• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.2 Populasi Dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua narapidana di Lapas Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan dengan jumlah 816 orang.

4.2.2 Sampel

Pada penelitian ini penetuan jumlah sampel dengan tekhnik purposive sampling disebut juga dengan judgemet sampling adalah peneliti mengembangkan kriteria tertentu yang dianggap representatif. Penentuan jumlah sampel minimal yang dibutuhkan 10% dari populasi, sehingga didapat jumlah satu kelompok sampel sebanyak 80 orang (Patricia Ann Dempsey, 2002).

Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Klien berusia 12-21 tahun,

2. Klien berstatus sebagai narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan

3. Bersedia menjadi responden penelitian

4.3 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan di Propinsi Sumatera Utara, adapun alasan pemilihan lokasi pada tempat tersebut karena narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan terdiri dari usia 12-21 tahun dan merupakan lembaga pembinaan terhadap orang yang dijatuhi hukuman penjara atau kurungan yang terbukti melakukan kejahatan dan pelanggaran. Selain itu, penelitin tentang analisa faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri pada remaja belum pernah dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan.

4.4 Pertimbangan etik

Dalam penelitian ini dilakukan pertimbagan etika, yaitu penjelasan kepada calon responden penelitian tentang tujuan penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Penelitian ini tidak menimbulkan risiko bagi individu yang menjadi responden, baik risiko fisik maupun psikis. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen dan peneliti memusnahkan instrumen

penelitian setelah proses penelitian selesai . Data- data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

4.5 Instrumen Penelitian

4.5.1 Kuesioner Penelitian

Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat pengumpalan data berupa kuesioner yang sebagian disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman pada kerangka konsep dan tinjuan pustaka dan sebagian lagi diadopsi dari Azwar (2003). Setelah dimodifikasi terlebih dahulu. Instrumen ini terdiri dari 3 bagian, yaitu kuesioner data demografi, kuesioner data faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri pada narapidana remaja dan kuesioner pembentukan konsep diri.

Kuesioner data demografi terdiri dari suku, usia, pendidikan, agama, pekerjaan, tindakan kriminal yang dilakukan.

Kuesioner data faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri remaja meliputi respon dari orang lain, perbandingan dengan orang lain, peran individu, dan identifikasi terhadap orang lain terdiri dari 15 pertanyaan dan merupakan pertanyaan tertutup (dichotomy ended) dengan pilihan jawaban ”ya” atau ”tidak”. Kuesioner data dalam pembentukan konsep diri meliputi konsep diri negatif dan konsep diri positif terdiri dari 11 pertanyaan, dan merupakan pertanyaan dengan menggunakan skala likert.

4.5.2 Reliabilitas Instrumen

Kuesioner data faktor–faktor yang mempengaruhi konsep diri perlu di uji reliabilitasnya. Uji reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat kemampuan alat ukur tersebut mengukur secara konsisten sasaran yang akan diukur. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subyek (Ritonga, 1997).

Dalam penelitian ini digunakan uji reliabilitas konsistensi internal karena memiliki kelebihan yaitu, pemberian instrumen hanya satu kali dengan satu bentuk instrumen kepada satu subjek studi (Dempsey & Dempsey, 2002 ; Azwar, 2003).

Menurut Arikunto (2002) uji reliabilitas untuk jenis kuesioner dichotomy dengan jumlah pertanyaan ganjil adalah dengan menggunakan formula KR-20. Hasil uji reliabilitas untuk kuesioner faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri adalah 0.98.

Menurut Nursalam (2001), uji reliabilitas dilakukan terhadap 10 orang respnden. Responden yang diambil untuk uji reliabilitas tersebut harus mampu menggambarkan karakteristik resonden yang disajikan sebagai sampel dalam penelitian.hasil uji reliabilitas untuk kuesioner pembentukan konsep diri terhadap 10 orang responden adalah 0.815, sehingga 10 orang responden yang sudah dijadikan sebagai uji reliabilitas bisa dimasukkan ke dalam sampel karena tidak ada perubahan data kuesioner dan karakteristik responden tidak berubah.

Menurut Burns & Grove (1993) suatu instrumen dikatakan reliabel bila nilai uji reliabilitas lebih dari 0.70, dengan demikian kuesioner faktor- faktor yang mempengaruhi konsep diri pada narapidana remaja sudah reliabel sehingga layak digunakan dalam penelitian ini.

