Menimbang, maksud dan tujuan dari Gugatan Penggugat adalah sebagaimana telah diuraikan dalam bagian Tentang Duduknya Perkara tersebut diatas ;
I. DALAM EKSEPSI :
Menimbang, bahwa terhadap Gugatan Penggugat, pihak Tergugat telah mengajukan Eksepsi dalam Jawabannya tertanggal 13 Pebruari 2013 yang pada pokoknya adalah :
1. Pengadilan Tidak Berwenang Memeriksa dan Memutus Objek Perkara.
Bahwa terbitnya surat keputusan objek sengketa adalah sebagai pelaksanaan putusan pengadilan (putusan perdata) yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap berdasarkan Pasal 2 point e Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, sehingga Pengadilan Tata Usaha Negara tidak berwenang memeriksa, memutus perkara a quo ;
2. Gugatan Penggugat tidak berdasarkan hukum.
Bahwa surat keputusan objek sengketa a quo tersebut bersumber dari putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, dengan tidak adanya para pihak mengajukan upaya hukum dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari maka putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap yang dikuatkan dengan catatan Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Pekanbaru, dengan demikian dalil-dalil Penggugat tersebut tidak berdasarkan hukum untuk itu patut dikesampingkan ;
Sedangkan pihak Tergugat II Intervensi telah mengajukan Eksepsi dalam Jawaban tertanggal 20 Maret 2013, yang pada pokoknya sebagai berikut :
- Tentang Kewenangan Mengadili :
Bahwa sesuai Pasal 2 huruf e Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Undang-Undang R.I Nomor 5 Tahun 1986, objek Gugatan tidak termasuk Keputusan Tata Usaha Negara karenakan objek sengketa a quo adalah pelaksanaan putusan
Pengadilan Negeri Pekanbaru dalam perkara perdata Nomor : 79/Pdt.G/2011/PN.PBR, sehingga dengan demikian
Gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;
Tergugat dan Tergugat II Intervensi menyangkut kewenangan mengadili dikarenakan terbitnya surat keputusan objek sengketa adalah sebagai pelaksanaan putusan pengadilan (putusan perdata) yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap berdasarkan Pasal 2 point e Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan tersendiri tentang kewenangan absolut Pengadilan ;
Menimbang, bahwa yang digugat oleh Penggugat dan dimohonkan batal atau tidak sah adalah objek sengketa berupa Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor : SK.07/Pbt/BPN.14/2012 tentang Pembatalan Peralihan Sertifikat Hak Milik Nomor : 775 Tahun 1991 seluas 20.000 M² Atas Nama Benny Luhur Yang Terletak Di Desa Simpang Baru (Sekarang Kelurahan Labuh Baru Barat) Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Provinsi Riau Sebagai Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap tertanggal 4 Desember 2012 (vide bukti P-1 yang sama dengan bukti T-1 dan bukti T.II.Int-2) ;
Menimbang, bahwa Penggugat dalam Gugatannya tertanggal 10 Januari 2013 yang telah didaftarkan pada tanggal 10 Januari 2013 dan telah pula diperbaiki pada tanggal 30 Januari 2013 telah mendalilkan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :
1. Bahwa surat keputusan objek sengketa dikirimkan oleh Tergugat/ Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau kepada Penggugat maupun kepada Kuasa Hukumnya Danggur Konradus & Partners pada tanggal 12 Desember 2013 ;
2. Bahwa tanggal 17 Juni 1995 Sdr. Herry Purnomo menjual tanah Sertifikat Hak Milik Nomor : 775/Simpang Baru kepada Penggugat dengan Akta Jual Beli (AJB) Nomor : 181/56/Tampan/1995 dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Singgih Susilo, SH (vide bukti P-2), sehingga berdasarkan hal tersebut diatas Penggugat lalu mengajukan permohonan
pendaftaran perubahan nama pemilik Sertifikat Hak Milik Nomor : 775/Simpang Baru kepada Kantor Pertanahan Kota
Pekanbaru yang semula atas nama Herry Purnomo menjadi atas nama Benny Luhur/Penggugat ;
