA PUSTAKA PUSTAKA
B. Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Inti Inti Inti Int
1. Kepercayaan atas kemampuannya untuk dapat menghadapi hidupnya. a. Bagaimana anda menggambarkan rasa percaya diri anda dalam
menghadapi hidup ini? Jelaskan!
b. Bagaimana anda berupaya menyelesaikan permasalahan anda sendiri? c. Bagaimana anda berupaya dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga? d. Bagaimana cara anda membuat keputusan dalam keadaan yang
mendesak?
2. Tidak menganggap dirinya sebagai orang abnormal
a. Bagaimana anda bergaul dengan orang lain apakah anda ada hambatan? b. Sejauhmana anda merasa berharga di hadapan orang lain?
c. Sejauhmana anda merasa bangga terhadap diri sendiri? 3. Tidak malu-malu atau takut dicela orang lain.
a. Bagaimana anda dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru? b. Bagaimana cara anda mensiasati kekurangan yang ada pada diri anda?
Jelaskan!
c. Bagaimana cara anda untuk menerima setiap masukan yang baik atau yang buruk? Jelaskan!
4. Mempertanggung jawabkan perbuatannya.
a. Sejauhmana anda berani mengakui kesalahan-kesalahan yang anda buat? b. Sejauhmana anda bertanggung jawab atas setiap keputusan yang anda
5. Menerima celaan secara objektif.
a. Apakah anda pernah mendapat celaan? Kapan? b. Bagaimana tenggapan anda terhadap celaan tersebut?
6. Tidak menganiaya diri sendiri (mempermasalahkan keterbatasan).
a. Sejauhmana kondisi anda saat ini mempengaruhi anda dalam berkarya, coba jelaskan?
b. Dengan kondisi yang anda rasakan, sejauhmana anda merasa bahagia saat ini?
c. Sejauhmana anda merasakan kepuasan dalah hidup ini? Jelaskan!
7. Tidak menyangkal impuls atau emosinya atau merasa bersalah atas hal-hal tersebut
a. Apakah anda merasa marah dengan kondisi ini? Jelaskan! b. Apakah anda merasa takut dengan kondisi ini? Jelaskan! c. Apakah anda merasa bersalah dengan kondisi ini? Jelaskan!
Subjek Subjek
SubjekSubjek IIII (29(29(29(29 Th)Th)Th)Th) 8888 NovemberNovemberNovemberNovember 2013201320132013 No.
No.
No.No. RefleksiRefleksiRefleksiRefleksi Cuplikan TranskripCuplikanCuplikanCuplikanTranskripTranskripTranskrip AnalisisawalAnalisisawalAnalisisawalAnalisisawal (PadatanFaktual) (PadatanFaktual)(PadatanFaktual)(PadatanFaktual)
1. Selamat pagi bu..
2. Pagi juga..
3. Saya minta ijin untuk merekam
pembicaraan ini ya bu. Apakah diperbolehkan bu?
4. Silahkan dek..
5. Terimakasih sebelumnya bu. Ini saya
mau menanyakan tentang biodata ibu terlebih dahulu, bisa sambil cerita misalnya umurnya, kegiatan sehari- hari apa..
6. Umur saya sekarang 29 tahun.
Kegiatan sehari-hari yaa.. pergi kepehumaan, ya kayak orang-orang sini ke sawah bertani. Bapaknya sudah meninggal, anak ada empat orang, yang dua sudah menikah dan punya cucu, yang dua masih sekolah tapi semua tinggal disini..di rumah ini.
