• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

66

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2 Populasi pada penelitian ini adalah karyawan Karita Moslem Square Surabaya yang jumlahnya 40 karyawan.3

b. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, sedangkan teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah peneliti mengambil seluruh karyawati yang ada di Krita Moslem Square Surabaya yang jumlahnya 40 karyawan. Jadi penelitian ini bersifat populatif yakni penelitian yang semua populasi dijadikan sebagai populasi penelitian, karena dalam penelitian ini populasinya hanya berjumlah 40 orang.

D. Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

2Ibid hal. 80 3

67

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.4

1. Variable Independen

Variable ini sering disebut sebagai variable bebas. Variable bebas adalah merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variable bebas adalah insentif.

2. Variabel Dependen

Sering juga disebut variable terikat. Variable terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variable terikat adalah semangat kerja karyawan.5

Adapun variable serta indikator yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

68

Tabel 3.1

Variabel dan Indikator

No Variable Indikator-Indikator

1 Insentif material (1) Bonus (2) Komisi 6

(3) Fasilitas ruangan (4) Jaminan sosial 7

2 Insentif non material (1) Pemberian piagam penghargaan (2) Pemberian pujian lisan atau tertulis (3) Promosi jabatan

(4) Pemberian hak untuk menggunakan sesuatu atribut jabatan (misalnya mobil dan sebagainya)8

3 Semangat kerja karyawan (1) Presensi (2) Kerjasama (3) Tanggung jawab

(4) Hubungan yang harmonis (5) Kegairahan kerja 9

E. Tahap-tahap Penelitian

Dalam tahap-tahap penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

6

Sondang P.Siagian, 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Bumi Aksara, hal 269 7

Koko Sumatjoko, Pegaruh Insentif terhadap Peningkatan Prestasi Kerja Karyawan pada Departemen...,2007 usu Repositiry 2007 (http://bisnisdantips.ac.id. Diakses 8 April 2015) 8

Koko Sumatjoko, Pegaruh Insentif terhadap Peningkatan Prestasi Kerja Karyawan pada Departemen...,2007 usu Repositiry 2007 (http://bisnisdantips.ac.id. Diakses 8 April 2015) 99

69

1. Menemukan, memilih, dan merumuskan masalah

Setiap penelitian didasarkan pada permasalahan yang dihadapi. Permasalahan itu bisa tentang ketidak sesuaian dengan teori, keunikan, kekurangan, ataupun kelebihan dari suatu obyek sehingga menarik untuk diteliti.

2. Menyusun kerangka teori

Langkah selanjutnya adalah memantapkan diri untuk meneliti masalah tersebut dengan teori yang berhubungan. Yaitu tentang insentif material, insentif non material dan semangat kerja.

3. Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang dibuat sebelum penelitian dilakukan. Hipotesis tersebut dibuat berdasarkan teori dan analisa sementara peneliti. Selanjutnya hipotesis itu akan dibuktikan dengan data-data yang telah diperoleh.

4. Memilih alat pengumpulan data

Dalam proses pemilihan alat pengumpulan data, peneliti memutuskan untuk menggunakan kuesioner yang akan disebar pada 40 responden. Data yang didapat dari kuesioner adalah data primer. Dan untuk mendapatkan data sekunder seperti profil perusahaan, peneliti menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan cara mengunjungi Karita

70

5. Menganalisis data yang telah didapatkan dan menyajikannya.

Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis. Analisis diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan program IBM SPSS (Statistical Product and Service Solution) 19.0.

Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat menggunakan tabel.

Setelah melakukan analisis, akan dilakukan pengujian hipotesis. Selanjutnya, akan dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian. Pembahasan terhadap hasil penelitian merupakan penjelasan mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan. Pembahasan tersebut mengenai hasil pengujian hipotesis yang disesuaikan dengan teori.

6. Mengambil kesimpulan

Setelah dilakukan analisa terhadap data yang didapatkan dan pembahasan yang mendalam, tugas peneliti selanjutnya adalah mengambil kesimpulan. Kesimpulan yang dibuat adalah kesimpulan singkat yang menjawab rumusan masalah.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini terdapat tiga teknik pengumpulan data. Yaitu Questioner dan dokumentasi.

