• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi apartemen di Surabaya tersebar di berbagai penjuru kota dengan berbagai macam tipe fasad dan jumlah lantai. Populasi apartemen yang digunakan adalah apartemen berkategori high-rise dengan jumlah lantai antara 14 sampai dengan 33 lantai dan terletak di wilayah kota Surabaya.

1. Apartemen Puncak Kertajaya

Apartemen Puncak Kertajaya ini merupakan bangunan apartemen dengan tower ganda yang memiliki ketinggian sekitar 19 lantai. Berdasarkan gambar di atas, dapat diamati bahwa apartemen tersebut memiliki tipe koridor double loaded interior atau koridor yang terletak memanjang di tengah-tengah bangunan. Tipe Gambar 3.2 Foto bangunan (atas) dan denah bangunan apartemen Puncak

koridor ini mengindikasikan bahwa banyak unit apartemen (terutama yang terletak di tengah) yang hanya memiliki satu akses ke luar bangunan. Tipe bangunan seperti inilah yang dapat ditambahkan ventilation shaft sebagai strategi untuk menciptakan ventilasi silang. Meski demikian, tatanan massaa bangunan yang membentuk perimeter menyebabkan unit-unit di sisi dalam perimeter bangunan menjadi terbayangi dari angin, sehingga ventilation shaft hanya cocok digunakan pada unit-unit yang ada di sisi yang menghadap ke luar kompleks bangunan.

2. Apartemen Gunawangsa Manyar

Apartemen Gunawangsa Manyar merupakan bangunan apartemen dengan ketinggian sekitar 20 lantai. Berdasarkan bentuk dan tampak bangunan, dapat diasumsikan bahwa apartemen tersebut memiliki tipe koridor double loaded interior. Tatanan massa pada apartemen Gunawangsa ini juga menyebabkan adanya area yang terbayangi dari angin, sehingga ventilation shaft kurang cocok digunakan pada unit apartemen di sisi yang terbayangi dari angin.

Gambar 3.3 Foto bangunan (kiri) dan ilustrasi bentuk bangunan dari atas apartemen Gunawangsa Manyar

3. Apartemen East Coast

Apartemen East Coast ini memiliki ketinggian antara 10 hingga 16 lantai. Bangunan ini juga memiliki tipe koridor double loaded interior sehingga masih memungkinkan untuk ditambahkan ventilation shaft. Tatanan massa bangunan yang membentuk huruf U menyebabkan area di sisi dalam menjadi sedikit terlindung dari angin, namun masih memungkinkan mendapat angin dari sisi yang terbuka.

4. Apartemen Puncak Marina

Gambar 3.4 Foto bangunan (kiri) dan denah bangunan apartemen East Coast

Gambar 3.5 Foto bangunan apartemen Puncak Marina (kiri) dan ilustrasi jenis koridor tower

Apartemen Puncak Marina merupakan bangunan apartemen dengan tower ganda yang memiliki ketinggian sekitar 18 lantai. Apartemen ini memiliki bentuk bangunan seperti tanda plus sehingga dapat diasumsikan bahwa jalur sirkulasinya berada tepat di tengah bangunan namun tidak memanjang, atau disebut dengan tipe koridor tower. Bentuk bangunan tersebut juga memungkinkan tiap unit apartemen untuk mendapatkan 2 sisi dinding yang memiliki akses ke luar bangunan sehingga relatif tidak memerlukan ventilation shaft untuk menghasilkan ventilasi silang.

5. Apartemen Metropolis

Apartemen Metropolis merupakan bangunan apartemen dengan 2 tower (tower A dan B terhubung menjadi satu massa bangunan) dengan ketinggian sekitar 18 hingga 23 lantai. Apartemen ini memiliki tipe koridor double loaded interior yang sesuai dengan kriteria penggunaan ventilation shaft. Meski demikian adanya tower kedua menyebabkan ada sedikit area di bagian kanan atas pada gambar menjadi sedikit terlingkupi. Hal ini menyebabkan sistem ventilation shaft Gambar 3.6 Foto bangunan (kiri atas) dan denah bangunan apartemen

kurang efektif untuk diterapkan pada unit apartemen di sisi dalam dari area yang terlingkupi tersebut.