4.6 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner atau angket. Pengumpulan data dimulai setelah peneliti mendapat surat izin pelaksanaan penelitian dari institusi pendidikan yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran USU dan surat izin dari lokasi penelitin yaitu Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan. Pada saat pengumpulan data peneliti menjelaskan waktu, tujuan, manfaat dan prosedur pelaksanaan penelitian kepada calon responden dan yang bersedia berpartisipasai diminta untuk menandatangani informed concent. Responden bersedia diwawancarai dengan panduan lembar kuesioner dan diberi kesempatan bertanya apabila ada pertanyaan yang tidak dipahami. Bagi responden yang tidak dapat membaca dan menulis, peneliti mengambil data dengan wawancara dengan berpedoman pada pertanyaan yang terdapat dilembar kuesioner. Setelah selesai, kemudian peneliti memeriksa kelengkapannya. Jika masih ada data yang kurang lengkap, maka dapat langsung dilengkapi. Selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisis.

4.7 Analisa Data

Analisa data dilakukan melalui beberapa tahap yang dimulai dengan editing untuk memeriksa kelengkapan data, kemudian entry (memasukkan) data

kedalam komputer. Setelah itu mengevaluasi deskriptif statistik, dan tahap selanjutnya melakukan tabulasi data dan analisa data sesuai dengan uji statistik regresi linear ganda.

Pengolahan data demografi dilakukan untuk mendiskripsikan frekuensi dan persentase.

Pengolahan data faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri pada narapidana remaja terdiri dari reaksi dari orang lain, perbandingan dengan orang lain, peranan individu, dan identifikasi terhadap orang lain. Untuk jawaban ” ya” nilainya 1 dan jawaban ”tidak” nilainya 0, dengan jawaban berupa tanda cheklist. Untuk menilai data terhadap pembentukan konsep diri positif dan negatif pada narapidana remaja dengan memakai rentang berdasarkan rumus (Sudjana 2002) maka dibagi menjadi 2 kelas yaitu kelas pertama (11-20) yaitu konsep diri negatif, dan kelas kedua (21-29) yaitu konsep diri positif. Untuk faktor reaksi dari orang lain (kuesioner 1-3) mempunyai nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 3, untuk faktor perbadingan dengan orang lain (kuesioner nomor 4-7) nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 4, untuk faktor peranan individu (kuesioner nomor 8-11) nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 4, untuk faktor identifkasi terhadap orang lain (kuesioner nomor 12-15) nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 4. Untuk penilaian pembentukan konsep diri, terdiri dari 11 pertanyaan, jawaban berupa tanda cheklist dengan jawaban untuk pernyataan A deberi skor 1, B diberi skor 2, C diberi skor 3. Sehingga diperoleh nilai terendah 11 dan nilai maksimum 29.

Metode statistik yang digunakan untuk menggambarkan dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap konsep diri adalah metode analisis

korelasi regresi linear ganda. Metode ini digunakan karena jumlah variabel bebas.

Untuk menganalisa data peneliti menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS versi 11,0. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode backward. Metode backward digunakan untuk menganalisa faktor- faktor yang mempengaruhi konsep diri pada narapidana remaja. Awalnya faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri yang diteliti akan dianalisis pengaruhnya terhadap pembentukan konsep diri . Faktor yang paling kecil pengaruhnya dikeluarkan dari proses analisa data. Kemudian faktor yang mempengaruhi konsep diri secara bersamaan dan faktor yang mempengaruhi konsep diri yang paling kecil pengaruhnya dikeluarkan lagi dari proses analisa data. Hal ini akan berlanjut terus hingga didapatkan satu faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap pembentukan konsep diri.

Analisis korelasi tersebut menggunakan uji F-test dengan tingkat kemaknaan 5% (α = 0.5% ). Bila nilai F- hitung lebih besar dari F- tabel (F –tabel = 2.73) atau p<0.05 (nilai signifikannya lebih kecil dari 0.05) maka faktor-faktor yang mepengaruhi konsep diri berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri. Sifat hubungan faktor-faktor yang mempenaruhi konsep diri terhadap pembentukan konsep diri ditentukan oleh nilai r pada hasil analisa data. Bila harga r antara 0.1-0.3 hubungan dan interprestasinya lemah, 0.3-0.5 hubungan dan interprestasinya memadai, dan 0.5-1 hubungan dan interprestasinya kuat (Arikunto, 2002)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait