KETUA RAPAT : Wa’alaikum Salam
F- PKS (FAHRI HAMZAH, SE): Pimpinan,
Interupsi.
Fahri Hamzah Pimpinan, sebentar Pimpinan.
Sambil mempersiapkan voting, saya ingin mengingatkan Pimpinan bahwa Pembentukan Timwas Century tidak pernah dilakukan oleh Pimpinan Dewan.
KETUA RAPAT: Baik. Bung Fahri Hamzah,
Perdebatan sudah tidak kita buka kembali.
F-PKS (FAHRI HAMZAH, SE):
Tidak, saya mengingatkan saja. Nanti dianggap Timwas ini lemah, padahal dia dibentuk oleh Undang-Undang MD3 Pasal 81.
KETUA RAPAT:
Mohon maaf perdebatan tidak akan kita buka kembali, kita sudah tahu pada posisi masing-masing.
Kami umumkan kepada hadirin yang ada di ruangan yang bukan anggota untuk meninggalkan ruangan, yang bukan anggota untuk meninggalkan ruangan, yang anggota untuk duduk di tempat duduk masing-masing kecuali Pimpinan Fraksi. Sekali lagi, mohon untuk duduk di tempat masing-masing karena sebentar lagi akan kami hitung dan di samping itu, minta 1 saksi dari masing-masing fraksi untuk ditunjuk, kita mulai dari Fraksi Partai Demokrat untuk saksinya mohon ke depan. Saksi Partai Demokrat mohon ke depan, yang kedua saksi Partai Golkar, yang ketiga saksi dari PDI Perjuangan, yang keempat dari PKS, kemudian dari PAN, dari PPP, PKB, Gerindra, dan Hanura.
Baik.
Kami minta Kesekjenan untuk segera menghitung daftar hadir yang hadir. Sesuai dengan daftar yang hadir, Fraksi Partai Demokrat 135 orang, Fraksi Partai Golkar 84 orang, Fraksi PDI Perjuangan 78 orang, PKS 40 orang, PAN 41 orang, PPP 29 orang, PKB 22 orang, Gerindra 21 orang, Hanura 12 orang. Voting yang akan dilakukan, nanti Pimpinan akan menawarkan untuk yang setuju alternatif a mohon berdiri, yang tidak setuju mohon berdiri, nanti tetap satu per satu supaya kalau ada abstain dan sebagainya akan dapat diketahui. Kehadiran sampai dengan jam terakhir yang didata, Partai Demokrat 135, Golongan Karya 84, kemudian PDI Perjuangan 78. Baik, ada koreksi sedikit. Demokrat 134, Golkar 87, PDI Perjuangan 79, PKS 41, PAN 42, PPP 31, PKB 22, Gerindra 21, Hanura 12, 469. Nanti sekaligus kita mohon untuk dicek terakhir sebelum pemungutan suara dilakukan.
F....(....):
KETUA RAPAT:
Tadi sudah dijelaskan berkali-kali.
Pilihan A “Setuju diperpanjang sampai dengan September Tahun 2014”, alternatif B “Diserahkan kepada komisi terkait”. Jadi, 2 pilihan itu.
F...(....):
Itu penulisan di papan salah itu. Itu menolak dan menerima. KETUA RAPAT:
Yang menolak/menerima itu nanti berkaitan dengan Perpu MK, mohon kesekjenan tidak mencantumkan hal tersebut. Kami ulangi sekali lagi, Alternatif A “setuju diperpanjang sampai dengan September Tahun 2014”, Alternatif B “diserahkan kepada komisi terkait”, sedangkan menyetujui/menolak itu berkaitan dengan MK nanti.
Baik.
Sudah ada daftar check langsung.
Mohon kesekjenan dicek sekali lagi kehadiran. Bagian Persidangan,
Sudah siap untuk voting? F....(....):
Ada pilihan ketiga abstain Pimpinan. KETUA RAPAT:
Baik, tentunya ada abstain nanti memang. F....(....):
Mas Bima mau abstain ya? KETUA RAPAT:
Baik, kita bisa mulai perhitungan sekaligus kita ingin menghitung jumlahnya, mungkin bisa berbeda dengan absensinya. Jadi, kita mulai menghitung dari Fraksi Partai Hanura.
Yang setuju untuk diperpanjang sampai dengan 30 September 2014 mohon berdiri, 8 orang. Yang tidak setuju diperpanjang, diteruskan komisi terkait mohon berdiri, yang abstain mohon berdiri, baik Gerindra selesai. Eh salah Hanura selesai.
