• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 3.27 Penyedia Layanan Pengelolaan Persampahan Yang Ada Di Kabupaten

No Nama Provider Tahun Mulai Operasi Jenis Kegiatan

o o o

3.3.6 Pendanaan dan Pembiayaan

Pendanaan dan pembiayaan untuk menunjang kegiatan operasional pelayanan persampahan berasal dari APBD Kabupaten Manggarai yang tertuang dalam DPA Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Manggarai. Pengaturan dan penentuan retribusi sesuai dengan Perda No. 8 Tahun 2011 Tentang Retribusi Pelayanan Persampahan sesuai struktur obyek. Untuk Kabupaten Manggarai penentuan retribusi meliputi obyek komersial (hotel, toko, pabrik, dll, non komersial (rumah tangga, lembaga pendidikan, kantor pemerintahan) dan penyelenggaraan keramaian .

3.3.7 Isu Strategis Dan Permasalahan Mendesak

Isu-isu strategis dan permasalahan dalam pengelolaan persampahan di Kabupaten Manggarai, antara lain:

A. Isu Strategis

1. Adanya payung hukum yang mengatur tentang Pengelolaan persampahan yaitu UU no 18 2008

2. Adanya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 16/PRT/M/2006 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan

3. Adanya Perda No. 8 Tahun 2011 Tentang Retribusi Pelayanan Persampahan 4. Belum adanya penerapan sanksi hukum berkaitan dengan penanganan sampah 5. Rendahnya investasi dunia usaha dan swasta

6. Belum adanya unit pelayanan teknis yang khusus menangani kebersihan.

7. Masih terdapat kelurahan pada lingkup Kecamatan Langke Rembong Sebagai IbuKota Kabupaten Manggarai yang belum terlayani oleh pelayanan persampahan

8. Tingginya volume sampah yang dihasilkan perhari yaitu 141 m3/hari hanya untuk 6 Kelurahan di Langke Rembong, belum termasuk 3 pusat keg. lainnya.

TIM POKJA SANITASI

9. Laju pertumbuhan penduduk yang meningkat rata-rata (2%) pertahun yang berdampak pada semakin meningkatnya timbunan sampah

10. Belum adanya unit pelayanan teknis yang khusus menangani kebersihan 11. konsep 3 R yang belum bermasyarakat.

B. Permasalahan Mendesak

1. Terbatasnya sarana prasarana pengelolaan dan pengolahan sampah berdampak pada rendahnya cakupan pelayanan

2. Belum Optimalnya Manajemen Persampahan 3. Belum adanya master plan persampahan

4. Belum adanya penerapan sanksi hukum berkaitan dengan penanganan sampah

5. Rendahnya peran masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan sampah

6. Peran dan potensi belum dikembangkan secara sistematis

7. Rendahnya alokasi pendanaan dari pemerintah untuk pengelolaan dan pengembangan pengelolaan persampahan

3.4 Pengelolaan Drainase Lingkungan

Sistem drainase pada prinsipnya selalu berinteraksi dengan sistem jaringan jalan dan tata guna tanah/lahan (kawasan permukiman, perumahan industri dan fasilitas publik lainnya). Pemerintah Kabupaten Manggarai dalam menata lingkungan permukiman, baik permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan pada hakekatnya bertujuan untuk mewujudkan permukiman yang ideal dan sesuai standar kesehatan. Pembangunan itu dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas. Salah satu bentuk penataan lingkungan adalah pembangunan drainase. Diharapkan dengan terbangunya drainase tersebut dapat mengurangi persoalan lingkungan yang selama ini terjadi di kawasan permukiman yang antara lain adalah masalah air limbah domestik, genangan air dan banjir.

3.4.1 Kelembagaan

Pengelolaan drainase pemukiman di Kabupaten Manggarai masih merupakan tanggung jawab pemerintah daerah, mestinya dalam konteks pembangunan keterlibatan swasta dan masyarakat sangat dibutuhkan. Dengan demikian secara kelembagaan, pengelolaan drainase merupakan tanggung jawab dari dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manggarai sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya juga sejalan denhgan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang menyebutkan bahwa jenis pelayanan dasar penyehatan lingkungan permukiman termasuk draonase dilakukan oleh dinas yang membidangi Pekerjaan Umum.