3. Bahwa sejak kurang lebih 16 (enam belas) tahun tanah tersebut
tidak pernah diklaim/digugat oleh siapapun, akan tetapi setelah Herry Purnomo meninggal dunia maka pada tahun 2011
Sdri. Hj. Nurma (yang mengaku isteri dari Herry Purnomo) mengajukan Gugatan Perdata ke Pengadilan Negeri Pekanbaru dengan Register Perkara Nomor : 79/Pdt.G/2011/PN.PBR dan sebagai Tergugat adalah Benny Luhur (sebagai Tergugat I), Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Singgih Susilo, SH (sebagai tergugat II) dan Kepala Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru (sebagai Tergugat III) ;
4. Bahwa terhadap Perkara Nomor : 79/Pdt.G/2011/PN.PBR tersebut pada tanggal 12 April 2012 telah diputus secara Verstek oleh Pengadilan Negeri Pekanbaru ;
5. Bahwa kemudian terhadap Putusan Verstek tersebut, Benny Luhur/Penggugat telah mengajukan Gugatan Verzet terhadap Putusan Verstek, dengan Register Perkara Nomor : 79/PDT.G/VZ/2011/PN.PBR tanggal 28 Agustus 2012 dimana yang menjadi pihak Tergugat adalah Hj. Nurma (isteri dari Herry Purnomo) dan Kepala Kantor Pertanahan Kota (vide bukti P-4b) ;
objek sengketa tersebut telah merugikan Penggugat dan melanggar ketentuan Pasal 55 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 dan Pasal 125 ayat (1) Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 serta telah pula melanggar Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik khususnya Asas Kepastian Hukum, Asas Bertindak Cermat/Asas Kecermatan dan Asas Profesionalitas ;
Menimbang, bahwa dari dalil-dalil Gugatan tersebut, pihak Tergugat telah membantahnya dengan dalil-dalil Jawaban tertanggal 13 Pebruari 2013 yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :
1. Bahwa para pihak baik Penggugat maupun para Tergugat (dalam perkara perdata) tidak ada mengajukan Upaya Hukum dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari maka dengan demikian putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) ;
2. Bahwa Pengadilan tidak berwenang mengadili oleh karena objek perkara adalah sebagai pelaksanaan putusan pengadilan (putusan perdata) yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) berdasarkan Pasal 2 huruf e Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo. Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, sehingga dengan demikian tidak termasuk kedalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara ;
Sedangkan pihak Tergugat II Intervensi telah membantahnya dengan dalil-dalil Jawaban tertanggal 20 Maret 2013 yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :
1. Bahwa tanah Sertifikat Hak Milik : 775/Simpang Baru atas nama Herry Purnomo yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru tanggal 11 September 1991 merupakan harta bersama yang diperoleh selama perkawinan antara Hj. Nurma/Tergugat II Intervensi dengan Herry Purnomo ;
2. Bahwa pada tanggal 6 Oktober 1990 Kuasa Nomor 68 Herry Purnomo memberikan Kuasa Subsitusi kepada Gunawan Makmur, kemudian pada tanggal 13 Mei 1993 Kuasa Nomor 38 menyatakan Gunawan Makmur memberi kuasa lagi kepada Benny Luhur dalam hal khusus untuk menjual atau membuat Akta Jual Beli Nomor : 181/56/Tampan pada Notaris Singgih Susilo, SH pada tanggal 17 Juni 1995, yang mana peralihan kuasa kepada Benny Luhur tersebut dipergunakan untuk peralihan hak atas nama sendiri yakni Benny Luhur ke Benny Luhur ;
3. Bahwa Hj. Nurma/Tergugat II Intervensi selaku isteri dari Herry Purnomo (yang meninggal dunia pada tahun 1995) tidak pernah diikut sertakan bahkan tidak mengetahui proses sampai terjadinya Akta Jual Beli tersebut diatas, yang seharusnya semua harta bersama yang diperoleh selama perkawinan wajib hukumnya mengikut sertakan Tergugat II Intervensi sebagai orang yang berhak secara hukum ;
4. Bahwa oleh karena itulah Tergugat II Intervensi kemudian mengajukan Gugatan Perdata kepada Pengadilan Negeri Pekanbaru dan telah diputus secara Verstek pada tanggal 12 April 2012 ;
