• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA-POLA HEREDITAS.

Dalam dokumen Ringkasan Materi IPA (Halaman 96-103)

R = tetapan gas (liter atm/ml K) T = suhu (Kelvin)

POLA-POLA HEREDITAS.

A. PAUTAN:

- 1 : 1 : 1 : 1 gen bebas

- 1 : 1 berpautan dekat (pautan sempurna)

- n : 1 : 1 : n berpautan SIS dan terjadi crossing over (pautan tak sempurna).

- 1 : n : n : 1 berpautan TRANS dan terjadi crossing over. B. Penyimpangan semu Hukum Mendel:

1. Interaksi dari beberapa gen:

Hasil perbandingan akhir: 9 : 3 = 3 : 1 Perbedaan dengan perbedaan dihibrid:

- F1 tidak menyerupai salah satu induknya

- Munculnya dua sifat baru: pial sumpel (walnut) dan bilah.

2. Polimeri:Pada polimeri, beberapa pasang gen non alelik, mempengaruhi satu sifat atau ciri tertentu. Syarat polimeri:

A. Masing-masing gen penghasil warna harus menghasilkan pengaruh yang sama B. Pengaruh gen bersifat kumulatif

C. Tidak ada epistatis diantara gen D. Tidak terjadi pautan

E. Tidak ada pengaruh lingkungan Hasil perbandingan fenotipnya: 15 : 1

3. Kriptomeri: persilangan antar gen-gen dominan yang mengadakan interaksi, sehingga terbentuk fenotip baru. Fenotip baru muncul bila dua buah gen dominan ada dalam suatu individu. Ada sementara ahli menganggap peristiwa ini sebagai peristiwa komplementer. Contoh peristiwa ini adalah hasil penyelidikan Correns pada Linaria Maroccana, yang pada F2-nya menghasilkan perbandingan: 12 : 3 : 1

4. Epistatis dan Hipostatis:

Pada peristiwa ini gen dominan mengalahkan (menutupi) gen dominan lain yang bukan sealel. Yang dominan dan yang menutupi disebut epistatis dan yang tertutup disebut

hipostatis. Contoh peristiwa ini pada kulit gandum, warna bulu ayam, warna mencit, warna mata. Perbandingan fenotipnya: 9 : 7

HEREDITAS PADA MANUSIA: 1. Jenis kelamin manusia:

Jenis kelamin pada manusia ditentukan oleh kromosom (X) dan (Y):

- XX = perempuan

- XY = laki-laki

- Laki-laki kromosom X nya pasti dari ibu dan Y dari bapak, sedangkan perempuan X yang satu dari ayah dan yang satu dari ibu.

2. Penyakit yang menurun pada manusia:

- Hemophyli: disebabkan adanya gen resesif yang terdapat pada sex–X kromosom (sex X linkage resesif). Bila dalam keadaan homozygot bisa bersifat letal (pada saat zygot / embrio pubertas).

- Pada laki-laki: Xh Y akan menderita Hemophyli xHxH >< xhY XhXh = perempuan letal XhY = laki-laki Hemophyli xhxh, xhY, xHxh, XHY XHXh = perempuan karier XHY = laki-laki normal

3. Buta warna, disebabkan adanya gen resesif yang terpaut pada sex–X XBxb >< CbY XBY = laki-laki normal XbY = laki-laki penderita XBXb = perempuan karier XbXb = perempuan penderita 4. Albino: - Autosomal resesif

- Munculnya dalam keadaan homozygot resesif: Pp >< Pp

PP : 2Pp : pp 5. Kecenderungan terhadap penyakit tertentu

GI

BIOTEKNOLO

Bioteknologi merupakan ilmu terapan dari biologi dalam pengolahan bahan oleh agen biologi untuk menyediakan barang dan jasa yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Bioteknologi dapat dilakukan dengan:

1. Pemanfaatan Mikroorganisme, untuk: A. Menghasilkan bahan pangan B. Menghasilkan sumber obat. C. Membasmi hama tanaman D. Menghasilkan logam

E. Sebagai sumber bahan bakar pengganti minyak 2. Rekayasa Genetika, untuk;

A. Memproduksi hormon insulin

B. Memproduksi hormon pertumbuhan BST 3. Tehnik Hibridoma.

4. Kultur jaringan. REKAYASA GENETIKA.

Kloning atau rekayasa genetika merupakan biotehnologi modern yang menimbulkan banyak perubahan dan kemajuan. Teknologi rekayasa genetika disebut juga ADN rekombinan, karena teknologi ini bekerja dengan merubah materi hereditas yakni asam deoksiribonukleat.

