• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : ANALISA PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NO

B. Pertimbangan Hukum dan Amar Putusan Pengadilan Negeri Medan

- Bahwa saksi tahu PT.Inatex yang sekarang jadi Super Market dan lokasi Pajak /Pasar;

- Bahwa saksi tidak tahu luas dan batas-batas tanah LIAT BARUS, yang saksi tahu sesuai pemberitahuan anak LIAT BARUS kalau di tanah LIAT BARUS ada dibangun lapak-lapak/ meja-meja jualan ikan di depan rumah LIAT BARUS;

- Bahwa tanah lokasi PT. Inatex adalah kepunyaan Nadeak (Penggugat); - Bahwa LIAT BARUS membangun lapak-lapak jual ikan di antara Paja /

Pasar dengan rumah LIAT BARUS;

B. PERTIMBANGAN HUKUM DAN AMAR PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MEDAN

Majelis Hakim yang memeriksa perkara Gugatan perdata Penggugat memberikan putusan dengan mengemukakan pertimbangan-pertimbangan hukum dan putusan pada tanggal 2 Desember 2008 sebagai berikut :

Menimbang, bahwa segala apa yang dipertimbangkan maupun yang tidak dipertimbangkan yang berhubungan dengan perkara ini sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Persidangan, dianggap telah termasuk dalam putusan ini; Menimbang, bahwa untuk mengetahui letak tanah terperkara Majelis Hakim telah melakukan Pemeriksaan Setempat pada tanggal 5 September 2008;

Menimbang, bahwa selanjutnya pihak Penggugat maupun para Tergugat telah mengajukan kesimpulan seperti apa yang terlampir dalam berkas perkara dan untuk singkatnya dianggap dikutip dalam putusan ini;

Menimbang, bahwa masing-masing pihak mohon putusan yang seadil-adilnya.

PERTIMBANGAN HUKUM PENGADILAN NEGERI MEDAN TENTANG HUKUMNYA

DALAM KONPENSI :

Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya tertanggal 11 Juni 2008 telah mengajukan Eksepsi (tangkisan)-nya pada pokoknya sebagai berikut:

TENTANG EKSEPSI:

1. Tentang Gugatan Penggugat kabur (Obscuur Libel)

A. Bahwa penguraian identitas penggugat inperson seperti tersebut dalam surat gugatannya, telah menciptakan Lucyanna Nadeak dalam kapasitas ganda yaitu:

.

1. Lucyanna Nadeak dalam kapasitas selaku mewakili suatu perusahaan yakni Direktur PT. Inatex Medan Super Market.

2. Lucyanna Nadeak dalam kapasitas selaku salah seorang ahli waris Alm. I.M.G. Datu Panusur Nadeak.

Bahwa dalam Hukum Acara, Penggugat tidak dibenarkan bertindak dalam dua kapasitas dalam satu gugatan, karena hal itu akan menyebabkan gugatan menjadi rancu, sebab kapasitas selaku Direktur PT. Inatex Medan Super Market bermakna memperjuangkan hak-hak perusahaan, sedangkan jika

Lucyanna Nadeak dalam perkara ini bertindak selaku salah seorang ahli waris, maka Lucyanna Nadeak memperjuangkan hak-hak ahli waris atas harta warisan alm. I.M.G. Datu Panusur Nadeak, namun pada akhir gugatannya kembali dicantumkan: kapasitas Lucyanna Nadeak adalah Direktur PT. Inatex Medan Super Market selaku Penggugat. Seyogianya sesuai Hukum Acara, jika Lucyanna Nadeak mengatasnamakan selaku Direktur PT.Inatex Medan Super Market, maka yang menjadi pihak dalam gugatan aquo adalah PT. Inatex Medan Super Market sebagai Badan Hukum bukan Lucyanna Nadeak;

B. Bahwa gugatan Penggugat dapat dikualifikasikan sebagai gugatan yang kabur dan tidak jelas karena dalam posita gugatan Penggugat sama sekali tidak menguraikan luas tanah milik Penggugat tersebut, juga tidak menguraikan batas-batasnya meskipun dalam posita ada menyebutkan Nomor Sertipikat HGB, akan tetapi belum lengkap karena tidak menyebutkan tanggal, bulan dan tahun penerbitan sertipikat tersebut;

