• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 4 Metodelogi Penelitian

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari Program

Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan

izin dari Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan. Dalam melaksanakan

penelitian ini, ada beberapa pertimbangan etik yang diperhatikan, yaitu hak

kebebasan, dan kerahasiaan menjadi responden serta bebas dari rasa sakit baik

secara fisik maupun tekanan sosial.

Lembar persetujuan diberikan kepada responden ataupun dengan

pernyataan lisan. Peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur penelitian

yang dilakukan. Selanjutnya peneliti menanyakan kesediaan menjadi responden.

Jika kepala ruangan yang menjadi responden bersedia, maka mereka diminta

23

ruangan tersebut menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini maka

peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan

nama kepala ruangan pada lembar pengumpulan data, tetapi dengan memberi

kode pada masing-masing lembar tersebut. Kerahasiaan informasi kepala

ruangan dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu saja yang

dilaporkan sebagai hasil penelitian.

5. Instrumen Penelitian

5.1Kuisioner

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disusun oleh

peneliti dengan mengacu kepada tinjauan pustaka. Instrumen penelitian ini

terdiri dari 3 bagian, yaitu: Kuisioner Data Demografi; kuesioner ini berisi

tentang data demografi perawat meliputi: usia, jenis kelamin, pengalaman

kerja, dan jenjang pendidikan terakhir.

Kuisioner bagian kedua berisi tentang kecerdasan emosional kepala

ruangan. Pada kuisioner kecerdasan emosional dengan aspek trait emotional

intelligence peneliti menggunakan instrumen yang dibuat oleh Petrides &

Furnham dalam penelitian Nazriani (2009). Dalam penelitiannya Nazriani

(2009) telah melakukan uji daya beda item pada 30 pertanyaan yang akan

diajukan kepada responden, namun setelah melewati analisis daya beda item

didapatkan 23 item sahih dengan batas rxx > 0,30, yaitu dengan rentang

24

telah sahih diuji reliabilitasnya dan diapatkan koefisien α= 0,901. Tabel hasil

analisis daya beda item dan reliabilitas dapat dilihat dibagian lampiran 17.

Kuisioner ini terdiri dari 23 pertanyaan yang memiliki rentang dari

sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Pada instrumen ini terdapat 15

pernyataan negatif yang berada pada nomor 1, 3, 4, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 15,

17, 19, 20, 21, 22 dan 8 pernyataan positif yang berada pada nomor 2, 5, 8,

10, 14, 16, 18, 23. Untuk setiap pernyataan positif setiap jawaban selalu (4),

sering (3), kadang-kadang (2), dan tidak pernah (1). Hasil ukur dari

kuesioner ini adalah apabila nilai 60-75 dikategorikan kurang baik dan nilai

76-92 dikategorikan baik. Distribusi item-item pertanyaan dapat dilihat dari

tabel 3.

Tabel 3

Distribusi item Instrumen Kecerdasan Emosional

Aspek Nomor Pertanyaan Jumlah

Adaptability 13 1

Assetiveness 9, 20 2

Emoiton expression 7 1

Emotion management (others) 10, 21 2

Emaotion perception (self and others) 12, 19 2

Emotion regulation 3 1 Impulsiveness (low) 6 1 Relationship skills 15, 22 2 Self-esteem 8 1 Self-motivation 2, 17 2 Social competence 5, 18 2 Stress management 14, 23 2 Trait empathy 16, 1 2 Trait happiness 4 1 Trait optimism 11 1

Kuisioner bagian ketiga berisi tentang kemampuan pengambilan

25

keputusan kepala ruangan peneliti menggunakan instrumen yang dibuat

sendiri oleh peneliti mengacu pada tinjauan pustaka. Kuesioner ini terdiri

dari 25 pernyataan yang memiliki rentang dari selalu sampai tidak pernah.

Pada instrument ini terdapat 19 pernyataan negatif yang berada pada nomor

2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 15, 16, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25 dan 6

pernyataan positif yang berada pada nomor 1, 4, 10, 14, 17, 20. Untuk setiap

pernyataan positif setiap jawaban selalu (4), sering (3), kadang-kadang (2),

dan tidak pernah (1). Hasil ukur dari kuesioner ini adalah apabila nilai 61-80

dikategorikan kurang baik dan nilai 81-100 dikategorikan baik. Distribusi

item-item kemampuan pengambilan keputusan dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4

Distribusi Item Instrumen Kemampuan Pengambilan Keputusan

Langkah Pengambilan Keputusan Nomor Pertanyaan Jumlah

Penetapan tujuan 2, 4, 17, 18, 23 5

Pengumpulan data secara cermat 5, 7, 21, 24, 22 5

Pembuatan alternative 1, 10, 13, 15, 19 5

Berpikir logis 3, 8, 11, 14, 16 5

Memilih dan bertindak secara efektif, serta evaluasi

6, 9, 12, 20, 25 5

6. Uji Instrumen

6.1Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu

mengukur apa yang ingin diukur. Suatu instrumen yang valid akan

mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen (kuesioner) yang

26

skala pengukuran tidak valid maka tidak bermanfaat bagi peneliti, sebab

tidak mengukur apa yang seharusnya dilakukan (Sunyoto, 2012).