A. Enzym restriksi:

Merupakan enzym yang mampu mengkatalisasi pembelahan ADN di beberapa tempat yang dapat diproduksi. Enzym ini disebut juga endonuklease Restriksi, jadi enzym ini mampu memotong untaian ADN pada tempat-tempat tertentu.

B. Enzim Ligase:

Untuk menggabungkan potongan ADN luar (invitro) ke dalam plasmid dibutuhkan enzym ligase ADN agar terbentuk plasmid yang tersisipi ADN luar.

C. Plasmid:

Adalah unsur genetik yang terletak di luar kromosom (ekstrakromosomal) yang mampu melakukan replikasi secara otonom di dalam sel bakteri.

D. Kromosom Bakteri:

Bakteri termasuk prokariotik karena tidak memiliki membran inti.Kromosom bakteri merupakan molekul ADN berbentuk bulat, telanjang, dan beruntai ganda. ADN terdapat pada daerah di dalam sel yang dinamakan nukleotid, dimana ADN-nya sangat terpilin, terikat dan sangat sedikit partikel sitoplamiknya.

TEHNIK HIBRIDOMA:

Hibridoma dilakukan dengan penggabungan dua sel yaitu sel Limfosit B mencit dengan Sel Kanker (sel miolema). Sel Limfosit B mampu membentuk antibodi, yaitu komponen protein dari sistem kekebalan yang mampu mengidentifikasi dan meniadakan molekul asing (antigen). Sel kanker mempunyai sifat untuk melakukan pembelahan sel secara terus menerus, sehingga jika dua sel tersebut digabung maka akan dihasilkan sel bastar atau hibridoma yang mampu

menghasilkan antibodi yang homogen (monoklonal) dalam jumlah besar secara terus menerus. Antibodi monoklonal dapat digunakan:

1. Alat diagnostik untuk mengetahui penyebab penyakit 2. Untuk pengobatan

3. Untuk menguji kehamilan pada urin wanita

4. mengurangi daya tolak jaringan ketika dilakukan transplantasi organ 5. mengikat racun

JAMUR

Merupakan makhluk hidup yang tidak berklorofil, terdiri atas benang-benang (hifa) yang akan membentuk jaring-jaring (miselium).

• Ciri-ciri umum:

- Tersusun dari bersel satu atau bersel banyak

- Sel jamur memiliki membran inti (Eukariotik)

- Dinding sel tersusun oleh kitin, kecuali jamur Oomycotina yang dinding selnya tersusun oleh selulosa

- Tidak mengandung klorofil, sehingga tidak mampu mensintesa makan sendiri (heterotrof).

- Menyimpan makanan dalam bentuk glikogen

- Dalam sistem hidupnya memiliki keturunan diploid yang singkat, kecuali Oomycotina. 1. Oomycotina:

Ciri-ciri:

- Sperma yang terbentuk berflagel ganda (spora kembar)

- Dinding sel tidak dari kitin, tersusun oleh selulosa

- Perkembangbiakan dapat secara vegetatif dan generatif

- Contoh: Phytium: penyakit rebah semai

Phythopthora infestan: penyakit kentang Phythopthora faberi: penyakit pada karet 2. Zigomycotina:

Ciri-ciri:

- Perkembangbiakan secara generatif dengan pembentukan zigospora

- Turunan 2n (diploid) merupakan hasil konjugasi dan mampu membentuk sporangium yang menghasilkan spora yang memiliki kromosom n (haploid)

- Contoh: Rhizopus: pada tempe Endomikoriza: jamur tanah

3. Ascomycotina: Ciri-ciri:

- Umumnya hifa bersekat-sekat

- Perkembangbiakan secara generatif dengan pembentukan gelembung seperti bola (Askus) yang menghasilkan Askospora, sedangkan perkembangbiakan secara vegetatif dengan Konidiospora

- Contoh: Saccharomyces: penghasil vitamin B komplex Aspergillus flavus: penghasil racun aflatoxinz 4. Basidiomycotina:

Ciri-ciri:

- Hifa bersekat-sekat

- Memiliki tubuh buah (basidiocarp)

- Basidium menghasilkan empat spora yang berangkai (2 berjenis (+) dan berjenis (-)), perkawinan antara jenis (+) dan (-) menghasilkan miselium yang berinti dua (Plasmogami)

- Contoh: Pucina graminis: jamur api Ustilago: jamur karat

Auricularia politricha: jamur kuping Volvariella volvacea: jamur merang 5. Deuteromycotina:

Ciri-ciri:

- Berkembangbiak secara vegetatif, disebut juga jamur inperfecti (jamur tidak sempurna)

- Monilia siptophila pernah dimasukkan dalam kelompok jamur ini

- Kebanyakan jamur Deuteromycotina menyebabkan penyakit kulit (dermatomikosis).