C. Bahwa jika diamati gugatan ini seolah-olah diajukan oleh Penggugat inperson (Lucyanna Nadeak) dan sekaligus menandatangani gugatan tersebut, sementara itu gugatan tersebut juga turut ditandatangani oleh Irfan Surya Siregar, Ini sangat membingungkan, apakah gugatan ini diajukan oleh inperson atau diajukan oleh kuasa Penggugat;

D. Bahwa gugatan patut dinyatakan kabur, karena Penggugat tidak menjelaskan dan menguraikan dalam posita gugatannya siapa-siapa saja ahli waris dari alm. I.M.G.Datu Panusur Nadeak ;

Hal ini harus diuraikan agar gugatan menjadi jelas, sebab Penggugat mengaku bertindak selaku salah satu ahli waris alm.l.M.G.Datu Panusur Nadeak

2.

Bahwa dalil gugatan mendalilkan memiliki sebidang tanah tanpa menguraikan luas terletak di Jalan Sisingamangaraja No.289 Kelurahan Sudirejo, Kota Medan, tanpa menguraikan batas-batasnya berdasarkan Sertifikat HGB No.21 tanpa menyebut tanggal, bulan dan tahun penerbitannya, lalu kemudian Penggugat menggugat sebidang tanah yang saat ini diatasnya terdapat pajak/Pasar Tradisional terletak di Jalan Kemiri I Medan , gugatan mana merupakan gugatan yang keliru dan salah dalam menentukan obyek gugatan; Tentang Gugatan Error In Obyekto.

3.

Bahwa dalam bahagian identitas Penggugat menyatakan dalam hal ini bertindak sebagai salah satu ahli waris alm. I.M.G. Datu Panusur Nadeak, Penegasan tersebut, Penggugat secara Hukum telah memposisikan diri selaku salah seorang ahli waris alm. I.M.G. Datu Panusur Nadeak yang dapat diartikan tanah yang digugat Penggugat saat ini bukan semata-mata milik Penggugat, akan tetapi dalam petitumnya Penggugat meminta agar Pengadilan menetapkan: Menyatakan secara sah dan meyakinkan tanah terperkara yang diduduki para Tergugat secara tanpa hak adalah tanah milik Penggugat, Hal ini sangat kontradiksi dengan apa yang dinyatakan Penggugat diawal gugatannya yang menegaskan Lucyanna Nadeak dalam perkara ini bertindak selaku salah seorang ahli waris ;

Menimbang, bahwa atas eksepsi Tergugat tersebut, oleh Penggugat dalam Repliknya telah menanggapinya pada pokoknya sebagai berikut:

A. Tentang Gugatan Penggugat Kabur

Bahwa Tergugat dalam jawabannya tidak memahami kualitas dan kedudukan dari Penggugat, karena pencantuman kedudukan Penggugat sebagai Direktur Utama PT.Inatex Medan Super Market adalah menunjukkan pekerjaan dari Penggugat, bukan kualitas Penggugat untuk mengajukan gugatan dan pada gugatan telah jelas disebut selaku salah seorang ahli waris dari alm.I.M.G.Datu Panusur Nadeak, bahwa seandainya pun benar (quood noon) Penggugat mengajukan gugatannya juga dalam kapasitas sebagai Direktur Utama PT.Inatex Medan Super Market juga tidak menyalahi ketentuan Hukum Acara Perdata, karena obyek terperkara yang dimasalahkan dalam gugatan ini juga lahan atau lokasi tempat usaha yang dijalankan PT.Inatex Medan Super Market, sementara itu lokasi tempat usaha tersebut kepemilikannya berasal dari almarhum orang tua Penggugat, Bahwa Tergugat tidak mencermati maksud gugatan Penggugat menyangkut Pembangunan kios-kios yang menghadap ke area atau lahan Penggugat dan adanya penyerobotan batas tanah Penggugat serta tindakan-tindakan Tergugat yang secara tanpa hak melarang Penggugat memagar lahan Penggugat sendiri, dengan demikian yang dipersoalkan bukanlah kepemilikan atas tanah Penggugat dan juga Penggugat tidak mempersoalkan kepemilikan tanah Tergugat, oleh karena dipersoalkan dalam gugatan ini adalah perbuatan

melawan hukum dari Tergugat-Tergugat bukan mempersoalkan kepemilikan tanah atau lahan tersebut;

