• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan Kedua (Kamis, 25 Januari 2018) a) Kegiatan Awal (10 menit)

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

2) Pertemuan Kedua (Kamis, 25 Januari 2018) a) Kegiatan Awal (10 menit)

Sebelum masuk ke kelas, siswa berbaris di depan kelas dan diberikan pertanyaan mengenai bilangan berpangkat. Setelah itu, siswa masuk ke kelas pukul 06.00. Peneliti masuk ke kelas dan mengucapkan salam serta menyapa siswa. Kemudian, dilanjutkan dengan berdoa yang dipimpin oleh Kamila. Setelah itu, peneliti mengecek kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran serta memberikan apersepsi sesuai dengan subtema yang dipelajari, yaitu dengan bertanya apakah ada siswa yang memiliki cita-cita sebagai arsitek.

b) Kegiatan Inti (225 menit)

Sebelum mempelajari IPS tentang pemanfaatan sumber daya alam, siswa mengerjakan tugas kelompok PPKn mengenai rumah adat terlebih dahulu. Kemudian, peneliti bersama siswa mengulas kembali pembelajaran yang telah dipelajari sebelumnya, yaitu mengenai sumber daya alam yang dapat dan tidak dapat diperbarui. Setelah itu, peneliti menyajikan materi dengan menjelaskan dan melakukan tanya jawab mengenai pemanfaatan sumber daya alam dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 4.8

Peneliti Menyajikan Materi

Setelah peneliti menyajikan materi, siswa membentuk kelompok yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya. Kemudian, siswa duduk sesuai dengan kelompoknya dan mendiskusikan materi mengenai pemanfaatan sumber daya alam dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diberi lembar kerja kelompok yang harus dikerjakan dan didiskusikan. Kemudian, siswa mengerjakan lembar kerja kelompok. Setelah semua kelompok selesai

mengerjakan lembar kerja yang diberikan, tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

Gambar 4.9

Siswa Melakukan Kegiatan Kelompok

Setelah kegiatan kelompok dan presentasi, peneliti memberikan evaluasi individu secara lisan. Peneliti memberikan 10 butir pertanyaan mengenai pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia. Bagi siswa yang dapat menjawab harus mengacungkan tangan terlebih dahulu, kemudian peneliti memilih siswa yang mengacungkan tangan lebih dahulu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Siswa yang telah ditunjuk peneliti dapat menjawab pertanyaannya. Jika pertanyaan yang diberikan dapat dijawab dengan benar, maka siswa mendapatkan skor. Jika pertanyaan yang diberikan salah, peneliti mengulang pertanyaan tersebut dan siswa lain dapat menjawabnya dengan benar. Apabila siswa telah menjawab dengan benar namun belum lengkap, siswa lain dapat menambahkannya

agar jawabannya lebih lengkap sehingga siswa lain dapat memperoleh skor.

Pada kegiatan ini, siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar yaitu Zakky, Annisa, Arlyne, Rezya, Evan, Beby, Giva, Pasha, Kaka, Kamila, dan Adam. Masing-masing siswa mendapatkan skor satu, kecuali Beby mendapatkan skor dua.

Gambar 4.10

Siswa Menjawab Evaluasi yang Diberikan Secara Individu

Setelah evaluasi diberikan, peneliti dan siswa menghitung skor perolehan individu dalam tiap kelompok. Skor yang didapatkan oleh individu dijumlahkan untuk skor kelompok. Kelompok yang paling banyak mendapatkan skor akan mendapatkan penghargaan. Pada kegiatan ini, kelompok yang mendapatkan penghargaan yaitu kelompok tiga.

Gambar 4.11

Peneliti Menghitung Skor Perolehan Kelompok

Gambar 4.12

Pemberian Penghargaan Kepada Kelompok yang Mendapatkan Skor Tertinggi

Siswa melanjutkan pembelajaran agama. Setelah itu, siswa membaca puisi “Kawan Sejatiku” dan melengkapi kalimat yang rumpang yang terdapat pada puisi. Kemudian, siswa menjelaskan makna yang terdapat dalam puisi. Di akhir kegiatan pembelajaran, siswa mengisi kuesioner yang diberikan guru untuk mengukur keterampilan sosial.

c) Kegiatan Akhir (10 menit)

Peneliti dan siswa bersama-sama mengulas kembali pembelajaran hari ini dengan melakukan tanya jawab. Setelah itu, peneliti bertanya kepada siswa mengenai perasaannya dalam kegiatan pembelajaran hari ini. Sebelum pulang, siswa merapihkan meja dan kursinya, kemudian mengambil sampah yang ada di kolong-kolongnya. Setelah itu, kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kamila.

c. Pengamatan

Pada tahap ini, kegiatan pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru kelas yang berperan sebagai kolaborator dan observer. Pengamatan dilakukan guna mengamati dan mengetahui keterampilan sosial siswa dalam pembelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) yang terjadi pada saat siklus satu berlangsung. Model pembelajaran yang diterapkan peneliti dan keterampilan sosial siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dinilai selama proses pembelajaran. Dalam observasi ada dua yang diamati, yaitu keterampilan sosial siswa dan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam pembelajaran yang diterapkan peneliti.

