• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGATURAN, MONITORING DAN ALIH MILIK KEGIATAN INVESTASI KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA (KPS)

Jakarta, 3 Desember 2002

DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH

BADAN PEMBINAAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGATURAN, MONITORING DAN ALIH MILIK KEGIATAN INVESTASI KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA

I. DESKRIPSI

1.1. Maksud dan Tujuan

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengaturan Monitoring dan Alih Milik dimaksudkan untuk memberikan landasan pelaksanaan monitoring pelaksanaan Perjanjian Kerjasama (kontrak) KPS (Kerjasama Pemerintah-Swasta) dan alih milik aset dari Badan Usaha Swasta kepada Pemerintah setelah masa kerjasama berakhir.

Tujuan dari Petunjuk Teknis ini adalah untuk memberikan kemudahan bagi Penanggung Jawab kegiatan dalam melakukan pengendalian, pengawasan, monitoring pelaksanaan Perjanjian Kerjasama KPS dan alih milik aset investasi KPS dalam pembangunan dan atau pengetolaan air minum dan atau sanitasi.

1.2. Ruang Lingkup

1. Pengaturan Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama 2. Monitoring Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama 3. Terminasi dan Alih Milik

1.3. Pengertian

1.3.1. Pengaturan Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama

1. Pengaturan pelaksanaan perjanjian kerjasama adalah merupakan pengaturan untuk terlaksananya kegiatan perjanjian kerjasama agar sesuai dengan kualitas dan kinerja seluruh kesepakatan yang ada.

2. Pengaturan pelaksanaan perjanjian kerjasama adalah merupakan kegiatan unsur pengendalian dan unsur pengawasan terhadap realisasi implementasinya. 3. Pengaturan pelaksanaan perjanjian kerjasama adalah merupakan unsur

penerimaan semua keluhan dan penyelesaian semua perselisihan yng mungkin terjadi dad masing-masing stake holder.

1.3.2. Monitoring Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama

1. Pemantauan pelaksanaan perjanjian kerjasama adalah kegiatan pemantauan terhadap pelaksanaan perjanjian kerjasama tentang pencapaian kinerja pekerjaan sesuai Perjanjian Kerjasama.

2. Evaluasi pelaksanaan perjanjian kerjasama adalah kegiatan pemantauan proses pelaksanaan pekerjaan tentang pencapaian kinerja pekerjaan sesuai Perjanjian Kerjasama.

1.3.3. Terminasi dan Pelaksanaan Alih Milik

1 Terminasi adalah berakhimya Perjanjian Kerjasama. yang disebabkan masa kerjasama berakhir, cidera janji oleh salah satu pihak, keadaan memaksa (force

majeure), atau hal lainnya sesuai dengan yang diatur dalam Perjanjian Kerjasama.

2 Alih milik merupakan proses pengalihan seluruh aset milik pengelola/swasta yang dibangun selama masa kerjasama kepada Pemerintah saat Perjanjian Kerjasama berakhir.

3 Tim Alih Milik adalah tim yang dibentuk untuk melakukan penilaian aset kerjasama dan menyiapkan bahan-bahan pengakhiran aset kerjasama dari swasta kepada pemerintah.

4 Penilaian Aset adalah penilaian yang dilakukan oleh tim penilai tefiadap aset yang dibangun dan atau dikelola mitra swasta / Badan Usaha Swasta selama masa kerjasama.

5 Kesepakatan isi dokumen alih milik adalah kesepakatan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal ini tim alih milik dan pihak swasta mengenai aset yang akan dialih-milikkan.

6 Penyusunan dokumen alih milik adalah proses menyusun isi mated dokumen alih milik oleh tim alih milik dan pihak swasta.

7 Penandatanganan dokumen alih milik adalah penandatangan tefiadap dokumen alih milik yang telah disusun dan disetujui oleh pihak-pihak yang bersangkutan. 8 Pelaksanaan alih milik adalah proses pelaksanaan alih milik aset dari pihak

swasta kepada Pemerintah atau Badan Usaha Milik Pemerintah. setiap pasal dalam dokumken perjanjian kerjasama yang ada. II. KETENTUAN-KETENTUAN

2.1 Ketentuan Umum

2.1.1 Pengaturan Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama

A. Pembentukan, Pengorganisasian, dan Pembiayaan Unit Pengatur

a) Pembentukan Unit Pengatur harus merupakan unit yang independen, bebas dari interfensi, yang bertugas mengawasi dan mengendalikan implementasi dari dokumen perjanjian kerjasama.

