• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pihak ketiga (lanjutan) Rupiah (lanjutan)

Liabilitas kontrak investasi 699.564 401.903

Cadangan pembayaran bunga tepat waktu (Catatan 2z) 669.194 758.697

Jasa outsourcing 600.851 200.851

Hutang pengadaan aktiva 209.178 111.954

Liabilitas kartu kredit 151.406 88.063

Premi yang belum merupakan pendapatan 136.658 98.374

Estimasi liabilitas klaim 91.697 91.135

Pendapatan diterima di muka 64.590 92.768

Dana syirkah temporer 63.967 52.550

Bagi hasil yang masih harus dibayar 35.683 34.991

Cadangan pajak hadiah simpedes 24.222 21.756

Utang reasuransi 20.481 9.761 Setoran jaminan 18.476 14.343 Lain-lain 1.149.213 1.512.441 12.333.230 9.586.043

Mata uang asing

Utang bunga 327.659 249.908

Pendapatan diterima di muka 164.541 148.591

Performance incentive Satelit 146.143 -

Lain-lain 314.083 126.911 952.426 525.410 Total 13.285.656 10.111.453

30. PINJAMAN DAN SURAT BERHARGA SUBORDINASI

BRI memperoleh pinjaman dan surat berharga subordinasi dengan rincian sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember

2017 2016

Rupiah

Sukuk Mudharabah Subordinasi I 972.065 973.039

Pinjaman two-step loan 14.385 35.471

986.450 1.008.510

a. Sukuk Mudharabah Subordinasi I

Pada tanggal 17 November 2016, BRISyariah menerbitkan Sukuk Mudharabah Subordinasi Tahun 2016 sebesar Rp1.000.000 dengan pendapatan bagi hasil, dan diterbitkan senilai 100,00% dari nilai nominalnya. Besarnya nisbah pemegang sukuk adalah sebesar 80,2013% yang dihitung dari gross revenue tunai, yang diindikasikan sebesar 11,8452%. Bagi hasil dibayarkan tiap 3 (tiga) bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 16 November 2023. Pada saat diterbitkan Sukuk Mudharabah Subordinasi I ini diperingkat oleh Fitch dengan peringkat A+(Idn).

a. Sukuk Mudharabah Subordinasi I (lanjutan)

Penerimaan dari penerbitan Sukuk Mudharabah Subordinasi I tersebut, akan dimanfaatkan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka menunjang kegiatan pengembangan usaha berupa penyaluran pembiayaan.

Sukuk Mudharabah Subordinasi I ini tidak dijamin dengan agunan khusus, termasuk tidak dijamin oleh Negara Republik Indonesia atau pihak ketiga lainnya dan tidak dimasukkan dalam program penjaminan bank yang dilaksanakan oleh Lembaga Penjaminan Simpanan atau lembaga penjaminan lainnya.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Sukuk Mudharabah Subordinasi memperoleh peringkat A+(Idn) dari Fitch.

Bertindak sebagai wali amanat untuk Sukuk Mudharabah Subordinasi tersebut adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Pembatasan dan kewajiban BRISyariah tanpa persetujuan tertulis dari wali amanat tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut:

 Pengeluaran Sukuk atau MTN yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, dan pembayarannya didahulukan dari Sukuk Mudharabah Subordinasi.

 Perubahan bidang usaha utama.

 Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor.

 Mengadakan penggabungan, konsolidasi, akuisisi dengan perusahaan lain yang menyebabkan bubarnya BRISyariah, atau yang akan mempunyai akibat negatif terhadap kelangsungan usaha.

 Melakukan penjualan atau pengalihan aset tetap milik BRISyariah kepada pihak manapun, baik seluruhnya atau sebagian besar (melebihi 50%) dari seluruh aset tetap milik BRISyariah berdasarkan laporan keuangan terakhir yang telah diaudit.

 Melakukan transaksi dengan pihak terafiliasi, kecuali bila transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan yang menguntungkan BRISyariah atau setidak-tidaknya sama dengan persyaratan yang diperoleh BRISyariah dari pihak ketiga yang bukan terafiliasinya dalam transaksi yang lazim.

 Memberikan pinjaman kepada atau melakukan investasi dalam bentuk penyertaan saham pada pihak lain.

Manajemen berpendapat bahwa semua persyaratan/pembatasan yang ditetapkan dalam perjanjian perwaliamanatan telah dipenuhi.

b. Pinjaman two-step loan

Pinjaman two-step loan dalam mata uang Rupiah merupakan pinjaman dari Pemerintah yang dananya berasal dari Asian Development Bank (ADB), International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan United States Agency for International Development (USAID). Tingkat bunga pinjaman ini bervariasi sesuai dengan masing-masing perjanjian dengan jangka waktu antara 15 (lima belas) sampai dengan 40 (empat puluh) tahun. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk pinjaman dan surat berharga subordinasi adalah sebesar 4,06% dan 4,27%, untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016. Pinjaman-pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada berbagai tanggal sampai dengan tahun 2027.

