• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. Pijat Bayi

Pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua dan terpopuler yang dikenal manusia, yang juga merupakan seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktekkan sejak berabad-abad silam.

(Roesli, 2010). b. Manfaat

1) Dampak biokimia yang positif

a) Merangsang keluarnya hormon endorphine yang bisa menurunkan nyeri, sehingga bayi menjadi tenang dan mengurangi frekuensi menangis.

b) Meningkatkan tonus nervous vagus (saraf otak ke-10). Ini membuat kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin naik, sehingga penyerapan terhadap sari makanan menjadi baik.

c) Menurunkan kadar hormon stress (catecholamine). d) Meningatkan kadar serotonin.

2) Dampak klinis yang positif

a) Meningkatkan jumlah dan sitotoksisitas dari sistem imunitas (sel pembunuh alami).

b) Mengubah gelombang otak secara positif. c) Memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan. d) Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan. e) Meningkatkan kenaikan berat badan.

f) Mengurangi depresi dan ketegangan. g) Meningkatkan kesiagaan.

h) Membuat tidur lelap. i) Mengurangi rasa sakit.

j) Mengurangi kembung dan kolik (sakit perut).

k) Meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayinya (bounding).

l) Meningkatkan volume ASI. (Roesli, 2010).

c) Mekanisme Dasar Pemijatan (Fisiologi Pijat Bayi)

Beberapa mekanisme yang dapat menerangkan mekanisme dasar pijat bayi, antara lain pengeluaran beta endorphine, aktivitas nervus vagus dan produksi serotonin.

1) Pengeluaran beta endorphine

Pengeluaran beta endorphine dapat menyebabkan terjadinya kondisi: a) Penurunan enzim ODC (ornithin decarboxylase). Suatu enzim yang

merupakan petunjuk yang peka bagi pertumbuhan sel. b) Penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan.

c) Penurunan kepekaan ODC jaringan terhadap pemberian hormon pertumbuhan. Pengurangan sensasi taktil akan meningkatkan pengeluaran suatu neurochemical beta-endophine, yang akan mengurangi pembentukan hormon pertumbuhan karena menurunya jumlah dan aktifitas ODC jaringan.

2) Peningkatan tonus saraf otak ke-10

Bayi yang mendapat rangsangan melalui sentuhan/pijatan mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10). Pijatan ini dapat merangsang peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan

insulin. Itulah sebabnya mengapa berat badan bayi yang dipijat

bertambah lebih banyak bila dibandingkan dengan bayi yang tidak dipijat.

3) Peningkatan aktifitas neurotransmiter serotonin

Pemijatan ini dilakukan pada bayi dapat meningkatkan aktifitas neurotransmiter serotonin, yaitu meningkatkannya kapasitas sel reseptor yang berfungsi mengikat glucocorticoid (adrenalin). Proses ini sangat membantu dalam penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stress), yang efeknya dapat meningkatkan daya tahan tubuh terutama IgM (Imunoglobulin M) dan IgG (Imunoglobulin G).

(Roesli, 2010). d) Waktu Pijat Bayi

Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan, sesuai keinginan orang tua. Dengan lebih cepat mengawali pemijatan, bayi akan mendapat keuntungan yang lebih besar. Apalagi jika pemijatan dapat dilakukan setiap hari dari sejak kelahiran sampai bayi berusia 6-7 bulan (Roesli, 2010). Pemijatan dapat dilakukan pada waktu-waktu berikut: 1) Pagi hari, yaitu sebelum mandi.

(Roesli, 2010). e) Persiapan Pijat Bayi

Persiapan sebelum melakukan pijat bayi adalah sebagai berikut: 1) Mencuci tangan.

2) Hindari kuku panjang dan perhiasan yang bisa menggores kulit bayi. 3) Ruangan untuk memijat usahakan hangat dan tidak pengap.

4) Bayi selesai makan atau tidak dalam keadaan lapar.

5) Usahakan bayi tidak diganggu dalam waktu 15 menit untuk melakukan proses pemijatan.

6) Ibu/ayah duduk dalam posisi nyaman.

7) Baringkan bayi diatas kain rata yang lembut dan bersih.

8) Siapkan handuk, popok, baju ganti, dan minyak atau baby oil/lotion. 9) Sebelum memijat, mintalah izin kepada bayi dengan cara membelai

wajahnya sambil mengajak bicara.

10) Gunakan minyak ketika memijat untuk menghindari luka akibat gesekan yang dapat terjadi karena kontak dengan kulit. Minyak yang cocok adalah minyak zaitun, minyak telon, atau baby oil. Jangan menggunakan minyak aroma terapi karena terlalu keras untuk kulit bayi.