7. Setelah bapak meninggal bagaimana
ibu menjalankan peran sebagai kepala keluarga bu? 8. • Kepercayaan atas kemampuannya untuk dapat menghadapi hidupnya • Bekerjamengurussa wahsetiaphari • Melakukanpekerjaa nsampinganuntukm enambahpenghasila n
Setelah bapak meninggal, saya
sendiri kepehumaan mengurus
sawah.. sawah orang itu. Dulu masih ada bapak, kerja sebentar terus pulang ngurus anak-anak. Sekarang
pagi sampai siang ya selalu
dipehumaan. Pulang ya kalau siang kadang kalau tidak ada yang masak. Kalau ada yang minta cuci piring kalau ada acara pernikahan misalnya saya sering juga dimintai tolong. Nanti ada upah bisa untuk tambah- tambah. Subjekmemiliki kepercayaan atas kemampuan untuk dapat menghadapi hidupnya; terusberupaya dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga
9. Menurut ibu pendapatan dari behuma
apakah sudah mencukupi kebutuhan ibu dan keluarga bu?
10. • Kepercayaan atas
kemampuan untuk dapat menghadapi
Kalau behuma itu kan sawah orang, saya diberi upah untuk mengurus sawah orang itu dek. Jadi bukan saya
Subjekmemiliki kepercayaan atas kemampuan untuk
• Menyelesaikan permasalahan secaramandiri • Berusahamenjadi pribadi yang bertanggung- jawabpadakeluarg a
punya saya, saya kan diupah, saya harus bekerja baik-baik karena saya dipercaya oleh yang punya. Ya.. kalau untuk makan secukupnya selama ini bisa dik. Pernah pas saya gak ada uang anak pas bayar sekolah, saya kerja mermput dik cari tambahan juga. Jadi bisa cuci piring, merumput semua bisa jadinya.
hidupdenganberupaya menyelesaikan permasalahan sendiri, misalnyamasalahpeme nuhankebutuhansehari - haridankebutuhanseko lahanak. Subjekjugamenunjukk anbahwadirinyamamp umempertanggung- jawabkan perbuatannyadenganm enjadipribadi yangmandiridalamme nguruskeluarga.
11. Ohh begitu ya bu.. bagaimana ibu
mengatasi kebutuhan anak-anak ibu bu? 12. • Kepercayaan atas kemampuan untuk dapat menghadapi hidup • Bertanggung- jawabterhadappen didikananak; • Berupayamenyele saikansetiapperso alankeluarga
Kan pernah anak gak bayar uang sekolah itu sampai beberapa bulan,
sampai mau dikeluarkan dari
sekolahnya. Anak kan tanggung jawab saya, makanya sekolah tinggi kalau bisa. Kalau tidak ada uang lagi saya harus cari kerja lagi yang lain. saya mau anak saya sekolah yang baik, biar saya yang mencari uangnya. Kepercayaan atas kemampuan untuk dapat menghadapi hidup; bertanggung- jawabterhadapkeluarg a; membuat keputusan dalam keadaan mendesak
13. Maaf sebelumnya bu, bisa diceritakan
bagaimana awalnya ibu tau bahwa ibu menderita penyakit kusta?
14. Awalnya badan saya itu rasanya
panas, gatal-gatal dan ada luka itu pas saya kepehumaan luka di kaki tidak sembuh-sembuh. Luka di kaki itu aneh saya tidak merasa apa-apa tahu- tahu sudah luka. Saya tanya sama tetangga katanya saya sakit asam urat. Tapi tidak sembuh-sembuh saya
periksa ke puskesmas.. yang
puskesmas paling dekat disitu dek. Kata dokter saya terkena penyakit kusta. Dijelaskan dokter sakitnya apa dan bagaimananya
15. Setelah itu bagaimana perasaan ibu
ketika tahu ibu mengidap penyakit kusta?
mosinegatifpadasaatt ahudirinyaterjangkitk usta.
percaya. Tidak tahu kan dari mana asal penyakit itu, kenapa penyakit kusta bisa saya alami sekarang, kenapa bisa saya terkena. Tidak mungkin rasanya Rasanya malu juga dek.. kaki saya hancur, alis saya hilang karena penyakit ini.
diri yaitukaget, tidakpercayadenganap a yang dialami, penasarandengankondi sidirinya, tidakterimadengankon disidirinya, maludengankondisitub uhnya.