B. Tentang Guqatan Error In Obvekto

Bahwa tentang keliru dalam memahami gugatan Penggugat yang tidak mempermasalahkan kepemilikan, akan tetapi mempersoalkan perbuatan melawan hukum Tergugat yang membangun kios-kios yang menghadap ke lahan Penggugat dan juga membangun kios-kios itu sebahagian telah memasuki lahan Penggugat dan juga tindakan Tergugat-Tergugat yang secara tana hak melarang Penggugat untuk membangun pagar di lahan Penggugat sendiri dan untuk itu Tergugat-Tergugat cenderung mengakui perbuatan melawan hukum yang dilakukannya;

.

C. Tentang Gugatan Saling Kontradiksi

Bahwa Tergugat dalam jawabannya mempermasalahkan kepemilikan tanah dan juga kapasitas Penggugat sebagai pihak dalam gugatan, hal tersebut membuktikan Tergugat-Tergugat tidak mengerti maksud gugatan Penggugat dimana Penggugat dalam gugatannya adalah masalah Perbuatan Melawan Hukum Tergugat-Tergugat yang secara tanpa hak membangun kios-kios menghadap ke lahan Penggugat dan kios-kios tersebut memasuki sebahagian dari lahan Penggugat dan Penggugat hendak memagari lahannya sendiri, Tergugat-Tergugat melarang dan menghalang-halangi secara tanpa hak sehingga menimbulkan kerugian bagi Penggugat;

Menimbang, bahwa dari eksepsi-eksepsi para Tergugat dan Tanggapan Penggugat atas eksepsi tersebut, Pengadilan mempertimbangkannya sebagai berikut:

Menimbang, bahwa mencermati uraian identitas Penggugat dalam hubungannya dengan posita dan petitum gugatannya, menurut Pengadilan adalah cukup jelas kapasitas Penggugat dalam mengajukan gugatan ini adalah sebagai salah seorang ahli waris dari alm.I.M.G. Datu Panusur Nadeak pemilik sebidang tanah sertipikat HGB No.21/ Kel.Sudirejo-II, dan karena obyek kepemilikan tanah bersertipikat menurut Pengadilan dengan menyebut nomor identitas sertipikat tanah dimaksud tersebut secara inklusif meliputi penjelasan secara terang dan pasti letak, batas dan luas tanah yang bersangkutan, demikian pula oleh karena sengketa pokok Penggugat dengan para Tergugat dalam perkara ini adanya perbuatan secara tanpa hak dan melawan hukum dari para Tergugat atas tanah obyek terperkara, bukan mengenai soal hal waris-mewaris maka dalam perkara ini tidaklah dianggap penting siapa-siapa ahli waris dari aim.I.M.G.Datu Panusur Nadeak selain dari pada Penggugat, dengan demikian eksepsi para Tergugat poin satu tidak berdasar dan tidak beralasan adanya;

Menimbang, bahwa terhadap uraian eksepsi poin dua, Pengadilan mengesampingkannya, dengan dasar pertimbangan bahwa sebagaimana telah menjadi penilaian Pengadilan, bahwa dalam suatu gugatan yang telah menguraikan atau menyebutkan nomor identitas sertipikat suatu bidang tanah secara implisit meliputi penjelasan secara terang dan pasti letak, batas dan luas tanah yang bersangkutan, maka apakah lapak-lapak (meja-meja) yang dibangun

para Tergugat berada di lahan tanah atau area Pajak / Pasar Tradisional milik dan yang dikelola Penggugat sudah masuk pokok sengketa yang harus dibuktikan dalam pemeriksaan pembuktian pokok perkara ini;

