POLICIES Kebijakan akuntansi yang signifikan, yang diterapkan
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN CONSUMER FINANCING RECEIVABLES 30 September 31 Desember/
2015 December 2014
Piutang pembiayaan konsumen - bruto Consumer financing receivables - gross
Pihak ketiga 57.753.172 60.301.249 Third parties
Pihak berelasi 265 434 Related parties
57.753.437
60.301.683 Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum
diakui Unearned consumer financing income
Pihak ketiga (12.205.207) (12.628.422) Third parties
Pihak berelasi (33) (63) Related parties
(12.205.240)
(12.628.485) 45.548.197
47.673.198
Dikurangi: Less:
Bagian piutang pembiayaan konsumen yang Portion of consumer financing receivables financed
dibiayai pihak berelasi - neto (20.470.845) (20.493.569) by a related party - net 25.077.352
27.179.629
Penyisihan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses
Pihak ketiga (1.088.024) (1.106.649) Third parties
Pihak berelasi (4) (5) Related parties
(1.088.028)
(1.106.654) 23.989.324
26.072.975
Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, piutang pembiayaan konsumen bruto termasuk biaya transaksi yang terkait langsung dengan pemberian pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp1.836.868 and Rp2.288.899 (lihat Catatan 2d.2).
As of 30 September 2015 and 31 December 2014, the gross consumer financing receivables include transaction costs directly attributable to the origination of consumer financing accounts amounting to Rp1,836,868 and Rp2,288,899, respectively (see Note 2d.2).
Jangka waktu kontrak pembiayaan untuk mobil rata-rata 40 bulan, untuk sepeda motor rata-rata 24 bulan dan barang durable rata-rata 13 bulan.
The average period of consumer financing contracts for cars is 40 months, for motorcycles is 24 months and for durable goods is 13 months.
Angsuran piutang pembiayaan konsumen - bruto yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
The installments of consumer financing receivables - gross, which will be collected from consumers in accordance with the due dates were as follows:
30 September 31 Desember/
2015 December 2014
< 1 tahun 34.842.822 35.845.559 < 1 year
1 - 2 tahun 15.693.131 16.696.184 1 - 2 years
2 - 5 tahun 7.217.484 7.759.940 2 - 5 years
Jumlah piutang pembiayaan konsumen - bruto 60.301.68357.753.437 Total consumer financing receivables - gross
Rata-rata suku bunga kontraktual setahun untuk pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
The average contractual interest rates per annum for consumer financing were as follows:
Mobil 16,87%-21,80% 15,36%-21,14% Cars
Sepeda motor 34,33%-40,33% 34,71%-40,19% Motorcycles
Barang durable 54,35%-56,48% - - - Durable goods
31 Desember/
30 September
2015 December 2014
Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif piutang pembiayaan konsumen per tahun per tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The weighted average effective interest rate of consumer financing receivables per annum as of 30 September 2015 and 31 December 2014 were as follows:
30 September 31 Desember/
2015 December 2014
Mobil 17,88% 17,07% Cars
Motor 27,06% 24,20% Motorcycles
Barang durable 59,37% - Durable goods
Pengelompokan piutang pembiayaan konsumen - bruto menurut jumlah hari tunggakan adalah sebagai berikut:
Breakdown of consumer financing receivables - gross based on overdue days was as follows:
30 September 31 Desember/
2015 December 2014
Tidak ada tunggakan 45.429.255 49.038.978 No past due
1-90 hari 11.308.200 10.337.598 1-90 days
91-120 hari 329.683 279.843 91-120 days
121-180 hari 472.048 416.866 121-180 days
> 180 hari 214.251 228.398 > 180 days
Piutang pembiayaan konsumen - bruto 60.301.68357.753.437 Consumer financing receivables - gross
Pengelompokan piutang pembiayaan konsumen menurut debitur disajikan pada Catatan 35.
Classification of consumer financing receivables based on debtor is presented in Note 35.
