• Tidak ada hasil yang ditemukan

PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) SHORT-TERM BANK LOANS (continued) e PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)

DISSOLUTION OF SUBSIDIARIES

14. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) SHORT-TERM BANK LOANS (continued) e PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)

(lanjutan)

e. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) (continued)

PT Multi Ocean Shipyard (MOS) PT Multi Ocean Shipyard (MOS)

Berdasarkan Akta Notaris Raden Roro Yuliana Tutiek Setia Murni, S.H., M.H., No. 23 tanggal

18 September 2013, MOS melakukan

perjanjian kredit dengan Mandiri berupa

fasilitas pinjaman Trust Receipt-1 (TR-1)

sebesar maksimal AS$14.010.000. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian material/mesin/ perlengkapan pembuatan kapal 17.500 DWT tanker oil milik Pertamina. Fasilitas ini akan jatuh tempo 180 (seratus delapan puluh) hari sejak tanggal transaksi pembelian. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,52% - 10,42% per tahun pada 2015 dan dijamin dengan jaminan yang sama dengan pinjaman jangka panjang MOS dari bank yang sama (Catatan

20). Saldo pinjaman pada tanggal

31 Desember 2015 adalah sebesar

AS$1.375.498.

Based on Notarial Deed No. 23 of Raden Roro Yuliana Tutiek Setia Murni, S.H., M.H., dated September 18, 2013, MOS entered into a loan agreement with Mandiri which is Trust Receipt- 1 (TR-1) facility with maximum credit limit of USD14,010,000. The facility is used to purchase shipbuilding materials/machines/ supplies of 17,500 DWT tanker oil, owned by Pertamina. The facility will mature 180 (one hundred eighty) days from purchase transactions date. The loan bears interest rate at 9.52% - 10.42% per annum in 2015 and is secured by the same collateral used in MOS’s long-term bank loans from the same bank (Note 20). The outstanding loan as of December 31, 2015 amounted to USD1,375,498.

Berdasarkan Akta Notaris Raden Roro Yuliana Tutiek Setia Murni, S.H., M.H., No. 17 tanggal 11 Juni 2014, MOS melakukan perjanjian

kredit dengan Mandiri berupa fasilitas

pinjaman Trust Receipt-2 (TR-2) sebesar

maksimal AS$14.010.000. Fasilitas ini

digunakan untuk pembelian material/mesin/ perlengkapan pembuatan kapal 17.500 DWT

crude oil milik Pertamina. Fasilitas ini akan jatuh tempo 180 (seratus delapan puluh) hari sejak tanggal transaksi pembelian. Pinjaman ini dikenakan bunga masing-masing sebesar 9,28% per tahun pada 2017 (2016: 9,68% dan 2015: 9,52% - 10,42%) dan dijamin dengan jaminan yang sama dengan pinjaman jangka panjang MOS dari bank yang sama (Catatan 20). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Maret 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing-masing sebesar AS$15.000, AS$497.501 dan AS$5.562.522.

Based on Notarial Deed No. 17 of Raden Roro Yuliana Tutiek Setia Murni, S.H., M.H., dated June 11, 2014, MOS entered into a loan agreement with Mandiri which is Trust Receipt-2 (TR-2) facility with maximum credit limit of USD14,010,000. The facility is used to purchase shipbuilding materials/machines/ supplies of 17,500 DWT crude oil, owned by Pertamina. The facility will mature 180 (one hundred eighty) days from purchase transactions date. The loan bears interest rate at 9.28% per annum in 2017 (2016: 9.68% and 2015: 9.52% - 10.42%) and is secured by the same collateral used in MOS’s long-term bank loans from the same bank (Note 20). The outstanding loan as of March 31, 2017, December 31, 2016 and 2015, amounted to USD15,000, USD497,501 and USD5,562,522, respectively.

Berdasarkan Akta Notaris Hasnah, S.H., No. 01 tanggal 3 Oktober 2014, MOS melakukan perjanjian kredit dengan Mandiri

berupa fasilitas pinjaman Trust Receipt-3 (TR-

3) sebesar maksimal AS$14.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian material/mesin/ perlengkapan pembuatan kapal 17.500 DWT

avtur oil milik Pertamina. Fasilitas ini akan jatuh tempo 180 (seratus delapan puluh) hari sejak tanggal transaksi pembelian. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 9,18% - 9,43% per tahun pada 2017 (2016: 9,18% - 9,68%) dan dijamin dengan jaminan yang sama dengan pinjaman jangka panjang MOS dari bank yang sama (Catatan 20).