Menimbang, bahwa telah dinyatakan di atas bahwa yang menjadi pokok sengketa antara Penggugat dengan para Tergugat dalam gugatan ini adalah adanya perbuatan secara tanpa hak dan melawan hukum dari para Tergugat atas tanah terperkara warisan milik dan dikelola Penggugat, bukan sengketa hak waris-mewaris, maka dengan mencermati uraian posita dan petitum gugatan Penggugat cukup jelas diuraikan dalam kapasitas dan haknya atas tanah terperkara tersebut, dengan demikian dalil eksepsi poin tiga adalah tidak beralasan adanya ;

Menimbang, bahwa dengan berdasarkan hal-hal dipertimbangkan tersebut di atas, terhadap eksepsi-eksepsi para Tergugat tersebut Pengadilan menolaknya; TENTANG PROVISIONAL

Menimbang, Penggugat dalam permohonan provisi mendalilkan bahwa kegiatan para Tergugat berjualan di atas sebahagian lahan milik Penggugat dengan membangun kios-kios dengan memanfaatkan lahan milik Penggugat sangat merugikan Penggugat maka harus dihentikan sampai adanya putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap ;

:

Menimbang, bahwa para Tergugat dalam menanggapi permohonan provisi Penggugat tersebut mendalilkan bahwa materi provisi tersebut telah masuk dan merupakan bahagian dari materi pokok perkara ;

Menimbang, bahwa dengan mencermati dalil permohonan provisi Penggugat tersebut Pengadilan sependapat dengan dalil bantahan para Tergugat,

untuk itu Pengadilan dengan menunjuk pasal 191 (1) RBg yang pada intinya bahwa putusan provisional adalah suatu yang bersifat insidetil atau suatu tindakan sementara dari Hakim yang tidak mengenai pokok perkara, maka apakah kegiatan-kegiatan para Tergugat membangun kios-kios dan berjualan menggunakan / memanfaatkan lokasi tanah milik Penggugat atau tidak dan pemanfaatan lahan mana telah secara tanpa hak atau tidak adalah yang menjadi sengketa pokok antara Penggugat dengan Tergugat. Dengan demikian permohonan provisional dari Penggugat tersebut harus dikesampingkan adanya;

Menimbang, bahwa maksud dan isi gugatan Penggugat adalah seperti tersebut di atas;

TENTANG POKOK PERKARA:

Menimbang, bahwa yang menjadi pokok posita gugatan Penggugat adalah: A. Bahwa, Penggugat pemilik sebidang tanah di Kel.Sudirejo-II Jalan

Sisingamangaraja No.289 Kec.Medan Kota, Kota Medan, berdasarkan Sertipikat Hak Guna Bangunan No.21/Kel Sudirejo-II Medan dan di atas tanah Penggugat tersebut terdapat Pajak/Pasar Tradisional yang diusahakan dan dikelola Penggugat;

B. Bahwa pada tahun 2000 para Tergugat menguasai sebahagian tanah milik Penggugat tersebut secara tanpa hak dengan cara merusak pagar beton yang didirikan Penggugat untuk melindungi tanah Penggugat tersebut, dan para Tergugat mendirikan bangunan dan membuat meja tempat berjualan ikan sebanyak 13 (tiga betas) lapak/meja di area tanah milik Penggugat (tanah terperkara) tana seizin Penggugat, serta para Tergugat membangun dan

memajukan tembok ruang tamunya dan membuat jendela dan pintu yang menghadap ke tanah milik Penggugat secara tanpa hak dan melawan hukum ; C. Bahwa, pada tanggal 6 Nopember 2006 saat Penggugat hendak memperbaiki

beton pagar batas tanah terperkara ternyata para Tergugat menghalang-halangi dan secara emosional mengusir para pekerja Penggugat yang selanjutnya para Tergugat tetap menduduki sebahagian tanah Penggugat tersebut secara tana hak, perbuatan-perbuatan para Tergugat mana adalah perbuatan melawan hukum yang sangat merugikan Penggugat baik secara materiil maupun moril;

Menimbang, bahwa dari jawaban Tergugat dalam membantah gugatan Penggugat tersebut telah mendalilkan pada pokoknya :

D. Bahwa, tidak benar di atas tanah yang diklaim Penggugat terdapat lapak-lapak atau Pajak/Pasar Tradisional, karena tanah yang diklaim Penggugat terletak di Jalan Sisingamangaraja No.289 Medan, sedangkan tanah yang digugat saat ini terletak di Jalan Kemiri I Medan.