TIM POKJA SANITASI

Tabel 3.29 Peta Pemangku Kepentingan Dalam Pembangunan Drainase Lingkungan Fungsi

Pemerintah Kab/Kota Swasta Masyarakat

Perencanaan

menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota

v

menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target

v menyusun rencana anggaran program

drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target

v

Pengadaan Sarana

menyediakan/membangun sarana drainase lingkungan

v

Pengelolaan

membersihkan saluran drainase lingkungan v

memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak

v melakukan pengecekan kelengkapan utilitas

teknis bangunan (saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB

v

Pengaturan dan Pembinaan

menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk penataan drainase lingkungan diwilayah yang akan dibangun

v

Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase sekunder dan primer

v

melakukan sosialisasi peraturan dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan

v

memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan

v

Monitoring dan Evaluasi

melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota

v

melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan

v

melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan

v

Sumber : Dinas PU Kab. Manggarai, 2011

Pemangku Kepentingan

Pola penanganan drainase di Kabupaten Manggarai masih bersifat konvensional seperti sistem pembuangan limpasan air yang langsung menuju ke sungai . Ini berarti bahwa penanganan ini tanpa melalui suatu dokumen perencanaan/kebijakan seperti master plan drainase atau strategi penanganan air limbah dan peraturan-peraturan lain yang mengikat pemerintah dan masyarakat dalam hal penanganan limbah.

TIM POKJA SANITASI

Tabel 3.30 Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kab. Manggarai

Peraturan Ketersediaan Pelaksanaan Ket Ada (sebutkan) Tidak Ada Efektif dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan DRAINASE LINGKUNGAN Target capaian pelayanan

pengelolaan drainse di kab v

Kewajiban dan sanksi bagi pemerintah kab dlm penyediaan drainase lingk.

V (*)

Kewajiban dan sanksi bagi pemerintah kab dlm

memberdayakan masy. dalam pengelolaan drainase lingk.

Kewajiban dan sanksi bagi masy. Dan atau pengembang untuk menyediakan sarana drainase lingk. Dan menghubungkannya dgn sistem drainase sekunder

Kewajiban dan sanksi bagi masy. Untuk memelihara sarana drainase lingk. Sebagai saluran pematusan air hujan

Sumber : Dinas PU, Kab. Manggarai, 2011

Keterangan (*) :

1. Kewajiban Pemerintah Kabupaten dalam penyediaan drainase lingkungan termuat dalam DPA Dinas PU Kabupaten Manggarai melalui program pembangunan infrastruktur pedesaan dan perkotaan. 2. Kewajiban Pemerintah Kabupaten dalam penyediaan drainase lingkungan termuat dalam Program

PNPM, P2KP, Sanimas, dll

3.4.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan

Kabupaten manggarai berada pada ketingginan yang bervariasi. Tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Reok, Satar Mese dan Satar Mese Barat mayoritas arealnya berada pada ketinggian% 100-500 m dpl, . Kondisi topografi juga bervariasi mulai dari datar sampai pegungungan. Hal tersebut berpengaruh terhadap drainase. Seperti yang telah dijelaskan bahwa pengelolaan drainase lingkungan untuk Kabupaten Manggarai masih bersifat konvensional yang mana pola pembuangan limpasan air hujan dan air limbah domestik yang langsung diarahkan melalui pemanfaatan kondisi topografi yaitu mengalirkan air melalui alur-alur alam tanpa diawali dengan pengolahan. Pada daerah pemukiman, jaringan drainase tanpa perkerasan dibangun oleh masyarakat sendiri. Pembangunan drainase yang selama ini dilakukan oleh pemerintah terfokus pada daerah perkotaan, dan masih banyak pemukiman khususnya di desa yang tidak memiliki saluran drainase, terutama karena limpasan air hujan ditampung sebagai salah satu sumber air bersih.

Ada beberapa titik wilayah yang sering mengalami genagan pada saat hujan. Hal ini disebabkan oleh perilaku masyrakat yang masih membuang sampah di saluran drainase. Juga adanya bahan material yang mengendap di sepanjang saluran drainase.

TIM POKJA SANITASI

Kelompok (Perkiraan)

Fungsi Nilai Data

Rumah Tinggal Manual Tanpa Pengolahan Khusus Jumlah (Unit) 30362 BPS

Fas. Pendidikan Manual Tanpa Pengolahan Khusus Jumlah (Unit) 309 BPS

Fas. Perdagangan dan Jasa Manual Tanpa Pengolahan Khusus Jumlah (Unit) BPS

Fas. Perkantoran Manual Tanpa Pengolahan Khusus Jumlah (Unit) BPS

Fas. Umum Manual Tanpa Pengolahan Khusus Jumlah (Unit) BPS

Dokumen terkait