5. Bahwa kemudian baik Penggugat maupun para Tergugat (dalam Gugatan Perdata) tersebut tidak ada mengajukan upaya hukum dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari sehingga putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) ; 6. Bahwa penerbitan surat keputusan objek sengketa tersebut telah
sesuai dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik, telah sesuai secara prosedur dan tidak bertentangan dengan hukum, hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 55 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 ;
setelah Majelis Hakim membaca Gugatan, Jawaban, Replik, Duplik, Kesimpulan serta alat-alat bukti tertulis yaitu berupa surat-surat yang diajukan oleh para pihak dipersidangan, maka Majelis Hakim mendapatkan fakta-fakta hukum yang tidak terbantahkan, yaitu : 1. Bahwa Hj. Nurma/Tergugat II Intervensi adalah isteri dan
merupakan salah satu ahli waris dari Herry Purnomo yang bertempat tinggal terakhir di Jalan Perkutut No. 02 RT. 03 RW. 12 Kelurahan Tangkerang Utara Kecamatan Bukit Raya Kota
Pekanbaru berdasarkan Surat Keterangan Ahli Waris Nomor : 477.20.5/V/Dispenduk/2007/325 tertanggal 23 Mai
2007 (vide bukti T.II.Int-1) ;
2. Bahwa Herry Purnomo ada memiliki tanah Sertifikat Hak Milik Nomor 775/Simpang Baru Tahun 1991 tanggal 11 September 1991 seluas 20.000 M² Surat Ukur/Gambar Situasi Nomor 685/1991 tanggal 15 Maret 1991(vide bukti T.II.Int-7), yang kemudian berdasarkan Akta Jual Beli Nomor : 181/56/Tampan/ 1995 telah beralih/dialihkan kepemilikannya kepada Benny Luhur/Penggugat (vide bukti P-1 yang sama dengan bukti T-8) ; 3. Bahwa kemudian Hj. Nurma/Tergugat II Intervensi mengajukan
Gugatan Perdata ke Pengadilan Negeri Pekanbaru pada tanggal 30 Mei 2011 dibawah Register Perkara Nomor : 79/Pdt.G/2011/ PN.PBR dan telah diputus secara Verstek pada tanggal 12 April
2012 (vide bukti P-4a yang sama dengan bukti T.5 dan bukti T.II. Int-9) ;
4. Bahwa terhadap putusan Verstek tersebut Benny Luhur/Penggugat telah mengajukan Gugatan Perlawanan/Verzet ke Pengadilan Negeri Pekanbaru pada tanggal 28 Agustus 2012 (vide bukti P-4b) dan saat ini sudah masuk pada tahap Pembuktian (diperkuat keterangan pihak Tergugat II Intervensi dipersidangan) ;
Menimbang, bahwa dari fakta-fakta hukum yang tidak terbantahkan tersebut, maka selanjutnya yang menjadi persoalan hukum dalam sengketa perkara ini adalah apakah Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru berwenang untuk memeriksa, memutus dan mengadili sengketa perkara ini ?
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 107 menyebutkan Hakim menentukan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaian pembuktian, dan untuk sahnya pembuktian diperlukan sekurang-kurangnya dua alat bukti berdasarkan keyakinan Hakim. Sehingga dengan memperhatikan segala sesuatu yang terjadi dalam pemeriksaan tanpa bergantung pada fakta dan hal yang diajukan oleh para pihak, Hakim Peradilan Tata Usaha Negara dapat menentukan sendiri :
a. Apa yang harus dibuktikan ;
b. Siapa yang harus dibebani pembuktian, hal apa yang harus dibuktikan oleh pihak yang berperkara dan hal apa saja yang harus dibuktikan oleh Hakim sendiri ;
c. Alat bukti mana saja yang diutamakan untuk dipergunakan dalam pembuktian, dan ;
d. Kekuatan pembuktian bukti yang telah diajukan ;
Menimbang, bahwa para pihak baik Penggugat, Tergugat maupun Tergugat II Intervensi masing-masing dipersidangan telah mengajukan alat-alat bukti tertulis berupa surat yang telah dilegalisir dan telah pula dicocokkan dengan asli/foto copynya dipersidangan, sehingga setelah Majelis membaca dan menelitinya secara seksama maka bukti-bukti surat yang diutamakan guna menjawab pertanyaan dari persoalan hukum tersebut diatas adalah :