E. Bahwa, tidak benar Tergugat-Tergugat merusak pagar beton Penggugat dan menguasai tanah Penggugat, yang benar bahkan Penggugat yang telah menguasai sebahagian tanah Tergugat, dan terhadap lapak-lapak (meja-meja) yang Tergugat bangun serta adanya perbuatan Tergugat menambah/ memajukan bangunan rumah Tergugat dan tindakan Tergugat yang melarang Penggugat membangun pagar beton adalah bukan perbuatan melawan hukum dari Tergugat, karena semua itu berada dalam areal tanah milik Tergugat-Tergugat;

F. Menimbang, bahwa sebelum Pengadilan mempertimbangkan lebih jauh dalil-dalil gugatan Penggugat yang disangkal Tergugat, maka terlebih dahulu diketengahkan dalil yang tidak dibantah dan diakui Tergugat-Tergugat yang telah menjadi fakta hukum yang tidak perlu dibuktikan lagi lebih jauh yakni : G. Bahwa Tergugat-Tergugat telah membangun lapak-lapak (meja-meja) tempat

berjualan ikan (sebanyak 13 lapak) dan benar para Tergugat telah menambah/memajukan bangunan rumahnya/ ruang tamunya (dengan pintu dan jendela menghadap ke area tanah Penggugat);

H. Bahwa, benar Tergugat-Tergugat telah melarang Penggugat membangun pagar beton;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan surat-surat bukti ditandai P-1 s/d P-9, P-11 s/d P-16 dan P-18 s/d P-30, serta 3(tiga) orang saksinya ;

Menimbang, bahwa sesuai bukti P-1, P-3 dan P-6 adalah benar fakta bahwa tanah seluas 18.807 m2

I. Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Kemiri I.

surat ukur No.33 /Sudirejo II/2003 terletak di Kelurahan Sudirejo II, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan dengan batas-batas:

J. Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Tanjung Bunga I dan tanah bangunan penduduk.

K. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan H.Nawi Harahap dan tanah rumah penduduk.

batas pagar tembok-tembok permanen atas nama PT.Inatex adalah milik (kepunyaan) alm. I.M.G.Datu Panusur Nadeak yang saat ini diwakili oleh ahli warisnya antara lain Lucyanna Nadeak (Penggugat);

Menimbang, bahwa dari kesaksian saksi-saksi Penggugat yakni:

M. Drs. LUKMAN DAMANIK.SH : bahwa tanah yang dipersengketakan sekarang ini adalah tanah PT.Textil / Inatex (Nadeak / Penggugat) yang luas seluruhnya ± 2 Ha berasal dari tanah eks.Konsesi PTP dan saksi tahu juga tanah LIAT BARUS (para Tergugat) di jalan Kemiri I dengan batas-batas antara lain sebelah Baratnya berbatasan dengan tanah Nadeak / PT.Inatex (Penggugat), dimana tanah LIAT BARUS tersebut berbatasan langsung dengan tanah Nadeak (Penggugat);

N. JUSTIN NADEAK : bahwa letak tanah LIAT BARUS (para Tergugat) seluas 6 X 10 m2

O. AGUS SALIM HARAHAP : bahwa Penggugat pernah mau memagar kembali batas-batas tanahnya tersebut, namun ada orang yang mencegah (menghalangi)-nya sehingga tidak jadi di pagan lagi;

berada dibelakang tanah lahan PT.Inatex yang batasnya berjarak + 5 meter dari bangunan gedung PT.Inatex;

Menimbang, bahwa berdasarkan hasil peninjauan lokasi obyek perkara sebagaimana tergambar dan terbaca dalam Berita Acara Persidangan tanggal 5 September 2008 adalah fakta:

