• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peta Eksposure Risiko Perekonomian Ke Depan

RISIKO DESKRIPSI

Ketidakpastian normalisasi kebijakan Fed

Ekspektasi timing kenaikan FFR oleh pelaku pasar bergeser ke Des’15/Mar’16. Berdasarkan implied probability FFR terkini, kemungkinan terbesar kenaikan FFR akan terjadi di Des’15/Apr’16, dg probability di 2016 lebih besar. Yellen dalam pidatonya di Massachussetts Univ 24 Sept’15 menyatakan kemungkinan kenaikan FFR bisa dimulai akhir 2015.

Keputusan The Fed yg menahan FFR pd FOMC Sep-15 dipengaruhi oleh perkembangan ek AS yg lbh rendah dr perkiraan The Fed sebelumnya, terutama utk tk inflasi, serta ketidakpastian global yg tinggi.

Broad Appreciation of

US Dollar

Penguatan USD, baik terhadap hard currency maupun EM currency, diperkirakan berlanjut. Penguatan USD tersebut didorong antara lain oleh ekspektasi kenaikan Fed Fund Rate.

Pelemahan Ekonomi Tiongkok dan Devaluasi Yuan

Kinerja perekonomian Tiongkok sesuai dengan proyeksi RDG Agustus 2015, meski terdapat potensi bias ke bawah.

Risiko terutama muncul dari potensi pelemahan domestic demand, tercermin dari penurunan inflasi dan investasi terutama sektor non-food.

Kebijakan stabilisasi RMB dan capital outflow yg besar menyebabkan turunnya cadev Tiongkok. Outflow terindikasi dari Outward Direct Investment yang besar sejak 2014 dan pembelian FX dan FI yg turun tajam di Agt’15.

Tekanan Inflasi

Upside risk inflasi 2015 terutama dari : (1) Dampak pelemahan nilai tukar melalui inflasi inti (standard pass-through); (2) Dampak pelemahan nilai tukar melalui inflasi inti (accelerated pass-through); (3) Dampak pelemahan nilai tukar melalui inflasi VF; (4) Dampak pelemahan nilai tukar melalui TTL.

Upside risk inflasi 2016 terutama dari: (1) penyesuaian harga LPG 3kg sebesar Rp1000/kg; (2) pengalihan pelanggan listrik dg daya 900VA ke 1300VA; (3) penyesuaian tarif listrik RT 1300VA dan 2200VA sesuai harga keekonomiannya; (4) penyesuaian harga BBM; dan (5) dampak lanjutan El Nino ke beras dan turunannya sesuai pola 1997/1998; (6) transmisi pelemahan Rp yg belum ditransmisikan selama Jan-Agt’15.Downside risk inflasi 2016: Penurunan gas industri (dari USD8 MMBTU menjadi USD7 MMBTU).

Fiskal

Risiko shortfall pajak meningkat. Terdapat risiko penerimaan pajak lebih rendah daripada perkiraan, terutama berdasarkan gross up dari capaian thn lalu thd data realisasi sd 28 Sept, terdapat risiko sehingga shortfall mjd lebih dari Rp300T. Dengan nominal belanja Defisit dpt Risiko shortfall terutama berasal dari rendahnya capaian PPN dan PPnBM.

Macro-Vulnerability

Peningkatan kerentanan makroekonomi berlanjut, terutama dipicu oleh kerentanan di sektor eksternal, sektor publik, dan finansial. Kerentanan di sektor eksternal terindikasi meningkat, diantaranya terkait persistensi tingginya CA/Defisit dan External Debt. Selain itu, kerentanan di sektor finansial juga terus mengindikasikan peningkatan.

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas di September 2015 cenderung menurun. Meskipun demikian, perlu diwaspadai peningkatan risiko

meningkatnya spread suku bunga PUAB O/N (Hi-Low) yang ditengarai disebabkan perilaku bank asing yang lebih memilih meminjam di PUAB dengan suku bunga tinggi dibandingkan LF, kendati sudah mulai mereda setelah diaktifkannya kebijakan FX Swap.

