• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETA GUNA LAHAN

4.5.2 Pertimbangan Pemilihan Lokasi

Pada tahun 1990an ketika persebaran teknologi informasi dan komunikasi mulai mengalami persebaran yang merata, hasil penelitian Setyono (1992) mengungkapkan bahwa pertimbangan utama bagi perbankan dalam memilih lokasi ialah kedekatan dengan kegiatan perdagangan, tersedianya jaringan telepon, kedekatan dengan jaringan jalan utama, kompetisi dengan bank lain dan kedekatan dengan pusat kota. Kelima faktor tersebut menjadi pertimbangan utama karena bank yang ada di Indonesia, sebagian besar fokusnya ialah pada bisnis perbankan retail yang melayani nasabah perorangan sehingga untuk mendekati nasabah, bank memilih berlokasi di dekat kegiatan perdagangan. Ketersediaan jaringan telekomunikasi, kedekatan dengan jalan utama dan kompetisi dengan bank lain ialah perwujudan dari dua pertimbangan yang selalu menjadi faktor lokasi kegiatan ekonomi, yaitu aksesibilitas dan aglomerasi. Kedua kegiatan itu berkaitan dengan usaha meminimalkan biaya yang bagi kegiatan-kegiatan ekonomi merupakan salah satu syarat untuk memaksimalkan keuntungan. Pertimbangan kedekatan dengan pusat kota dapat dianggap sebagai usaha untuk mendapatkan ketiga faktor tersebut dalam satu titik.

Saat ini, dengan semakin meratanya jaringan teknologi informasi dan komunikasi di seluruh kota serta aksesibilitas yang tidak hanya secara fisik tapi juga secara teknologi informasi dan komunikasi, apakah bank mengalami perubahan dalam pertimbangan pemilihan lokasi. Area layanan bank bukan berdasarkan administratif namun berdasarkan tingginya permintaan pasar yang ada kemudian baru dipilih lokasi yang strategis. Bagi Bank Mandiri yang menjadi contoh kasus dalam penelitian ini, pembagian wilayah layanan perbankan di satu kota dibagi menjadi beberapa sektor. Tiap sektor memiliki kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas. Penentuan kantor-kantor ini berdasarkan lokasi dan permintaan pasar. Untuk Bank Mandiri cabang Bandung, dibagi menjadi 3 sektor, yang mengajukan usulan pengoperasian kantor bank baru ialah tim peneliti dari tiap sektor. Dalam

melakukan analisis untuk menentukan apakah perlu ada kantor bank baru di wilayah tersebut, hal-hal yang akan dianalisa oleh tim peneliti dari tiap sektor tersebut ialah :

1. Letak Geografis

2. Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Kependudukan

Berisi tentang informasi mengenai demografi wilayah / kecamatan dimana Bank Mandiri akan membuka suatu kantor baru

3. Sarana dan Fasilitas Umum

Informasi mengenai sarana dan fasilitas umum biasanya didapatkan dari kantor kecamatan dimana Bank Mandiri akan membuka jaringan kantor baru 4. Potensi Perekonomian (biasanya dilihat dari PRDB) contohnya seperti ini 5. Potensi Perbankan

Berisi tentang informasi peta persaingan perbankan dimana Bank Mandiri akan membuka jaringan kantor baru, termasuk berisi data perkembangan dana perbankan di wilayah tersebut .

Dari data yang ada diatas, tim peneliti kemudian akan membuat analisis sebagai berikut:

1. Lokasi tempat pembukaan kantor tersebut 2. Prasarana pendukung yang diperlukan

3. Perkiraan Penghimpunan Dana yang akan diperoleh 4. Perkiraan Pendapatan

5. Perkiraan Biaya dan Analisa Break Even Point 6. Analisa Break Even Point

Untuk pertimbangan pembukaan kantor bank, umumnya setiap bank sama. Untuk Bank Mandiri sendiri, pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan lokasi baru ialah letak geografis lokasi tersebut, wilayah administrasi pemerintahan dan kependudukan, sarana dan fasilitas umum yang tersedia, potensi perekonomian serta potensi perbankan di daerah tersebut. Diadakan analisis geografis dan demografi di wilayah masing-masing untuk kemudian ditentukan apakah perlu dibangun kantor