17. Trus apalagi bu?
18. • Awalnyamerasakan maludantakutdijauh i orang lain. • Dukungan orang lainmembuatdirinya bangkitdanberaktivi tassepertibiasanya.
Saya mengurung diri lama. Saya takut keluar rumah karena malu sama orang sekitar. Nanti pasti saya akan dijauhi orang-orang. Tapi ya puji Tuhan dek.. saya ingin kuat dek. Anak saya banyak, kasihan mereka kalau saya terus diam. Kalau ada yang suruh merumput ya saya kerjakan. Apa saja yang bisa dikerjakan untuk makan anak dek. Ingat juga kata-kata dokter yang bilang kalau saya rajin berobat saya bisa sembuh. Dokter juga baik, saya tidak pernah bayar cuma kasih kopianKTP saja obat gratis.
Tahapan penerimaan diri yaitupadaawalnyamen jauhkandiridarilingkun gansosialkarenamalud antakutdijauhi orang lain. Akan tetapiberkatdukungana nakdandoktersubjek pun bangkit. Subjek pun
menjalanipengobatand ankembalibekerja.
19. Berapa lama bu menderita kusta
sampai akhirnya dinyatakan sembuh?
20. Lama dek..
21. Sekarang bagaimana keadaan ibu?
22. Sekarang kaki saya memang buntung
karena busuk itu. Tapi sudah
mengering dan ini (sambil menunjuk alis) sudah tumbuh lagi setengahnya.
23. Perasaan ibu sekarang bagaimana?
24. • Menerimakondisifi
sik yang ada
• Senangkarenatelah
berhasilsembuhdar ikusta
• Telahkembaliberak
tivitassepertibiasa
Sekarang saya biasa aja dek. Ya selain saya senang saya bisa sembuh saya kan bisa bekerja tidak dengan tenaga setengah-setengah lagi. Dulu kan kerja kalau sudah rasanya pusing sekali saya minum obat, sehabis minum obatpun masih sangat pusing. Tapi sekarang sudah bisa bekerja seperti biasa walaupun bekas luka masih keliatan ini (menunjuk jari kaki yang buntung).
Subjekberupaya tidak menganiaya diri sendiri (mempermasalahkan keterbatasan);danterus bekerjasepertibiasaset elahmenjalanipengoba tan.
25. Pernah ada pengalaman bu terkait
penyakit ibu ini?
Pulang-pulang kaki luka itupun tahu dari anak saya, saya tidak merasa apa-apa. Ternyata dokter bilang telapak kaki saya mati rasa. Sejak saat itu saya selalu ingat untuk memakai sandal saat pergi bekerja.
27. Buat ibu arti bekerja apa bu?
28. • Menerimakondisifis iknyasaatini • Senangkarenaberha silsembuhdarikusta danbisakembalibeke rja
Bekerja itu ya untuk cari uang memberi makan anak. Apalagi bapaknya tidak ada. Saya dengan keadaan seperti ini bersyukur aja dek. Walaupun ada bekas dari sakitnya yang penting saya sehat saja. Bahagia juga bisa sembuh bisa tetap cari uang.
Tidak menganiaya diri sendiri (mempermasalahkan keterbatasan);merasa bahagia dengankondisinyasaat ini.
29. Perasaan ibu sekarang dalam
menghadapi hidup bagaimana bu? Puas tidak hidup seperti ini?
30. Kalau hidup seperti ini saya sudah
puas sudah bersyukur dik.. Hidup dirumah seperti ini.. yang tidak ada apa-apanya tidak apa-apa. Yang penting saya sehat bisa bekerja dapat uang untuk anak makan dan sekolah.
Tidak menganiaya diri sendiri (mempermasalahkan keterbatasan); merasapuasdanbersyu kurdengankehidupann yasaatini.
31. Lalu bagaimana tanggapan anak ibu
tahu ibu terkena kusta?
32. • Penyakit yang diderita berdampak pada keutuhan keluarga • Anak-anak mendukung subjek
Anak-anak terkena dampak juga dek. Suaminya ada yang tidak mau kerumah ini lagi.. pergi. Tapi puji Tuhan anak saya kandung selalu mengingatkan saya berobat. Mereka tidak meninggalkan saya.