71

1. Questioner (Angket)

Merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia diketahui.10 Kuesioner atau daftar pertanyaan yang diajukan, kemudian disusun berdasarkan variabel yang diteliti dengan menyediakan jawaban alternatif yang diperoleh oleh responden sesuai dengan kondisi riil, sehingga diharapkan didapatkan data yang akurat atas penelitian ini. Questioner ini di isi oleh karyawan Karita Moslem Square Surabaya.

2. Dokumentasi

Mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa sejarah , visi misi, dan sebagainya.11

G. Teknik Validitas Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.12 Dengan demikian jumlah instrument yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.

10

Suharsimi Arikunto, 2013. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek. Rineka cipta, Jakarta, hal. 194

11

Suharsimi Arikunto, 2013, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, hal. 201

72

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrument alat ukur telah menjalankan fungsi ukurnya. Menurut Sekaran validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu skala pengukuran disebut valid bila melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur.13 Sedangkan untuk penentuan layak atau ntidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikan 5% atau 0,05% yang artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total.14

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya atau digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Sehingga dapat disumpulkan bahwa reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulang kali. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menguji skor antar item untuk menguji tingkat reliabilitas, dalam penelitian ini menggunakan metode Alpha Cronbach, dengan rumus sebagai berikut :

13

Tony Wijaya, 2013, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Graha Ilmu, Yogyakarta hal. 88

14

73 rt = {1 - } keterangan : r = Reliabilitas instrumen k = Mean kuadrat antara subyek Σ St2 = Mean kuadrat kesalahan St2 = Varians total

Hasil reliabilitas dinyatakan dalm bentuk koefisien, semakin mendekati 1, mengidentifikasi semakin tinggi koefisien internal reliabilitasnya. Koefisien reliabilitas (r) antara 0,8 sampai dengan 1,0 dikategorikan baik, koefisien reliabilitas (r) antara 0,6 – 0,79 dinyatakan reliabilitas diterima, koefisien relianbilitas (r) kurang dari 0,60 dikatakan reliabilitas kurang baik.15

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, maka sebelum data yang terkumpul dianalisis harus dibuktikan terlebih dahulu bahwa kuesioner tersebut telah valid dan reliable, sehingga dalam analisisnya nanti menghasilkan hipotesis yang valid juga. Untuk mempermudah dalam analisis data , uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan alat bantu SPSS.

74

H. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Dasar

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas akan dilakukan dengan menggunakan One Sample Kolmogrov-Smirnov test dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.

2. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Independen). Uji asumsi klasik multikolinieritas hanya dapat dilakukan jika terdapat lebih dari satu variabel independen dalam model regresi16.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Dalam penelitian ini uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance pada model regresi.

16

75

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi17. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas18. Ada beberapa metode pengujian heteroskedastisitas yang bisa digunakan diantaranya yaitu uji park, Uji Glejser, melihat pola grafik regresi dan uji koefisien korelasi spearmean19. Pada penelitian ini akan dilakukan uji heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji Glejser kemudian didukung dengan grafik Scatterplot.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2, …, Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan20.

17

Dwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS., hal. 43

18

Hengky Latan, Analisis Multivariate menggunakan program IBM SPSS 20.0, hal. 66

76

4. Uji simultan ( Uji F )

Uji F digunakan untuk menegtahui besarnya pengaruh variabel-variabel bebas (insentif material dan insentif non material) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (semangat kerja karyawan). Rumus yang digunakan adalah :

F =

Keterangan :

F = F hitung yang selanjutnya akan dibandingkan dengan F tabel R2 = koefisien determinasi

K = jumlah variabel bebas N = jumlah data atau kasus

Untuk dapat menolak atau menerima H0 dan Ha, pengujian ini dilakukan dengan memperhatikan nilai probabilitas F hitung, jika p ≤ 0.05, maka H0 ditolak. Bila ditolak berarti variabel bebas secara keseluruhan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