Based on Notarial Deed No. 01 of Hasnah, S.H., dated October 3, 2014, MOS entered into a loan agreement with Mandiri which is Trust Receipt-3 (TR-3) facility with maximum credit limit of USD14,000,000. The facility is used to purchase shipbuilding materials/machines/ supplies of 17,500 DWT avtur oil, owned by Pertamina. The facility will mature 180 (one hundred eighty) days from purchase transactions date. The loan bears interest rate at 9.18% - 9.43% per annum in 2017 (2016: 9.18% - 9.68%) and is secured by the same collateral used in MOS’s long-term bank loans from the same bank (Note 20).

73

14. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) e. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)

(lanjutan)

e. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) (continued)

PT Multi Ocean Shipyard (MOS) (lanjutan) PT Multi Ocean Shipyard (MOS) (continued)

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar AS$2.774.425 dan AS$1.371.648.

The outstanding loan as of March 31, 2017 and December 31, 2016, amounted to USD2,774,425 and USD1,371,648, respectively.

Berdasarkan Akta Notaris Rr. Y. Tutiek Setia Murni, S.H., M.H. No. 15 tanggal 18 Januari 2016, MOS melakukan perjanjian kredit dengan Mandiri berupa fasilitas pinjaman Kredit Modal Kerja 4 (KMK-4) sebesar

maksimal AS$5.000.000. Fasilitas ini

digunakan untuk tambahan modal kerja pembangunan kapal baru dan jasa reparasi kapal. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 Januari 2017 dan telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 29 Agustus 2016. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 6,5% per tahun pada 2016.

Based on Notarial Deed No. 15 of Rr. Y. Tutiek Setia Murni, S.H., M.H., dated January 18, 2016, MOS entered into a loan agreement with Mandiri which is Credit Working Capital 4 (KMK-4) facility with maximum credit limit of USD5,000,000. The facility is used for additional working capital for new shipbuilding and vessel services activities. The facility will mature on January 17, 2017 and was fully paid on August 29, 2016. The loan bears interest rate at 6.5% per annum for 2016.

Fasilitas ini dijamin dengan tanah galangan dan bangunan di atasnya yang terletak di Karimun, tanah milik Hartono Utomo (pihak berelasi) seluas 7.962 meter persegi, tanah

reklamasi dan bangunan di atasnya, floating

dock, fidusia untuk fasilitas karyawan, area

sand blasting, road access, launching yard,

sand blasting machine dan equipment,

overhead crane equipment dan workshop equipment, mesin-mesin dan kendaraan, 2 (dua) unit bangunan kantor di Plaza Marein atas nama SOKL dan 1 (satu) kapal tanker milik SOKL, tagihan pembangunan kapal yang

baru, jaminan pribadi dari Paulus Utomo,

Hartono Utomo, Agus Utomo dan Go Darmadi (pihak berelasi) dan jaminan perusahaan dari SOKL, ABPL dan PUL. Seluruh agunan

tersebut juga terikat secara joint collateral dan

cross default terhadap fasilitas-fasilitas kredit lainnya yang diberikan oleh Mandiri kepada MOS.

This facility is secured by shipyard land and building on it located in Karimun, land owned by Hartono Utomo (related party) of 7,962 square meter, land reclamation and building on it, floating dock, fiduciary for employee facilities, area sand blasting, road access, launching yard, sand blasting machine and equipment, overhead crade equipment and workshop equipment, machines and vehicles, 2 (two) units office buildings in Plaza Marein owned by SOKL and 1 (one) tanker vessel owned by SOKL, shipbulding invoice for new vessel, personal guarantees from Paulus Utomo, Hartono Utomo, Agus Utomo and Go Darmadi (related parties) and corporate guarantees from SOKL, ABPL and PUL. All the guarantees also bonded joint collateral and cross default against other credit facilities granted by Mandiri to MOS.

Selama periode perjanjian kredit, MOS tanpa pemberitahuan tertulis kepada Mandiri tidak diperbolehkan melakukan hal-hal antara lain

melakukan perubahan Anggaran Dasar

Perusahaan, memindah-tangankan barang jaminan, memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari pihak lain, membagikan dividen, menjaminkan harta kekayaan MOS kepada pihak lain dan melunasi hutang kepada pihak terkait.

During the period of the loan, MOS without written notification to Mandiri is not allowed to among others, amend the Article of Association, handle over collateral, get credit facility or loans from other parties, distribute the dividends, pledge assets of MOS to another party and pay off the debt to related parties.

Manajemen MOS berpendapat bahwa seluruh persyaratan kepatuhan telah dipenuhi pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim.

MOS’s management is of the opinion that all

compliance requirements are met as of interim consolidated statements of financial position date.

14. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)