• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................. 33-44

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karaktristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya.3

Adapun populasi yang diteliti peniliti adalah seluruh siswa dari SMKN 1 Sarudu yang berjumlah 114 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.4 Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 20 sampai dengan 500. Jika dalam penelitian melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi berganda) maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali lipat dari jumlah variabel yang diteliti.5Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMKN 1 Sarudu yang menonton sinetron Anak Jalanan. Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini berarti sampel yang dibutuhkan minimal yaitu 2x10 = 20. Maka agar penelitian ini lebih valid sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 83 sampel.

Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

nonprobability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

2Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 15.

3Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, h. 65

4Sugiono, metode penelitian (mixed method) (Cet V; Bandung: Alfabeta, 2014), h.120.

peluang atau kesempatan yang sama bagi seluruh unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.6

Adapaun teknik sampel yang dipilih yakni Purposive sampling. Purposive

sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.7Adapun pertimbangan sampel dalam penelitian ini adalah:

a. Merupakan siswa SMKN 1 Sarudu.

b. Pernah menonton sinetron Anak Jalanan minimal 3 kali.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring informasi kuantitatif dari responden sesuai lingkup penelitian. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain :

1. Observasi

Observasi diartikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung, tanpa mediator untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut. Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti.8Observasi yang dilakukan peneliti yakni mengumpulkan data langsung dari lapangan dengan melihat keadaan yang terjadi di sekolah dan lingkungannya.

2. Kuesioner atau angket

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para

6Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, h.125

7Sugiono, Metode Penelitian Bisnis,h.126

responden untuk dijawab.9 Data diolah dengan menginterprestasikan data dalam bentuk angka-angka dilakukan dengan bantuan SPSS 21.0 sehingga memudahkan peneliti dalam menafsirkan data mentah yang diperoleh. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.10

Skala likert merupakan pembobotan untuk setiap jawaban dari pertanyaan

yang dijawab oleh responden dengan bobot score.11 Table 3.1 Bobot Skor Responden

KATEGORI SKOR

Sangat Suka 5

Suka 4

Ragu-ragu 3

Tidak Suka 2

Sangat Tidak Suka 1

Sumber: Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, 2008 E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.12

Alat ukur ini sangat penting untuk mencari data dengan cara membatasi kebenaran dan ketepatan indikator variabel yang sudah ditetapkan dari data di lapangan, sehingga data yang terkumpul adalah sesuai dengan masalah dan tidak meluas.

9Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, h. 75

10Sugiono, metode penelitian bisnis, h. 131

11 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian (Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula), (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 97

Daftar angket adalah salah satu instrumen penelitian yang mengajukan lembaran pertanyaan kepada responden, dalam hal ini para siswa SMKN 1 Sarudu.

Tabel 3.2 Intrumen Penelitian

No Variabel Indikator Item

1 Sinetron - Intensitas menonton

- Daya Tarik - Isi Pesan

1-3 4-9 10-12

2 Perilaku Remaja - Kognitif

- Afektif - Konatif

1-8 9-16 17-24

Sumber: Data Primer, 2017

F. Validasi dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji validitas

Uji Validitas adalah untuk mengetahui tingkat kesahihan tiap pertanyaan dalam angket (kuesioner). Uji validitas dilakukan terhadap seluruh butir pertanyaan dalam instrumen, yaitu dengan cara mengkorelasi skor tiap butir dengan skor totalnya pada masing-masing konstruk.13 Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment pearson dan perhitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 21.0.14 Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Prosedur pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menghitung skor variabel dari skor butir, menghitung koefisien korelasi sederhana antara skor butir (X) dengan variabel (Y).15 Taraf signifikan yang digunakan 5% dengan N =83, df = N-2 atau df =83-2 = 81 dan p = 0,05. r tabel dari 81 adalah 0,181.

13Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, h..97.

14Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen ( Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama dan JBRC, 2002), h. 179

Adapun Hasil dari pengelolahan uji validitas menggunakan SPPS 21.0 maka diperoleh nilai sebagai berikut :

Tabel 3.3 Uji Validitas Variabel Sinetron

Item pertayaan N r hitung r tabel

5% Keterangan Sinetron 1 83 0,661 0,181 Valid Sinetron 2 83 0,679 0,181 Valid Sinetron 3 83 0,719 0,181 Valid Sinetron 4 83 0,523 0,181 Valid Sinetron 5 83 0,545 0,181 Valid Sinetron 6 83 0,620 0,181 Valid Sinetron 7 83 0,546 0,181 Valid Sinetron 8 83 0,563 0,181 Valid Sinetron 9 83 0,331 0,181 Valid Sinetron 10 83 0,252 0,181 Valid Sinetron 11 83 0,549 0,181 Valid Sinetron 12 83 0,390 0,181 Valid

Sumbe: data primer, 2017

Hasil uji validitas pada Tabel 3.3 di atas menunjukan bahwa semua item pertayaan telah valid. Semua harga rhitung> rtabelpada nilai signifikansi 5% sehingga item pertanyaan diatas telah pantas dijadikan sebagai alat ukur variabel sinetron anak jalanan.

Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel Perilaku Remaja

Item pertayaan N r hitung r tabel

5% Keterangan

Perilaku siswa 1 83 0,546 0,181 Valid

Perilaku siswa 2 83 0,635 0,181 Valid

Perilaku siswa 3 83 0,182 0,181 Valid

Perilaku siswa 5 83 0,573 0,181 Valid

Perilaku siswa 6 83 0,562 0,181 Valid

Perilaku siswa 7 83 0,591 0,181 Valid

Perilaku siswa 8 83 0,524 0,181 Valid

Perilaku siswa 9 83 0,646 0,181 Valid

Perilaku siswa 10 83 0,471 0,181 Valid

Perilaku siswa 11 83 0,260 0,181 Valid

Perilaku siswa 12 83 0,378 0,181 Valid

Perilaku siswa 13 83 0,574 0,181 Valid

Perilaku siswa 14 83 0,565 0,181 Valid

Perilaku siswa 15 83 0,488 0,181 Valid

Perilaku siswa 16 83 0,599 0,181 Valid

Perilaku siswa 17 83 0,577 0,181 Valid

Perilaku siswa 18 83 0,373 0,181 Valid

Perilaku siswa 19 83 0,289 0,181 Valid

Perilaku siswa 20 83 0,385 0,181 Valid

Perilaku siswa 21 83 0,659 0,181 Valid

Perilaku siswa 22 83 0,474 0,181 Valid

Perilaku siswa 23 83 0,562 0,181 Valid

Perilaku siswa 24 83 0,568 0,181 Valid

Sumber: data primer, 2017

Hasil uji validitas yang dilakukan pada Tabel 3.4 di atas, menunjukan bahwa semua item pertayaan telah valid sehingga item pertayaan tersebut telah pantas dijadikan sebagai alat ukur variabel perilaku siswa SMKN 1 Sarudu.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan tetap konsisten jika dilakukan dua kali pengukuran atau lebih pada kelompok yang sama dengan alat ukur yang sama. Pengujian Cronbach Alpha digunakan untuk menguji tingkat kehandalan

(reliability) dari masing-masing angket variabel. Apabila nilai Cronbach Alpha semakin mendekati angka 1 mengidentifikasikan bahwa semakin tinggi pula konsistensi internal reliabilitasnya. Istrumen dikatakan relialibel apabila kofesien reliabilitas ( ) > 0,60.16Rumus menentukan reliabilitas instrumen.17

− 1 1 − ∑

2 1 Dimana = relliabilitas instrument

K = Banyaknya butir pertanyaan

∑ = Jumlah varian butir 2

1 = Varian total

Berikut hasil pengujian uji reliabilitas dari Tayangan Sinetron dan Perilaku Remaja.

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Sinetron dan Perilaku Siswa

Variabel N Cronbach’s

Alpha Ketentuannilai Alpa Status

Sinetron 83 0,855 0,60 Reliabel

Perilaku siswa 83 0,901 0,60 Reliabel

Sumber: data primer, 2017

Berdasarkan data pada Tabel 3.5 maka dapat dikatakan bahwa semua variabel di atas reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha memiliki nilai lebih besar

16 Imam Ghozali. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. (Semarang:

Badan Penerbit Undip, 2006), h.175

17Syofian Siregar,Statistik Deskriptif Untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual

dari 0,60. Berdasarkan hal tersebut sehingga variabel tersebut bisa digunakan untuk mengukur sesuatu.