Berikutnya, Fraksi Partai Gerindra yang setuju diperpanjang sampai dengan 30 September 2014 mohon berdiri. Bung Feri mohon duduk, Ahmad Ferial loby-loby nanti saja. Saksi jangan lupa untuk dihitung.
F....(....):
Ketua, Hanura itu 9 bukan 8, 9. Tadi saksinya tidak kehitung tadi. KETUA RAPAT:
Baik.14 ya. Mohon dihitung kembali Hanura, karena, sekali lagi mohon Hanura berdiri termasuk saksi mohon dihitung kembali. Baik.Berikutnya, Fraksi Gerindra. Yang setuju yang diteruskan komisi terkait harap berdiri, yang abstain mohon berdiri.
Baik. Berikutnya, Fraksi PKB. Yang setuju diperpanjang sampai dengan 30 September 2014 mohon berdiri. Mohon Rekan-rekan sekalian untuk tidak
mengomentari, mohon rekan-rekan sekalian marilah kita berdemokrasi dengan tertib untuk tidak mengomentari.
Ada permintaan dari Fraksi Partai Gerindra yang menurut mereka ada kesalahan kita hitung kembali, mohon Partai Gerindra untuk yang setuju diperpanjang sampai dengan 30 September 2014 mohon berdiri, yang lain mohon duduk. Berapa?,15?, baik, 15 ya. Yang setuju diteruskan komisi terkait silakan duduk, yang setuju diteruskan komisi terkait mohon berdiri, abstain mohon berdiri.
Baik.
Berikutnya, kita PPP. PPP yang setuju untuk diperpanjang sampai dengan 30 September 2014 mohon berdiri, yang setuju untuk diteruskan komisi terkait, mohon untuk tidak dikomentari, yang setuju diteruskan komisi terkait mohon berdiri.
Mohon maaf Rekan-rekan sekalian, marilah kita tertib. Baik, kami persilakan duduk.
Baik, kami ulang yang setuju yang diteruskan komisi terkait mohon maaf mohon berdiri sekali lagi ternyata di belakang ada yang masih belum dihitung, 26 dengan saksi, kami persilakan duduk. Yang abstain mohon berdiri.
Baik, kita akan teruskan pada Fraksi. F....(....):
Pak Ketua, PKB belum diisi Pak Ketua. KETUA RAPAT:
PKB diisi berapa tadi? 18.
Yang berikutnya, Fraksi PAN. Yang setuju perpanjang sampai dengan 30 September 2014 mohon berdiri, baik kami persilakan duduk. Yang setuju diteruskan ke komisi terkait mohon berdiri, yang abstain mohon berdiri.
Baik. Berikutnya, Fraksi PKS. Yang setuju diperpanjang sampai dengan 30 September 2014 mohon berdiri, silakan duduk. Yang setuju diteruskan ke komisi terkait, mohon untuk tidak foto-foto, yang setuju untuk diteruskan ke komisi terkait untuk berdiri, yang abstain mohon berdiri.
Baik. Berikutnya, Fraksi PDI Perjuangan. Yang setuju diperpanjang sampai dengan 30 September 2014 mohon berdiri, baik silakan duduk. Yang setuju diteruskan ke komisi terkait mohon berdiri, yang setuju abstain mohon berdiri.
Berikutnya, Fraksi Partai Golkar. Yang setuju diperpanjang sampai dengan 30 September 2014 mohon berdiri, 65, baik kami persilakan duduk. Yang setuju untuk diteruskan ke komisi terkait harap berdiri, yang abstain harap berdiri.
Baik. F....(....):
Golkar minta diulang. KETUA RAPAT:
Baik, kita ulang sekali lagi.
Yang setuju perpanjangan sampai dengan 30 September 2014 mohon berdiri.
Baik, tetap ya.
Kami persilakan duduk kembali.
Yang setuju diteruskan ke komisi terkait mohon berdiri, yang setuju abstain mohon berdiri.
Berikutnya yang terakhir, Fraksi Partai Demokrat. Yang setuju perpanjang sampai dengan 30 September 2014 mohon berdiri, yang setuju diteruskan ke komisi terkait mohon berdiri, yang setuju abstain, 131.
