• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN PERILAKU DI LAPANGAN MERDEKA

4.4. Physical Traces (Jejak Fisik)

Banyak jejak fisik yang dijumpai pada Lapangan Merdeka. Sesuai dengan teori Lang (1987) dalam Utami (2003) yang mengatakan bahwa jika tampilan

Gambar 4.26 Pendopo

lingkungan tidak mampu mengikuti pola perilaku maka manusia juga tidak akan dapat mengikuti tujuan. Contoh yang paling sering dijumpai adalah banyaknya aktivitas yang digunakan pengguna di area rumput, misalnya berlalu lalang diatas rumput. Aktivitas lainnya adalah pengguna yang melakukan olahraga diatas rumput (gambar 4.28 dan 4.29).

Lapangan Merdeka memiliki area rumput yang cukup besar dibeberapa tempat yang berbeda. Area rumput yang paling banyak digunakan adalah area rumput yang berada ditengah lapangan. Banyaknya aktivitas yang dilakukan di area ini terlihat dari beberapa area yang sudah tertutup tanah kembali berbeda dengan rumput di area lainnya (gambar 4.30).

Gambar 4.28 Remaja bermain badminton diatas rumput (Sumber : Peneliti, 2015)

Gambar 4.29 Sekelompok remaja bermain sepak bola diatas rumput

Salah seorang remaja yang bermain bola diatas rumput mengatakan bahwa mereka memilih area rumput sebagai tempat bermain bola karena hanya area rumput yang memungkinkan mereka untuk bermain bola. Sesuai wawancara dan observasi, rute yang dilalui adalah masuk ke Lapangan Merdeka melalui jalur masuk Jalan Bukit Barisan, lalu melakukan pemanasan di jogging track dan menuju area rumput untuk bermain bola. Rute akhirnya kembali melalui jalur keluar di Jalan Bukit Barisan. Rute ini dapat dilihat pada gambar pemetaan berikut (gambar 4.31).

Gambar 4.30 Bagian area rumput yang paling sering digunakan

Beberapa organizer sering memanfaatkan Lapangan Merdeka untuk menyelenggarakan suatu event yang umumnya dilakukan ditengah area rumput. Panggung yang terletak ditengah area rumput menjadi pusat perhatian sehingga orang-orang akan beramai-ramai ke tengah lapangan untuk mendatangievent tersebut (gambar 4.32).

1

Gambar 4.32 Tenda suatu acara diatas rumput (Sumber : Peneliti, 2015)

2 3

Gambar 4.31 Pemetaan salah satu remaja yang bermain bola

Adapun pertimbangan lainnya yang harus diperhatikan untuk area rumput adalah beberapa kendaraan motor dan mobil yang masuk ke Lapangan Merdeka dan naik keatas rumput menuju suatu eventwalaupun area parkir kendaraan mobil dan motor sudah ada disediakan oleh perancang (gambar 4.33).

Kendaraan yang sering masuk menuju area rumput menyebabkan beberapa batas antara rumput dan jogging track juga sudah mulai hancur. Hal ini dapat menjadi perhatian khusus bagi pengelola lapangan untuk tetap menjaga fungsi dari lapangan seharusnya. (gambar 4.33).

Gambar 4.33 Mobil parkir diatas rumput (Sumber : Peneliti, 2015)

Gambar 4.34 Pembatas area rumput dan jogging track yang hancur (Sumber : Peneliti, 2015)

Rumput menjadi tempat yang nyaman bagi pengguna untuk beristirahat atau melakukan interaksi sosial. Beberapa pengguna juga sering memanfaatkan area rumput sebagai tempat bersantai, bermain dan menikmati suasana. (gambar 4.35 dan gambar 4.36). Aktivitas yang paling sering dijumpai adalah pengguna yang berjalan melalui area rumput untuk mempersingkat jalur yang akan mereka tempuh (gambar 4.37).

