Daftar Pemilih Khusus (DPK) 17
4. Petugas Kampanye
3) Organisasi Penyelenggara Kegiatan yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu
Anggota DPD.
Organisasi Penyelenggara Kegiatan adalah organisasi yang berbentuk badan hukum yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu, didirikan dan dikelola oleh Warga Negara Indonesia serta tunduk kepada hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia
3. Tim Kampanye Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, adalah Tim Kampanye adalah tim yang dibentuk oleh Pasangan Calon bersama-sama dengan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengusulkan Pasangan Calon, yang didaftarkan ke KPU dan bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis penyelenggaraan Kampanye
4. Petugas Kampanye
Petugas Kampanye adalah seluruh petugas penghubung Peserta Pemilu dengan KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota yang memfasilitasi penyelenggaraan Kampanye, dibentuk oleh Pelaksana Kampanye dan didaftarkan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota, sesuai dengan tingkatannya.
C. MATERI, BAHAN, ALAT PERAGA & MEDIA KAMPANYE 1. Materi Kampanye
Materi Kampanye meliputi:
a. Visi, misi, program, dan/atau citra diri Pasangan Calon untuk Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;
b. Visi, misi, program, dan/atau citra diri Partai Politik Peserta Pemilu untuk Kampanye yang dilaksanakan oleh Calon Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota; dan
c. Visi, misi, program, dan/atau citra diri Calon Anggota DPD untuk Kampanye perseorangan yang dilaksanakan oleh Calon Anggota DPD Materi Kampanye dapat disampaikan secara lisan atau tulisan
Materi kampanye HARUS:
a. Menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Tahun 1945;
58 | PANDUAN PEMANTAUAN PEMILU 2019 BAGI PEMANTAU KOALISI PEREMPUAN INDONESIA b. Menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai-nilai agama serta jati diri
bangsa;
c. Meningkatkan kesadaran hukum;
d. Memberikan informasi yang benar, seimbang, dan bertanggung jawab sebagai bagian dari pendidikan politik;
e. Menjalin komunikasi politik yang sehat antara Peserta Pemilu dengan masyarakat sebagai bagian dari membangun budaya politik Indonesia yang demokratis dan bermartabat; dan
f. Menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan golongan dalam masyarakat.
Penyampaian Materi Kampanye harus dengan Cara-cara:
a. Sopan, yaitu menggunakan bahasa atau kalimat yang santun dan pantas ditampilkan kepada umum;
b. Tertib, yaitu tidak mengganggu kepentingan umum;
c. Mendidik, yaitu memberikan informasi yang bermanfaat dan mencerdaskan Pemilih;
d. Bijak dan Beradab, yaitu tidak menyerang pribadi, kelompok, golongan, atau Pasangan Calon lain; dan
e. Tidak bersifat provokatif 2. Bahan Kampanye
Bahan Kampanye adalah semua benda atau bentuk lain yang memuat visi, misi, program, dan/atau informasi lainnya dari Peserta Pemilu, simbol atau tanda gambar yang disebar untuk keperluan Kampanye yang bertujuan untuk mengajak orang memilih Peserta Pemilu tertentu
a. Bahan Kampanye dalam bentuk Cetak meliputi: a) Selebaran (flyer); b) Brosur (leaflet); c) Pamflet; d) Poster; e) Stiker; f) Pakaian; g) Penutup kepala; h) Alat minum/makan; i) Kalender; j) Kartu nama; k) Pin; dan/atau l) Alat tulis.