Subjekmendapatdukun gankeluarga
33. Iya.. puji Tuhan ya bu. Bu pernah ada
gak pengalaman yang tidak
menyenangkan dari orang-orang
sekitar?
34. Maksudnya seperti apa dik?
35. Misalnya ada orang yang mengejek
ibu atau ngegosipin ibu?
36. • Menerimakondisifi siknyaapaadanyada ntidakberusahaunt ukmenutup- nutupinya • Bergaulsecarawaja
rdengan orang lain
Ohh.. pernah dek. Tetangga sebelah sampai saat ini tidak mau berbicara lagi kepada saya. Anak saya pernah ditanyai. Ya anak jujur langsung jawab saya sakit kusta. Mungkin tetangga takut terkena seperti saya. Tapi tidak semua seperti itu dek.
Masih banyak orang yang
menganggap saya ya seperti orang
Tidak menganggap dirinya sebagai orang abnormal; tidak ada hambatan dalam bergaul
Tidak takut dicela orang lain; dapat menyesuaikan diri
bekerja dipehumaan bersama saya malah selalu menanyakan bagaimana keadaan saya. Mereka tidak menjauhi saya, biasa saja. Saya pun biasa saja tidak malu untuk berkumpul bersama warga disini. Kalau ada kegiatan ibu- ibu saya ikut juga.
Menerima celaan secara objektif; tanggapan terhadap celaan
37. Apa tindakan ibu terhadap tetangga
yang tidak mau lagi berbicara dengan ibu?
38. • Bergaulsecarawajar
dengan orang lain
• Menerimasikapnega
tif orang lain
terhadapdirinya
Saya biarkan saja dek. Kalau menyapa saya tetap menyapa. Saya tidak memaksa. Wajar kalau orang- orang takut.
Tidaktakutdijauhidand itakuti orang lain.
39. Perasaan sebagai kepala keluarga
bagaimana bu? 40. • Terkadangmerasalel ahdengankondisidiri nyadanberharapme milikipendamping • Berusahamenerapka nstandarhidup yang terusmengalamiperb aikan
Capek juga dek.. ya seandainya bapak masih hidup mungkin bisa hidup lebih baik. Tapi tidak apa-apa seperti ini saja. Tapi tetap saya ingin hidup yang lebih baik dik.
Ingin mengikuti standar pola hidupnya, yakniinginmenjalanike hidupan yang
lebihbaik.
41. Kehidupan yang lebih baik seperti
apa bu?
42. • Memimilikkepercay
aanuntukmenghada pihidup
• Memilikicita-cita
Kalau saya dapat kerja tambahan selain behuma bisa uangnya ditabung untuk biaya anak sekolah dek. Dua anak ini ingin saya sekolahkan menjadi dokter. Kalau dokter kan hidup dia bisa lebih baik dari sekarang. Dulu saya sekolah sampai SMP saya mau anak saya bisa sampai jadi dokter. Kepercayaan atas kemampuannya untuk dapat menghadapi hidupnya;upaya dalam memenuhi kebutuhan hidup; mengikuti standar pola hidupnya
43. Amin bu.. saya doakan bisa tercapai
ya bu. 44. • Menunjukkankeper cayaanuntukmengh adapihidup • Memiliki rasa percayadiri yang cukupbaik • Merasadirinyaberha rgadihadapan orang lain
Iya dik..bagaimanapun saya harus berguna. Diri saya ini harus ada artinya. Ya arti untuk anak-anak saya juga untuk orang sekitar. Saya senang bisa diberi tambahan pekerjaan seperti merumput. Artinya orang lain juga menghargai kemampuan saya dan saya bisa membantu orang dengan tenaga saya. Saya kan punya
kemampuan bekerja apa saja
Kepercayaan atas kemampuan untuk dapat menghadapi hidup;
menggambarkan rasa percaya diri dalam menghadapi hidup Tidak menganggap diri sebagai
berharga dihadapan orang lain
45. Apakah ada bu perasaan marah
dengan keadaan ibu sekarang?