b) Unit Pengatur beranggotakan unsur eksekutif, investor, wakil masyarakat pemakai

c) Pembiayaan Unit Pengatur dibebankan pada unsur tarif yang berlaku B. Dokumen Pengatur Perjanjian Kerjasama

a) Dokumen yang menjadi dasar pengaturan adalah dokumen perjanjian kerjasama yang telah disepakati.

b) Dalam melakukan pengaturanb, Unit Pengatur harus betul-betul memahami setiap pasal dalam dokumen kerjasama yang ada.

2.1.2 Monitoring Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama

A. Pembentukan, Pengorganisasian, dan Pembiayaan Unit Monitoring

a) Pembentukan Unit Monitoring atau penugasan unit struktural tertentu bertugas untuk menjalankan fungsi monitoring dilakukan oleh Bupati (untuk Kabupaten)/ Walikota/Gubernur (untuk Kota) berdasarkan suatu Surat Keputusan

BupatilWalikota/ Gubernur;

b) Unit Monitoring atau yang ditugasi menjalankan fungsi monitoring merupakan unsur pelaksana dalam organisasi Pemerintah Daerah. Subordinasi fungsi Unit/Tim Monitoring bisa dilakukan kepada suatu institusi struktural yang sudah ada atau dengan membentuk unit/institusi khusus yang ditugasi untuk menjalankan fungsi dimaksud;

c) Unit Monitoring terutama beranggotakan unsur Pemerintah Kabupaten/Kota. Apabila diperlukan, dalam keanggotaan unit ini bisa disertakan unsur-unsur sesuai kebutuhan di Daerah;

d) Rencana anggaran biaya bagi kegiatan operasional Tim Monitioring, yang penyediaannya dianggarkan dalam APBD, di antaranya bisa dilakukan dengan menyisihkan sebagian penghematan biaya dan atau pendapatan (royalti) yang diterima Pemerintah Kota/Kabupaten berkenaan dengan pelaksanaan KPS. e) Untuk tingkat provinsi diatur sesuai kewenangannya

B. Kualifikasi Personel Unit Monitoring yang Diperlukan

a. Diprioritaskan kepada personil yang berpendidikan Teknik, Ekonomi, Sosial dan Hukum atau sesuai sektornya

b. Memiliki cukup minat/ketertarikan pada Perjanjian Kerjasama, khususnya yang berkenaan dengan KPS dan/atau swastanisasi; dan

c. Memiliki minat untuk mengembangkan profesi sebagai ahli (spesialis atau jabatan fungsional).

C. Dokumen Dasar Monitoring Perjanjian Kerjasama

a. Dokumen-dokumen yang menjadi dasar monitoring Perjanjian Kerjasama adalah (1) Perjanjian Kerjasama dan (2) laporan pelaksanaan BUS. b. Dalam melakukan pemantauan, Tim Monitoring harus

mengetahui hal-hal yang perlu dipantau yaitu Standar Kinerja (aspek teknis dan keuangan) serta administrasi pelaksanaan kerjasama.

2.1.3 Terminasi dan Alih Milik

A. Perpanjangan atau Pembaruan Pada Saat Pengakhiran

Selambat-lambatnya 12 (dua belas) bulan sebelum tanggal Pengakhiran, Pemerintah wajib memberitahu Mitra Swasta secara tertulis apabila mereka bermaksud memperpanjang atau memperbaharui Perjanjian Kerjasama.

B. Pengalihan Pada Saat Pengakhiran dan Pemutusan

Aset-aset yang dialihkan atau yang sedang dialihkan telah bebas dan bersih dari setiap gadai, biaya atau beban; system dan komponen Fasilitas dalam keadaan baik, kerusakan dan keausan yang wajar dikecualikan.