59 | PANDUAN PEMANTAUAN PEMILU 2019 BAGI PEMANTAU KOALISI PEREMPUAN INDONESIA b. Ukura Bahan Kampanye
a) Selebaran (flyer); Ukuran paling besar 8.25 cm x 21 cm b) Brosur (leaflet);
i. Brosur terbuka, ukuran paling besar 21 Cm x 29,7 cm ii. Brosur terlipat, ukuran paling besar 21 cm x 10 cm c) Pamflet; Ukuran Paling besar ukuran 21 cm x 29,7 cm d) Poster; Ukuran Paling besar ukuran 40 cm x 60 cm e) Stiker; Ukuran Paling besar ukuran 10 cm x 5 cm c. Desain dan Materi
Desain dan materi Bahan kampanye sekurang-kurangnya berisi: Visi, Misi dan Program
d. Bahan Dasar
Peserta yang membuat bahan kampanye, mengutamakan pembuatan dari bahan dasar yang dapat didaur ulang
e. Konversi harga
Setiap bahan kampanye, bila dikonversi dalam bentuk uang, nilainya paling tinggi Rp, 60.000 (enam puluh ribu rupiah)
f. Distribusi
Bahan kampanye dapat didistribusikan di pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka dan rapat-rapat umum
g. Larangan Pemasangan/penyebaran sticker
Berdasarkan Pasal 31 PKPU No 23 Tahun 2018, Tentang Kampanye Pemilihan Umum, Sticker, dilarang dipasang di:
a) Tempat ibadah, termasuk halaman
b) Rumah Sakit atau tempat pelayanan kesehatan c) Gedung dan fasilitas milik pemerintah
d) Lembaga Pendidikan (gedung dan sekolah) e) Jalan-jalan protokol
f) Jalan-jalan bebas hambatan g) Sarana dan prasarana publik h) Taman dan pepohonan
60 | PANDUAN PEMANTAUAN PEMILU 2019 BAGI PEMANTAU KOALISI PEREMPUAN INDONESIA 3. Alat Peraga Kampanye
a. Jenis alat Peraga Kampanye
Jenis alat peraga kampanye meliputi: a) Baliho, Billborad, Videotron b) Spanduk,
c) Umbul-umbul
b. Ukuran Alat Peraga Kampanye
Baliho, Billborad, Videotron, ukuran 4 (empat) meter x 7 (tujuh) meter
Spanduk, ukuran 1,5 (satu koma lima) meter x 7 (tujuh) meter
Umbul-umbul, ukuran 5 (lima) meter x 7 (tujuh) meter c. Desain dan Materi
Desain dan materi alat peraga kampanye sekurang-kurangnya berisi: Visi, Misi dan Program
d. Bahan Dasar Pembuatan
Peserta yang membuat alat peraga kampanye, mengutamakan pembuatan dari bahan dasar yang dapat didaur ulang
e. Fasilitasi Pembuatan dan Pemasangan oleh KPU
KPU dapat memfasilitasi pembuatan dan Pemasangan alat peraga
Biaya desain, pembuatan dan pemasangan ditanggung oleh peserta pemilu
Ketentuan mengenai fasilitasi alat peraga oleh KPU ditetapkan dalam Keputusan KPU
f. Lokasi Pemasangan Alat Peraga
Pemasangan alat peraga dilakukan di lokasi yang telah ditentukan g. Larangan Pemasangan Alat Peraga
Berdasarkan Pasal 34 PKPU No 23 Tahun 2018, Tentang Kampanye
Pemilihan Umum, Pemasangan alat peraga Kampanye dilarang dilakukan di:
Tempat ibadah, termasuk halaman
Rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan
Gedung milik pemerintah
61 | PANDUAN PEMANTAUAN PEMILU 2019 BAGI PEMANTAU KOALISI PEREMPUAN INDONESIA 4. Media Sosial Kampanye
a. Penggunaan Media Sosial
Peserta Pemilu dapat menggunakan media sosial untuk melakukan kampanye
b. Pendaftaran Media Sosial
Akun Media sosial wajib didaftarkan kepada KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota
Pendaftaran Media sosial milik Calon Presiden, Calon Anggota DPR dan Calon anggota DPD dilakukan ke KPU
Pendaftaran Media sosial milik calon anggota DPRD Provinsi didaftarkan ke KPU Provinsi
Pendaftaran Media sosial milik calon anggota DPRD Kabupaten/Kota di KPU Kabupaten/Kota
Pendaftaran akun media sosial paling lambat 1 (satu) hari sebelum masa kampanye
KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota wajib melaporkan pendaftaran akun media sosial kepada Bawaslu dan Kepolisian Republik Indonesia c. Akun Media Sosial
Setiap calon hanya dijinkan memiliki paling banyak 10 (sepuluh) akun media sosial
Akun media sosial hanya dapat digunakan setelah didaftarkan
Akun media sosial wajib ditutup pada hari terakhir masa kampanye d. Desain dan isi media sosial
a) Desain serta isi media sosial sekurang-kurangnya memuat tentang visi, misi dan program calon.
b) Desan dan materi media sosial, berupa: Tulisan, gambar, suara dan/atau gabungan tulisan, gambar dan suara