72

RISIKO POTENSI MATERIALISASI RISIKO DLM 1-2 TH YAD DAMPAK TERHADAP SISTEM KEUANGAN JIKA RISIKO TERMATERIALISASI

Risiko Eksternal

1. Kenaikan suku bunga AS

Sedang-Tinggi

Kenaikan suku bunga AS diperkirakan bergeser ke akhir 2015 atau awal 2016, kendati potensi kenaikan di akhir 2015 cukup tinggi sejalan dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi AS.

Dampak pelemahan ekonomi Tiongkok terhadap pasar keuangan AS khususnya saham.

Sedang

Volatility dapat memengaruhi kelangsungan aliran modal global

NOP Perbankan masih < 20%, NPL < 5%

Indikasi akselarasi passthrough nilai tukar dapat menekan kinerja perekonomian.

2. Perlambatan dan deflasi ekonomi global

Sedang-Tinggi

Prospek perekonomian global semakin suram yang dipengaruhi penurunan harga komoditas termasuk minyak serta kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi Tiongkok.

Perkembangan ekonomi Jepang menunjukkan indikasi yang positif meskipun masih lemah, perekonomian India semakin solid.

Sedang -Tinggi

Perbaikan CAD tertahan kinerja ekspor yg lemah, sehingga dapat mengganggu confidence investor.

Currency Wars” memengaruhi dinamika pergerakan nilai tukar

3. Volatilitas pasar keuangan global

Sedang-Tinggi

Divergensi kebijakan moneter yang diluncurkan oleh bank sentral utama dunia dapat menimbulkan peningkatan volatilitas di pasar keuangan.

Kekhawatiran efek rambatan akibat kebijakan devaluasi Yuan

Sedang - Tinggi

Dapat memicu flight to quality, terutama dengan komposisi non residen yang tinggi di kepemilikan portfolio rupiah.

Ekspektasi depresiasi Rupiah disertai tingkat volatilitas yang meningkat

4. Risiko harga minyak dunia

Sedang

Penurunan harga minyak berlanjut kendati supply minyak AS terindikasi menurun.

Rendah - Sedang

Perbaikan CAD tertahan kinerja ekspor yg lemah, sehingga dapat mengganggu confidence investor.

5. Risiko Devaluasi Yuan

Sedang

Dampak kebijakan devaluasi Yuan diperkirakan masih berlanjut

Sedang

Memicu capital outflow namun relatif terbatas

Berpotensi menekan kinerja ekspor

Risiko Domestik

1. Peningkatan Tekanan Inflasi

Rendah

Upside risks: Dampak akibat depresiasi nilai tukar yang lebih tinggi; Intensitas el Nino diprakirakan meningkat dan gejolak harga cabai;

Downside risk: pembatalan adjustmen tarif TTL

Rendah

Inflasi diprakirakan masih dalam kisaran sasaran inflasi BI

Dampak ke kinerja korporasi & NPL terbatas

2. Risiko fiskal

Sedang

Defisit berpotensi lebih tinggi.

Peningkatan risiko nilai tukar utang Pemerintah

Rendah-Sedang

Confidence menurun & memperburuk prospek NT.

Dapat memperburuk prospek external financing.

3. Risiko pert. ekonomi

Sedang

Tren perlambatan pertumbuhan ekonomi masih berlanjut. Konsumsi RT melemah.

Ekspor masih tumbuh rendah seiring dengan volume perdagangan dunia yang bias ke bawah

Rendah-Sedang

Perlambatan ekonomi domestik dapat memperburuk prospek NT.