2.2 Ketentuan Teknis

2.2.1 Pengaturan Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama A. Tugas dan Fungsi Unit Pengatur

a. Memberikan klarifikasi dan pemahaman kepada pihak-pihak terkait, terutama Badan Usaha Swasta (BUS) dan Penaggung Jawab Kegiatan (PJK) dan masyarakat pemakai ten tang segala hal yang diperlukan dan akan dilaksanakan berkenaan dengan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kerjasama;

b. Mengingatkan dan menegur pihak-pihak dimaksud pada butir di atas tentang pemenuhan kewajiban yang menjadi tanggung jawab masing-masing pihak;

c. Menerima dari pihak-pihak terkait di dalam Perjanjian Kerjasama dan dari pelanggan serta masyarakat pada umumnya segala keluhan dan atau laporan tentang adanya penyimpangan pelaksanaan ketentuan Perjanjian Kerjasama

d. Memberikan pilihan solusi sebagai sarana untuk penyelesaian permasalahan penyimpangan pelaksanaan ketentuan Perjanjian Kerjasama dan memusyawarahkannya dengan pihak-pihak terkait untuk menghasilkan kesepakatan penyelesaiaannya;

e. Melakukan sosialisasi, pemahaman dan penyuluhan kepada seluruh stake holder mencakup: program, progres dan rencana implementasi dari setiap pasal dalam dokumen perjanjian kerjasama sehingga tidak terjadi hambatan dalam implementasinya terutama masalah perijinan, tarif, dll.

2.2.2 Monitoring Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama A. Tugas dan Fungsi Tim Monitoring

a. Memonitor pemenuhan kewajiban dari pihak-pihak di dalam Perjanjian Kerjasama, dalam hal ini BUS dan PJK sesuai tahapan pelaksanaan yang ditentukan di dalam Perjanjian Kerjasama;

b. Menyiapkan sistem dan format pelaporan untuk mendukung pelaksanaan fungsi monitoring dimaksud pada butir-butir di atas dan menjamin kelangsungan pelaksanaannya;

c. Menghimpun dan mempelajari laporanlaporan pelaksanaan Perjanjian Kerjasarna dan melakukan pengecekan jika ada penyimpangan dad ketentuan-ketentuan di dalam kotrak;

d. Menguasai segala ketentuan dalam Perjanjian Kerjasama untuk dapat mengklarifikasi secara jelas dan melakukan fungsi monitoring sebagaimana dimaksud pada butir-butir di atas;

e. Menerima Berita Acara Kemajuan Pekerjaan;

f. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan fungsi dan tugas kepada Walikota/Bupati selaku Penanggung Jawab Kegiatan KPS.

B. Laporan Pelaksanaan

a. LAPORAN ADMINISTRASI meliputi:

i. Bukti pemenuhan Persyaratan Pendahuluan, untuk mengetahui Perjanjian Kerjasama sudah dapat dilaksanakan;

ii. Bukti Asuransi Aset, untuk mengetahui mitra swasta telah mengasuransikan aset Pemda

iii. Bukti Pemeliharaan Aset, sehingga kondisi aset tetap seperti pada waktu diserahkan dengan bukti salinan pemeliharaan aset;

iv. Daftar Inventaris Aset pada saat pengalihan aset kepada mitra swasta dan dan digunakan untuk penilaian pada saat penyerahan kembali kepada Pemda; dan

b. LAPORAN KEMAJUAN (PROGRESS) meliputi:

i. Kemajuan Pelaksanaan pembangunan, yang didasarkan dari rencana proyeksi layanan/Perjanjian Kerja-sama

ii. Kemajuan Pelaksanaan Peningkatan Pelayanan, sesuai dengan konsep operasional pelayanan;

iii. Kemajuan Pelaksanaan Pembangunan/Peningkatan sarana dan prasarana yang didasarkan pada standar prosedur operasi yang berlaku;

iv. Kemajuan Pelaksanaan Pelatihan, sesuai dengan uraian dad rencana kebutuhan karyawan; dan

v. Kemajuan Pelaksanaan Pembayaran Bagian Pendapatan Pemda, untuk mengetahui kinerja mitra swasta dalam membayar royalti sesuai dengan kesepakatan yang sudah ditentukan.

c. LAPORAN KINERJA meliputi:

i. Kualitas Pelayanan, untuk mengetahui pelayanan yang dilakukan oleh mitra swasta berdasarkan pendapat masyarakat. Pendapat tersebut dapat diperoleh dad adanya keluhan pengguna jasa atau

masyarakat; dan

ii. Pembayaran Bagian Pendapatan Pemda.

iii. Berdasarkan waktu penyerahan, laporan terdiri dari laporan bulanan dan laporan tahunan. Apabila diperlukan, maka dapat dibuat laporan khusus yang berkaitan dengan kejadian-kejadian luar biasa (force majeure).