Baik. Ketua Fraksi Partai Demokrat meminta untuk dihitung kembali. Yang setuju diteruskan ke komisi terkait mohon dihitung kembali, sekarang dihitung, mohon seluruhnya berdiri Fraksi Partai Demokrat.
Baik, tetap 131. Kami mohon duduk kembali. Yang setuju abstansi mohon berdiri, tidak ada?
Harap hasil tabulasi bisa diserahkan kepada Pimpinan Sidang. Sidang Dewan yang kami hormati,
Berdasarkan hasil tabulasi didapatkan hal sebagai berikut. Fraksi Partai Demokrat tadi dihitung 2 kali, jumlahnya 131, sudah tadi.
Saudara-Saudara sekalian,
Hasil pengambilan keputusan yang berkaitan dengan Laporan Tim Pengawas Century tentang Kasus Bank Century adalah sebagai berikut.
1. Yang setuju diperpanjang sampai dengan 30 September 2014 berjumlah 248 suara,
2. Yang setuju diteruskan komisi terkait berjumlah 157.
Jumlah 405, maka dengan demikian Sidang Paripurna memutuskan untuk diperpanjang sampai dengan 30 September 2014.
(RAPAT : SETUJU)
Sidang Dewan yang kami hormati,
Kita akan menginjak acara berikutnya, yaitu Pendapat Fraksi-fraksi dan Pengambilan Keputusan terhadap 22 RUU Usul Inisiatif Komisi II DPR RI tentang Pembentukan Daerah Otonom Baru.
Untuk mempersingkat waktu, kami mengusulkan apakah Fraksi-fraksi dapat menyampaikan laporan tertulisnya ataukah mau dibacakan, kami ingin menanyakan terlebih dahulu.
Baik, kami tanyakan yang setuju disampaikan secara tertulis kepada Pimpinan Dewan bagian yang tidak terpisahkan nanti untuk bagian dari keputusan, setuju?
(RAPAT : SETUJU)
Sidang Dewan yang kami hormati,
Berikutnya, kita akan masuk pada agenda berikutnya yaitu pengesahan pembentukan Pansus Rancangan Undang-Undang Hak Cipta.
F....(....):
Pak Ketua, serahkan dulu kemudian diambil keputusannya. KETUA RAPAT:
Baik, mohon maaf.
Kami persilakan Fraksi-Fraksi untuk menyerahkan pandangannya kepada Pimpinan Dewan berkaitan dengan 22 Daerah Otonom Baru.
F....(....):
KETUA RAPAT:
Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Golkar, Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi PKS, PAN, PPP, PKB, Gerindra dan Hanura.
F....(....):
Lanjut Pimpinan. KETUA RAPAT:
Saudara-saudara sekalian,
Kami akan bacakan terlebih dahulu daerah-daerah yang diusulakn untuk dilakukan pemekaran dan nanti pandangan Fraksinya akan kita tabulasikan dan untuk kita teruskan dalam pengambilan keputusan untuk menjadi Rancangan Undang-Undang Usul Inisiatif DPR RI.
Yang pertama, Provinsi Sumatera Tenggara pemekaran dari Provinsi Sumatera Utara. Yang berikutnya Kepulauan Natuna Selatan merupakan pemekaran dari Kabupaten Natuna di Provinsi Kepulauan Riau. Yang berikutnya, Kabupaten Kepulauan Natuna Barat merupakan pemekaran dari Kabupaten Natuna di Provinsi Riau. Yang berikutnya, adalah kabupaten Cilangkahan merupakan pemekaran dari Kabupaten Lebak di Provinsi Banten. Yang berikutnya, Kabupaten Caringin merupakan pemekaran dari Kabupaten Pandeglang di Provinsi Banten. Yang berikutnya, Kabupaten Cibalieung merupakan pemekaran dari Kabupaten Pandeglang di Provinsi Banten. Yang berikutnya, Kabupaten Tayan merupakan pemekaran dari Kabupaten Sanggau di Provinsi Kalimantan Barat. Yang berikutnya, Kota Sebatik merupakan pemekaran dari Kabupaten Nunukan di Provinsi Kalimantan Utara. Yang berikutnya, Kabupaten Luwu Tengah merupakan pemekaran dari Kabupaten Luwu di Provinsi Sulawesi Selatan. Yang berikutnya, Kabupaten Motong merupakan pemekaran dari Kabupaten Parigi Mutong di Provinsi Sulawesi Tengah. Yang