(Roesli, 2010).

f) Hal-hal yang Dilakukan Selama Pemijatan:

1) Memandang mata bayi, disertai pancaran kasih sayang selama pemijatan berlangsung.

2) Bernyanyilah dan putarkanlah lagu-lagu yang tenang/lembut untuk membantu menciptakan suasana tenang selama pemijatan berlangsung. 3) Awalilah pemijatan dengan sentuhan ringan, kemudian secara bertahap tambahkanlah tekanan pada sentuhan yang dilakukan, khususnya apabila ibu sudah merasa yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang dilakukan.

4) Sebelum melakukan pemijatan, lumurkan baby oil atau lotion yang lembut sesering mungkin.

5) Sebaiknya pemijatan dimulai dari kaki bayi karena umumnya bayi lebih menerima apabila dipijat didaerah kaki. Dengan demikian, akan memberi kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijat sebelum bagian lain dari badannya disentuh. Oleh karena itu, urutan pemijatan bayi dianjurkan dimulai dari bagian kaki, perut, dada, tangan, muka, dan diakhiri pada bagian punggung.

6) Tanggaplah pada isyarat yang diberikan bayi. Jika bayi menangis, cobalah untuk menenangkan sebelum melanjutkan pemijatan. Jika bayi menangis lebih keras, hentikanlah pemijatan karena mungkin bayi mengharapkan untuk digendong, disusui, atau sudah mengantuk dan sangat ingin tidur.

7) Mandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi merasa segar dan bersih setelah terlumuri minyak bayi (baby oil). Namun, jika

pemijatan dilakukan pada malam hari, bayi cukup diseka dengan air hangat agar bersih dari minyak bayi.

8) Lakukan konsultasi pada dokter atau perawat untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut tentang pemijatan bayi.

9) Hindarkan mata bayi dari baby oil/lotion. (Roesli, 2010).

g) Hal-hal yang Tidak Dianjurkan Ketika Sedang Memijat Bayi:

Hal-hal yang tidak dianjurkan ketika sedang memijat bayi adalah sebagai berikut:

1) Memijat bayi langsung setelah selesai makan. 2) Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan.

3) Memijat bayi yang sedang tidak sehat, atau tak mau dipijat. 4) Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi.

(Roesli, 2010). h) Teknik Pijat Bayi

Secara umum, pemijatan sebaiknya dimulai dari kaki bayi. Permulaan seperti ini akan memberi kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijat sebelum bagian lain disentuh. Itu sebabnya urutan pemijatan bayi dianjurkan dimulai dari bagian kaki, kemudian perut, dada, tangan, muka, dan diakhiri pada bagian punggung.

Tabel 2.1 Teknik Pijat Bayi

Gambar Keterangan 1) Kaki Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7

a) Perahan Cara India

(1) Pegang kaki bayi pada pangkal paha

(2) Gerakan tangan ke bawah secara bergantian

b) Peras dan Putar

(1) Pegang kaki pada pangkal paha dengan kedua tangan

(2) Peras dan putar kaki dengan lembut dari pangkal paha kearah mata kaki

c) Telapak Kaki

Urut telapak kaki dengan kedua ibu jari secara bergantian, dari tumit

d) Tarikan Lembut Jari

Pijat jari-jari satu persatu dengan gerakan memutar menjauhi telapak kaki menuju jari- jari telapak kaki

e) Gerakan Peregangan

(1) Pijat telapak kaki dengan jari telunjuk, di mulai dari batas jari- jari kearah tumit

(2) Dengan jari tangan regangkan punggung kaki kearah tumit f) Titik Tekanan

Seluruh permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari dengan menggunakan kedua ibu jari

g) Punggung Kaki

Pijat punggung kaki dari pergelangan kaki kearah jari-jari dengan menggunakan kedua ibu jari

Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11 2) Perut Gambar 2.12 Gambar 2.13 Gambar 2.14

Membuat gerakan meremas dengan menggunakan jari- jari

i) Perahan Cara Swedia

(1) Pegang pergelangan kaki bayi Gerakan tangan bergantian dari pergelangan kaki ke pangkal paha j) Gerakan Menggulung

(1) Pegang pangkal paha dengan kedua tangan

(2) Buat gerakan menggulung dari pangkal paha ke pergelangan kaki k) Gerakan Akhir