P. Bahwa pagar pembatas antara lokasi tanah PT.Inatex (Penggugat) dengan lokasi tanah para Tergugat (LIAT BARUS) adalah tembok-tembok permanen;

Q. Bahwa dari Penunjukan / keterangan Penggugat di lapangan bahwa lokasi tanah Penggugat (PT. Inatex Medan Super Market) tersebut diusahai dan dikelola menjadi Pajak / Pasar Tradisional oleh Penggugat yang tidak dibantah para Tergugat;

R. Bahwa pagar tembok-tembok antara lokasi tanah Penggugat tersebut dengan tanah para Tergugat telah dibobol (dibongkar);

S. Bahwa Tergugat tidak membantah dan membenarkan 13 (tiga belas) bangunan lapak / meja berjualan ikan di depan atau di areal bekas pembobolan tembok pembatas antara tanah Penggugat dengan tanah Tergugat-Tergugat yang menurut keterangan Tergugat adalah bahagian dari tanah Tergugat ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta bukti P-1, P-3, P-6 dan fakta saksi-saksi Penggugat serta fakta hasil peninjauan lokasi obyek terperkara dipertimbangkan tersebut di atas, dihubungkan satu sama lainnya, Pengadilan menyimpulkan bahwa tembok-tembok permanen pembatas lokasi tanah Penggugat yang diusahai dan dikelola Penggugat menjadi Pasar/ Pajak Tradisional telah dijebol (dibongkar) oleh para Tergugat dan para Tergugat telah membangun 13 (tiga belas) lapak / meja jualan ikan di area tanah dan bekas tembok pembatas tanah Penggugat yang telah dibongkar (dibobol) tersebut, bangunan lapak-lapak (meja-meja) jualan ikan mana menghadap ke tanah milik Penggugat lokasi Pajak/ Pasar Tradisional yang diusahai dan dikelola Penggugat (PT.Inatex Medan Super Market);

Menimbang, bahwa dengan berdasarkan fakta disimpulkan tersebut di atas, yang sesuai dalil sangkalan para Tergugat, maka timbul pertanyaan hukum,

Apakah lapak-lapak/meja-meja jualan ikan yang dibangun LIAT BARUS (para Tergugat) serta para Tergugat menambah/memajukan bangunan rumahnya menghadap ke tanah Penggugat dan lokasi Pasar / Pajak Tradisional yang dikelola Penggugat dan Tergugat melarang (mencegah) Penggugat membuat pagar beton pembatas tanah Penggugat adalah bukan perbuatan melawan hukum, Karena Penggugatlah yang telah menguasai dan memanfaatkan sebahagian tanah Tergugat dengan membangun lapak/ meja jual ikan yang Penggugat sewakan kepada orang lain ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil sangkalannya tersebut, para Tergugat telah mengajukan surat-surat bukti ditandai T 1 s/d T 4 dan 3 (tiga) orang saksinya ;

Menimbang, bahwa dari bukti T 1 adalah fakta bahwa LIAT BARUS (para Tergugat) memiliki tanah seluas 224 m2

Menimbang, bahwa dari kesaksian saksi-saksi Tergugat yakni:

di Jalan Kemiri I No. 1 Kel. Sudirejo II sesuai Surat Ukur (gambar situasi) No. 1772/93 tanggal 31 Maret 1993, dengan batas-batas dan tanda-tanda batasnya yang tidak jelas (kabur);

T. JULIANI LUBIS : bahwa saksi tahu batas-batas tanah LIAT BARUS adalah berbatas dengan dinding bangunan PT.Inatex ada parit, tapi saksi tidak tahu luas tanah tersebut dan diantara bangunan gedung PT.Inatex dengan tanah LIAT BARUS ada Pajak / Pasar ikan di mana ada juga lapak-lapak / meja jualan ikan yang dibangun LIAT BARUS;

U. ABDUL RUSNI BATUBARA : bahwa lokasi tanah PT.Inatex (Penggugat) berasal dari bekas tanah PTP IX dan saksi tahu batas-batas tanah LIAT

