• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola dan Ciri Kenampakan Alam dari Hasil

Di bawah ini disajikan beberapa ciri kenampakan alam dari hasil pemetaan dan interpretasi citra yang disarikan dari diktat Penginderaan Jauh oleh Prof Dr. Sutanto (tahun 1992).

1. Sungai

Memiliki tekstur permukaan air yang seragam dengan rona yang gelap jika airnya jernih atau cerah jika keruh. Arah aliran sungai ditandai oleh bentuk sungai yang lebar pada bagian muara, pertemuan sungai memiliki sudut lancip sesuai dengan arah aliran, perpindahan meander ke arah samping dan kerah bawah (muara), ketinggian semakin rendah ke arah muara, gosong sungai meruncing ke arah hulu dan melebar ke arah muara. Lihat gambar 4.1.

Gambar 4.1. Sungai Kubu,

Sumatera Utara.

2. Hutan Bakau

Sungai bermeander Tg. Pulaualang Kecil SUNGAI KUBU SUMATERA UTARA

Rona sangat hitam karena daya pantul terhadap cahaya rendah, ketinggian pohon seragam dan tumbuh pada pantai yang becek, tepi sungai atau peralihan daerah yang payau.

3. Batu liat

Identifikasi foto udara untuk batu liat (shale) berlapis mendatar. Lihat gambar 4.2, 4.3, 4.4:

a. Topografi: Terdapat di daerah iklim arid tebing sungai terjal dan di daerah iklim humid lereng landai hingga sedang.

b. Pola aliran: Pola dendritik dengan sungai membelok lemah. c. Tekstur: Halus dan sedang.

d. Rona foto: Rona foto sangat bervariasi, pada umumnya lebih gelap dibandingkan batu pasir dan batu kapur.

e. Vegetasi dan penggunaan lahan: Hanya tumbuhan gurun yang terdapat di daerah arid.

Gambar 4.4. Batu pasir berlapis

di daerah iklim arid.

4. Sagu dan nipah

Gambar 4.2. Batu liat berlapis mendatar pada iklim Humid.

Gambar 4.3. Batu kapur mudah larut yang berlapis mendatar

Keduanya tergolong jenis palma, perbedaannya adalah:

a. Sagu memiliki daun yang membentuk roset (bintang) sedang nipah tidak. b. Sagu memiliki rona yang gelap sedang nipah berona cerah dan seragam. c. Sagu tumbuh berkelompok sedang nipah tidak.

d. Tangkai bunga sagu memantulkan cahaya putih yang berasal dari tajuk bunga sedang nipah tidak.

Contoh konvergensi bukti.

Anda baru saja mempelajari kegiatan belajar 4. Untuk menguji kemampuan Anda, silahkan Anda kerjakan tes mandiri berikut.

TUGAS 4

KELAPA KELAPA SAWIT NIPAH ENAU SAGU NIPAH ENAU SAGU SAGU ENAU SAGU

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Keterkaitan antara obyek yang satu dengan yang lain disebut .... A. bayangan

B. asosiasi C. tekstur D. situs E. pola

2. Interpretasi citra adalah kegiatan untuk ....

A. menafsirkan atau mengkaji obyek melalui foto udara atau foto satelit B. pengenalan obyek melalui proses deteksi

C. mengklasifikasi obyek sesuai dengan tujuan D. perekaman data citra berupa pengenalan obyek E. penilaian fungsi dari suatu obyek

3. Salah satu kenampakan obyek dari hasil foto udara yang mempunyai spektrum kasar adalah .... A. padang rumput B. permukaan air C. padang pasir D. persawahan E. hutan

4. Ciri spektoral dalam pengejaan benda dinyatakan dengan .... A. satelit dan landsat

B. sinar gelombang C. foto dan non foto D. citra dan sensor E. rona dan warna

5. Faktor-faktor yang tidak mempengaruhi rona adalah .... A. karakteristik obyek

B. bentuk obyek yang direkam C. letak obyek saat penginderaan

D. keadaan cuaca pada saat penginderaan E. bahan yang digunakan pada alat indera

A. tangkai bunga berwarna gelap B. rona dan bentuk tidak sama C. ketinggian pohon seragam D. tumbuh mengelompok E. tekstur tidak seragam

7. Berikut ini merupakan ciri spasial, kecuali .... A. asosiasi

B. bentuk C. tekstur D. ukuran E. rona

8. Tahapan untuk mendapatkan data geografi dari hasil penginderaan jauh, dengan urutan yang benar adalah ....

A. analisis – deteksi – identifikasi B. identifikasi – deteksi – analisis C. deteksi – identifikasi – analisis D. identifikasi – analisis – deteksi E. detekssi – analisis – identifikasi

9. Frekwensi perubahan rona pada citra seperti kasar, halus sedang disebut .... A. bentuk

B. tekstur

C. rona dan warna D. ukuran

E. situs

10. Ciri pemukiman transmigrasi pada citra seperti tersebut dibawah ini, kecuali .... A. ukuran sama

B. letak terpencil C. bentuk seragam D. menghadap jalan E. jarak tidak teratur

PENUTUP

Selamat! Anda sudah dengan baik mempelajari modul ini. Dengan memahami isi modul ini Anda berarti sudah mampu menafsirkan pola dan ciri kenampakan alam dan budaya pada berbagai peta dan media citra dan manfaatnya untuk bergai bidang kehidupan maupun kemajuan ilmu dan teknologi.