Klasifikasi jangka waktu pinjaman dan surat berharga subordinasi berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember 2017 2016 Rupiah > 3 bulan - 1 tahun 10.312 - > 1 tahun - 5 tahun - 30.935 > 5 tahun 976.138 977.575 Total 986.450 1.008.510 31. EKUITAS a. Modal Saham

Rincian modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh BRI masing-masing pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2017

Nilai Nominal Total Nilai Persentase

Total Lembar Per Lembar Saham Saham Kepemilikan

Saham (Rupiah Penuh) (Rupiah Penuh) Saham

Modal Dasar

Saham Seri A Dwiwarna 1 50 50 0,00%

Saham Biasa Atas Nama Seri B 299.999.999.999 50 14.999.999.999.950 100,00

Total 300.000.000.000 15.000.000.000.000 100,00%

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

Saham Seri A Dwiwarna

Negara Republik Indonesia 1 50 50 0,00%

Saham Biasa Atas Nama Seri B

Negara Republik Indonesia 69.999.999.999 50 3.499.999.999.950 56,75 Direksi:

- Susy Liestiowaty 2.900.000 50 145.000.000 0,00

- Sis Apik Wijayanto 700.000 50 35.000.000 0,00

- Mohammad Irfan 170.000 50 8.500.000 0,00 - Donsuwan Simatupang 142.500 50 7.125.000 0,00 - R. Sophia Alizsa 25.000 50 1.250.000 0,00 Masyarakat 52.233.282.500 50 2.611.664.125.000 42,35 122.237.220.000 6.111.861.000.000

Saham treasuri (Catatan 1d) 1.108.590.000 55.429.500.000 0,90

Total 123.345.810.000 6.167.290.500.000 100,00%

31 Desember 2016

Nilai Nominal Total Nilai Persentase

Total Lembar Per Lembar Saham Saham Kepemilikan

Saham (Rupiah Penuh) (Rupiah Penuh) Saham

Modal Dasar

Saham Seri A Dwiwarna 1 250 250 0,00%

Saham Biasa Atas Nama Seri B 59.999.999.999 250 14.999.999.999.750 100,00

Total 60.000.000.000 15.000.000.000.000 100,00%

a. Modal Saham (lanjutan)

31 Desember 2016

Nilai Nominal Total Nilai Persentase

Total Lembar Per Lembar Saham Saham Kepemilikan

Saham (Rupiah Penuh) (Rupiah Penuh) Saham

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

Saham Seri A Dwiwarna

Negara Republik Indonesia 1 250 250 0,00%

Saham Biasa Atas Nama Seri B

Negara Republik Indonesia 13.999.999.999 250 3.499.999.999.750 56,75 Direksi:

- Randi Anto 661.000 250 165.250.000 0,00

- Susy Liestiowaty 580.000 250 145.000.000 0,00

- Sis Apik Wijayanto 140.000 250 35.000.000 0,00

- Mohammad Irfan 34.000 250 8.500.000 0,00

- Donsuwan Simatupang 28.500 250 7.125.000 0,00

Masyarakat 10.446.000.500 250 2.611.500.125.000 42,35

24.447.444.000 6.111.861.000.000

Saham treasuri (Catatan 1d) 221.718.000 55.429.500.000 0,90

Total 24.669.162.000 6.167.290.500.000 100,00%

Saham Seri A Dwiwarna adalah saham yang memberikan hak-hak preferen kepada pemegangnya untuk menyetujui pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi, perubahan anggaran dasar, menyetujui penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan BRI, pengajuan permohonan agar BRI dinyatakan pailit dan pembubaran BRI.

Saham Seri B adalah saham biasa atas nama yang dapat dimiliki oleh masyarakat. b. Tambahan Modal Disetor

Rincian tambahan modal disetor per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Tambahan modal Pemerintah sehubungan dengan

program rekapitalisasi 1.092.144

Sisa setoran modal Pemerintah sebelumnya 5

Agio saham dari IPO 589.762

Eksekusi atas opsi saham

Tahun 2004 49.514 Tahun 2005 184.859 Tahun 2006 619.376 Tahun 2007 140.960 Tahun 2008 29.013 Tahun 2009 14.367 Tahun 2010 43.062

Opsi saham MSOP tahap pertama yang telah jatuh tempo 504

Opsi saham MSOP tahap kedua yang telah jatuh tempo 1.845

Opsi saham MSOP tahap ketiga yang telah jatuh tempo 8.447

Total 2.773.858

Sebagai realisasi dari Program Rekapitalisasi Bank Umum sesuai Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999 tentang “Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Bank Pemerintah”, Pemerintah telah menetapkan bahwa jumlah kebutuhan rekapitalisasi BRI untuk mencapai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 4% adalah sebesar Rp29.063.531.

b. Tambahan Modal Disetor (lanjutan)