2.2.3 Terminasi dan Alih Milik

A. Sertifikat Penyelesaian Pengelolaan berisi informasi :

a. Tanggal pelaksanaan serah terima atau pemberitahuan had dan tanggal yang menyatakan Perjanjian Kerjasama telah selesai dan siap dialihkan;

b. Penyerahan dan penerimaan dokumen pendukung berupa pedoman

pengelolaan dan pemeliharaan yang diperbaharui sesuai Perjanjian Kerjasama; c. Hasil pemeriksaan dan catatan kegiatan investasi yang dilakukan oleh Wakil

dari Penanggung jawab Kegiatan KPS bersama-sama dengan para wakil pihak yang bersangkutan pada waktu dan tanggal yang ditetapkan;

d. Hal-hal yang akan diperiksa meliputi pengecekan atas pernyataan dari para wakil pihak yang bersangkutan, bahwa Perjanjian Kerjasama telah selesai dan bahwa pekerjaan perbaikan yang disyaratkan telah dilaksanakan, bahwa catatan yang diperlukan tersedia, bahwa sarana seluruhnya berfungsi dan telah melewati pengujian ahir yang ditetapkan dalam Perjanjian Kerjasama;

e. Catatan tentang kekurangan Kegiatan KPS;

f. Penerimaan pekerjaan oleh panitia atau perlunya perbaikan untuk kekurangan yang ada.

B. Konsep Dokumen Alih Milik berisi :

a. Aset yang dialihmilikkan meliputi kapasitas, jenis, dan kondisi termasuk ketersediaan suku cadang;

b. Rencana biaya yang diperlukan untuk pengelolaan dan pemeliharaan setelah alih milik;

c. Hasil evaluasi terhadap SDM yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Pemerintah; d. Tata cara alih milik.

III. TAHAPAN PELAKSANAAN

3.1. PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJASAMA

1. Penyiapan mated pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan investasi 2. Untuk penyiapan pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan investasi

terlebih dahulu melakukan penyiapan dan penyusunan mated pemantauan dan pengendalian pelaksanaan KPS.

3. Penyusunan dokumen rinci pelaksanaan

4. Setelah menyusun mated pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan kerjasama, kemudian dilakukan penyusunan dokumen rinci untuk pelaksanaan pengelolaan.pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan investasi.

5. Penyusunan dokumen pengoperasian dan pemeliharaan serta tata cara pengalihan pemilikan

6. Dokumen tata cara pengoperasian, pemeliharaan serta tata cara pengalihan disiapkan dan disusun sesuai kesepakatan dalam Perjanjian Kerjasama.

7. Pengelolaan dan pemeliharaan sarana sesuai dengan Perjanjian Kerjasama 8. Setelah sertifikat penyelesaian konstruksi diterbitkan maka pengelolaan sarana

dan pemberian layanan jasa kepada masyarakat umum secara resmi dapat dilaksanakan, dengan tingkat kualitas dan kuantitas sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kerjasama. Pengelolaan dan pemeliharaan sarana/sistem secara harian akan dilaksanakan sesuai dengan perjanjian.

9. Pelaksanaan pengujian,pemeriksaan dan audit berkala

10. Pelaksanaan pemeriksaan, pengujian, dan audit secara berkala ditujukan untuk menjamin pemenuhan Perjanjian Kerjasama yang ketat dan bahwa standar kualitas dan kuantitas dipenuhi.

11. Pelaksanaan pelatihan personil

12. Selama pelaksanaan pengelolaan, perlu dilakukan pelatihan bagi personil bagian sarana. Pelaksanaan pengelolaan dan pemeliharaan sarana/sistem sesuai dengan sistem dan prosedur yang ditetapkan dalam Perjanjian Kerjasama.

13. Penyiapan peralatan dan sarana untuk alih milik.

14. Penyiapan sarana fisik dan semua peralatan untuk kepentingan alih milik dilaksanakan menjelang akhir tahap pengelolaan.

15. Pelaksanaan pengujian peralatan dan sarana alih milik.

16. Setelah peralatan dan sarana disiapkan untuk alih milik, kemudian dilakukan pengujian dan pemeriksaan sesuai Perjanjian Kerjasama.

17. Pengujian, pemeriksaan dan penerbitan sertifikat pra alih milik

18. Sertifikat Penyelesaian Pengelolaan diberikan setelah persyaratan Perjanjian Kerjasama dipenuhi dan siap dialih milikkan.