1. Bukti P-1, yaitu Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor : SK.07/Pbt/BPN.14/
2012 tentang Pembatalan Peralihan Sertifikat Hak Milik Nomor : 775 Tahun 1991 Seluas 20.000 M² Atas Nama Benny
Luhur Yang Terletak Di Desa Simpang Baru (Sekarang Kelurahan Labuh Baru Barat) Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Provinsi Riau Sebagai Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap tertanggal 4 Desember 2012 ;
2. Bukti P-2, yaitu Akta Jual Beli Nomor : 181/56/Tampan/1991 tanggal 17 Juni 1995 yang dibuat dihadapan Singgih Susilo, SH Notaris di Pekanbaru ;
3. Bukti P-3, yaitu Sertifikat Hak Milik Nomor 775/Simpang Baru Tahun 1991 tanggal 11 September 1991 seluas 20.000 M² Surat Ukur/Gambar Situasi Nomor 685/1991 tanggal 15 Maret 1991 atas nama Benny Luhur ;
4. Bukti P-4a, yaitu Salinan Putusan Perkara Perdata Nomor : 79/Pdt.G/2011/PN.PBR tertanggal 12 April 2012, dan ;
5. Bukti P-4b, yaitu Gugatan Perlawanan/Verzet Nomor : 79/Pdt.G/VZ/2011/PN.PBR tertanggal 28 Agustus 2012 ;
DARI PIHAK TERGUGAT :
1. Bukti T-1, yaitu Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor : SK.07/Pbt/BPN.14/
2012 tentang Pembatalan Peralihan Sertifikat Hak Milik Nomor : 775 Tahun 1991 Seluas 20.000 M² Atas Nama Benny
Luhur Yang Terletak Di Desa Simpang Baru (Sekarang Kelurahan Labuh Baru Barat) Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Provinsi Riau Sebagai Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap tertanggal 4 Desember 2012 ;
2. Bukti T-5, yaitu Salinan Putusan Perkara Perdata Nomor : 79/Pdt.G/2011/PN.PBR tertanggal 12 April 2012, dan ;
3. Bukti T-8, yaitu Buku Tanah Nomor 775/Simpang Baru Tahun 1991 tanggal 11 September 1991 seluas 20.000 M² Surat Ukur/Gambar Situasi Nomor 685/1991 tanggal 15 Maret 1991 atas nama Benny Luhur ;
DARI PIHAK TERGUGAT II INTERVENSI :
1. Bukti T.II Intervensi-1, yaitu Surat Keterangan Ahli Waris Nomor : 477.20.5/V/Dispenduk/2007/325 tertanggal 23 Mai 2007 ;
2. Bukti T.II.Intervensi-2, yaitu Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor : SK.07/Pbt/ BPN.14/2012 tentang Pembatalan Peralihan Sertifikat Hak Milik Nomor : 775 Tahun 1991 Seluas 20.000 M² Atas Nama Benny Luhur Yang Terletak Di Desa Simpang Baru (Sekarang Kelurahan Labuh Baru Barat) Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Provinsi Riau Sebagai Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap tertanggal 4 Desember 2012 ;
3. Bukti T.II.Intervensi-5 dan 6, yaitu Berita Acara Pengembalian Batas Nomor : 199/200.3.14.71/I/2013 dan Peta Pengembalian Batas tertanggal 30 Januari 2013 ;
4. Bukti T.II.Intervensi-8, yaitu Tanda Bukti Pembayaran PBB Perkotaan Tahun Pajak 2008 sampai dengan 2012 tertanggal 23 May 2012 ;
5. Bukti T.II.Intervensi-9, yaitu Salinan Putusan Perkara Perdata Nomor : 79/Pdt.G/2011/PN.PBR tertanggal 12 April 2012 ;
Menimbang, bahwa dari uraian tersebut diatas, maka Majelis Hakim berkesimpulan dan berpendapat bahwa terhadap permasalahan hukum diatas tanah yang terletak di Desa/Kelurahan Simpang Baru
dengan dokumen Sertifikat Hak Milik Nomor 775/Simpang Baru Tahun 1991 yang menjadi objek sengketa dalam sengketa perkara ini atas nama Benny Luhur/Penggugat dan Herry Purnomo (suami dari Hj. Nurma/Tergugat II Intervensi) walaupun telah diputus Verstek oleh Pengadilan Negeri Pekanbaru pada tanggal 12 April 2012 namun ternyata terhadap putusan Verstek tersebut diajukan Gugatan Perlawanan/Verzet (vide bukti P.4b) dan pada persidangan dari Rabu tanggal 27 Maret 2013 hal tersebut diakui oleh Kuasa Hukum Tergugat II Intervensi yang membenarkan bahwa persidangan Perlawanan/ Verzet masih pada tahap pemeriksaan pembuktian, sehingga perkara tersebut masih menyisakan masalah keperdataan/mempunyai bukti kepemilikan atas bidang tanahnya masing-masing sebagaimana telah tersebut diatas dan belum ada putusan pengadilan mengenai Gugatan Perlawanan/Verzet tersebut diatas sehingga belum jelas dokumen kepemilikan siapa yang sah menurut hukum ;