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik pengolahan

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pengolahan statistik, yang mana dalam penyelesaian pengolahan data tersebut dengan bantuan SPSS for windows versi 21.0.

2. Analisis Data

Analisis data diartikan sebagai upaya data yang sudah tersedia kemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut untuk menjawab rumusan masalah.18 Sebelum melakukan analisis terhadap data peneliti terlebih dahulu melakukan analisis frequensi agar memudahkan dalam memaknai data yang ditabulasikan.

a. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi merupakan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi untuk menjawab pertanyaan penelitian. Uji Asumsi Klasik terdiri

dari uji normalitas, dan uji Linearitas.

1) Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan menggunakan uji normal kolmogorov-smirnov.19

18Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, h. 103

19V. Wiratna Sujarweni, SPSS Untuk Penelitian (Kota Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014), h.52

Dengan menggunakan nilai signifikan 5%, Sig (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal.

2) Uji Linearitas untuk melihat spesifikasi model yang digunakan benar atau tidak. Dengan uji ini akan diperoleh informasi model emperis sebaiknya linier, kuadrat, atau kubik.20

b. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana yaitu analisis terhadap satu variabel independen (pengaruh tayangan sinetron anak jalanan) dan satu variabel dependen (perkembangan perilaku siswa SMKN 1 Sarudu). Jadi, analisis regresi digunakan untuk mengetahui perubahan variabel terikat (dependen variable) akibat perubahan variabel bebas (independen variable). Persamaan regresi linear sederhana :

Y = a + bX + e Dimana :

Y = variabel terikat

a = konstanta (besarnya Y jika X=0)

b = koefesien regresi (besarnya perubahan Y akibat perubahan X) X = variabel bebas

e = kesalahan (error) c. Uji Parsial (Uji t)

Pembuktian hipotesis tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik Parsial (Uji t) untuk pengujian hipotesis. Uji ini adalah untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, bermakna atau tidak. Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara nilai thitung masing-masing variabel bebas dengan nilai ttabel dengan derajat kesalahan 5% dalam arti (α= 0.05). Apabila nilai Sig > 0,05 maka variabel bebasnya tidak memberikan

pengaruh bermakna terhadap variabel terikat atau Ho diterima dan Ha ditolak, tetapi jika Sig < 0,05 maka variabel bebasnya memberikan pengaruh bermakna terhadap variabel terikat atau Ho ditolak dan Ha diterima.21

d. Koefisien Korelasi

Uji korelasi person bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel yang berdata rasio ataupun data kuantitatif yaitu data yang berisi angka sesungguhnya.22 Koefisien korelasi person digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya pengaruh tayangan sinetron Anak Jalanan (X) terhadap perkembangan perilaku Siswa (Y). Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan dalam Tabel 3.6.

Tabel 1.6

Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi23

Interval Koefisien Tingkat pengaruh

0,00 – 0,199 Sangat Lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 –0,599 Cukup Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, 2008

Untuk menguji signifikansi pengaruh, yaitu apakah pengaruh yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi, maka perlu diuji signifikansinya. Rumus uji signifikansi korelasi product moment di tunjukkan pada rumus sebagai berikut :

21V. Wiratna Sujarweni, SPSS Untuk Penelitian, h.148

22Nasution, Metode Research (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h.139.

23Andi wildawati Tadjuddin, “Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah

pada Pegadaian Syariah Veteran di Makassar”, Skripsi (Makassar: Fak. Syariah dan Hukum, UIN Alauddin, 2012), h. 29.

= (∑ ) − (∑ )(∑ )

{( . ∑ ) − (∑ ) } . { . ∑ − (∑ ) } Dimana :

R =koefisien korelasi

X =skor tiap butir pertanyaan

Y =skor total

N =jumlah sampel

e. Uji koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi adalah suatu nilai yang menggambarkan seberapa besar perubahan atau variasi dari variabel terikat dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari variable bebas. Dengan mengetahui nilai koefisien determinasi, peneliti dapat menjelaskan kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variable terikat. Semakin besar nilai R2, maka semakin baik model tersebut.