berikutnya, Kabupaten Tomini Raya merupakan pemekaran dari Kabupaten Marigi Mutong di Provinsi Sulawesi Tengah. Yang berikutnya, Kabupaten Balanipa merupakan pemekaran dari Kabupaten Polaweli Mandar di Provinsi Sulawesi Barat. Yang berikutnya, Kota Samawarea merupakan pemekaran dari Kabupaten Sumbawa di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berikutnya, Kabupaten Galela Loloda merupakan pemekaran dari Kabupaten Halmahera Provinsi Maluku Utara. Berikutnya, Kabupaten Kembu merupakan pemekaran dari Kabupaten Tolikara di Provinsi Papua. Berikutnya, Kabupaten Biak Napaswandewe merupakan pemekaran dari Kabupaten Biak Numfor di Provinsi Papua. Berikutnya Kabupaten Mimika Barat merupakan pemekaran dari Kabupaten Mimika di Provinsi Papua. Kabupaten Mimika Timur merupakan pemekaran dari Kabupaten Mimika di Provinsi Papua. Kabupaten Moni merupakan pemekaran dari Kabupaten Paniai di Provinsi Papua. Kabupaten Iyamo merupakan pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya di Provinsi Papua. Kabupaten Lembah Rover merupakan pemekaran dari 3 kabupaten, yakni Kabupaten Waropen, Kabupaten Membramo Raya dan Kabupaten Puncak di Provinsi Papua. Dan Kabupaten Indra Giri Selatan merupakan pemekaran dari Kabupaten Indra Giri Hilir di Provinsi Riau.
Sidang Dewan yang kami hormati,
Untuk itu Pimpinan ingin menanyakan kepada sidang yang terhormat, apakah usulan untuk menjadi inisiatif Rancangan Undang-Undang Otonomi Daerah Baru dapat disetujui?
Sidang Dewan yang kami hormati,
Kita akan masuk pada materi berikutnya, yaitu…..
F....(....):
Ketua, sebelah kanan Ketua. KETUA RAPAT:
Urusan bola atau urusan…. F....(....):
Kok tau Ketua, ini adik-adik kita lagi berjuang di Sea Games melawan musuh bebuyutan Malaysia Ketua, jam ini juga ketua. Mohon dipercepat kalau bisa Ketua.
Terima kasih. KETUA RAPAT:
Baik.
Sidang Dewan yang kami hormati,
Kita akan masuk kepada pengesahan Pembentukan Pansus Rancangan Undang-Undang Hak Cipta, untuk keperluan tersebut mohon ditampilkan nama-nama. Untuk mempersingkat waktu sebagai catatan PDI Perjuangan kurang 2 nama mohon nanti segera diusulkan. Jadi kita sahkan dengan catatan termasuk PDI Perjuangan kurang 2 nama. Apakah dengan demikian dapat disetujui?
(RAPAT : SETUJU)
Sidang Dewan yang kami hormati,
Kita akan masuk pada materi berikutnya, yaitu hal yang berkaitan dengan Perpu Mahkamah Konstitusi. Tadi sebagai bagian keputusan lobby, maka untuk ini kita akan langsung pada pengambilan keputusan, yaitu setuju, menolak dan abstain atau menerima, menolak dan abstain.
Baik, alternatif A menerima, alternatif B menolak, alternatif C abstain. Dan untuk itu untuk mempersingkat waktu kami persilakan Saudara DR. Pieter Zulkifli untuk menyampaikan laporan Komisi III DPR RI tentang hal tersebut. Kepada Saudara DR. Pieter Zulkifli kami persilakan.
F-PPP (AHMAD YANI, S.H., M.H): Bapak Ketua,
Ahmad Yani interupsi sebentar. KETUA RAPAT:
F-PPP (AHMAD YANI, S.H., M.H):
Tidak ada hal yang lebih penting, tadi Bapak Ketua menyatakan ada 3 opsi, opsi yang pertama adalah menyetujui, opsi yang kedua adalah menolak, opsi yang ketiga abstain. Menolak tidak dikenal dalam konstitusi kita, menyetujui atau tidak menyetujui supaya kita luruskan sesuai dengan sesuai kata-kata konstitusi.
Terima kasih. KETUA RAPAT:
Baik.
Saudara-Saudara sekalian,
Kita skors 1 menit untuk mempersilakan menteri memasuki ruangan. (RAPAT DISKORS PUKUL 16.36 WIB)
(SKORS DICABUT PUKUL 16.37 WIB)