BARUS yakni sebelah baratnya berbatas dengan tanah PT.Inatex Medan Super Market, Timurnya berbatas dengan tanah Haji Sutai, Utaranya berbatas dengan Pajak / Pasar dan tanah kosong, Selatannya berbatas dengan Pajak / Pasar yang luasnya saksi tidak tahu, di mana di tanah terperkara tersebut ada lapak-lapak / meja-meja Pasar/Pajak ikan yang dibangun oleh Pak Munte, dan lokasi Pajak/Pasar ikan tersebut adalah kepunyaan PT.Inatex (Penggugat) yang menurut saksi kalau ada orang yang mau berjualan dalam lokasi Pajak/Pajak tersebut haruslah ada (minta) izin dulu dari PT.Inatex (Penggugat), sedangkan para Tergugat membuka (membangun) lapak-lapak / meja-meja jualan ikan di depan rumahnya yaitu dinding rumahnya dibobol (dibongkar) dan didepannya dibuat lapak-lapak jualan ikan;

V. KASIM DASOPANG : bahwa saksi tahu lokasi tanah PT.Inatex yang sekarang jadi Super Market dan lokasi Pajak / Pasar adalah kepunyaan Pak Nadeak (Penggugat), di mana LIAT BARUS (para Tergugat) membangun lapak-lapak (meja-meja) jualan ikan berada diantara bangunan Pajak / Pasar dengan rumah LIAT BARUS, tapi saksi tidak tahu luas dan batas-batas tanah LIAT BARUS tersebut;

Menimbang, bahwa dengan berdasarkan bukti T-1 yakni Sertipikat Hak Milik Tanah atas nama LIAT BARUS dengan surat ukur (gambar situasi) No. 1772/1993 tanggal 31-3-1993 yang tidak jelas letak batas-batas dan tanda-tanda batasnya dihubungkan dengan kesaksian ABDUL RUSNI BATUBARA bahwa batas-batas tanah LIAT BARUS (para Tergugat) antara lain sebelah Baratnya berbatas dengan tanah PT.Inatex Medan Super Market, sebelah Utaranya berbatas

dengan Pajak / Pasar, sebelah Selatannya berbatas dengan Pajak / Pasar, dan bahwa tanah lokasi Pajak / Pasar ikan tersebut adalah kepunyaan PT.Inatex Medan Super Market (Penggugat), sedangkan para Tergugat membangun lapak-lapak (meja-meja) jualan ikan di depan rumahnya dengan cara membongkar dinding rumahnya lalu di depannya dibuka / dibangun lapak-lapak (meja-meja) jualan ikan, yang menurut saksi kalau ada yang mau berjualan di area (lokasi) Pajak / Pasar tersebut haruslah ada (minta) izin dari PT.Inatex Medan Super Market (incasu Penggugat); Dan kesaksian KASIM DASOPANG : bahwa tanah PT.Inatex Medan Super Market dan lokasi Pajak/ Pasar Tradisional tersebut adalah kepunyaan Pak Nadeak (Penggugat), jika dihubungkan pula dengan hasil peninjauan lokasi sengketa telah dipertimbangkan di atas, Pengadilan menilai bahwa lokasi (area) tanah yang didalilkan dan ditunjuk para Tergugat sebagai bahagian dari tanah miliknya adalah bahagian dari tanah lokasi Pajak / Pasar Tradisional PT. Inatex Medan Super Market kepunyaan Penggugat (Pak Nadeak), bukan kepunyaan LIAT BARUS (para Tergugat), dengan demikian para Tergugat yang membobol (membongkar) dinding rumahnya (tembok pembatas tanah lokasi Pajak / Pasar Tradisional PT.Inatex Medan Super Market dikelola dan Kepunyaan Penggugat) dan membangun lapak-lapak / meja-meja jualan ikan di depan rumahnya (di area tanah lokasi Pajak / Pasar dan menghadap ke tanah lokasi Pajak / Pasar dikelola dan kepunyaan Penggugat) tanpa seizin Pengelola Pajak / Pasar dan Pemilik tanah lokasi Pajak / Pasar adalah suatu perbuatan yang

Dokumen terkait