- Contoh: Trichophyton Epidermophyton

PAKU

dan

LUMUT

GANGGANG,

Ganggang, lumut dan paku merupakan makhluk hidup yang bersifat eukariotik dengan catatan Alga Biru tidak dimasukkan.

I. ALGA:

Klasifikasi alga dikelompokkan berdasarkan pigmen yang dimiliki (zat warna). Alga dibagi menjadi:

1. Alga hijau (Chlorophyceae) 2. Alga keemasan (Chrysophyceae) 3. Alga pirang (Phaeophyceae) 4. Alga merah (Rhodophyceae)

• Alga hijau:

Termasuk Eukariotik (inti yang berdinding). Ada yang bersel tunggal, ada yang bersel banyak berupa koloni, benang, lembaran atau tabung, ada yang mampu bergerak ada yang tidak. Ada juga yang sering digunakan untuk penyelidikan fotosintesa di laboratorium, yaitu: Chlorella.

• Alga keemasan:

Zat warna yang menyebabkan alga ini berwarna kuning adalah Karotin. Contoh: Ochoromonas, Navicula dan Vouchheria.

• Alga pirang:

Alga ini berwarna pirang karena zat warna Fukosantin yang mampu menutup warna hijau dari klorofil dan warna kuning dari Karotin. Tempat hidupnya adalah laut, terutama laut yang agak dingin. Beberapa alga pirang menghasilkan asam lagenat yang digunakan untuk perusahaan tekstil dan perusahaan makanan. Bentuk alga pirang semuanya berupa benang dan lembaran. Contoh: Turbinaria, Focus, Visieulocus.

• Alga merah:

Alga ini berwarna merah karena pigmen Fikoeritin yang berwarna merah dan Fikosianin yang berwarna biru. Alga merah banyak mendatangkan manfaat, seperti agar-agar. Contoh: Eucheuma, Spinosum, Gelidium dan Gracilaria.

II. LUMUT:

• Lumut berumah satu: dalam satu individu terdapat antheridium dan arkegonium. Contoh: Politricum commune

• Lumut berumah dua: Antheridium dan Arkegonium terdapat pada individu yang berlainan. Contoh: Marchantia geminata.

Klasifikasi lumut:

1. Klas: Hepaticae (lumut hati) Famili: Anthocerotaceae Ordo: Anthocerotales Spesies: Anthoceros laevis Ordo: Marchantiales

Famili: Marchantiaceae

Spesies: Marchantia polymorpha Ordo: Jungermaniales

Famili: Acrogynaceae

Spesies: Plagoichilla asplenoides 2. Klas: Musci (lumut daun)

Ordo: Andraeales Famili: Andraeaceae

Spesies: Andraea petrophila Ordo: Sphagnales

Famili: Spagnaceae

Spesies: Sphagnum fimbriatum Ordo: Bryales

Famili: Poytrichaceae

TA

INVERTEBRA

1. Porifera: termasuk metazoa karena terdiri oleh beberapa sel. Dibedakan menjadi: A. Calcarea: rangkanya terdiri atas spikula dari zat kapur, hidup di laut dangkal.

Contoh: Sycon, Clatharina dan Schypa

B. Hexactinellida (spikula dari kersik, hidup di laut dalam). Contoh: Pheronema dan Euplectella

C. Demospongia (tubuhnya lunak, rangka dari silikat, spongin atau campuran, tidak mempunyai rangka luar). Contoh: Euspongia, Spongia dan Cliona.

2. Coelenterata: Daur hidup:

- Polip: melekat pada dasar / menetap

- Medusa: berenang bebas 3. Anthropoda:

Ciri-ciri umum:

- Tubuh dan kaki beruas-ruas, bilatedral simetris

- Berangka luar

- Sistem peredaran darah terbuka, darah bening tidak ber-hemoglobin tetapi mengandung haemocyanin

- Sistem syaraf tangga tali

Dalam dokumen Ringkasan Materi IPA (Halaman 96-103)

Dokumen terkait