Menimbang, bahwa yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini adalah : Surat Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Riau Nomor :
Kep/244/IX/2011 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari Dinas Polri tertanggal 28 September 2011 atas Nama MUHAMMAD KHADAFI;
Menimbang, bahwa yang menjadi tuntutan pokok Penggugat dalam gugatannya adalah mohon dinyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Riau Nomor : Kep/244/IX/2011 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari Dinas Polri tertanggal 28 September 2011 atas Nama MUHAMMAD KHADAFI, oleh karena diterbitkan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Azas-Azas Umum Pemerintahan Yang Baik, khususnya Azas Kepastian Hukum, dan Azas Profesionalitas;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat dalam Jawabannya menyangkal seluruh dalil gugatan Penggugat dan menyatakan bahwa pemberhentian tidak dengan hormat terhadap Peggugat (BRIPDA MUHAMMAD KHADAFI) telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan prosedur serta mekanisme hukum yang berlaku dalam instansi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Peraturan Pemerintah RI No.1 tahun 2003, Peraturan Kapolri No.7 tahun 2006, dan Peraturan Kapolri No.8 tahun 2006);
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya pihak Penggugat telah mengajukan bukti-bukti surat yang diberi tanda P-1 sampai dengan P-9 yang telah bermeterai cukup dan telah pula dicocokkan dengan aslinya dengan mengajukan 3 orang saksi yang selengkapnya sebagaimana termuat dalam Berita Acara Pemeriksaan Persidangan yang merupakan bagian yang………..
yang tak terpisahkan dengan putusan ini ;
Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil jawabanya pihak Tergugat telah mengajukan bukti-bukti surat yang diberi tanda T-1 sampai dengan T-23 yang telah bermetarai cukup serta telah pula dicocokkan dengan aslinya dengan mengajukan 2 orang saksi, yang selengkapnya sebagaimana termuat dalam Berita Acara Pemeriksaan Persidangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini ;
Menimbang, bahwa setelah mempelajari berkas perkara dan jawab menjawab dari para pihak, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa permasalahan pokok yang harus dipertimbangkan dalam pokok sengketa ini adalah : Apakah Penerbitan Surat Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Riau Nomor : Kep/244/IX/2011tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari Dinas Polri tertanggal 28 September 2011 atas Nama MUHAMMAD KHADAFI telah sesuai
dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku dan Azas Azas Umum Pemerintah yang Baik ? ;
Menimbang, bahwa untuk menjawab permasalahan tersebut diatas, terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan :
Apakah Surat Keputusan yang menjadi Objek sengketa tersebut telah sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-undang Nomor : 51 Tahun 2009 Tentang perubahan kedua Undang- Undang No.5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Apakah Pengadilan Tata Usaha Negara berwenang untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha ini ;
Menimbang, bahwa untuk menjawab hal tersebut, Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah obyek sengketa a quo yang diterbitkan oleh Tergugat (obyek sengketa) merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang memenuhi unsur-unsur dalam Pasal 1 angka 9 Undang-undang Nomor : 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang No.5 tahun 1986 tentang……….
tentang Peradilan Tata Usaha Negara;
Menimbang, bahwa dalam Ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-undang Nomor : 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara menyebutkan :
a. Penetapan tertulis.
b. Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara.
c. Berisi tindakan Hukum Tata Usaha Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
d. Bersifat konkrit, individual dan final.
e. Menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau Badan Hukum Perdata. Menimbang, bahwa khususnya mengenai pengertian penetapan tertulis dan final Majelis Hakim telah memperhatikan penjelasan pasal 1 angka 9 Undang -undang Nomor : 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang menyebutkan bahwa penetapan tertulis adalah tidak mengarah kepada bentuk formalnya akan tetapi pada isinya, sedangkan pengertian final menurut penjelasan pasal tersebut dikaitkan dengan akibat hukum dan persetujuan instansi atasan atau instansi lain ;
Menimbang, bahwa berdasarkan penjelasan tersebut dan dihubungkan dengan objek sengketa, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur penetapan tertulis dan Final sudah terpenuhi oleh objek sengketa tersebut, hal ini dibuktikan dengan tidak bertugasnya MUHAMMAD KHADAFI lagi sebagai Anggota Kepolisian Daerah Riau ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan tentang Individual dan menimbulkan akibat hukum ;
Menimbang, bahwa dalam objek sengketa telah jelas ditujukan khusus kepada Individu MUHAMMAD KHADAFI, dan sejak saat surat Keputusan Objek Sengketa tersebut diterbitkan oleh Tergugat, Individu yang dituju oleh surat keputusan tersebut sudah tidak lagi memiliki hak-hak sebagai
anggota Kepolisian aktif sebagaimana keadaaan sebelumnya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur Individual dan menimbulkan akibat hukum telah terpenuhi dalam objek sengketa ini ;
Menimbang, bahwa selanjutnya setelah Majelis Hakim mencermati dan meneliti obyek sengketa, yang ditujukan untuk individu, yang telah disebutkan namanya, sehingga tidak merupakan pengaturan yang bersifat umum, maka dapat disimpulkan bahwa obyek sengketa sebagai Keputusan Tata Usaha Negara yang tidak termasuk pengecualian Pasal (2) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 jo pasal 49 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas dan dihubungkan pula dengan salah satu fungsi Peradilan Tata Usaha Negara adalah untuk menilai perbedaan pendapat mengenai penerapan hukum (vide Penjelasan Pasal 1 angka 10 UU Nomor : 51 Tahun 2009), Majelis Hakim berkesimpulan bahwa obyek sengketa a quo tersebut merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang telah memenuhi unsur Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 dan tidak merupakan pengecualian yang diatur dalam pasal 2 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 jo Pasal 49 Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1986, Dengan demikian Pengadilan Tata Usaha Negara berwenang Memeriksa, Memutus dan Menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara ini ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan permasalahan Pokok yaitu Apakah Penerbitan Surat Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Riau Nomor : Kep/244/IX/2011 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari Dinas Polri tertanggal 28 September 2011 atas Nama MUHAMMAD KHADAFI, telah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan Azas Azas Umum Pemerintahan yang Baik ? ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan melakukan pengujian tentang prosedur Penerbitan Surat Keputusan Kepala Kepolisian
Daerah Riau Nomor : Kep/244/IX/2011 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari Dinas Polri tertanggal 28 September 2011 atas Nama MUHAMMAD KHADAFI;
Menimbang, bahwa untuk menguji Surat Keputusan tersebut apakah bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku maupun bertentangan dengan Azas-azas umum Pemerintahan Yang Baik sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2) Undang-undang Nomor : 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Majelis Hakim dalam menilai mengenai berdasar atau tidaknya gugatan in casu akan dilakukan secara Ex Tunc yaitu dengan mengingat dan memperhatikan keadaan fakta-fakta, kerangka kebijaksanaan dan hukum yang ada pada saat itu yaitu dengan mengingat dan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;
Menimbang, bahwa Surat Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang digugat itu dapat dinyatakan Batal atau tidak sah apabila :
a. Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Bertentangan dengan Azas-azas Umum Pemerintahan yang baik.
Menimbang, bahwa dalam pengujian sengketa ini, terlebih dahulu Majelis Hakim akan melakukan pengujian berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku ;
A. Apakah Tergugat dalam hal ini Kapolda Riau melakukan pelanggaran terhadap peraturan Perundang-undangan dalam mengeluarkan objek sengketa Kep/244/IX/2011 tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari Dinas Polri tertanggal 28 September 2011 atas Nama MUHAMMAD KHADAFI?
Menimbang, Bahwa dalam Ketentuan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 1 tahun 2003, pasal 14 Ayat (1) huruf a Tentang pemberhentian Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang berbunyi
Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia diberhentikan tidak dengan Hormat dari dinas Kepolisian Negara Republik Indonesia apabila meninggalkan tugasnya secara tidak sah dalam waktu lebih dari 30 (tigapuluh) hari kerja secara berturut-turut;
Ayat 2. Pemberhentian sebagaimana yang dimaksud dengan ayat