5. Uji parsial ( Uji t )

Uji t ini digunakan untuk menegtahui pengaruh dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Sedangkan sejumlah variabel bebas (X) lainnya yang diduga adalah pertautannya dengan variabel terikat (Y) tersebut bersifat konstanta atau tetap. Uji t ini digunakan untuk mengetahui

77

variabel bebas yang saling berpengaruh diantara varaibel yang lain. Rumus yang digunakan menurut Rangkuti dalam bukunya Sugiono adalah :21

t =

keterangan :

t = besarnya t hitung bi = koefisien regresi ke-i

sbi = standar eror dari koefisien eror dari koefisien bi

Jika probabilitas t hitung p ≤ 0.05 maka H0 ditolak, tapi jika probalilitas t hitung (p) > 0.05 maka diterima. H0 ditolak berarti variabel bebas yang diuji mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Profil Perusahaan

Surabaya sebagai kota pahlawan dengan jumlah pendatang yang kian bertambah tiap tahun, menhadirkan ragam dinamika kehidupan yang semakin berkembang karena pengaruh budaya, gaya hidup serta penampilan. Dengan semakin berkembang pesatnya pengaruh mode dari luar, maka dari itulah Karita Moslem Square berdiri. Karita Moslem Square salah satu tokoh yang masuk dalam holding company Margaria Group. Margaria Group sebagai sebuah holding company , sudah dirintis sejak 1984-an. Seiring sejalan dengan waktu, Margaria Group berkembang dan diterima masyarakat.

Toko Karita Moslem Square Surabaya berdiri sejak 8 Mei 2010, terletak di Jl. Ngagel Jaya Selatan 129-131 Surabaya. Dan saat ini ada 40 orang karyawan yang bekerja di bawah atap Karita. Karita sangat mudah dijangkau karena lokasinya terletak di tengah kota, bangunan tokonya sangat mudah dikenali dengan tampilan logo yang eye catching berwarna pink. Warna pink mendominasi warna interior Karita, membuat tampilan toko Karita terlihat sangat fresh dan remaja. Warna

79

pink mencerminkan feminisme seorang wanita yang anggun, beranjak dewasa, percaya diri dan dinamis. Kuning mencerminkan aman, nyaman, tentram, bercahaya yang terpancar dari seorang pria muslim.

Ruangan toko yang nyaman ditunjang dengan air conditioner dan fasilitas musholla serta tempat parkir yang cukup luas bagi customer. Lantai satu toko Karita Moslem Square terdiri dari stand busana, butik Karita dan stand accessories. Terlebih lagi, di toko Karita Moslem Square memiliki butik Karita yang berisikan produk-produk eksklusif dari desainer Karita, serta beberapa produk dari desainer muslim Indonesia.

Karita Moslem Square menempati sebuah bangunan yang terdiri dua lantai, yang kesemuanya menyediakan aneka macam perlengkapan muslim muda dan aksesoris Islami. Lahirnya Karita Moslem Square didasari oleh semangat untuk menangkap celah pasar baru yang belum tercakup 100% dalam unit Al-Fath Group (Al-Fath, Annisa, Arrahma).

Busana yang dipajang di Butik Karita didesain khusus oleh desainer Karita dengan produksi yang terbatas atau limited edition, jika ada customer yang ingin berkonsultasi tentang mode, dapat dilayani langsung oleh desainer Karita. Selain itu customer juga bisa menjahitkan pakaian dengan model yang dikehendaki pada stand yang telah disediakan. Space butik Karita di lantai satu memiliki nuansa yang lebih eksklusif dan berbeda karena selain didesain khusus dan juga

80

menampilkan koleksi-koleksi dari desainer-desainer dari Jakarta dintaranya Miss Marina, Restu Anggraini, Lulu El Hasbu, Indij, Rani Hatta, Nabilia, Treimee, Aprilia dan Novie Rock. Sedangkan produk di lantai dua terdapat stand perlengkapan ibadah seperti mukena, sajadah, buku-buku, lukisan, kaset, jilbab dan juga koleksi Karita for Men yaitu produk-produk baju koko pilihan yang juga didesain khusus oleh desainer-desainer Karita.