73 GDP (%yoy) Inflation (%yoy) Credit Growth (% yoy) Current Acc. Balance (%GDP) External Debt (%GDP) Ex. Rate App/Dep (%) Reserve to ST Ext. Debt Ratio Reserve (%GDP) Primary Balance (%GDP) Govt. Debt (%GDP) Q2-2015 Sept-2015 Q2-2015 Q2-2015 Q2-2015 Sept-2015 Aug-2015 Aug-2015 2015* 2015*

1 1 Philippines 5.9 0.6 14.3 3.5 27.7 -1.1 4.9 28.6 1.4 35.5 2 2 China 7.0 2.0 10.9 2.7 9.8 -0.5 5.0 36.3 -1.4 43.5 3 3 Korea 2.2 0.7 8.4 6.1 29.6 -0.5 3.3 26.0 -0.2 36.9 4 6 Bulgaria 2.2 0.0 1.1 2.1 70.4 0.9 2.6 35.8 -2.4 28.9 5 5 Romania 3.6 -1.9 8.5 -0.2 57.7 0.9 1.9 18.3 -0.5 40.5 6 7 Czech Republic 4.6 0.3 9.2 1.5 64.5 0.7 1.2 31.9 -0.3 42.0 7 4 Thailand 3.3 -1.2 3.3 0.5 37.7 -1.7 2.6 39.8 -1.1 47.5 8 8 Poland 3.5 -0.6 7.6 -0.1 74.5 0.3 2.6 20.8 -0.8 49.4 9 9 India 7.0 3.7 8.5 -1.2 24.3 -1.7 3.7 18.1 -2.2 64.4 10 10 Mexico 2.2 2.6 12.0 -1.8 21.6 -1.9 3.2 14.3 -1.4 51.4 11 11 Hungary 2.7 0.0 -2.3 1.9 129.2 0.4 2.0 28.3 0.9 75.5 12 14 Russia -4.6 15.8 6.8 4.3 26.2 -1.6 5.8 14.7 -3.2 18.8 13 12 Indonesia 4.7 6.8 11.0 -2.2 34.3 -4.2 2.3 11.9 -1.0 25.9 14 13 Vietnam 5.7 0.6 2.7 5.5 42.5 -1.4 3.3 22.3 -4.6 62.2 15 16 Colombia 3.0 4.7 14.7 -6.4 23.8 -1.5 3.7 12.0 -0.5 40.6 16 15 Malaysia 4.9 3.1 9.1 4.6 65.9 -5.6 0.9 28.1 -1.5 56.7 17 18 Brazil -2.6 9.5 9.8 -4.3 15.7 -10.0 5.9 16.6 1.2 66.2 18 17 Chile 1.9 5.0 9.4 0.2 69.0 -0.4 1.0 14.5 -1.9 16.3 19 19 Turkey 3.0 7.1 26.0 -5.1 50.9 -5.4 0.8 13.1 1.4 33.4 20 20 South Africa 2.3 4.6 8.8 -4.5 42.6 -5.4 1.4 11.6 -1.0 47.5 21 21 Argentina 2.3 14.7 38.3 -1.3 27.7 -1.3 1.6 5.3 -1.6 49.5 22 22 Venezuela* -2.3 808.0 36.2 -5.0 145.5 -14.5 0.0 1.2 -16.8 73.5

* Outlook WEO Apr'15

Note: Tanda panah (↑/↓) menunjukkan perubahan dari ranking bulan lalu (T-1) *Indonesia: Data Kredit per Sept & CAD per Tw.III'15

Rank

T-1 Country Overall

Rank

Domestik External Government

Keterangan:

Peringkat diperhitungkan sbg rangking Z-score di masing-masing kriteria (tertinggi = negara dgn kinerja overall yang lebih baik. Warna merah menunjukan peringkat terendah dikriteria terkait, sebaliknya warna hijau.

Angka setiap kriteria menunjukan angka sesungguhnya (realisasi 2013). “our e: Bloo erg, Moody’s, Reuters, WEO, OECD,& Ce tral Ba k of Ea h Cou try

Risiko Indonesia masih relatif moderat

Level kerentanan Indonesia masih moderat dibandingkan negara peer-nya. Posisi Indonesia memburuk dari sebelumnya terutama karena depresiasi nilai tukar dan turunnya cadev

74

Dokumen terkait