45 A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Sinetron Anak Jalanan

Sinetron Anak Jalanan adalah salah satu sinetron remaja yang bergenre drama, asmara dan laga. Sinetron ini mulai siaran pada 12 Oktober 2015 hingga 1 Februari 2017di RCTI setiap hari pukul 18.30. Dengan jumlah episode 810. Adapun jam tayang Anak Jalanan berubah-ubah, awal tayang berdurasi 150 menit dalam satu episode, dari pukul 17.30-20.00 WIB. Pada tanggal 7 Desember 2015 berubah dari 2,5 jam (150 menit) menjadi 4 jam perepisode, tanggal 1 Februari 2016 berubah menjadi 3,5 jam perepisode dan pada tanggal 23 maret 2016 menjadi 3 jam perepisode. Tayangan ini banyak digemari oleh semua kalangan karena isi ceritanya sangat menarik. Bukan hanya dari segi cerita, tetapi dari segi pemain yang merupakan artis papan atas. Terlebih yang menjadi pemeran utama adalah seorang aktor tampan yakni Stefean William yang berperan sebagai Boy dan dipasangkan dengan artis cantik Natasha Wilona yang berperan sebagai Reva.

Tayangan balap motor, kehidupan anak SMA, dan beberapa nilai moral seperti watak tokoh utama yang suka menolong menjadi nilai lebih dari sinetron ini. Sinetron ini menceritakan seorang remaja yang masih SMA. Remaja berpenampilan urakan dan cuek tetapi juga saleh dan tampan. Gaya yang keren dan gagah saat mengendarai motor dan sering memenangkan balapan, membuat ia digilai gadis-gadis seusianya. Sikapnya yang penuh kharisma khas anak muda, membuatnya ditunjuk sebagai ketua

perkumpulan anak motor. Tidak hanya di area balap, di sekolah pun Boy menjadi idola. Sikapnya yang ramah, cuek tetapi pintar dan atletis, membuatnya selalu menjadi pusat perhatian.

Di sisi lain kehidupan Reva sebagai pasangan Boy di kelilingi oleh sekelumit masalah dengan ibu tirinya yang seumuran dengannya. Ibu tiri Reva yang bernama Adriana yang diperankan oleh Cut Meyriska adalah mantan pacar dari Boy yang tidak bisa move on meski sudah menikah dengan ayah Reva. Ia menikahi ayah Reva karena hanya ingin mengusai seluruh harta kekayaan ayah Reva.

Di lain pihak banyak para pemuda iri dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh Boy sehingga membuat sinetron ini menayangkan segala perbuatan licik dan munculnya berbagai persoalan serta perkelahian. Dan pada akhirnya menimbulkan konflik-konflik yang datang silih berganti dalam alur cerita sinetron Anak Jalanan. Tetapi perbuatan tidak terpuji dalam menyelasaikan segala macam masalah dalam sinetron ini membuat efek dan pengaruh yang buruk bagi para penontonnya.

2. Kondisi Lokasi Penelitian

SMKN 1 Sarudu berada di Desa Bulumario Kecamatan Sarudu Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat. Desa Bulumario lahir sekitar 1990 tahun yang lalu, dulunya dikenal dengan sebutan SP 1 yakni Satuan Penduduk 1. Kampung ini adalah salah satu daerah transmigrasi sehingga fasilitas kehidupan masyarakat masih terbilang minim pada masa itu. Dari segi pencaharian bahkan segi pendidikan. Meskipun sekarang telah berubah nama menjadi sebuah desa, namun sebutan SP 1 masih melekat dengan kampung ini dan masih sering digunakan oleh masyarakat untuk menyebut Desa Bulumario. Desa Bulumario adalah bagian dari Kabupaten Mamuju

Utara Provinsi Sulawesi Barat. Sebelum pemekaran kabupaten, Mamuju Utara dulunya masih bergabung dengan Kabupaten Mamuju Tengah.