Hal-hal penting yang telah anda pelajari adalah:

1. Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala.

2. Peta yang baik harus dilengkapi dengan komponen-komponen kelengkapan peta agar si pemakai mudah membacanya. Komponen-komponen tersebut adalah: Judul peta, Skala peta, legenda, tanda arah, sumber peta, simbol-simbol, warna, tahun pembuatan, garis tepi (border), garis lintang dan garis bujur, inset peta. 3. Dalam membaca peta orang harus memahami dengan baik semua simbol dan

informasi yang ada pada peta. Membaca peta pada hakekatnya mempelajari medan/lapangan lewat simbol-simbol yang ada. Fenomena yang dibaca pada peta antara lain, penampakan alam, sosial ekonomi, sejarah, arah, lokasi, ketinggian.

4. Pengumpulan data untuk pembuatan peta dapat dilakukan dengan pengukuran langsung di lapangan, dengan menggunakan alat sederhana, yaitu kompas dan pita ukur serta alat ukur optik misalnya theodolit.

5. Dari hasil pengumpulan data statistik, misalnya hasil sensus dapat dilakukan pengklasifikasian, tabulasi dan pembuatan grafik

6. Data untuk pembuatan peta, baik peta umum atau peta tematik dapat diperoleh dari berbagai sumber, yaitu pengukuran langsung, penyadapan citra penginderaan jauh, penggunaan peta-peta yang sudah ada dan data statistik. Syarat utama pembuatan peta tematik adalah ketersediaan data dan mengetahui lokasi data itu berada.

7. Penginderaan jauh dapat diartikan sebagai ilmu atau tehnik untuk mendapatkan informasi tentang obyek, wilayah atau gejala dengan cara menganalisis data- data yang diperoleh dari suatu alat, tanpa kontak langsung dengan obyek, wilayah atau gejala tersebut.

8. Produk penginderaan jauh adalah citra, yaitu gambaran yang tampak dari suatu obyek yang diamati sebagai hasil liputan atau rekaman suatu alat pemantau atau sensor. Citra dapat berupa foto udara (citra foto) dan citra nonfoto. Citra foto dan Citra nonfoto dapat diklasifikasikan berdasarkan: Spektrum elektromagnetik yang digunakan sumbu kamera yang digunakan, jenis kamera yang digunakan, jenis wahana yang digunakan dan wahana yang digunakan. 9. Untuk menganalisis foto udara dengan baik, harus diperhatikan bentuk, ukuran,

Dengan demikian Anda mampu menafsirkan pola dan ciri penampakan alam dan budaya pada berbagai peta dan media citra dengan baik. Untuk mengukur pengetahuan yang Anda miliki, sebaiknya Anda mendatangi sekolah penyelengara dan melalui Guru Binaan mintalah Test Akhir Modul.

Jika Anda belum mencapai 75% silakan Anda mempelajari kembali modul ini. Dan menjawab kembali Test/Soal-soal yang disediakan untuk mengukur kemampuan Anda hingga mencapai 75%. Setelah itu anda boleh melanjutkan ke materi atau modul berikutnya. Selamat berjuang! dan sukses selalu menyertai Anda.

KUNCI JAWABAN

LATIHAN DAN TUGAS

LATIHAN 1

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi.

LATIHAN 2

Komponen peta: 1. Judul peta 2. Skala peta 3. Legenda peta 4. Garis tepi 5. tanda orientasi 6. Proyeksi peta

7. Sumber dan tahun pembuatan peta 8. Inset peta

9. Garis lintang (paralel) 10. Garis bujur (meridian)

LATIHAN 4

1. Judul peta: Hasil sumber daya alam Indonesia 2. Komponen yang belum tercantum:

e. Garis bujur (meridian), dan garis lintang (paralel) f. Judul peta

g. Proyeksi peta

Komponen yang telah tercantum: Legenda

Skala

TUGAS 1

1. D 6. B 2. B 7. E 3. A 8. A 4. A 9. B 5. D 10. B

TUGAS 2

A. 1

Tabel Awal Tabel Akhir

Kelompok Umur Tally Kelompok Umur Jumlah

> 61 > 61 4 51 – 60 51 – 60 5 41 – 50 41 – 50 5 31 – 40 31 – 40 6 21 – 30 21 – 30 9 11 – 20 11 – 20 17 0 – 10 0 – 10 7

A. 2

A. 3

18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 0-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 >=60 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 0-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 >=60

B.