cabang di daerah tersebut. Baik untuk menangkap nasabah baru atau karena permintaan di daerah tersebut memang besar sehingga butuh kantor baru. Salah satu pertimbangan penentuan lokasi kantor baru juga ditentukan oleh ada atau tidaknya bank lain di kawasan tersebut, jika ada bank lain yang mulai mengoperasikan kantor di daerah tersebut, umumnya bank lain akan mengikuti. Ini karena adanya tingkat kompetisi yang tinggi. Pengoperasian kantor baru terjadi karena ada usulan dari sektor tersebut yang kemudian disetujui oleh pusat atau memang arahan dari pusat.

Jadi tidak ada perbedaan yang mendasar dalam menentukan lokasi perbankan antara tahun 1990an dan saat ini, meskipun perkembangan teknologi yang ada sudah sangat maju. Perbedaan mendasar yang terjadi ialah kedekatan dengan pusat kota tidak menjadi pertimbangan utama. Faktor penting bagi bank dalam menentukan lokasi ialah potensi pasar yang besar, letak geografis lokasi , ketersediaan jaringan telekomunikasi dan kompetisi dengan bank lain. Jika dilihat urutan pertimbangannya, pada tahun 1990an ketika teknologi informasi dan komunikasi belum menyebar secara merata, teknologi informasi dan komunikasi berada pada urutan atas pertimbangan pemilihan lokasi. Di tahun 2007 dengan meningkatnya jaringan telekomunikasi di seluruh kota, maka pertimbangan ketersediaan teknologi informasi dan komunikasi tidak lagi berada di urutan atas.

Kondisi perbankan di Kota Bandung saat ini, walaupun akses masyarakat terhadap teknologi sudah tinggi dan sudah banyak dikembangkan delivery chanels yang lain, yang bertujuan untuk mengurangi transaksi di kantor cabang. Karena nasabah masih belum aware dengan layanan tersebut, belum ada penurunan jumlah yang berarti, berkaitan dengan jumlah nasabah yang mengunjungi kantor cabang. Sehingga untuk saat ini belum terjadi pengurangan kantor cabang. Bahkan perkembangan kantor bank masih sangat besar, karena dengan memanfaatkan teknologi, bank mengembangkan produk-produk baru yang menambah kebutuhan nasabah untuk bertransaksi. Belum ada perubahan yang berarti dalam pertimbangan pemilihan lokasi, jika dibandingkan dengan pertimbangan pemilihan lokasi pada era

1990an, pertimbangan pemilihan lokasi pada saat ini pun masih sama, yaitu bagaimana mendekati nasabah.

Saat ini pun bank masih memilih untuk berlokasi pada daerah perdagangan dan juga perumahan untuk menangkap nasabah yang lebih banyak. Tapi lebih cenderung mendekati daerah perdagangan. Karena cara untuk mendekati pasar ialah dengan mendekati daerah-daerah tersebut. Hal ini terkait dengan perjalanan ke kantor bank yang umumnya bukan merupakan kegiatan utama sehingga untuk menarik nasabah maka lokasi kantor bank diletakkan di dekat lokasi kegiatan komersial, karena nasabah akan melakukan kegiatan-kegiatan lain tersebut. Sambil melakukan kegiatan utamanya, nasabah bisa melakukan transaksi di kantor bank. Aksesibilitas secara fisik masih menjadi pertimbangan utama. Walaupun aksesibilitas elektronis sudah berkembang namun belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pengguna. Untuk ke depannya memang direncanakan kegiatan yang bisa dilakukan dengan teknologi, dikerjakan dengan teknologi dan bukan menggunakan tenaga manusia. Dampak teknologi informasi yang terjadi saat ini ialah adanya perbedaan dalam tingkat pemanfaatan teknologi.