19. Pemantauan pelaksanaan pelaporan kegiatan investasi

20. Pemantauan pelaksanaan pelaporan kegiatan investasi dilakukan terhadap pemantauan administrasi dan pemantauan pelaksanaan investasi.

21. Pelaksanaan audit terhadap realisasi penyelenggaraan

22. Pelaksanaan -audit terhadap pelaksanaan penyelenggaraan dan pengoperasian dilakukan setiap tahun.

23. Penyiapan Pelaporan tentang penyelesaian kegiatan investasi.

24. Dalam 6 (enam) bulan setelah penyelesaian kegiatan investasi, dibuat laporan penyelesaiannya yang berisikan saran-saran dan hal lain yang dapat dipetik selama pelaksanaan kegiatan investasi mulai dari laporan atas persiapan, penyelenggaraan sampai pengelolaan fasilitas tersebut.

3.2. ALIH MILIK

1. Pembentukan Tim Alih Milik

Tahapan kegiatan pembentukan tim alih milik adalah sebagai berikut:

a). Menyusun Tim Alih Milik yang beranggotakan tim profesional berbagai cabang ilmu yang berpengalaman di bidang hukum, peraturan, teknis, keuangan, sosial dan ekonomi;

b). Menyiapkan Surat Keputusan Tim Alih Milik dad penanggung jawab kegiatan KPS;

c). Menyampaikan SK Tim Alih Milik kepada yang bersangkutan. 2. Penilaian Aset

Tahapan kegiatan penilaian aset adalah sebagai berikut:

a). Melakukan penelitian dan penilaian semua komponen sarana/sistem yang termasuk dalam Perjanjian Kerjasama kerjasama. Penilaian harus dilakukan terhadap kondisi atau kinerja dan usia sisa masing-masing komponen sesuai tolok ukur yang disepakati;

b). Menghitung perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk operasi dan pemeliharaan, rutin dan non rutin selama usia sisa;

c). Menilai ketersediaan suku cadang untuk saranalsistem yang secara teknis mungkin telah usang;

d). Melakukan evaluasi ketersediaan sumber daya manusia yang dimiliki Badan Usaha Milik Pemerintah, apakah SDM-nya sudah memiliki keahlian dan mampu mengoperasikan dan memelihara aset jika telah dialihmilikkan;

e). Melakukan evaluasi terhadap efisiensi pengelolaan selama kerjasama berlangsung.

3. Kesepakatan Isi Dokumen Alih Milik. Tahapan kegiatan kesepakatan isi dokumen alih milik adalah sebagai berikut :

a). Menyiapkan isi dokumen alih milik;

b). Membahas dan menyepakati isi dokumen alih milik. 4. Penyusunan Dokumen Alih Milik

Tahapan penyusunan dokumen alih milik adalah sebagai berikut : a). Menyiapkan mated dokumen alih milik;

b). Mengkaji mated dokumen alih milik apakah sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam kesepakatan;

c). Menyusun dokumen alih milik. 5. Penandatanganan Dokumen Alih Milik.

Tahapan kegiatan Penandatanganan Dokumen Alih Milik adalah sebagai berikut: a). Menyiapkan dokumen alih milik yang akan ditandatangani;

b). Meneliti kembali dokumen alih milik apakah sudah sesuai dengan isi dokumen alih milik yang disepakati;

c). Menandatangani Dokumen Alih Milik 6. Pelaksanaan Alih Milik

Tahapan kegiatan pelaksanaan alih milik adalah sebagai berikut :

a). Menyiapkan dan mengajukan ijin pemeriksaan / pengujian terhadap semua aset kerjasama untuk kepentingan alih milik;

b). Melakukan pengujian dan pemeriksaan sarana fisik dan semua peralatan untuk kepentingan alih milik terhadap sesuai Perjanjian Kerjasama;

c) Menyiapkan Sertifikat Penyelesaian.

V. KETENTUAN PENUTUP

1. Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk teknis ini akan diatur kemudian dalam : Tata Cara Monitoring dan alih milik KPS Metode Uji Monitoring dan Alih Milik KPS Kerangka Badan Pengatur Air Minum dan Sanitasi

2. Petunjuk Teknis ini disebarluaskan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan atau dilaksanakan.

Dokumen terkait