Seorang remaja perempuan mengatakan nyaman duduk beristirahat diatas rumput setelah melakukan olahraga jogging. Lapangan Merdeka dirasa cukup nyaman sebagai salah satu ruang terbuka publik namun beberapa kekurangan yang dirasakannya adalah jogging track yang kurang luas dan beberapa alat

Gambar 4.35 Remaja duduk bersantai diatas rumput (Sumber : Peneliti, 2015)

Gambar 4.37 Beberapa remaja berjalan diatas rumput

(Sumber : Peneliti, 2015)

Gambar 4.36 Remaja mengobrol diatas rumput (Sumber : Peneliti, 2015)

olahraga yang butuh perbaikan. Rute yang dilalui mulai dengan masuk ke Lapangan Merdeka melalui jalur masuk Jalan Pulau Pinang dan dilanjutkan melakukan olahraga jogging di jogging track. Setelah beberapa putaran, ia beristirahat di area rumput. Rute akhirnya keluar Lapangan Merdeka melalui jalur keluar di Jalan Pulau Pinang. Rute ini dapat dilihat pada gambar pemetaan berikut (gambar 4.38).

Dari hasil wawancara dan pemetaan perilaku diatas menjadi salah satu alasan area rumput dibagian tengah lapangan menjadi salah satu area yang paling banyak digunakan oleh pengguna. Sebagian besar aktivitas pengguna memanfaatkan area ini sebagai wadah kegiatan. Area rumput tersebut dapat mengakomodasikan berbagai macam kegiatan bukan hanya untuk fasilitas berolahraga namun juga

Gambar 4.38 Pemetaan remaja yang duduk diatas rumput

1

2

3 4

dapat menjadi area santai yang nyaman untuk beristirahat juga menjadi wadah untuk sebuah acara.

Area permainan menjadi area bermain untuk semua usia dan berbagai kalangan. Pengguna area permainan ini bukan hanya dari kalangan anak-anak namun remaja juga banyak yang menggunakannya. Beberapa orang tua ada yang menemani anaknya bermain namun mereka tidak menempati sitting area yang sudah disediakan dan justru memafaatkan beberapa permainan yang ada untuk beristirahat (gambar 4.39).

Titik yang paling ramai digunakan pengguna di area bermain adalah bagian permainan ayunan yang terletak di ujung dalam dari area permainan dan area dekat pintu masuk karena area ini menjadi tempat untuk duduk beristirahat dan PKL berjualan (gambar 4.40).

Gambar 4.39 Bapak-bapak duduk disalah satu permainan anak-anak

Seperti penjelasan titik yang paling ramai sebelumnya, permainan yang paling sering digunakan oleh kalangan remaja adalah ayunan dan komedi putar (gambar 4.41 dan gambar 4.42). Mereka menggunakan permainan ini sebagai sarana bermain maupun hanya untuk tempat bersantai. Permainan ayunan dan komedi putar menjadi alat permainan yang paling digemari.

Gambar 4.41 Remaja duduk dikomedi putar (Sumber : Peneliti, 2015)

Gambar 4.42 Remaja duduk di ayunan

(Sumber : Peneliti, 2015) Gambar 4.40 Titik di area permainan

Salah satu remaja yang sedang duduk di ayunan (gambar 4.42) mengatakan bahwa ayunan merupakan permainan yang nyaman untuk bersantai. Menurutnya, ayunan bukan hanya permainan untuk anak-anak namun menjadi permainan untuk semua usia. Rute yang dilaluinya berawal dari masuk ke Lapangan Merdeka melalui jalur masuk dari Merdeka Walk, lalu menuju Kantor Pertamanan untuk melakukan pekerjaan. Setelah itu ia menuju area permainan dan bersantai di ayunan dengan teman-temannya. Dari area permainan ia keluar dari Lapangan Merdeka melalui jalur keluar menuju Merdeka Walk. Rute ini dapat dilihat pada gambar pemetaan berikut (gambar 4.43).