46. • Sempatmenyangkal
kondisidirinya
• Saatinisudahdapatm
enerimakondisidirin ya
Marah? Sempat ada dek. Marahnya kenapa bisa saya terkena penyakit ini. Marahnya kenapa bapaknya juga meninggal dan setelah itu saya sakit seperti ini. Takut juga bergabuung dengan warga. Tapi itu dulu.. saya sekarang.. yang sekarang menerima ini semua dik.
Tidak menyangkal impuls/emosi/merasa bersalah;pernahmerasa marah dan takut; saatinisudahdapatmen erimakondisidirinya.
47. Ibu menerima ini semua lalu apa
harapan ibu untuk hidup ibu kedepan bu?
48. • Menetapkanstandar
hidup yang wajar
• Inginhidupsehatdan
bekerja
Sayanya sehat, ada tenaganya jadi bisa kepehumaan kerja dek. Uangnya untuk memberi makan anak dan sekolahnya dek. Mengikuti standar pola hidupnya, yaknihidupsehatdanda patbekerjauntukkeluar ganya.
49. Amin bu.. amin. Bu Karya kalau tahu
kakinya hancur, alisnya hilang itu bagaimana cara ibu mensiasatinya?
50. • Mampumenyesuaik
andiridengankondisi fisik yang ada
Kalau kaki sudah tidak bisa lagi diapa-apakan, pakai kaus kaki juga tidak enak. Pakai sandal saja seperti biasa. Kalau alis saya juga biarkan saja dik. Sekarang kan malah sudah tumbuh sedikit ini (menujuk ke arah alisnya)
Tidak takut dicela orang
lain;caramensiasati kekurangan diri
51. Pernah tidak bu ada komentar dari
orang tentang sakit ibu, fisik ibu?
52. •Mampumenyesuaik
andiridenganlingku ngansekitar
Dulu awal-awal itu kan nebak-nebak sakit saya. Setelah tahu kan pada takut. Pernah ada yang bilang kalau saya tidak usah ikut dulu kalau ada acara warga tapi ya.. ehm saya kan memang merasa sakit waktu itu jadi saya rasa saya memang tidak ikut dulu kegiatan. Ada benarnya juga, mungkin warga juga nanti takut itu sama saya, haha Tapi sekarang ya ikut saja, tidak masalah juga.
Tidak takut dicela orang lain;menerima masukan
Subjek Subjek
SubjekSubjek IIIIIIII (32(32(32(32 Th)Th)Th)Th) 8888 NovemberNovemberNovemberNovember 2013201320132013 No.
No.
No.No. CuplikanCuplikanCuplikanCuplikan TranskripTranskripTranskripTranskrip AspekAspekAspekAspek
1. Selamat siang pak.. Saya yang
kemarin membuat janji dengan bapak
untuk wawancara hari ini.
Sebelumnya saya minta ijin untuk merekam hasil wawancara ini apakah diperbolehkan pak?
2. Siang.. ya.. ya.. iih ayu ja silahkan
3. Bisa diceritakan pak tentang biodata
bapak seperti umur, pekerjaan, status dan lain-lain..
4. Umur ulun 32 tahun, amun gawian
kada tetap. Biasanya betukang, merumput tegantung orang ae mun ada yang membari gawian ya bisa haja.. begawi apa haja.
5. Statusnya sudah menikah atau belum
pak?
6. Ulun kah? Ulun sudah menikah, tapi
ya.. nangkaya jar uln semalam. Bini kada dirumah ni sementara.
7. Istri bapak kemana pak?
8. Bini tulak ke rumah orang tuhanya.
Hampir 2 tahun ni kada kesini lagi.. ada jua kalo bisi anak, anak jua dibawa.
Subjek ditinggalkan oleh istrinya serta anak-anaknya
9. Kalau boleh tahu apa yang
menyebabkan istri bapak pergi pak?