Sampai dengan tanggal 30 Juni 2003, modal dasar dan ditempatkan BRI belum ditingkatkan dengan tambahan modal dari program rekapitalisasi tersebut, sehingga setoran modal Pemerintah sebesar Rp29.063.531 dicatat sementara pada akun “Tambahan Modal Disetor” bersama-sama dengan sisa setoran modal Pemerintah sebelumnya sebesar Rp5.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 427/KMK.02/2003 tanggal 30 September 2003, jumlah final kebutuhan rekapitalisasi BRI sebesar Rp29.063.531, dikonversi menjadi modal disetor sebesar Rp3.272.000 dan sisanya sebesar Rp25.791.531 dibukukan sebagai agio saham. Selanjutnya, dengan dilaksanakannya kuasi-reorganisasi oleh BRI, saldo rugi sebelum kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 Juni 2003 sebesar Rp24.699.387 dieliminasikan ke agio saham, sehingga menghasilkan saldo agio saham sebesar Rp1.092.149 pada tanggal 30 Juni 2003.

Pada tanggal 10 November 2003, BRI telah melakukan IPO dengan mengeluarkan 1.764.705.000 lembar Saham Biasa Atas Nama Seri B baru dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham dengan harga penawaran Rp875 (Rupiah penuh) per saham sehingga menghasilkan tambahan agio saham sebagai berikut:

Jumlah Saham Biasa Atas Nama Seri B baru yang dikeluarkan untuk

masyarakat dalam rangka IPO (lembar saham) (Catatan 1c) 1.764.705.000

Agio saham per saham (Rupiah penuh) 375

Total agio saham - sebelum diskon 661.764

Dikurangi

- 3% diskon yang diberikan kepada nasabah BRI (2.961)

- Biaya IPO (69.041)

Agio saham dari IPO 589.762

Sesuai dengan RUPS Luar Biasa pada tanggal 3 Oktober 2003, seperti yang telah diungkapkan dalam Akta No. 6 Notaris Imas Fatimah, S.H., pemegang saham menyetujui penerbitan saham opsi yang akan dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap. Opsi saham diberikan kepada Direksi dan pekerja pada posisi dan jabatan tertentu yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan (Management Stock Option Plan (MSOP)).

Biaya kompensasi atas MSOP diakui sebagai opsi saham, bagian dari ekuitas.

Pegawai BRI telah melakukan eksekusi atas opsi saham untuk MSOP I mulai tanggal 10 November 2004, MSOP II mulai tanggal 10 November 2005 dan MSOP III mulai tanggal 15 November 2006. Selama periode 2004 sampai dengan tahun 2010 telah dilakukan eksekusi atas opsi saham sebanyak 569.876.000 lembar saham untuk MSOP I, II dan III, dimana untuk tahun 2010 sebanyak 4.728.500 lembar saham, tahun 2009 sebanyak 4.553.000 lembar saham, tahun 2008 sebanyak 7.499.000 lembar saham, tahun 2007 sebanyak 31.379.000 lembar saham, tahun 2006 sebanyak 250.721.000 lembar saham, tahun 2005 sebanyak 185.610.000 lembar saham dan tahun 2004 sebanyak 85.385.500 lembar saham. Agio yang timbul dari eksekusi tersebut untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp43.062, tahun 2009 adalah sebesar Rp14.367, tahun 2008 sebesar Rp29.013, tahun 2007 sebesar Rp140.960, tahun 2006 sebesar Rp619.376, tahun 2005 sebesar Rp184.859 dan tahun 2004 sebesar Rp49.514.

c. Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

Akun ini merupakan selisih kurs yang timbul karena penjabaran laporan keuangan BRI Kantor Cabang/Perwakilan luar negeri (Cayman Islands, New York, Hong Kong, Singapura dan Timor Leste) dan entitas anak dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura ke dalam mata uang Rupiah (Catatan 2aj). Aset dan liabilitas serta komitmen dan kontinjensi dalam mata uang asing lainnya dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB pada tanggal laporan posisi keuangan. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut merupakan penjumlahan dari laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian setiap bulan yang telah dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah rata-rata pada bulan yang bersangkutan.

d. Pembagian Laba

Dalam RUPS Tahunan BRI tanggal 15 Maret 2017 dan 23 Maret 2016, pemegang saham menyetujui pembagian dividen dari laba tahu n berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dengan penggunaan sebagai berikut:

Laba tahun berjalan Laba tahun berjalan

2016 2015

Dividen 10.478.309 7.619.322

e. Reklasifikasi Saldo Laba - Telah Ditentukan Penggunaannya

Dalam rangka menjaga struktur permodalannya, BRI telah melakukan reklasifikasi saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya (cadangan tujuan) ke saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp15.093.056. Hal ini dilakukan sehubungan dengan penerapan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.34/POJK.03/2016 pada tanggal 26 September 2016 tentang ”Perubahan atas POJK No.11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum”.

Dokumen terkait