6. Apartemen Dian Regency

7. Apartemen Purimas

Apartemen Dian Regency dan apartemen Purimas merupakan dua bangunan apartemen yang cukup ideal untuk ditambahkan sistem ventilation Gambar 3.7 Foto bangunan (kiri) dan denah bangunan apartemen Dian Regency

shaft. Kedua bangunan tersebut sama-sama memiliki tipe koridor double loaded interior serta seluruh sisi panjang bangunan yang bebas atau tidak terhalang oleh bangunan lain sehingga ventilation shaft dapat diterapkan pada unit-unit apartemen di semua sisi panjang bangunan. Apartemen Dian Regency memiliki ketinggian hingga sekitar 21 lantai sementara apartemen Purimas hanya memiliki 14 lantai.

8. Apartemen Trillium

Apartemen Trillium merupakan bangunan mix use dengan ketinggian total sekitar 31 lantai, yang berfungsi sebagai kantor pada bagian podium bangunan serta sebagai apartemen pada tower bangunan. Berdasarkan gambar potongan di atas, dapat diidentifikasi bahwa jalur sirkulasinya terletak memanjang di tengah bangunan atau disebut double loaded interior yang sesuai dengan kriteria untuk penambahan ventilation shaft. Meski demikian, apabila diamati lebih lanjut, beberapa lantai di bagian paling atas tower bangunan tidak sama dengan lantai-lantai di bawahnya, sehingga ventilation shaft kemungkinan tidak dapat sampai ke

atap bangunan sehingga bangunan apartemen ini menjadi kurang sesuai untuk ditambahkan sistem ventilation shaft.

9. Apartemen DePapilio Tamansari

Apartemen DePapilio Tamansari merupakan suatu bangunan yang terbagi ke dalam beberapa fungsi yaitu sebagai apartemen dan hotel seperti tampak pada gambar denah bangunan di atas (gambar 3.10), serta sebagai bangunan retail pada area podiumnya. Bagian bangunan yang berfungsi sebagai apartemen memiliki koridor bertipe double loaded interior yang sesuai dengan kriteria untuk ditambahkan sistem ventilation shaft. Bangunan ini juga tidak terhalang oleh bangunan tinggi lain di sekitarnya, sehingga ventilation shaft dapat diterapkan pada kedua sisi bangunan yang berfungsi sebagai apartemen. Bangunan ini memiliki ketinggian 33 lantai.

Sampel dipilih dari populasi apartemen high-rise di atas dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode tersebut digunakan untuk memperoleh sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Penentuan sampel tersebut didasarkan pada kriteria yaitu bangunan yang lebih tinggi mendapatkan prioritas lebih. Kriteria ini didasarkan pada kemampuan bangunan tinggi untuk menciptakan nilai Cp pada permukaan bangunannya. Berdasarkan Aynsley (1977)

semakin tinggi bangunan, maka semakin negatif nilai Cp pada area wake flow. Dengan demikian nilai Cp yang lebih negatif tersebut dapat menghasilkan perbedaan tekanan yang lebih besar pada sistem ventilation shaft. Sesuai dengan Power law, kecepatan angin lokal akan meningkat seiring dengan ketinggian. Hal tersebut menyebabkan potensi kecepatan aliran udara yang dihasilkan oleh sistem ventilation shaft pada bangunan yang lebih tinggi juga semakin besar.

Berdasarkan analisa sederhana di atas, terdapat 3 bangunan apartemen yang ideal untuk ditambahkan sistem ventilation shaft, yaitu apartemen Dian Regency, apartemen Purimas dan apartemen DePapilio Tamansari. Dari ketiga bangunan apartemen tersebut, apartemen DePapilio Tamansari merupakan bangunan yang paling ideal karena memiliki jumlah lantai paling banyak (diasumsikan sebagai yang paling tinggi) yaitu 33 lantai. Dengan demikian apartemen DePapilio akan digunakan sebagai dasar dalam pembuatan model untuk disimulasikan.