(1) Setelah gerakan dilakukan semua, rapatkan kedua kaki bayi

(2) Letakkan kedua tangan bersamaan pada pantat dan pangkal paha (3) Usap kedua kaki dengan lembut

dari paha ke pergelangan kaki a) Mengayuh sepeda

Memijat perut dari atas ke bawah dengan kedua tangan secara bergantian

b) Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat

(1) Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu tangan

(2) Dengan tangan yang lain pijat perut dari perut bagian atas sampai ke jari-jari kaki

c) Ibu Jari ke Samping

(1) Letakkan kedua ibu jari di samping kanan kiri pusar bayi (2) Gerakkan kedua ibu jari kearah

tepi perut kanan dan kiri d) Bulan-Matahari

(1) Membuat lingkaran searah jarum jam, jari tangan mulai dari perut bagian bawah, ke atas

Gambar 2.15

Gambar 2.16

Gambar 2.17

Gambar 2.18

(2) Tangan kanan membuat setengah lingkaran dari bagian kanan perut bayi sampai ke bagian kiri perut bayi (seolah membentuk gambar bulan {B}) (3) Lakukan gerakan ini bersama-sama. Tangan kiri selalu membuat bulatan penuh (matahari), sedangkan tangan kanan akan membuat gerakan setengah lingkaran (bulan) e) Gerakan I Love You

(1) “I”. Pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan jari-jari tangan kanan membuat huruf “I”.

(2) “LOVE”. Pijatlah perut bayi membentuk huruf “L” terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri atas, kemudian dari atas ke kiri bawah.

(3) “YOU”. Pijatlah perut bayi membentuk huruf “U” terbalik, mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian ke kiri, ke bawah dan berakhir di perut kiri bawah

f) Gelembung atau Jari- Jari Berjalan Letakkan ujung- ujung jari satu tangan pada bagian perut bagian kanan

a) Jantung Besar

(1) Meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan di tengah dada bayi

(2) Buat gerakan ke atas sampai ke bawah leher, kemudian ke samping diatas tulang selangka, lalu ke bawah membentuk jantung dan kembali ke ulu hati f) Kupu- kupu

Gambar 2.19 4) Tangan Gambar 2.20 Gambar 2.21 Gambar 2.22 Gambar 2.23 Gambar 2.24

dada kearah bahu kanan, dan kembali ke ulu hati

(2) Gerakkan tangan kiri ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati a) Memijat Ketiak

Membuat gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke bawah

b) Perahan Cara India

(1) Pegang pundak bayi dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri memegang pergelangan tangan bayi

(2) Gerakkan tangan kanan dan kiri di mulai dari pundak kearah pergelangan tangan

(3) Gerakkan tangan kanan dan kiri secara bergantian dan berulang seperti memerah susu sapi

c) Peras dan Putar

Peras dan putar lengan bayi dari arah pundak ke pergelangan tangan

d) Membuka Tangan

Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari dari pergelangan tangan sampai kearah jari-jari

e) Putar Jari- Jari

(1) Pijat jari bayi satu persatu kearah ujung bayi dengan gerakan memutar

(2) Akhiri gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap ujung bayi f) Punggung Tangan

(1) Letakkan tangan bayi di antara kedua tangan kita

Gambar 2.25 Gambar 2.26 Gambar 2.27 Gambar 2.28 4) Muka Gambar 2.29 Gambar 2.30 jari-jari

g) Peras dan Putar Pergelangan Tangan Peras sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan jari telunjuk h) Perahan Cara Swedia

(1) Gerakkan tangan kanan dan kiri secara bergantian dari pergelangan tangan kearah pundak

(2) Lanjutkan pijatan dari pergelangan tangan kiri kearah pundak

i) Gerakan Menggulung

(1) Pegang lengan bayi bagian atas dengan kedua telapak tangan (2) Bentuk gerakan menggulung dari

pangkal lengan kearah pergelangan jari-jari tangan a) Dahi: Menyetrika dahi

(1) Letakkan kedua jari tangan pada pertengahan dahi

(2) Tekan dahi dengan lembut dari dahi bagian tengah keluar ke samping kanan dan kiri

(3) Gerakkan ke bawah ke daerah pelipis, membuat lingkaran kecil di daerah pelipis kemudian gerakkan ke bawah melalui daerah pipi di bawah mata

b) Alis: Menyetrika alis

(1) Meletakkan kedua ibu jari diantara kedua mata.

