• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

6. Perubahan Tekanan Darah

Fungsi mekanik jantung diperagakan dalam tekanan, volume dan perubahan aliran yang terjadi selama siklus jantung (Setianto, 1996).

commit to user

20

Tekanan darah adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh jantung yang berkontraksi seperti pompa sehingga darah terus mengalir dalam pembuluh darah, kekuatan itu “mendorong” dinding pembuluh arteri (nadi). Tekanan ini diperlukan supaya tetap mengalir dan melawan gravitasi serta hambatan dalam dinding arteri (Siaw, 2004).

Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting bagi sistem sirkulasi. Peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostasis tubuh. Jika sirkulasi darah menjadi tidak memadai lagi, maka terjadi gangguan pada sistem transpor oksigen, karbondioksida, serta hasil metabolisme lainnya.

Tekanan darah adalah tekanan darah pada dinding arteri, dimana tekanan darah sistolik nilai normalnya adalah 120 mmHg yang merupakan tekanan maksimal selama mendorong darah. Nilai normal tekanan diastolik adalah 80 mmHg yang merupakan tekanan minimal dan terjadi pada akhir diastolik. Perbedaan antara keduanya adalah tekanan nadi, yang tergantung pada curah jantung dan tahanan perifer. Keduanya diatur secara reflektoris oleh baroreseptor yang berada pada sinus karotikus dan arkus aorta.

Perbandingan frekuensi jantung atau tekanan darah (Rate Pressure Product) hanya sedikit berpengaruh pada konsumsi oksigen miokardium pada penderita penyakit jantung koroner yang diberi anestesi. Tekanan arteri rata-rata adalah tekanan diastolik ditambah sepertiga tekanan nadi (tekanan sistolik dikurangi tekanan diastolik). Akhir-akhir ini tekanan

commit to user

21

arteri rata-rata mendapat perhatian lagi, dan biasanya diukur dan diperlihatkan dengan osilotonometer otomatis (Guyton, 2008; Muhardi, 1989).

Pada perangsangan simpatis akan meningkatkan daya pompa jantung dan tahanan terhadap aliran darah, sehingga menyebabkan perubahan besar terhadap tekanan darah (vasokonstriksi dan hipertensi). Sebaliknya, perangsangan parasimpatis akan menurunkan keefektifan pompa jantung yang menyebabkan penurunan tekanan darah dalam jumlah moderat (Muhardi, 1989).

Tekanan arteri rata-rata secara konstan dipantau oleh baroreseptor (sensor tekanan) di dalam sistem sirkulasi. Apabila reseptor mendeteksi adanya penyimpangan dari normal, akan dimulai serangkaian respons refleks untuk memulihkan tekanan arteri ke nilai normalnya. Penyesuaian jangka pendek (dalam beberapa detik) dilakukan dengan mengubah curah jantung dan resistensi perifer total, yang diperantarai oleh pengaruh sistem otonom pada jantung, vena, dan arteriol. Penyesuaian jangka panjang (memerlukan waktu beberapa menit sampai hari) melibatkan penyesuaian volume darah total dengan memulihkan keseimbangan garam dan air melalui mekanisme yang mengatur pengeluaran urine dan rasa haus. Besarnya volume darah total, pada gilirannya, menimbulkan efek nyata pada curah jantung dan tekanan arteri rata-rata (Sherwood, 2001).

Tekanan darah bergantung pada kekuatan gerak jantung, hambatan pada pembuluh darah, serta volume darah. MAP merupakan tekanan arteri

commit to user

22

rerata selama satu siklus jantung. MAP dihitung menggunakan persamaan:

Tekanan nadi disini adalah selisih antara tekanan sistolik dan tekanan diastolik (Fox, 2006; Rogers, 2006). Penelitian yang dilakukan oleh Lee et. al. (2011), pada pemberian anestesi inhalasi isofluran terjadi penurunan tekanan darah diastolik yang lebih rendah daripada pemberian anestesi inhalas sevofluran. Artinya, pemberian anestesi inhalasi sevofluran lebih stabil dalam perubahan tekanan darah daripada isofluran.

Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2 (Tabel 2.2).

Tabel 2.2 Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC 7

Klasifikasi Tekanan Darah TD Sistole (mmHg) TD Diastole (mmHg) Normal <120 Dan <80 Prahipertensi 120-139 Atau 80-89

Hipertensi derajat 1 140-159 Atau 90-99

Hipertensi derajat 2 >160 Atau >100

commit to user

23

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tekanan darah adalah:usia mempengaruhi MAC (Minimum Alveolar Concentration) obat anestesi inhalasi, contohnya pada sevofluran MAC menurun 2,05 dengan bertambahnya umur (Bisri, 1999). Jenis kelamin tidak banyak berpengaruh pada dosis dan efek dari pemberian obat anestesi inhalasi (Tanaka et. al., 1996). Jenis operasi tertentu akan mempengaruhi perubahan hemodinamik, tetapi hal itu juga dipengaruhi oleh sifat dari jenis obat anestesi inhalasinya. Sebagai contoh pada tindakan bedah jantung, sevofluran merupakan obat yang baik untuk digunakan. Hal ini dikarenakan sifat sevofluran yang stabil dalam sistem kardiovaskuler (Bisri, 1999).

