• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saksi 9 : H ABDULLAH NASUTION :

5. Pertimbangan Hakim

Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa perkara tersebut diatas menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan, lebih jauh apakah perbuatan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan terhadap dirinya, maka

Pengadilan Negeri Medan terlebih dahulu akan mempertimbangkan apakah perbuatan Terdakwa telah memenuhi unsur-unsur dari dakwaan yang didakwakan terhadap terdakwa.

Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa perkara No.1384 / Pid.B. / 2004 / PN.Mdn ini setelah membaca dan mempelajari secara cermat surat dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum, ternyata bahwa surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum adalah bersifat Subsideritas, sehingga oleh karenanya dakwaan Primair akan dibuktikan terlebih dahulu yakni melanggar Pasal 263 ayat (1) KUHP yang unsur- unsurnya adalah sebagai berikut:

a. Barang Siapa;

b. Membuat Surat Palsu atau memalsukan Surat, yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal;

c. Dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain untuk memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak palsu;

d. Pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian.

Atas Dakwaan Primair Jaksa Penuntut Umum sebagaimana tersebut diatas, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa perkara ini memberikan pertimbangan hukum sebagai berikut:

a. Tentang Unsur “Barang Siapa”

Tentang unsur barang siapa, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan memandang bahwa yang dimaksud dengan unsur “barang siapa”96 adalah pelaku suatu tindak pidana baik orang pribadi maupun badan hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban, dan mampu bertanggung jawab dalam hukum. Bahwa sesuai dengan fakta yang terungkap di persidangan baik melalui keterangan para saksi-saksi serta keterangan Terdakwa sendiri telah menunjuk pelaku dalam tindak pidana ini yaitu H. Imbalo Rangkuti, dengan demikian unsur “barang siapa” telah terbukti.

b. Membuat Surat Palsu atau memalsukan Surat, yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti dari pada sesuatu hal;

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan yang didasarkan atas keterangan saksi-saksi di bawah sumpah yang bersesuaian satu dengan yang lainnya serta dihubungkan dengan keterangan Terdakwa telah terungkap fakta bahwa Terdakwa didalam mengurus kembali Surat Keterangan Tanah (SKT) atas tanah berukuran 22x94 meter yang dahulu adalah merupakan kepunyaan Orang Tua Terdakwa (alm. H.M. Rais Rangkuti), setelah para ahli waris membuat dan menandatangani Surat Pernyataan Ahli Waris (termasuk didalamnya nama Terdakwa)

      

96 

Unsur “Barang Siapa” (hij die) dengan delik (strafbaar feit), mempunyai hubungan erat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Delik ialah perbuatan yang dapat dikenakan hukuman karena merupakan pelanggaran terhadap undang-undang. Untuk menganggap suatu perbuatan/tindakan

sebagai delik (straafbaar feit), maka harus memenuhi beberapa syarat yaitu: 1. Adanya Subjek

(Pelaku;Manusia) 2. Kesalahan (Schuld), yakni dengan adanya kesengajaan (Dolus) dan kelalaian

(culpa)  3. Bersifat melawan hukum dari perbuatan/tindakan (Wederrechtelijkheid) 4. Sesuatu

bertanggal 28 Oktober 2002, yang kemudian para ahli waris lain selain Terdakwa memberi kuasa ahli waris kepada Terdakwa untuk mengurus surat-surat yang diperlukan yang berkaitan dengan harta peninggalan Alm. H.M. Rais Rangkuti, lalu Terdakwa telah membuat Berita tercecernya di Harian Waspada pada tanggal 28 Oktober 2002, dan kemudian Terdakwa melaporkan tentang kehilangan barang atau surat atas tanah berukuran 22x94 meter dimaksud dengan menyebut tempat hilang atau tercecernya di sekitar Jl. Denai Medan pada tahun 1980 (sesuai isi surat keterangan hilang/tercecer dari Polsek Kota Percut Sei Tuan tersebut diatas tentang hilang atau tercecernya Surat Tanah berukuran 22x94 meter tersebut, pada hal Terdakwa tidak tahu pasti keberadaan surat dimaksud tergolong sebagai perbuatan “ membuat surat palsu atau memalsukan surat”, dan perbuatan tersebut dapat menimbulkan sesuatu hak yakni atas tanah berukuran 22x94 meter tersebut; terlebih lagi sesuai keterangan saksi korban RAMLI dan isterinya bernama SURAWATY yang pada pokoknya menerangkan bahwa tanah berukuran 22x94 meter tersebut telah beralih kepada saksi korban RAMLI dengan cara pertukaran sejumlah kayu yang dinilai seharga Rp.5.000.000.- dan sebagai pembayarannya oleh Alm. H.M. Rais Rangkuti semasa hidupnya menyerahkan tanah tersebut kepada saksi korban RAMLI; Bahwa berdasarkan uraian dan pertimbangan kami tersebut diatas, maka unsur kedua telah terbukti.

c. Dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain untuk memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak palsu

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan telah terungkap fakta bahwa atas dasar surat berita tercecer di harian Waspada dan Surat Keterangan Hilang/Tercecer dari Polsek Kota Percut Sei Tuan telah digunakan/dipakai oleh terdakwa untuk mengurus terbitnya Surat Keterangan Tanah (SKT) atas tanah berukuran 22x94 meter tersebut sesuai Surat Keterangan bernomor: 594/24/0082/KM/2002 tanggal 30 Oktober 2002 yang diterbitkan oleh Kepala Kelurahan Bandar Selamat dan diketahui oleh Camat Medan Tembung; Bahwa berdasarkan uraian dan pertimbangkan kami tersebut diatas maka unsur ketiga juga terbukti.

d. Pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian

Bahwa akibat dari pada Terdakwa yang memakai surat dimaksud jelas dapat menimbulkan kerugian bagi pihak lain khususnya pihak yang merasa berhak atas tanah berukuran 22x94 meter tersebut, terlebih lagi akibat perbuatan Terdakwa dimaksud pada akhirnya telah terbit dua surat keterangan tanah yakni atas nama saksi korban RAMLI dan atas nama Terdakwa H. IMBALO RANGKUTI; Berdasarkan uraian dan pertimbangan kami tersebut diatas, maka unsur ke-empat telah terbukti.

Menimbang, bahwa oleh karena unsur-unsur dari dakwaan Primair telah terbukti, maka dakwaan subsidair tidak perlu dibuktikan lagi;

Menimbang, bahwa selanjutnya meskipun unsur-unsur dari dakwaan primair telah terbukti, akan tetapi sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan

bahwa Terdakwa membuat laporan hilang/tercecer di Polsek Kota Percut Sei Tuan adalah merupakan persyaratan yang ditentukan untuk mendapatkan Surat Keterangan Tanah (SKT) Pengganti ;

Menimbang bahwa kecuali itu keterangan saksi korban RAMLI yang pada pokoknya menerangkan bahwa ia telah membeli tanah berukuran luas 22x94 meter tersebut dari Alm. H.M. Rais Rangkuti ( Orang Tua Terdakwa) dengan cara tukar- menukar dengan kayu yang telah diambil oleh Terdakwa dengan alasan bahwa semasa hidupnya Almarhum H.M. RAIS RANGKUTI tidak pernah memberitahu hal tersebut kepada anak-anaknya, sehingga tanah berukuran 22x94 meter tersebut dipandang sebagai harta peninggalan yang belum dibagi waris, yang menurut Terdakwa perkaranya sedang berjalan;

Bahwa selanjutnya keterangan tanah yang dimiliki oleh saksi korban RAMLI No. 245/LEG/III/MD/1976 tanggal 15 April 1976, tidak jelas menguraikan bahwa asal-usul tanah tersebut berasal dari H.M.Rais Rangkuti yang diperoleh secara jual beli atau tukar-menukar; sehingga sesuai keterangan saksi korban RAMLI dan keterangan Terdakwa H. IMBALO RANGKUTI hal ini masih dipersoalkan didalam perkara perdata yang sedang berjalan antara kedua belah pihak;

6. Putusan Hakim Pengadilan Negeri Medan No. 1384 / Pid. B / 2004 / PN.