• Tidak ada hasil yang ditemukan

PIUTANG USAHA DARI PIHAK KETIGA TRADE RECEIVABLES FROM THIRD PARTIES

Dalam dokumen PT APEXINDO PRATAMA DUTA (Halaman 40-43)

a. Berdasarkan pelanggan a. By debtors

31 Maret/ 31 Desember/

March 31, December 31,

2022 2021

PT Pertamina Hulu Mahakam 7,912,707 7,489,735 PT Pertamina Hulu Mahakam

PT Pertamina Hulu Energi PT Pertamina Hulu Energi

West Madura Offshore 6,527,128 5,315,350 West Madura Offshore

PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur 4,817,444 -- PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur

PT Pulau Kencana Raya 2,001,599 2,003,963 PT Pulau Kencana Raya

Pertamina Hulu Energi Nunukan Company -- 657,028 Pertamina Hulu Energi Nunukan Company

PT Pertamina Geothermal Energy -- 370,000 PT Pertamina Geothermal Energy

Lain-lain 131,055 138,740 Others

Jumlah 21,389,933 15,974,816 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (2,018,530) (2,018,530) Allowance for impairment losses

Jumlah piutang usaha bersih 19,371,403 13,956,286 Net trade receivables

b. Berdasarkan mata uang b. By currency

31 Maret/ 31 Desember/

March 31, December 31,

2022 2021

Dolar Amerika Serikat 20,848,200 15,423,062 United States Dollars

Rupiah 541,733 551,754 Rupiah

Jumlah 21,389,933 15,974,816 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (2,018,530) (2,018,530) Allowance for impairment losses

Jumlah piutang usaha bersih 19,371,403 13,956,286 Net trade receivables

Jangka waktu rata-rata piutang usaha kredit adalah 30 hari dan tanpa bunga.

Trade receivables have average credit period of 30 days and are non-interest bearing.

Piutang usaha yang diungkapkan di atas termasuk jumlah yang telah lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan (lihat di bawah untuk analisis umur); dimana Perusahaan tidak mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang karena belum ada perubahan yang signifikan dalam kualitas kredit dan jumlah piutang masih dapat dipulihkan. Perusahaan tidak memiliki jaminan atau peningkatan kredit lainnya atas piutang dan juga tidak memiliki hak hukum yang saling hapus dengan setiap jumlah yang terutang oleh Perusahaan kepada pelanggan.

Trade receivables disclosed above include amounts that are past due at the end of the reporting period (see below for aged analysis); but, the Company has not recognized an allowance for impairment losses because there is no significant change in credit quality and the amounts are still considered recoverable. The Company has neither hold any collateral or other credit enhancements over these balances nor does it have a legal right of offset against any amounts owed by the Company to the counterparty.

Umur piutang yang telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya

Age of trade receivables that are past due but not impaired

Pada tanggal 31 Maret 2022 dan 31 Desember 2021, saldo piutang yang telah jatuh tempo tetapi belum di turunkan nilainya

As of March 31, 2022 and December 31, 2021, The outstanding trade receivables that are past due but not impaired

31 Maret/ 31 Desember/

March 31, December 31,

2022 2021

Tidak lebih dari satu bulan 156,347 -- Not more than one month

Lebih dari satu bulan tetapi tidak lebih More than one months but not

dari enam bulan 38,426 -- more than six months

Lebih dari enam bulan tetapi tidak lebih More than six months but not

dari satu tahun -- -- more than one year

Jumlah 194,773 -- Total

Cadangan kerugian penurunan nilai terdiri dari piutang usaha yang diturunkan nilainya secara individu, termasuk akun-akun tertentu yang merupakan piutang yang sudah jatuh tempo selama lebih dari satu tahun. Dalam menentukan pemulihan dari piutang usaha, Perusahaan mempertimbangkan setiap perubahan dalam kualitas kredit dari piutang usaha dari tanggal awalnya kredit diberikan sampai dengan akhir periode pelaporan. Pada tanggal 31 Maret 2022 dan 31 Desember 2021, jumlah cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha Perusahaan sebesar USD2.018.530.

Allowance for impairment losses comprised of individually impaired trade receivables, including certain accounts which are past due for more than one year. In determining the recoverability of a trade receivable, The Company considers any change in the credit quality of the trade receivables from the date the credit was initially granted up to the end of the reporting period. As of March 31, 2022 and December 31, 2021, the Company’s allowance for impairment losses are amounted to USD2,018,530.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha pada 31 Maret 2022 dan 31 Desember 2021 adalah sebagai berikut:

Movement of allowance for impairment losses of trade receivables as of March 31, 2022 and December 31, 2021 are as follows:

31 Maret/ 31 Desember/

March 31, December 31,

2022 2021

Saldo Awal 2,018,530 2,018,530 Beginning Balance

Penghapusan -- -- Written-off

Saldo Akhir 2,018,530 2,018,530 Ending Balance

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses from non-collection of the trade receivables.

Pada tanggal 31 Maret 2022 dan 31 Desember 2021, sebesar 100% piutang usaha merupakan bagian arus kas (cash flow waterfall) yang dijaminkan atas pinjaman (Catatan 39).

As of March 31, 2022 and December 31, 2021, 100% of trade receivables represent cash flow waterfall security on the loans (Note 39).

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES

31 Maret/ 31 Desember/

March 31, December 31,

2022 2021

Suku cadang dan perlengkapan 26,200,574 27,871,686 Spare parts and supplies

Barang dalam perjalanan 835,536 1,344,788 Materials in transit

Jumlah 27,036,110 29,216,474 Total

Biaya persediaan yang diakui sebagai beban sehubungan dengan operasi berkelanjutan masing-masing adalah USD6.505.917 dan USD919.991 untuk periode-periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2022 dan 2021.

The cost of inventories recognized as an expense

in respect of continued operations was USD6,505,917 and USD919,991 for the

three-month periods ended March 31, 2022 and 2021, respectively.

Pada tanggal 31 Maret 2022 dan 31 Desember 2021 masing-masing sebesar 83% dan 81% dari persediaan digunakan untuk jaminan fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh kreditur sindikasi dalam dan luar negeri (Catatan 16 dan 39).

As of March 31, 2022 and December 31, 2021, 83% and 81%, respectively, of the inventories are used as collateral to facilities provided by onshore and offshore syndicated creditors (Note 16 and 39).

Seluruh persediaan, bersama-sama dengan aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan pada tanggal 31 Maret 2022 dan 31 Desember 2021, seperti diungkapkan lebih lanjut pada Catatan 11.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan.

All inventories, together with property and equipment, except land, are insured as of March 31, 2022 and December 31, 2021 as disclosed further in Note 11.

Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses to the Company.

Dalam dokumen PT APEXINDO PRATAMA DUTA (Halaman 40-43)