Penggunaan sevofluran dan isofluran sangat sensitif terhadap pasien dengan hipertermi(Mangku dan Senapathi, 2010). Hal tersebut menunjukkan bahwa pasien dengan hipertermi bila diberi induksi inhalasi sevofluran atau isofluran, suhu tubuh akan semakin naik dan menyebabkan drug induced hypertthermia. Subjek penelitian adalah pasien tanpa riwayat penyakit jantung, sehingga tidak menjadi perancu dari perubahan tekanan darah. Sebagai contoh pasien dengan iskemia akan terjadi perubahan hemodinamika, yaitu peningkatan ringan tekanan darah dan denyut jantung sebelum timbul nyeri (Price dan Wilson, 2005). Hal ini menunjukkan bahwa pasien dengan penyakit jantung akan terjadi perubahan hemodinamik sebelum dilakukan induksi anestesi inhalasi.

Obat-obatan yang dikonsumsi sebelum pemberian anestesi, termasuk obat premedikasi dapat mempengaruhi hasil penelitian. Oleh

commit to user

24

karena itu, obat premedikasi yang digunakan dibuat homogen atau yang memiliki efek seminimal mungkin terhadap perubahan hemodinamik (tekanan darah, nadi, dan saturasi oksigen). Tujuan pemberian premedikasi adalah menimbulkan rasa nyaman bagi pasien, mengurangi sekresi kelenjar dan menekan refleks vagus, memudahkan/ memperlancar induksi, mengurangi dosis obat anestesia, serta mengurangi rasa sakit dan kegelisahan pasca bedah. Obat-obat yang sering digunakan sebagai premedikasi adalah obat antikholinergik (misal: sulfas atropin, skopolamin), obat sedatif/transkuilizer (misal: diazepam, midazolam), obat analgetik narkotik/opioid (misal: fentanil, petidin) (Mangku dan Senapathi, 2010).Pada penelitian ini dapat digunakan: SA, midazolam, dan fentanil.

Hormonal mengacu pada sistem hormon pada tubuh. Sistem hormon merupakan substansi kimia yang dihasilkan dalam tubuh oleh organ, sel-sel organ, atau sel yang tersebar, yang memiliki efek regulatorik spesifik terhadap aktivitas satu atau beberapa organ (Dorland, 2005). Pengaturan sistem hormon tidak dapat dikendalikan dalam penelitian ini, karena pengaturannya tergantung pada keadaan organ-organ penghasil hormon tersebut. Psikologis berhubungan dengan proses pemikiran dan kejiwaan pasien yang akan dilakukan operasi. Biasanya pasien akan mengalami kegelisahan sebelum operasi dan hal tersebut akan berpengaruh pada keadaan umum pasien.

PH adalah konsentrasi ion [H+] pada cairan tubuh. Asam terus menerus diproduksi dalam metabolisme yang normal. Kadar [H+] yang

commit to user

25

stabil perlu dipertahankan agar fungsi sel dapat berjalan dengan normal, karena sedikit fluktuasi sangat mempengaruhi aktivitas enzim sel. Batas normal pH darah dalam tubuh adalah 7,28-7,42 (Price dan Wilson, 2005). Yang artinya, apabila terjadi fluaktuasi pH dalam darah akan berpengaruh pada aktivitas enzim sel-sel darah yang akan berakibat pada perubahan hemodinamiknya.

Volume darah adalah volume plasma yang ditambahkan dalam volume sel darah merah (Dorland, 2005). Bila terjadi penurunan volume darah, maka akan berpengaruh pada volume sel darah merah dan hal tersebut akan berakibat pada perubahan hemodinamik tubuh.Sensitivitas masing-masing pasien terhadap pemberian anestesi inhalasi dengan sevofluran dan isofluran berbeda. Hal ini mengakibatkan perbedaan dalam perubahan fungsi tubuh pasien.

commit to user

26

Obat anestesi inhalasi

SEVOFLURAN ISOFLURAN

Stimulasi saraf simpatis

Stimulasi saraf simpatis

Koefisien partisi gas darah: 0,69 Koefisien partisi gas darah: 1,4

Peningkatan curah jantung, volume sekuncup, dan tekanan

arteri rerata

Peningkatan curah jantung, volume sekuncup, dan tekanan

arteri rerata

Depresi otot miokard Depresi otot miokard

Vasodilatasi pembuluh darah

Vasodilatasi pembuluh darah yang

lebih kuat Penurunan resistensi

vaskuler sistemik

Penurunan resistensi vaskuler sistemik Perubahan tekanan darah

Variabel luar yang dapat dikendalikan:

usia, jenis kelamin, status fisik, suhu tubuh, jenis operasi, penyakit lain, dan obat-obatan

Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan: psikis, hormonal, pH darah, volume darah, nutrisi, dan sensitivitas individu

Dokumen terkait