• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLIKLINIK DOKTER

Dalam dokumen DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS.doc (Halaman 29-34)

5) Validasi Hasil Kerja

Persiapan

Mobilitasi personil Rencana kerja terinci Fasilitas pendukung Penyiapan Konsep Teknis Pengumpulan Data

Persiapan

Mobilitasi personil Rencana kerja terinci Fasilitas pendukung Penyiapan Konsep Teknis Pengumpulan Data

Gambar Rencana Struktur dan Jaringan peralatan

Gambar Rencana Struktur

dan Jaringan peralatan Perkiraan RAB & Draft RKS

Perkiraan RAB &

Draft RKS Hasil Diskusi dengan Dinasdengan DinasHasil Diskusi

Pengembangan Rencana Arsitek Utilitas& Interior Pengembangan Rencana Arsitek Utilitas& Interior Kriteria Penyusunan Draft RAB & RKS Kriteria Penyusunan Draft RAB & RKS Gambar Rencana Gambar Rencana Rencana Kerja & Syarat-syarat RKS Rencana Kerja & Syarat-syarat RKS Penyusunan Bill of Quantity & RAB Penyusunan Bill of Quantity & RAB Laporan Perencanaan Lengkap Laporan Perencanaan Lengkap Dokumen Hasil Penjelasan Pekerjaan Dokumen Hasil Penjelasan Pekerjaan Laporan Bantuan Teknis saat Pelelangan Laporan Bantuan Teknis saat Pelelangan Laporan Pengawasan Berkala Laporan Pengawasan Berkala Monitoring Serah Terima Pekerjaan

(PHO & FHO)

Monitoring Serah Terima Pekerjaan (PHO & FHO)

Persiapan dan Konsep Teknis Persiapan dan Konsep Teknis Pengembangan Rencana Arsitek & Utilitas Pengembangan Rencana Arsitek & Utilitas Pra Rencana Teknis Pra Rencana Teknis Tahap Rencana Detail Tahap Rencana Detail Pelelangan dan Pengawasan Berkala Pelelangan dan Pengawasan Berkala

Pengecekan kebenaran ataupun kesalahan dari hasil kerja adalah alat kendali suatu kualitas pekerjaan yang dapat ditentukan minimal dilakukan satu kali atau dua kali pada setiap pengawasan pelaksana kegiatan.

Pada setiap tahapan pengawasan pelaksanaan kegiaatan dimana hasil maupun produk akhir akan disampaikan kepada pengguna jasa, maka seorang team leader akan dibantu oleh tenaga ahli yang terkait dengan disiplin ilmu dan bidangnya untuk berkewajiban melakukan verifikasi dan pengecekan terhadap kualitas hasil pekerjaan. Hal ini dilakukan agar dapat menjaga kualitas produk akhir yang tentunya harus sesuai dengan kerangka acuan kerja yang telah diberikan.

6) Pengendalian Waktu Pelaksanaan

Pengendalian waktu pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam langkah yang paling bijaksana sejalan dengan definisi lingkup pelaksanaan kegiatan sesuai kerangka acuan kerja. Kondisi khusus pekerjaan akan dianalisa tingkat prioritas penanganannya.

Bila terjadi kegiatan yang memiliki waktu pelaksanaan yang kritis dapat diidentifikasikan dan secara konsisten harus dikendalikan hingga mencapai hasil maksimal.

Perencanaan dan pengawasan yang bersifat kompleks dapat diidentifikasikan permasalahannya, seperti halnya masalah teknis, keterbatsannya sumber daya manusia, tingkat persetujuan hasil pengumpulan ide dan gagasan, masalah-masalah kontruksi yang tidak biasa dijumpai pada saat pelaksanaan kegiatan , namun semua faktor-faktor tersebut akan diperhitungkan pada setiap tahapan pelaksanaan kegiatan yang disusun secara sistematis sebelum jadwal pelaksanaan kegiatan dikembangkan untuk diterapkan dalam pelaksanaan sebenarnya.

Penyedia jasa/ konsultan telah memubuat suatu organisasi pelaksanaan kegiatan dengan garis komandodan garis koordinasi yang jelas, baik antara pemberi tugas/pengguna jasa dengan pelaksana kegiatan maupun internal tim pelaksana kegiatan.

