• Tidak ada hasil yang ditemukan

PINJAMAN YANG DITERIMA Pinjaman yang diterima terdiri dari:

2002 2001

Rupiah

(a) Bank Indonesia (BI) Rp 221.594 Rp 128.338

(b) Pinjaman penerusan (two-step loans) 210.931 263.122 (c) Badan Penyehatan Perbankan

Nasional (BPPN) 73.332 3.207.906

Akun ini merupakan fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) dalam bentuk kredit likuiditas yang antara lain terdiri dari fasilitas-fasilitas kredit untuk Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA), Kredit Koperasi (KKOP), Kredit Usaha Tani (KUT) dan Kredit Pengusaha Kecil dan Mikro (KPKM).

(b) Pinjaman Penerusan (Two-Step Loans)

Pinjaman penerusan pada tanggal-tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 terdiri dari:

2002 2001

Rupiah

(1) Japan Bank for International Cooperation (JBIC) (dahulu Export-Import Bank

of Japan) Rp 139.374 Rp 171.074

(2) International Bank for Reconstruction

and Development (IBRD) 15.965 40.728

(3) Asian Development Bank (ADB) 29.743 22.369

(4) Asian Japan Development Fund - Japan Bank for International Cooperation (JBIC) (dahulu Export-

(6) United Nations Development

Program (UNDP) 19 31

210.931 263.122

Mata Uang Asing

(3) Asian Development Bank (ADB) (AS$ 4,3 pada tahun 2002 dan

AS$ 5,1 pada tahun 2001) 38.169 58.288

Jumlah Rp 249.100 Rp 321.410

Pinjaman penerusan yang diperoleh melalui Bank Indonesia merupakan pinjaman-pinjaman yang dibiayai oleh:

(1) Japan Bank for International Cooperation (JBIC) (dahulu Export-Import Bank of Japan)

Bank memperoleh fasilitas-fasilitas kredit yang terdiri dari lima tahap, yaitu Exim II, III, IV, V dan VI, dengan jumlah maksimum keseluruhan sebesar ¥ 73.882 dari JBIC. Pinjaman Exim II wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu tiga tahun) dimulai pada tanggal 1 April 1993 dan jatuh tempo dalam jangka waktu 15 tahun. Pinjaman Exim III dan IV wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu tiga tahun) dimulai pada tanggal 15 Januari 1994 untuk Exim III dan 15 Juli 1995 untuk Exim IV.

Pinjaman Exim III dan IV jatuh tempo dalam jangka waktu 15 tahun. Pinjaman Exim V dan VI wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu dua tahun dan empat tahun) dimulai pada tanggal 15 September 1994 untuk Exim V dan 15 Februari 2000 untuk Exi m VI. Pinjaman Exim V dan VI jatuh tempo dalam jangka waktu 11 tahun.

Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 9,57% sampai dengan 17,41%

pada tahun 2002 dan antara 11,62% pada tahun 2001.

(2) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD)

Bank memperoleh fasilitas kredit dari IBRD dalam rangka “Agricultural Financing Project”

dengan jumlah maksimum sebesar AS$ 5,3. Fasilitas ini meliputi jangka waktu 12 tahun dan wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu tiga tahun) dimulai pada tanggal 30 September 1998.

Sebagian pinjaman penerusan yang diterima dari Pemerintah Republik Indonesia ditujukan untuk membiayai proyek-proyek investasi. Pinjaman tanpa jaminan ini akan berakhir pada tahun 2007.

Bank juga memperoleh fasilitas kredit dalam rangka Proyek Pengembangan Ekspor II dan Proyek Restrukturisasi Industri sebesar AS$ 40,0 dan AS$ 13,. Pinjaman yang meliputi jangka waktu 15 tahun ini wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu tiga tahun) dimulai pada tanggal 15 Agustus 1991 dan 1 Oktober 1992.

Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan 13,65% pada tahun 2002 dan antara 11,02%

pada tahun 2001.

(3) Asian Development Bank (ADB)

Bank memperoleh dua fasilitas kredit dalam rangka “Development Finance Loan” yaitu DFL-1 dan DFL-2 dengan jumlah maksimum sebesar AS$ 35,0 dan AS$ 22,2 dari ADB.

Fasilitas ini terhutang dalam masing-masing mata uang sesuai dengan penarikannya.

Pinjaman yang meliputi jangka waktu 15 tahun ini wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu tiga tahun untuk DFL-1 dan empat tahun untuk DFL-2) dimulai pada tanggal 15 Juli 1993 untuk DFL-1 dan 1 Agustus 1997 untuk DFL-2.

Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan masing-masing sebesar 7,19% dan 7,20% untuk pinjaman dalam Dolar AS pada tahun 2002 dan 2001 dan sebesar 9,76 sampai dengan 10,38% untuk pinjaman dalam Rupiah pada tahun 2002 dan 9,01% untuk pinjaman dalam Rupiah pada tahun 2001.

(4) Asian Japan Development Fund - Japan Bank for International Cooperation (JBIC) (dahulu Export-Import Bank of Japan) (AJDF-JBIC)

Bank memperoleh fasilitas kredit lainnya dalam rangka “Asian Japan Development Fund”

dengan jumlah maksimum sebesar ¥ 1.080 dari JBIC. Fasilitas ini meliputi jangka waktu tahun) dimulai pada tanggal 15 Desember 1997.

Pinjaman ini dibebani suku bunga tahunan 17,41 pada tahun 2002 dan 13,53% pada tahun 2001.

(5) Asian Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF-OECF)

Bank memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar ¥ 728 dari OECF.

Pinjaman ini meliputi jangka waktu 20 tahun dan wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu lima tahun) yang dimulai pada tanggal 15 Agustus 1998.

Pinjaman ini dibebani suku bunga tahunan berkisar antara 12,41% sampai dengan 14,91%

pada tahun 2002 dan antara 8,63% sampai 11,03% pada tahun 2001.

(c) Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)

Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2002 dan 2001, hutang Bank kepada BPPN yang berasal dari eks 8 BTO terdiri dari:

2002 2001

Rupiah

(1) Pinjaman dari Bank Beku

Kegiatan Usaha (BBKU) Rp 68.332 Rp 68.332

(2) Pinjaman likuiditas - 3.020.319

(3) Penjaminan pemerintah - 114.255

(4) Lain-lain 5.000 5.000

Jumlah Rp 73.332 Rp 3.207.906

(1) Pinjaman kepada BBKU

Pinjaman yang diterima oleh eks BNN sejumlah Rp 68.332 merupakan pinjaman yang diterima dari bank-bank lain dimana bank-bank tersebut telah dibekukan kegiatan usahanya oleh Pemerintah (BBKU).

(2) Pinjaman likuiditas

Pinjaman yang diterima oleh eks BNN dari BPPN merupakan dana talangan BPPN sejumlah Rp 3.657.000 serta kewajiban atas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) sejumlah Rp 3.020.319 yang dialihkan kepada BPPN berdasarkan persetujuan bersama antara Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Gubernur Bank Indonesia tanggal 6 Februari 1999.

Pinjaman dana talangan BPPN diperoleh untuk tujuan memperlancar likuiditas usaha eks BNN. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 16,30% sampai dengan 17,33%. Pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal yang berbeda-beda, terakhir tanggal 29 Desember 2000. Pinjaman BLBI yang dialihkan kepada BPPN dikenakan suku bunga tahunan sebesar 13,52%. Pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal yang berbeda-beda, terakhir pada tanggal 31 Desember 2000.

Berdasarkan persetujuan BPPN dalam surat No.PB-730/BPPN/1101 tanggal 19 November 2001, Bank telah melakukan penyelesaian kewajiban pokok eks Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) eks BNN yang dinilai pada harga par sebesar Rp 3.020.319 dengan obligasi rekapitalisasi pada tanggal 21 November 2001 (lihat Catatan 7).

(3) Penjaminan pemerintah

Fasilitas Penjaminan Pemerintah yang diperoleh eks Tiara dari BPPN sebesar Rp 108.200 memiliki jangka waktu 6 bulan terhitung mulai tanggal 14 Agustus 1998. Eks Tiara telah menggunakan Rp 82.855 dari fasilitas yang tersedia dan menerbitkan surat sanggup (promes) sebagai jaminan untuk fasilitas ini. Fasilitas pinjaman ini diaktakan dalam akta notaris Ratih Gondokusumo Siswono, S.H. No. 13 tanggal 14 Agustus 1998. Sesuai dengan surat konfirmasi dari BPPN No. 140/AMI-Bank/0200 tanggal 18 Februari 2000, pinjaman ini tidak dikompensasikan sebagai setoran modal. Atas hutang ini dikenakan suku bunga sebesar rata-rata JIBOR 1 bulan.