Seiring perkembangan desa dan adanya pemekaran kabupaten, yakni kabupaten Mamuju Utara dipisah dengan Kabupaten Mamuju Tengah, sehingga fasilitas pendidikan semakin berkembang. Yang dulunya masyarakat harus mendaftarkan anak-anak mereka jauh dari tempat tinggal kini sudah tidak lagi. Saat ini Desa Bulumario telah memiliki fasilitas Pendidikan mulai dari TK, SD dan MI, SMP dan SMK.

Letak SMKN 1 Sarudu sendiri sangat strategis yakni sekitar 200 m kearah timur dari jalan poros. Yang mana sebelah barat SMKN 1 Sarudu berbatasan dengan sekolah MI dan TK Ade Irma. Sebalah timur berbatasan dengan SMPN 04 Sarudu dan Sebelah Utara berbatasan dengan SD Inp Sarudu 1. Sedangkan sebelah selatan berhadapan dengan rumah-rumah penduduk.

3. Sejarah Berdiri SMKN 1 Sarudu

Untuk meningkatkan pendidikan, warga Desa Bulumario melalui Pemerintahan desa yang ada berkeinginan dan mengusulkan agar di wilayah Desa Bulumario dibangun sebuah Lembaga Pendidikan tingkat SMA atau SMK. Atas usulan tersebut maka, keinginaan warga disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Mamuju Utara melalui Instansi terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Mamuju Utara. Sehingga pemerintah Kabupaten Mamuju Utara merespon dan membentuk Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) yang beranggotakan tokoh-tokoh pendidik dan tokoh-tokoh masyarakat yang ada.

Seiringnya berjalannya waktu dan semua persyaratan dalam membangun sebuah sekolah telah terpenuhi maka, Pada tanggal 29 Juli 2011 Bupati Mamuju Utara

mengeluarkan Izin Operasional dengan SK Bupati No. 756 Tahun 2011, tentang Izin Operasianal kepada SMK Negeri 5 mamuju Utara, yang menjadi dasar hukum pelaksanaan kegiatan Proses Belajar Mengajar yang ada. Bersamaan dengan itu, dinas pendidikan berkenan dan merekomendasikan kepada pelakasana tugas yakni bapak Mujibu Rahman, S.Pd selaku kepala sekolah dengan dibantu oleh beberapa tenaga pendidik yang ada di Wilayah Bulumario dan sekitarnya. Kepala Sekolah yang telah ditunjuk melakukan penerimaan siswa baru pada tahun ajaran 2011/2012. Dengan jurusan, yakni Jurusan Geologi Pertambangan dan Jurusan Teknik Komputer & Jaringan.

Melalui beberapa pertimbangan pada tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Mamuju Utara merubah nama SMK Negeri 5 Mamuju Utara menjadi SMK Negeri 1 Sarudu. Dengan mengacu kepada nama tiap-tiap kecamatan, dengan Nomor SK Pergantian nama sekolah No:806 Tahun 2014 tanggal, 9 Juni 2014 dan dipakai sebagai nama sekolah hingga saat ini.

SMK Negeri 1 Sarudu memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang diwujudkan dalam Visi dan Misi sekolah berikut:

Visi : Menghasilkan lulusan yang kompeten, bermutu, beriman dan peduli

lingkungan.

Misi : Untuk mewujudkan visi, sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang

dinyatakan dalam Misi berikut:

b. Menyediakan dan mengembangkan sarana dan prasarana yang sesuai dengan tuntutan kurikulum.

c. Meningkatkan atau membangun kemitraan dengan DU/DI.

d. Menyiapkan peserta didik menjadi aset bangsa yang berakhlak mulia, produktif, adaptif, kreatif, dan mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan sesuai perkembangan global.

e. Meningkatkan daya tilik dan peduli terhadap lingkungan sesuai dengan kurikulum yang berbasis kearifan lokal.

Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di sekolah mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP. Sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Maka, tujuan sekolah sebagai berikut:

a. Mempersiapkan peserta didik yang bertaqwa kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.

b. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian, cerdas, berkualitas dan berprestasi dalam bidang olahraga dan seni.

c. Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi informasi dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara mandiri.

d. Menanamkan peserta didik sikap ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi dengan lingkungan dan mengembangkan sikap sportifitas.

e. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

SMK Negeri 1 Sarudu, sejak bediri hingga saat ini telah mempunyai Sarana dan prasarana sebagai media pendukung pengajaran kepada siswa. Yakni Tanah ukuran 2.000 m², RKB 8 RKB, RPS 1 RPS IPA, Perpustakaan 1 buah, Mobiler lebih dari cukup, Peralatan antara lain laptop, Printer, Proyektor, Mesin Genset, Mesin Pemotong rumput dll.