Sesuai hasil pengamatan diatas, dapat disimpulkan bahwa permainan ayunan menjadi salah satu spot yang memiliki banyak peminat. Pengguna yang tidak

Gambar 4.43 Pemetaan remaja yang bermain ayunan

1 2

melakukan olahraga ataupun ada keperluan kerjaan memanfaatkan area ini sebagai tempat beristirahat sebelum pulang.

Sebagai fasilitas kota yang umumnya sering digunakan untuk berolahraga, Lapangan Merdeka tidak banyak menyediakan sitting area bagi pengguna. Pengguna biasanya memilih tempat duduk yang dirasa nyaman untuk beristirahat. Selain memanfaatkan area rumput dan beberapa permainan di area permainan, beberapa pengguna memanfaatkan pembatas tanaman sebagai tempat duduk mereka (gambar 4.44). Disisi lain, dijumpai seorang anak yang memilih rantai pagar sebagai tempat duduknya (gambar 4.45). Jika dikaji kembali untuk desain lapangan, perilaku-perilaku ini dapat merusak fasilitas Lapangan Merdeka.

Banyaknya aktivitas yang dapat dilakukan di Lapangan Merdeka menjadi alasan ramainya pengunjung Lapangan Merdeka setiap saat. Selain dapat digunakan sebagai area pusat olahraga, Lapangan Merdeka juga dimanfaatkan sebagai wadah bagi penyelenggara suatu acara.

Gambar 4.44 Remaja duduk dipembatas tanaman (Sumber : Peneliti, 2015)

Gambar 4.45 Seorang anak duduk dirantai pagar

Jalur masuk yang paling ramai digunakan adalah jalur masuk utama dari Jalan Bukit Barisan. Jalur masuk dari Jalan Bukit Barisan ini menyediakan lahan parkir baik bagian dalam maupun luar Lapangan Merdeka untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa area yang paling aktif adalah area rumput bagian tengah. Area ini aktif karena memiliki luas yang cukup besar. Area ini mampu mengakomodasikan beberapa kegiatan olahraga dan tempat beristirahat bagi pengguna dalam satu waktu tanpa ada yang mengganggu kegiatan satu sama lain. Selain itu area ini juga menjadi pusat perhatian dalam suatu event acara yang diselenggarakan.

Gambar 4.47 Peta mapping area yang aktif digunakan (Sumber : Peneliti, 2015)

Disisi lain terdapat juga zona yang kurang aktif digunakan, seperti lapangan voli/badminton maupun track sepeda yang terletak disamping area alat olahraga. Pengguna justru menggunakan area lain untuk melakukan aktivitas walaupun sudah disediakan fasilitas lapangan dan tracknya.

Untuk olahraga badminton, pengguna lebih memilih bermain di area rumput bagian tengah. Area lapangan badminton yang disediakan tidak cukup nyaman digunakan pengguna sehingga mereka lebih memilih area lain untuk bermain. Dalam waktu tertentu area ini beralih fungsi menjadi area yang digunakan pengguna untuk berlatih skateboard.

Beberapa area yang disediakan di Lapangan Merdeka berubah fungsi dari yang seharusnya. Seperti yang dibahas sebelumnya, lapangan badminton digunakan pengguna sebagai tempat untuk bermain skateboard walaupun area track untuk skateboard sudah disediakan. Track untuk skateboard ini disediakan juga untuk pesepeda bermain freestyle namun sangat jarang digunakan oleh pemain skateboard dan pesepeda. Pesepeda umumnya lebih memilih jogging track sebagai sarana untuk bermain sepeda. Area jogging track menjadi tempat yang lebih nyaman untuk bersepeda santai.

Gambar 4.48 Peta mapping area yang kurang aktif digunakan (Sumber : Peneliti, 2015)

BAB V

Dokumen terkait