(d) Pinjaman dari bank/lembaga keuangan lain

Pinjaman dari bank/lembaga keuangan lain terdiri dari:

2002 2001

Rupiah

(1) Penempatan oleh bank lain Rp 166.188 Rp 126.417

Mata Uang Asing

(2) Pinjaman Exchange Offer 1.127.163 3.511.088

(1) Penempatan oleh bank lain 138.362 -

1.265.525 3.511.088

Jumlah Rp 1.431.713 Rp 3.637.505

(1) Penempatan oleh Bank Lain

Pada tanggal 8 November 2001, Bank memperoleh fasilitas penjaminan atau fasilitas pembiayaan kembali dari PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) berupa penjaminan, pembiayaan kembali letters of credit dan surat kredit berdomisili dalam negeri (SKBDN) kepada nasabah untuk tujuan impor maupun ekspor. Suku bunga tahunan berkisar antara 6,25% sampai 8,00% untuk mata uang Dolar Amerika Serikat dan sebesar 13,15% untuk mata uang rupiah. Jangka waktu fasilitas ini maksimum 1 tahun dari tanggal jatuh tempo letters of credit atau SKBDN.

(2) Pinjaman exchange offer

Exchange offer I

Pada tanggal 18 Agustus 1998, Bank telah mengadakan perjanjian “exchange offer” I melalui BI, di mana fasilitas pinjaman dari bank/lembaga keuangan lain dapat diperbaharui dan dijamin oleh BI. Jumlah pinjaman yang telah diperbaharui melalui perjanjian “exchange offer” I adalah sebesar AS$ 397,8. Pinjaman ini terbagi atas 4 tahap dengan jatuh tempo yang berbeda-beda sebagai berikut:

Tahap Jumlah Jatuh Tempo

1 tahun AS$ 55,3 25 Agustus 1999

2 tahun 110,4 25 Agustus 2000

3 tahun 192,9 25 Agustus 2001

4 tahun 39,2 25 Agustus 2002

Bank telah melunasi pinjaman “exchange offer” I sebesar AS$ 55,3, AS$ 81,5, AS$ 79,8 dan AS$ 113,1 masing-masing pada tanggal 25 Agustus 1999, 24 Februari 2000, 25 Agustus 2000 dan 25 Agustus 2001.

Pembayaran bunga pinjaman dilakukan dua kali setahun yaitu setiap tanggal 25 Februari dan 25 Agustus. Suku bunga tahunan sebesar 2,75%, 3,00%, 3,25% dan 3,50% di atas LIBOR 6 bulanan masing-masing untuk tahap 1 tahun, tahap 2 tahun, tahap 3 tahun dan tahap 4 tahun. Pembayaran bunga pertama dimulai tanggal 25 Februari 1999.

Exchange offer II

Pada tanggal 25 Mei 1999, Bank telah mengadakan perjanjian “exchange offer” II melalui dan dijamin oleh BI. Jumlah pinjaman dari bank/lembaga keuangan lain yang telah diperbaharui melalui perjanjian “exchange offer” II adalah sebesar AS$ 210. Berdasarkan perjanjian tersebut pada tanggal 1 Juni 1999 dan 6 Juli 1999, jadual pelunasan pinjaman telah diperbaharui menjadi beberapa tahap dengan jatuh tempo yang berbeda-beda sebagai berikut:

a. Seri A

Tahap Jumlah Jatuh Tempo

1 tahun AS$ 18 1 Juni 2002

2 tahun 80 1 Juni 2003

3 tahun 82 1 Juni 2004

Pembayaran bunga “exchange offer” II ini dilakukan dua kali setahun yaitu setiap tanggal 1 Juni dan 1 Desember. Suku bunga tahunan sebesar 2,250%, 2,375% dan 2,500% di atas LIBOR 6 bulanan masing-masing untuk tahap 1 tahun, tahap 2 tahun dan tahap 3 tahun.

Pembayaran bunga pertama dimulai tanggal 25 Februari 1999.

b. Seri B

Tahap Jumlah Jatuh Tempo

1 tahun AS$ 1,5 1 Juni 2002

2 tahun 11,9 1 Juni 2003

3 tahun 10,6 1 Juni 2004

4 tahun 6,0 1 Juni 2005

Suku bunga pinjaman “exchange offer” II Seri B adalah sebagai berikut:

Suku Bunga Suku Bunga Tahap Sebelum 1 Juni 2000 Sesudah 1 Juni 2000

1 tahun LIBOR + 1,250% LIBOR + 2,250%

2 tahun LIBOR + 1,250% LIBOR + 2,375%

3 tahun LIBOR + 1,250% LIBOR + 2,500%

4 tahun LIBOR + 1,250% LIBOR + 2,750%

Pembayaran pokok pinjaman akan dilakukan setiap tanggal 1 Juni dan pembayaran pokok pertama dimulai pada tanggal 1 Juni 2002.

Pembayaran bunga pinjaman dilakukan dua kali setahun yaitu tanggal 1 Juni dan 1 Desember. Pembayaran bunga pertama dimulai pada tanggal 1 Desember 1999.

Dokumen terkait