TUGAS 3

1. Pengertian penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu obyek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan menggunakan suatu alat tanpa kontak lansung dengan obyek, daerah, atau fenomena yang dikaji.

2. Citra adalah merupakan gambaran yang tampak dari suatyu obyek yang sedang dimati sebagai hasil dari liputan atau rekaman dengan alat (sensor).

3. Yang mempengaruhi jumlah tenaga matahari untuk mencapai bumi adalah: a. waktu

b. lokasi

c. kondisi cuaca

4. Resolusi spasial adalah kemampuan sensor untuk menyajikan gambaran obyek terkecil.

TITIK GARIS LUASAN

besar sedang kecil BM x masjid kota tambang gereja Bench Mark

satu dot 75 orang

dua dimensi lingkaran, segitiga, dsb sungai jalan garis astronomis batas Jalan-jalan antarkota provinsi kabupaten kecamatan kontur sebaran garis arah aliran 1500 1000 500 0 rawa padang pasir hutan sensus daerah kepadatan elevasi 40 30 20 10 0 5000 2000 0 daerah industri polusi asap

5. Beda antara citra foto dan citra nonfoto.

6. Komponen-komponen sistem penginderaan jauh: a. sumber tenaga b. atmosfer c. tanaga pancaran d. tenaga patulan e. sensor f. obyek g. data visual h. data digital

i. citra dan non citra

j. aneka pengguna data

7. Sensor fotografi adalah Proses perekaman yang berlangsung secara kimiawi. Tenaga elektromagnetik diterima dan direkam pada emulsi film yang bila diproses akan menghasilkan foto.

Sensor electrik adalah Sensor yang menggunakan tenaga elektrik dalam bentuk sinyal elektrik. Alat penerima dan perekamannya berupa pita magnetik atau detektor lainnya. Sensor Detektor Proses perekaman Mekanisme perekaman Spektrum electromagnetik Kamera Film Fotografi/Kimiawi Serentak

Spektrum tampak dan perluasannya

Nonkamera. Mendasarkan Atas penyiaman (scanning) Kamera yang detektornya Bukan film.

Pita magnetik, termistor, Foto konduktif, foto vultaik, dsb Elektronik Parsial

Spektra tampak dan Perluasannya, termal, dan Gelombang mikro

Variabel pembeda

Jenis citra

8. Perbedaan peta dan citra penginderaan jauh:

TUGAS 4

1. B 6. C 2. A 7. E 3. E 8. C 4. E 9. B 5. B 10. E

Peta Citra Penginderaan Jauh

1. Penyajian peta yang selektif

2. Pengguna peta harus memiliki

ketrampilan dalam membaca peta

3. Peta secara planimetrik mempunyai

ketelitian tinggi, karena sifat proyeksinya yang ortogonal. Ortogonal artinya skala di berbagai bagian pada peta tetap sama, terutama pada skala besar.

Penyajian citra penginderaan jauh tidak selektif (unselective). Apa saja yang dapat direkam oleh sensor akan terlihat atau tampak.

Citra penginderaan jauh mengandung ketidak telitian dalam hal ukuran planimetriknya, terutama foto udara yang mempunyai proyeksi sentral.

peta memerlukan alat yang mahal, seperti rectifier, zoom transfercope, camera, stereo, plotter analytical. Analog, dan optical photograph.

DAFTAR PUSTAKA

Estes J.E., Imaging with Photographyc and Nonphotographyc Sensor

System, In: Remote Sensing Tehniques for Environmental Analysis, California: Hamilton Publishing Company, 1974.

Bambang Nianto Mulyo, M.Ed., Purwadi Suhandini, M.Si., Kurikulum 2004,

Geografi 1, Solo: Tiga Serangkai.

Lillesand, Kiefer, Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, Gajah Mada

University Press, 1998.

Lindgren, D.T, Land use Planning and Remote Sensing, Doldrecht: Martinus

Nijhoff Publisher, 1985.

Sutanto, Prof., Penginderaan Jauh, Jilid 1, Fakultas Geografi, Gajah Mada

University Press, 1998.

Tim Geografi SMU DKI, Kurikulum Suplement GBPP 199, Geografi SMU

Jilid 1, Jakarta: Erlangga.

Totok Gunawan, dkk., Kurikuluim 2004, Fakta dan Konsep Geografi 1,

Bandung: Ganeca Exact.

Paine, David P, Areal Photography and Image Interpretation for Resource

Dokumen terkait