10. Tahu kalo ding ulun suah kena kusta.
Bini kada terima lawan takutan pang wan kusta ni.
11. Lalu apa yang bapak lakukan?
12. Mampu menghadapi persoalan keluarga dengan lapang dada
Wajar ja mun bini bejauh, supan ada ja pasti. Anak gin dibawa oleh takutan tekana jua. Ulun biarkan ja bini ulun tinggal di rumah orang tuhanya. Amun suah bujur-bujur baik awak ni hanyar am ulun membawai
bagennya bekumpulan lagi.
Nangkaya sekarang ni ulun bisa ae ke rumah orang tuha bini ulun tu, beelang stumat, handak jua tetamu
Kepercayaan atas kemampuannya untuk dapat menghadapi hidupnya;mampu membuat keputusan dalam keadaan mendesak
13. Ketika tahu bapak menderita kusta apa yang bapak rasakan?
14. Mengalami berbagai tekanan batin
sebelum akhirnya mampu menerima kondisi dirinya
Awal-awalnya ulun kira ini baya garing demam gatal-gatal ja. Periksa am oleh kada sembuh-sembuh. Jar dokter kena kusta. Kusta tu setahu ulun penyakit nang kaya orang minta- minta yang putung kakinya. Lun bingung kalo kada percaya. Ulun sarik (marah) jua, jar lun wan dokternya rasa kada mungkin ulun bisa sakit kusta. Penyakit ngitu darimana ulun bisa tekana sampai kada habis pikir. Kawakah betahan hidup dengan kondisi sakit kaya ini. Keytu am dahul bepikirnya.Dahulu supan ada jua. Imbah lun pikir-pikir mengeluh tarus kada beguna. Baik terima ja. Ulun taat beobat sembuh am.
Tahapan penerimaan diri: bingung dan tidak percaya dengan sakit yang diderita,
berusaha bertahan dengan kondisinya, berhenti mengeluh dan menerima kondisi dirinya.
15. Lalu bagaimana selanjutnya setelah
dokter memberitahu bapak terkena kusta?
16. Lawas imbah beperiksa kadeda
bebulik bulik lagi. Tapi keadaan makin kada baik. Ada luka ngini
(menunjuk jari) kada sembuh-
sembuh. Tulak am ke puskesmas lagi ketemu dokter ngitu. Dijelasakan penyakit kusta tu kayapa wan diberi obatnya oleh dokter.
17. Apakah setelah itu bapak rajin
berobat hingga bisa pulih seperti sekarang?
18. Ada perasaan takut terhadap penyakit yang diderita, tetapi subjek harus
menghadapinya dan yakin dapat sembuh
Iih, rajin am mbah itu. Meingat yang minta-minta ngitu sampai batis (kaki) putung, ngeri banaran. Ulun kada hakun sampai nangkaya itu. Dokter bepadah mun rajin beobat bisa sampai kada tapi parah. Tapi walaupun ngini (sambil menunjuk lagi jari tangannya) kada kawa kembali tapi tetap ja beobat menuruti jar dokter. Sudah kadapapa ja kena kusta tapi harus melawan keadaan ngitu. Amun masih kawa sembuh berarti ya diusahakan ae.
Kepercayaan atas kemampuannya untuk dapat menghadapi hidupnya; menyelesaikan permasalahan sendiri Tidak menyangkal
impuls atau emosinya atau merasa bersalah atas hal-hal tersebut
pernah mengalami kusta?
20. Pengalaman dengan bini itu yang
ditinggali oleh kusta ni. Pernah jua kawanan sesama tukang bepadah ke bos mun penyakit ulun ni menular sampai ulun langsung dibayari gajinya besoknya kada begawi lagi.
Mendapat celaan dari orang lain dan
kehilangan pekerjaan
21. Bagaimana tanggapan bapak terhadap
hal seperti itu pak?