Hasil yang diperoleh pada siklus pertama yaitu, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student

Teams Achievement Divisions (STAD) berjalan dengan baik dan menyenangkan, sebagian siswa dapat bekerja sama dengan teman sekelompoknya dan saling membantu satu sama lain. Namun, masih ada beberapa siswa yang tidak mau membantu menyelesaikan tugas kelompok dan belum dapat bersikap sportif ketika diberikan kuis. Ada beberapa siswa yang masih iri ketika temannya dapat menjawab dan berhasil mendapatkan penghargaan.

Persentase penilaian keterampilan sosial dalam pembelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siklus pertama dapat digambarkan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Persentase Hasil Kuesioner Keterampilan Sosial pada Siklus I No. Skor Siswa Jumlah Siswa Pencapaian (%) Kriteria (%)

1. ≥ 80 19 61,29% 80%

2. ≤ 80 12 38,71% 20%

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hanya 19 siswa yang mendapatkan skor ≥ 80 dan 12 siswa yang mendapatkan skor ≤ 80. Jika dipersentasekan, hanya 61,29% dari 31 siswa yang mendapatkan skor ≥ 80. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu, apabila 80% dari jumlah siswa (25 dari 31 siswa) memperoleh skor ≥ 80. Oleh karena itu,

dapat dikatakan bahwa siklus satu belum berhasil karena persentase yang diperoleh belum mencapai indikator keberhasilan.

Rekapitulasi hasil skor perolehan kuesioner keterampilan sosial siklus satu pada siswa kelas IV-A SDN Kenari 07 Jakarta Pusat dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Rekapitulasi Perolehan Skor Kuesioner Keterampilan Sosial pada Siklus I

No. Nama Skor Keterangan

1. AMF 84 Tercapai

2. AJ 75 Belum Tercapai

3. AKI 76 Belum Tercapai

4. APB 94 Tercapai 5. ARH 83 Tercapai 6. EF 90 Tercapai 7. FTH 86 Tercapai 8. GL 86 Tercapai 9. JKN 87 Tercapai 10. KPP 71 Belum Tercapai 11. KCL 87 Tercapai

12. KVEF 78 Belum Tercapai

13. LTR 75 Belum Tercapai

14. MPS 76 Belum Tercapai

15. MH 75 Belum Tercapai

16. NUF 73 Belum Tercapai

No. Nama Skor Keterangan 18. RNPF 83 Tercapai 19. RZW 87 Tercapai 20. RTR 59 Belum Tercapai 21. RZAG 86 Tercapai 22. SK 95 Tercapai 23. S 84 Tercapai 24. NP 79 Belum Tercapai 25. AF 79 Belum Tercapai 26. CMRI 84 Tercapai 27. MAAA 85 Tercapai

28. MEP 79 Belum Tercapai

29. NBK 83 Tercapai

30. MRK 81 Tercapai

31. AAAM 83 Tercapai

Peneliti dan observer juga mengamati dan menghitung aktivitas guru dan aktivitas siswa yang dilakukan oleh peneliti selama kegiatan pembelajaran. Data ini dapat diperoleh dengan mengisi lembar instrumen pengamatan aktivitas guru dan siswa dan dengan membuat catatan lapangan. Dari hasil pengamatan, menunjukkan bahwa persentase keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam aktivitas guru yaitu 75% dan dalam aktivitas siswa yaitu 71,67%. Indikator keberhasilan data

pemantau tindakan ini yaitu 80%. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa data pemantau tindakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siklus satu ini dikatakan belum berhasil.

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan, dapat disimpulkan bahwa hasil penilaian keterampilan sosial melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siklus satu dapat dikatakan belum berhasil. Oleh karena itu, peneliti akan melanjutkan penelitian ke siklus dua guna meningkatkan keterampilan sosial siswa.

d. Refleksi

Tahap keempat dalam penelitian ini yaitu refleksi. Refleksi dilakukan guna mengulas kembali kegiatan yang telah dilakukan dan mengkaji hal-hal keseluruhan secara mendalam tindakan tersebut. Berikut evaluasi dan rencana perbaikan terhadap siklus satu:

Tabel 4.3

Hasil Refleksi Tindakan pada Siklus I

No. Hasil Pengamatan Siklus I Rencana Perbaikan Siklus II

1. Peneliti belum menyampaikan

indikator dan tujuan

pembelajaran pada pertemuan satu.

Peneliti akan menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran.

2. Masih ada siswa yang belum berpartisipasi dalam kelompok.

Peneliti akan lebih memotivasi dan mendorong siswa agar dapat

No. Hasil Pengamatan Siklus I Rencana Perbaikan Siklus II

berpartisipasi dalam kelompok. 3. Pada pertemuan pertama dan

kedua, siswa yang menjawab pertanyaan hanya siswa itu-itu saja.

Peneliti akan memotivasi siswa lain agar mau menjawab pertanyaan pada tahap evaluasi. 4. Siswa masih bingung bekerja

dalam kelompok.

Peneliti akan menjelaskan lebih dalam mengenai cara siswa bekerja dalam kelompok.

5. Masih ada siswa yang belum dapat bersikap sportif dalam tahap pemberian kuis.

Peneliti akan memberikan arahan dan motivasi kepada siswa agar lebih bersikap sportif.

Berdasarkan hasil pengamatan dan data yang diperoleh, maka pada

siklus berikutnya peneliti akan melakukan beberapa perbaikan guna mencapai target yang telah ditetapkan. Maka dari itu, peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian ke siklus dua untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh peneliti.

2. Deskripsi Data Siklus II

Dokumen terkait