(2) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata dan diatas kelopak mata, mulai dari tengah ke samping seolah menyetrika alis.

c) Hidung

(1) Letakkan kedua ibu jari di pertengahan alis

(2) Tekan ibu jari dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi

Gambar 2.31 Gambar 2.32 Gambar 2.33 Gambar 2.34 Gambar 2.35 5) Punggung Gambar 2.36

membuat gerakan ke samping dan ke atas

d) Mulut Bagian Atas

(1) Letakkan kedua ibu jari di atas mulut, bawah sekat hidung

(2) Gerakkan kedua ibu jari dari tengah ke samping dan ke atas ke daerah pipi

e) Mulut Bagian Bawah

(1) Letakkan kedua ibu jari di tengah dagu

(2) Tekan kedua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tengah ke samping kemudian ke atas kearah pipi

f) Lingkaran Kecil di rahang

Dengan menggunakan kedua jari tangan membuat lingkaran kecil di daerah rahang bayi

g) Belakang Telinga

Memberi tekanan lembut dengan ujung-ujung jari pada daerah belakang telinga kanan dan kiri

a) Gerakan Maju Mundur

(1) Tengkurapkan bayi melintang dengan kepala di sebelah kanan dan kiri

(2) Pijat punggung bayi dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan dari bawah leher sampai ke pantat bayi dan kembali ke leher

b) Gerakan Menyetrika

(1) Pegang pantat bayi dengan tangan kanan

(2) Tangan kiri memijat dari leher ke bawah sampai sampai ketemu dengan tangan kanan

Gambar 2.37

Gambar 2.38

Gambar 2.39

Gambar 2.40

Kaki

Ulangi gerakan menyetrika punggung, tangan kanan memegang kaki dan gerakan di lanjutkan sampai ke tumit kaki

d) Gerakan Melingkar

(1) Jari kedua tangan membuat gerakan melingkar kecil dari tengkuk turun ke bawah kanan tulang punggung sampai ke pantat

(2) Mulai lingkaran kecil di leher, kemudian lingkaran besar di pantat

e) Gerakan Menggaruk

Buat gerakan menggaruk memanjang sampai ke pantat bayi dengan lima jari tangan

Sumber : Roesli (2010).

i. Gerakan Relaksasi dan Peregangan Lembut 1) Gerakan relaksasi

Membuat goyangan-goyangan ringan, tepukan-tepukan halus dan melambung-lambungkan secara lembut adalah contoh gerakan relaksasi. Teknik sentuhan relaksasi mudah dan sederhana. Dapat dikerjakan bersama-sama pijat bayi atau terpisah dari pijat bayi. Misalnya waktu ibu mulai memijat bagian kaki bayi ternyata kakinya tegang dan kaku.

Gunakan sentuhan relaksasi dan suara ibu untuk menolong agar kaki bayi menjadi rileks dan lemas.

2) Gerakan peregangan lembut

Gerakan peregangan lembut adalah gerakan-gerakan sederhana yang meregangkan tangan dan kaki bayi, memijat perut dan pinggul, serta meluruskan tulang belakang bayi. Peregangan lembut ini dilakukan diakhir pemijatan atau diantara pemijatan. Setiap gerakan peregangan dapat dilakukan selama 4-5 menit.

(Roesli, 2010).

Tabel 2.2

Teknik Peregangan Lembut

Gambar Keterangan

Gambar 2.41

Gambar 2. 42

a) Tangan disilangkan

(1) Pegang kedua pergelangan tangan bayi dan silangkan keduanya di dada.

(2) Luruskan kembali kedua tangan bayi ke samping. Ulangi gerakan ini sebanyak 4-5 kali.

b) Membentuk diagonal tangan-kaki (1) Pertemukan ujung kaki kanan dan

ujung tangan kiri bayi di atas tubuh bayi sehingga membentuk garis diagonal. Selanjutnya, tarik kembali kaki kanan dan kaki kiri bayi ke posisi semula.

(2) Pertemukanlah ujung kaki kiri dengan ujung tangan diatas tubuh bayi. Selanjutnya, tarik kembali tangan dan kaki bayi ke posisi semula. Gerakan membentuk diagonal ini dapat diulang sebanyak 4-5 kali.

c) Menyilangkan kaki

Gambar 2.43

Gambar 2.44

Gambar 2. 45

Buatlah silangan sehingga mata kaki kanan luar bertemu mata kaki kiri dalam. Setelah itu, kembalikan posisi kaki pada posisi semula

(2) Pegang kedua pergelangan kaki bayi dan silangkan kedua kakinya keatas sehingga mata kaki kanan dalam bertemu dengan mata kaki luar. Setelah itu, kembalikan pada posisi semula. Gerakan ini dapat diulang sebayak 4-5 kali.

d) Menekuk kaki

Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi lalu tekuk kaki perlahan menuju ke arah perut.

e) Menekuk kaki bergantian

Gerakan sama dengan menekuk kaki, tetapi dengan mempergunakan kaki secara bergantian.

Dokumen terkait