Menimbang, bahwa dari pertimbangan tersebut diatas, maka Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru tidak berwenang untuk memeriksa, memutus dan mengadili sengketa perkara ini sehingga Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat dan Tergugat II Intervensi tentang kewenangan absolut dengan alasan yang berbeda tidak perlu dipertimbangkan lagi oleh karena sudah dipertimbangkan tersendiri oleh Majelis Hakim ;
II. DALAM POKOK PERKARA :
Menimbang, bahwa oleh karena Majelis Hakim telah mempertimbangkan tersendiri tentang kewenangan absolut pengadilan yang pada pokoknya masih menyisakan masalah mengenai keabsahan kepemilikan terhadap objek sengketa a quo dan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru menyatakan tidak berwenang
memeriksa, memutus dan mengadili maka pertimbangan tentang pokok perkara tidak relevan untuk dipertimbangkan lagi sehingga Gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak diterima ;
Menimbang, bahwa oleh karena Gugatan Penggugat dinyatakan tidak diterima, maka berdasarkan ketentuan Pasal 110 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Penggugat dinyatakan sebagai pihak yang kalah dan dihukum untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam sengketa ini yang besarnya akan dicantumkan dalam amar putusan dibawah ini ;
Menimbang, bahwa sedangkan mengenai alat-alat bukti surat lainnya yang tidak dipertimbangkan dalam sengketa ini karena memang sudah tidak relevan lagi untuk dipertimbangkan tetap menjadi satu kesatuan yan tidak terpisahkan dengan berkas perkara ini ;
Menimbang, bahwa oleh karena Gugatan dinyatakan tidak diterima karena menyangkut keabsahan masalah kepemilikan, maka mengenai Permohonan Penundaan Pelaksanaan Putusan sebagaimana ketentuan Pasal 67 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 menurut hemat Majelis Hakim juga tidak relevan untuk dipertimbangkan lagi, sehingga permohonan tersebut tidak dapat diterima, hal tersebut tidak perlu dimasukkan dalam amar putusan sengketa perkara ini namun cukup dicantumkan dalam pertimbangan Majelis Hakim ;
Mengingat, Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara serta peraturan lain yang berkaitan ;
I. DALAM EKSEPSI :
- Menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru tidak berwenang memeriksa, memutus dan mengadili sengketa perkara karena menyangkut masalah keabsahan
kepemilikan terhadap objek sengketa berupa Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau Nomor : SK.07/Pbt/BPN.14/2012 tentang Pembatalan Peralihan Sertifikat Hak Milik Nomor : 775/Simpang Baru Tahun 1991 Seluas 20.000 M² Atas Nama Benny Luhur Yang Terletak Di Desa Simpang Baru (Sekarang Kelurahan Labuh Baru Barat) Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Provinsi Riau Sebagai Pelaksanaan Putusan Pengadilan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap tanggal 4 Desember 2012 ;
II. DALAM POKOK PERKARA :
1. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak diterima ;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam sengketa perkara ini sebesar Rp. 229.500,- (dua ratus dua puluh sembilan ribu lima ratus rupiah) ;
Demikian diputus dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada hari KAMIS tanggal 11 APRIL 2013 oleh kami GURUH JAYA SAPUTRA, S.H., sebagai Hakim Ketua Majelis, HUJJA TULHAQ, S.H., M.H. dan HUSEIN AMIN EFFENDI, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan tersebut diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari RABU, tanggal 17
APRIL 2013 oleh Majelis Hakim tersebut dan dibantu oleh Drs. PAUZAN, S.H. sebagai Panitera serta dihadiri oleh Kuasa Hukum
Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat II Intervensi tanpa dihadiri pihak Tergugat maupun Kuasa Hukumnya.