Uji validitas instrumen dilakukan oleh salah satu dosen

Keperawatan yang ahli dalam bidang manajemen keperawatan di Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Uji validitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah validitas isi. Langkah pertama memulai uji

validitas ini adalah peneliti mengajukan surat permohonan uji validitas

kepada dosen ahli dalam bidang manajemen keperawatan yang telah

disetujui oleh dosen pembimbing.

Kemudian peneliti menyerahkan proposal penelitian dan format uji

validitas instrument yang akan digunakan. Peneliti hanya menguji 1

instrumen penelitian yaitu instrumen kemampuan pengambilan keputusan

dengan jumlah awal item adalah 30. Setelah dilakukan uji validitas pertama,

terdapat 9 item relevan (bernilai 4) dan 21 item yang masing-masing

hasilnya adalah 12 item tidak relevan (bernilai 1), 4 item perlu revisi sedikit

agar relevan, dan 5 item perlu revisi banyak agar relevan. Setelah peneliti

mengajukan instrument yang telah direvisi sebanyak 25 item, didapatkan

hasil yaitu 23 item relevan (bernilai 4), 1 item tidak relevan (bernilai 1) dan

1 item perlu revisi sedikit agar relevan. Uji validitas yang telah dilakukan

27

6.2Uji Reliabilitas

Pada penelitian ini, instrumen diberikan uji reliabilitas untuk

memastikan adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya atau dengan

kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila

digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Kuesioner disebarkan

kepada 30 kepala ruangan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

Medan yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel yang

digunakan pada penelitian ini.

Peneliti menggunakan metode Cronbach alpha untuk menguji

reliabilitas instrument dalam skala likert. Untuk kuesioner kecerdasan

emosional, peneliti melakukan uji reliabilitas kembali karena terdapat

perbedaan karakteristik sampel dan mendapatkan nilai reliabilitas 0,807

sedangkan untuk instrumen kemampuan pengambilan keputusan

mendapatkan nilai reliabilitas 0,751. Menurut Polit & Hungler (1995), suatu

instrument dikatakan reliabel jika nilai reliabilitasnya lebih dari 0,70. Maka

dalam penelitian ini instrumen yang digunakan dianggap sebagai instrumen

yang reliabel.

7. Pengumpulan Data

Persiapan awal mulai dilakukan dengan tahap sebagai berikut:

1. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan uji reliabilitas dan penelitian

kepada institusi pendidikan yaitu Fakultas keperawatan USU

28

Umum Pusat Haji Adam Malik Medan untuk mendapatkan izin

melakukan uji reliabilitas.

3. Setelah mendapatkan izin dari dari Direktur Penunjang Medis dan

Penelitian Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, peneliti

melakukan persiapan uji reliabilitas.

4. Setelah mendapatkan calon responden, peneliti menjelaskan tujuan

dilaksanakannya uji reliabilitas. Jika responden setuju maka peneliti

meminta untuk menandatangani lembar persetujuan responden.

5. Kemudian surat dari Fakultas Kepererawatan USU di kirim ke Rumah

Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan sebagai tempat penelitian.

6. Setelah mendapatkan izin dari Direktur Bidang SDM dan Pendidikan

Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, peneliti melakukan persiapan

pengumpulan data.

7. Setelah mendapatkan calon responden, selanjutnya peneliti menjelaskan

pada calon responden tersebut tentang tujuan, manfaat dan proses

pengisian kuesioner.

8. Kemudian peneliti mendistribusikan kepada responden yang memiliki

karakter sampel pada penelitian.

9. Kemudian calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani

surat persetujuan, selanjutnya mengisi kuesioner yang diberikan oleh

peneliti dan diberikan kesempatan untuk bertanya bila ada kurang

mengerti.

29

memeriksa kelengkapan data sehingga jika ada data yang kurang lengkap

dapat dilengkapi dengan segera.

11.Selanjutnya seluruh data dikumpulkan untuk dianalisa.

Dokumen terkait