8) Tahapan Rencana Kerja

Dalam menyelesaikan pekerjaan master plan rumah sakit umum meurudu kabupaten pidie jaya ini kami membagi kegiatandalam beberapa tahapan pelaksanaan, yaitu sebagai berikut :

a) Tahapan pekerjaan persiapan/survei pendahuluan - Pengamatan awal kondisi lokasi rencana

- Pengumpulan peta lokasi rencana - Studi literatur

b) Tahapan pekerjaan analisa dan fakta

- Survei dimensi lokasi rencana dan penggambaran situasi c) Tahapan Pekerjaan Detail

- Gambar kerja

- Rencana anggaran biaya - Spekteknis

d) Tahapan Pekerjaan Pelaporan - Laporan Pendahuluan

- Laporan Data Sondir - Laporan Antara/Teknis - Laporan Bulanan - Laporan Akhir

IV. ORGANISASI DAN PERSONIL - Organisasi Pelaksana Pekerjaan

Untuk menangani pekerjaan Perencanaan Pembangunan Poliklinik Dokter dibutuhkan organisasi pelaksana pekerjaan yang tepat sesuai dengan lingkup dan keluaran pekerjaan, sebaran lokasi serta jangka waktu pelaksanaan studi. Struktur organisasi ini dimaksudkan agar pelaksanaan pekerjaan menjadi lebih mengarah dan membentuk mekanisme kerja yang solid dan terpadu antar disiplin ilmu setiap tenaga ahli. Dengan demikian, wewenang dan tanggung jawab setiap personil yang terlibat akan lebih jelas dan tidak tumpang tindih. Kondisi ini diharapkan akan mampu menciptakan kerja yang efektif dan efisien.

Struktur organisasi pelaksana pekerjaan Perencanaan Pembangunan Poliklinik Dokter secara diagramatik diperlihatkan dalam Gambar 11.1, dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Konsultan akan menugaskan seorang Direktur Pelaksana dalam pekerjaan ini, yang akan diwakili oleh salah seorang Manajer Teknik, yang akan senantiasa siap untuk mengarahkan, mengawasi dan mengatur koordinasi

back up support bagi team kerja bilamana ditemukan kendala yang sulit

dipecahkan oleh team. Sehingga dengan demikian, perintah-perintah yang dikeluarkan oleh Pemimpin Proyek selaku pihak pemberi pekerjaan, berkenaan dengan lingkup pekerjaan sebagaimana yang tertuang di dalam kontrak dan telah disepakati bersama, dapat lebih terjamin realisasinya oleh team kerja Konsultan.

2. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan juga akan melakukan koordinasi sesuai keperluannya dengan berbagai pihak terkait, seperti misalnya pihak Cabang Dinas Pengairan maupun Instansi Terkait lainnya.

3. Konsultan akan menugaskan seorang Team Leader yang akan bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pekerjaan, baik di bidang teknis maupun administratif, sehingga pekerjaan ini dapat dilaksanakan tepat mutu dan waktu sebagaimana yang disebutkan di dalam KAK. Team Leader akan mengkoordinir aktivitas seluruh anggota tim kerja, dan akan mengatur tata hubungan kerja antar mereka. Team Leader juga akan melaporkan progress pekerjaan, baik kepada pihak pemberi kerja/pengguna jasa maupun kepada Direktur Pelaksana, selain itu juga akan memimpin diskusi/presentasi yang

akan diadakan dan menghadiri rapat/ pertemuan lain yang berkaitan dengan pekerjaan ini.

4. Tenaga Professional ; Tenaga Professional terdiri dari Tenaga Ahli untuk berbagai bidang, yang masing-masing sangat berpengalaman dalam menangani pekerjaan sejenis sesuai dengan bidangnya dibantu dengan asisten tenaga ahli yang cukup berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan sejenis. Sedangkan Tenaga Teknisi yang langsung membantu kegiatan tenaga ahli adalah Surveyor, Ass. Surveyor Juru Gambar yang akan membantu dalam proses atau kegiatan survey lapangan dan desain.

5. Tenaga Pendukung untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan, Konsultan juga akan menugaskan Operator Komputer/Juru Tik dan Pesuruh Kantor. Tenaga Administrasi akan membantu Team Leader dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan administrasi kantor dan keuangan, operator komputer/typist akan membantu dalam melakukan setting hardware dan software komputer serta pengetikan yang akan digunakan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaaan serta akan membantu dalam pembuatan/penyusunan laporan-laporan yang diperlukan.

Dalam dokumen DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS.doc (Halaman 29-34)

Dokumen terkait