Rincian pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui adalah sebagai berikut:
Details of unearned consumer financing income were as follows:
30 September 31 Desember/
2015 December 2014
Dibiayai pihak berelasi 5.873.611 5.948.769 Financed by a related party
Pembiayaan sendiri 6.679.7166.331.629 Self financing
12.205.240
12.628.485
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The movements of the allowance for impairment losses were as follows:
30 September 30 September
2015 2014
Saldo pada awal periode Balance at beginning of period
Pihak ketiga 1.106.649 904.010 Third parties
Pihak berelasi 5 3 Related parties
1.106.654
904.013
Penyisihan selama periode berjalan Provision during the period
Pihak ketiga 1.326.304 1.219.587 Third parties
Pihak berelasi (1) - Related parties
1.326.303
1.219.587 2.432.957
2.123.600
Penghapusan piutang (1.344.929) (1.086.093) Receivables written-off
Saldo pada akhir periode 1.037.5071.088.028 Balance at end of period
Piutang pembiayaan konsumen dievaluasi untuk penurunan nilai atas dasar seperti yang dijelaskan pada Catatan 2h.
Consumer financing receivables are evaluated for impairment on a basis described in Note 2h.
Piutang pembiayaan konsumen yang telah direstrukturisasi pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp223.303 dan Rp226.366.
Restructured consumer financing receivables as of 30 September 2015 and 31 December 2014 amounted to Rp223,303 and Rp226,366, respectively.
Piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp6.404.121 dan Rp5.681.326 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima (lihat Catatan 14); masing-masing sebesar Rp4.252.000 dan Rp5.111.850 digunakan sebagai jaminan utang obligasi (lihat Catatan 16); dan masing-masing sebesar Rp334.500 dan Rp189.750 sebagai jaminan sukuk mudharabah (lihat Catatan 20).
Consumer financing receivables as of 30 September 2015 and 31 December 2014 amounting to Rp6,404,121 and Rp5,681,326 were used as collateral to borrowings, respectively (see Note 14); amounting to Rp4,252,000 and Rp5,111,850 were used as collateral to bonds payable, respectively (see Note 16); and amounting to Rp334,500 and Rp189,750 were used as collateral to mudharabah bonds, respectively (see Note 20).
Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, Perseroan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan.
For the collateral to the consumer financing receivables, the Company received the Certificates of Ownership (“BPKB”) of the vehicles financed by the Company.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible consumer financing receivables.
Lihat Catatan 34 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 34 for details of balances and transactions with related parties.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang pembiayaan konsumen diungkapkan pada Catatan 35.
Information with respect to the classification and fair value of consumer financing receivables is disclosed in Note 35.
Pembiayaan bersama Joint financing Perseroan melakukan kerjasama pembiayaan bersama
dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT Bank Commonwealth.
The Company entered into joint financing with PT Bank Danamon Indonesia Tbk and PT Bank Commonwealth.
a. PT Bank Danamon Indonesia Tbk a. PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lihat Catatan 34 untuk transaksi pembiayaan bersama
dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
See Note 34 for joint financing transaction with PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
b. PT Bank Commonwealth b. PT Bank Commonwealth Berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama pada
tanggal 10 September 2014, Perseroan dan PT Bank Commonwealth setuju untuk melakukan kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan bersama kepada konsumen. Porsi pembiayaan PT Bank Commonwealth adalah maksimal sebesar 99% dari jumlah pembiayaan dan porsi Perseroan minimum sebesar 1% dari jumlah pembiayaan.
Based on the joint financing agreement dated 10 September 2014, the Company and PT Bank Commonwealth agreed to enter into a joint financing facility agreement for consumer financing. The portion of receivables financed by PT Bank Commonwealth is maximum at 99% of the balance to be financed and the portion of receivables financed by the Company is minimum at 1% of the balance to be financed.
Pada tanggal 30 September 2015, belum ada piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai melalui fasilitas pembiayaan bersama ini.
As of 30 September 2015, there is no consumer financing receivables financed from this joint financing facility.