4. Jumlah Siswa dan Alumni SMKN 1 Sarudu

Sejak berdirinya sekolah SMKN 1 Sarudu hingga saat ini, telah menamatkan siswa sebanyak 301 siswa yang terdiri dari angkatan I (TA. 2011/2012) Jurusan Geologi Pertambangan: 29 siswa, Jurusan Teknik Komputer & Jaringan: 30 siswa, lulus pada tahun 2014. Angkatan II (TA. 2012/2013) Jurusan Geologi Pertambangan: 21 siswa, Jurusan Teknik Komputer & Jaringan: 28 siswa, lulus pada tahun 2015. Angkatan III (TA. 2013/2014) Jurusan Geologi Pertambangan: 17 siswa, Jurusan Teknik Komputer & Jaringan: 27 siswa, lulus pada tahun 2016 dan Angkatan IV (TA. 2014/2015) Jurusan Geologi Pertambangan: 14 siswa, Jurusan Teknik Komputer & Jaringan: 35 siswa, lulus pada tahun2017. Total alumni jurusan Geologi Pertambangan: 81 siswa dan jurusan Teknik Komputer & Jaringan: 120 siswa.

Adapun jumlah siswa angkatan pertama hingga saat ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:

Table 4.1 Data Siswa SMKN 1 Sarudu

Angakatan Jurusan Geologi Pertambangan Jurusan Teknik Komputer & Jaringan Jurusan Agribisnis Tanaman perkebunan I (TA. 2011/2012) 29 30 II (TA. 2012/2013) 45 47 III (TA. 2013/2014) 35 46 IV (TA. 2014/2015) 14 35 V (TA. 2015/2016) 17 27 VI (TA. 2016/2017) 25 14 VII (TA. 2017/2018) 19 12

Sumber: Data Primer, 2017

5. Struktur Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMKN 1 Sarudu

Untuk mencapai visi dan misi yang telah dicanangkan, maka perlu di dukung oleh Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang berkompeten. Adapun struktur tenaga pendidik sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah : Mujibu Rahman,S.Pd,MPd

2. Wakasek Kurikulum : Budi Utomo,S.Pd

3. Wakasek Sapra : Nasrullah,S.Pd

4. Wakasek Kesiswaan : Sultan,S.Pd.I

5. Ketua Jurusan TKJ : Aunarti,S.Kom

6. Ketua Jurusan ATP : Nurhaerullah,SP 7. Ketua Jurusan TGP : Nasrullah,S.Pd

8. Wali Kelas XII-TKJ : Annis Purnamayanti,S.Pd 9. Wali Kelas XII-GP : Nasrullah,S.Pd

10. Wali Kelas XI-TKJ : Hasnawati,S,Pd 11. Wali Kelas Xi-ATP : Nurhaerullah,SP 12. Wali Kelas X- TKJ : Sunarti,S.Kom

13. Wali Kelas X-ATP : Hasan Basri,SP

14. Pembina PMR : Burhan,SH

15. Pembina Pramuka : Rustam,S.Pd

16. Pembina Olahraga : Irmawati,S.Pd

17. Pembina OSIS : Budi Utomo,S.Pd

18. Guru Mata Pelajaran

a. PAI : Sultan,S.Pdi

b. PPKn : Budi Utomo,S.Pd

c. B. Indonesia : Anastasya Digna,S.Pd, Junariah.G,S.Pd dan Burhan,SH

d. Penjaskes : Irmawati,S.Pd

e. Matematika : Sukmawati,S.Pd, dan Darmasiah, S.Pd

f. KKPI : Setianto S., S.Kom

g. B. Inggris : Hasnawati,S.Pd

h. Fisika : Sukmawati,S.Pd

i. Kewirausahaan : Hasnawati,S.Pd, dan Junariah.G,S.Pd

j. Kimia : Ulfa Rahman,S.Pd

Dokumen terkait