METODE PENELITIAN
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dan sampel penelitian digunakan untuk menjaring data kuantitatif yang dibutuhkan pada tahap pertama penelitian. Dan tahap selanjutnya menggunakan wawancara untuk menjaring data kualitatif.
62
Bungin, Burhan. Op.Cit. Hal 126 63
Sugiyono. Op.Cit. Hal 160 64
Sugiyono. Op.Cit. Hal 166 65
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atau obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sugiyono,2007: 90) Dalam penelitian, populasi yang akan menjadi obyek penelitian adalah seluruh masyarakat yang menggunakan layanan pasar yang diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak.
Kemudian, dari populasi tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, bahwa jumlah sampel minimal 150 orang dengan ketentuan (jumlah unsur penilaian+1 x 10 = 150 orang).
Dalam penelitian, populasi yang akan menjadi obyek penelitian adalah seluruh masyarakat yang menggunakan layanan di unit penyelenggara pelayanan publik yang menangani urusan pasar oleh Disperindag Kabupaten Lebak. Kemudian, dari populasi tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, bahwa jumlah sampel minimal 150 orang dengan ketentuan (jumlah unsur penilaian+1 x 10 = 150 orang).
Teknik penarikan sampel menggunakan teknik Acidental Sampling. Menurut Nanang Martono (2010:70) Acidental Sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data. Dimana responden diambil berdasarkan pada kehadiran responden di sekitar Pasar Rangkasbitung yang dikelola oleh Dinas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak.
3.4Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian mengenai Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pengelolaan Pasar Rangkasbitung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak adalah statistik deskriptif dikarenakan penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif deskriftif adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan hanya menggambarkan keadaan gejala sosial apa adanya, tanpa melihat hubungan-hubungan yang ada.66 Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.67
Adapun teknik pengolahan data dalam penelitian ini ditempuh melalui tahap memeriksa (editing), proses pemberian identitas (coding) dan proses pembeberan (tabulating).
1. Editing, yaitu kegiatan yang dilakukan setelah peneliti setelah menghimpun data di lapangan, dimana dimulai dengan member identitas pada instrumen penelitian yang telah terjawab, kemudian memeriksa satu
66
Bungin, Burhan. Op.Cit. Hal 171 67
per satu lembaran instrumen pengumpulan data, lalu memeriksa poin-poin serta jawaban yang tersedia.68
2. Coding, yaitu mengklasifikasi data-data yang telah melalui tahap editing tersebut melalui tahapan koding, dimana data yang telah diedit tersebut diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis. Pengkodean ini menggunakan dua cara, yaitu pengkodean frekuensi yang digunakan apabila jawaban pada poin tertentu memiliki bobot atau arti frekuensi tertentu dan pengkodean lambang yang digunakan pada poin yang tidak memiliki bobot tertentu.69
3. Tabulating, yaitu bagian terakhir dari pengolahan data, dimana data-data dimasukkan pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya.70
Setelah data terkumpul dan diolah dengan tahap-tahap seperti yang disebutkan diatas, maka data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik sederhana, dimana data mengenai Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pengelolaan Pasar Rangkasbitung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak yang diperoleh dari kuesioner yang bersifat kuantitatif tersebut diuji melalui analisis data.
68
Bungin, Burhan. Op.Cit. Hal 165 69
Bungin, Burhan. Op.Cit. Hal 166 70
Nilai IKM dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata tertimbang masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan indeks kepuasan masyarakat terhadap 14 unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut:
Bobot nilai Jumlah bobot 1
Rata-rata = --- = --- = 0,071 Tertimbang jumlah unsur 14
Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut:
Total nilai persepsi per unsur
IKM = --- x Nilai penimbang Total unsur yang dinilai
Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25-100 maka hasil penilaian tersebut di atas dikonverikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut:
IKM unit pelayanan x 25
Mengingat unit pelayanan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda maka setiap unit pelayanan dimungkinkan untuk:
1. Menambah unsur yang dianggap relevan
2. Memberikan bobot yang berbeda terhadap 14 unsur yang dominan dalam unit pelayanan, dengan catatan jumlah bobot seluruh unsur tetap 1.
Tabel 3.2
Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan
Nilai Nilai Interval Mutu Pelayanan Kinerja Unit
1 1,00 - 1,75 D Tidak baik 2 1,76 – 2,50 C Kurang baik 3 2,51 – 3,25 B Baik 4 3,26 – 4,00 A Sangat baik
3.4.1 Perangkat Pengolahan
1. Pengolahan dengan komputer
Data entry dan penghitungan indeks dapat dilakukan dengan program komputer/system data base.
2. Pengolahan secara manual
Data isian kuesioner dari setiap responden dimasukkan ke dalam formulir mulai dari unsur 1 (U1) sampai dengan 14 (U14).
Langkah selanjutnya untuk mendapatkan nilai rata-rata per unsur pelayanan dan nilai indeks unit pelayanan adalah sebagai berikut:
a. Nilai rata-rata per unsur pelayanan. Nilai masing-masing unsur pelayanan dijumlahkan (kebawah) sesuai dengan jumlah kuesioner yang diisi oleh responden, kemudian untuk mendapatkan nilai rata-rata per unsur pelayanan dibagi dengan jumlah responden yang mengisi.
b. Nilai Indeks Pelayanan. Untuk mendapatkan nilai indeks unit pelayanan, dengan cara menjumlahkan 14 unsur dari nilai rata-rata tertimbang.
3.4.2 Pengujian Kualitas data
Data pendapat masyarakat yang telah dimasukkan dalam masing-masing kuesioner, disusun dengan mengkompilasikan data responden yang dihimpun berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan pekerjaan utama. Informasi ini dapat digunakan untuk mengetahui profil responden dan kecenderungan jawaban yang diberikan, sebagai bahan analisis obyektivitas.