22. •Menerima kondisi
dirinya
•Tidak menyalahkan
orang lain
•Menerima celaan
dengan lapang dada
Amun dulu ulun iyakan ja bini ulun pergi oleh ulun memang bepenyakit. Amun sekarang ulun kan berobat, sekarang baik. ulun kada handak jua nag menyalahkan diri sorang. Amun sekarang tukang lain bepadah ulun ni bepenyakit menular ya biar akan aja. Kadapapa tanggapan orang tu, yang penting kitanya. Ulun bisa ja becari gawian diwadah lain, ulun mampu ja.
Menerima celaan secara objektif; tanggapan terhadap celaan
23. Bapak pernah mengajak istri untuk
kembali lagi ke rumah? 24. Tetap bekerja
menafkahi keluarga Pernah meajak, bini sudah hakun tapisekarang orang tuha bini yang kada membolehkan. Uluni makanya tetap begawi tetap menafkahi keluarga. Upah kada banyak ding mun betukang, tapi mun bisa lagi begawi yang lain ya digawi jua. Bini gin kada dibiarkan.. ya begawi gin gasan bini wan anak. Datang ke rumah orang tuha bini membari duit mun sudah dibari upah tu.
Kepercayaan atas kemampuan untuk dapat menghadapi hidupnya; berupaya dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga
25. Penyakit kusta ini berpengaruh tidak
dengan pekerjaan atau aktivitas bapak?
26. Ada ae dikit-dikit..
27. Seperti apa pak pengaruhnya?
28. Subjek dicela pada
saat bekerja Ya amun pas betukang masih ada jayang bepander macam-macam. Mendapat celaan
29. Tindakan bapak dengan sikap mereka
yang seperti itu bagaimana?
30. •Menerima celaan
dengan lapang dada
•Merasa dirinya mampu hidup secara mandiri
Dibiarkan ja..bujur memang suah kusta. Tapi kan ya tetap manusia bisa begawi. Orang tenaga ja ada buannya kada usah dipikirkan. Percaya ja wan diri sorang mampu.
Kepercayaan atas kemampuan untuk dapat menghadapi hidup; rasa percaya diri dalam menghadapi hidup
perasaannya bagaimana pak?
32. •Tidak menganiaya
diri sendiri
•Merasa puas dan
bahagia dengan
kehidpuannya
Besyukur wan Allah masih dibari hidup. Walaupun dulu sakit ini, bini jua kaa hakun serumah kada apa-apa. Allah punya rencana gasan umatNya. Amun bisa membari duit ke bini wan anak sudah bahagia ja puas hidup.. e anu kan begawi jua san begennya. Kena mun bini sudah bisa disini lagi berarti Allah sudah meijinkan.
Tidak menganiaya diri sendiri; merasakan kepuasan dalam hidup Tidak menganiaya diri sendiri;
Ada perasaan bahagia
33. Hubungan dengan tetangga sekitar
bagaimana pak?
34. •Memiliki hubungan
yang baik dengan tetangga
•Mengikuti kegiatan
sosial
Biasa ja.. mun ulun handak tulak begawi menaguri ja mun ada tetangga
yang duduk-duduk didepan
rumahnya. Amunnya segala ada pengajian atau acara apa yang digawi tetangga ya datang aja ding. Tetangga baik ja.
Tidak menganggap diri sebagai abnormal; tidak ada hambatan dalam bergaul dengan orang lain.
35. Ada pak pengalaman tetangga yang
ngejek atau apa? 36. Menerima perlakuan
orang lain terhadap dirinya dengan tabah dan berusaha untuk memperbaiki diri
Kalau langsung mendangar buannya menyambati kada suah pang. Amun ada gin kadapapa. Kadapapa jua, hidup ya dasar kaya ini.. yang penting kada mehauri hidup ja, mun nya menyambati biar kaya angin lalu ja.. amun ada yang menyambati anggap ja membari masukan direnungi ja, mun nya bujur berarti harus am dibaiki diri ni.
Tidak takut dicela orang lain; menerima setiap masukan yang baik atau buruk
37. Bangga tidak pak menjadi diri bapak?