Yang menjadi perbedaan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi antara dulu dan sekarang ialah besar pemanfaatannya dalam memberikan layanan kepada nasabah. Saat ini bank berusaha mengalihkan transaksi yang biasa di kantor bank dan ATM ke layanan elektronis internet banking, call mandiri dan sms banking karena lebih efisien dan biaya nya lebih sedikit. Harapan ke depannya ialah setiap transaksi bisa dilakukan melalui layanan elektronis. Namun untuk mencapai ke tahapan tersebut, waktu yang dibutuhkan masih sangat lama. Harus ada perubahan-perubahan dalam pemanfaatan teknologi oleh nasabah dan perubahan-perubahan dalam cara melakukan transaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Bank merupakan kegiatan ikutan yang jumlahnya di suatu wilayah akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya kegiatan komersial dan perdagangan di daerah tersebut. Selain itu tingkat persaingan yang tinggi akan

membuat bank menumpuk di satu daerah, sebagai usaha untuk memperebutkan nasabah. Prosedur perijinan boleh atau tidaknya dibangun cabang baru, dititikberatkan pada motivasi untuk meraih keuntungan. Sehingga struktur ruang dan ketersediaan layanan bank di daerah yang potensi pasarnya rendah tidak diperhatikan. Dari sisi pengguna, Untuk pertimbangan memilih lokasi ketika akan melakukan transaksi, jika dilihat dari nilai rata-rata, maka bagi responden di lokasi ATM faktor yang menjadi pertimbangan utama ialah waktu tempuh menuju lokasi dan kemudahan untuk mencapai lokasi, sedangkan yang menjadi pertimbangan kedua ialah dekat dengan kegiatan lain, kenyamanan dan keamanan.

TABEL IV.14

NILAI RATA-RATA PERTIMBANGAN RESPONDEN DALAM MEMILIH LOKASI

Nilai Rata-rata Pertimbangan

ATM Bank

Waktu Tempuh 2.63 2.63

Lokasi Mudah Dicapai 2.80 2.76 Dekat dengan Kegiatan Lain 3.16 3.17

Kenyamanan 3.20 3.23

Keamanan 3.20 3.20

Sumber: Hasil Analisis 2008

Pertimbangan tersebut ternyata juga berlaku bagi responden di lokasi kantor bank. Faktor pertimbangan utamanya ialah waktu tempuh menuju lokasi dan kemudahan mencapai lokasi. Sedangkan pertimbangan kedua ialah kedekatan dengan lokasi lain, keamanan dan juga kenyamanan. Maka untuk lokasi kantor bank yang melayani nasabah perorangan, lokasinya harus mempunyai waktu tempuh yang singkat, waktu tempuh ini bisa berupa waktu tempuh dari rumah maupun waktu tempuh dari tempat masyarakat melakukan kegiatan lain, seperti kantor maupun kampus. Karena umumnya kunjungan ke kantor bank bukanlah tujuan utama.

Kemudahan mencapai lokasi digambarkan sebagai ketersediaan sarana dan prasarana transportasi untuk mengakses kantor bank.

Faktor-faktor pertimbangan tersebut, mempunyai nilai yang hampir sama. Jadi semua faktor tersebut merupakan pertimbangan yang sangat penting bagi nasabah dalam memilih lokasi melakukan transaksi. Pilihan nasabah dalam memilih lokasi ini juga sejalan dengan pertimbangan pemilihan lokasi kantor bank, nasabah juga memilih lokasi melakukan transaksi pada tempat yang dekat dengan lokasi kegiatan lain. Sehingga pergerakan pada daerah-daerah komersial yang ramai pun semakin banyak.

Baik pelaku perbankan maupun pengguna layanan perbankan memilih lokasi pada daerah yang dekat dengan kegiatan komersial. Dari segi pelaku perbankan, hal ini terbukti jelas dengan pemilihan lokasi kantor bank dan juga lokasi ATM yang umumnya diletakkan pada daerah kegiatan komersial. Apalagi saat ini dengan kebutuhan ruang yang lebih kecil untuk ATM ,maka ATM bisa lebih bebas diletakkan pada daerah kegiatan komersial. Dilihat dari sisi pengguna layanan bank, kecenderungan melakukan transaksi di ATM untuk tiap jenis transaksi yang bisa dilakukan di ATM menunjukkan semakin dekat lokasi transaksi dengan kegiatan lain yang dilakukan, maka lokasi tersebut menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi.

Dokumen terkait