Karita Moslem Square memprioritaskan menggarap segmen muslim muda, yang ternyata di kota Surabaya perusahaan busana muslim yang memprioritaskan diri pada segmen kaum muslim muda belumlah signifikan pada kala itu dan tentu saja sebagai sebuah perusahaan busana yang juga berkomitmen menembangkan syiar Islam, Karita Moslem Square mempunyai visi dan misi tersendiri yang memang bertujuan agar memberikan manfaat bagi publik. Secara spesifik, Karita Moslem Square yang terlahir pada tahun 2010 membidik pasar konsumen anak muda yaitu pelajar, mahasiswa maupun eksekutif muda muslim lainnya.

Karita Moslem Square juga melayani penukaran produk untuk kategori ukuran dan penukaran dilayani hinga 3 hari setelah pembelian dengan membawa copy nota dan label produk belum dilepas. Selain itu Karita Moslem Square juga menyediakan layanan hantaran mahar dan parcel lebaran.

81

Untuk lebih dekat dengan customer. Karita Moslem Square telah membuka cabang yaitu di Purwokerto tepatnya di Jl. H. Bunyamin 39 Purwokerto, telp (0281) 636936. Karita Moslem Square berharap dapat terus mengembangkan sayapnya ke berbagai daerah di Indonesia, karena banyak customer Karita berasal dari daerah-daerah luar Surabaya. Namun dengan kemajuan teknologi, customer sekaang juga bisa dilayani melauli website Karita Moslem Square, dan jug media sosial. Hal ini memudahkan customer-customer yang berada di luar kota dapat memesan baju melaui online shop dan juga terus menjangkau paar yang lebih luas lagi.

2. Visi dan Misi Karita Moslem Square

Karita Moslem Square mempunyai visi yang bertujuan menjadikan Karita sebagai sebuah perusahaan yang berkualitas, bercitra tinggi dan inovatif untuk bidang penyediaan perlengkapan busana muslim atau produk yang brwawasan Islami bagi remaja atau anak muda.

3. Struktur Kepengurusan

Guna menjalankan program kerja, Karita Moslem Square Surabaya menyusun kepengurusan sebagaimana berikut :

82

SUSUNAN PENGURUS 1. President Directur : H. Herry Zudianto 2. Business Director : Arief N W

3. General Manager Sales dan Operation : Elusa Dwi AH 4. Asisten General Manager Retail Muslim : Yudiyanto 5. Asisten Manager Karita Surabaya : Rosabela Harmonitus 6. SPV Toko : Retno, Muna, Indarti dan Nevika

7. Admin Stok : Kiki dan Luluk

8. Petugas Gudang : Syifa’ , Thea dan Nur 9. Petugas Permak : Yuli

10.Security : Abu Khoir, Hari dan Rizal

11.Bagian Umum : Bambang, Beny, Gio dan Yahya

12.Duta Niaga : Hanif, Erlis, Irma, Elma, Fira, Ingar, Juwita, Intan, Riri, Bia, Astin, Mia, Lina, Ayu, Yeni, dan Rika

13.Kasir : Puput, Rini, dan Arta 14.SPV Admin : Aisya

15.Pelaksana Admin : Nasita dan Fitri

Job description

Adapun struktur Karita Moslem Square Surabaya dalam menjalankan kegiatan sehari-hari memiliki fungsi sebagai berikut :

83

1. Presiden Director : Pimpinan tertinggi ini memiliki tanggung jawab dalam memimpin dan mengarahkan perusahaan.

2. Business Directur : business directur ini memiliki tanggung jawab untuk mengawasi kegiatan peusahaan dan karyawan. Directur business ini melaporkan kepada eksekutif puncak dalam organisasi yang lebih besar.

3. General Manager Sales dan Operation :Bertanggung jawab untuk memperoleh hasil yang menguntungkan melalui manajer penjualan regional dengan mengembangkan tim melalui motivasi, konseling, pengembangan keterampilan dan pengembangan pengetahuan produk.

4. Asisten General Manager Retail Muslim : Manajer umum ritel bertanggung jawab untuk menjalankan toko ritel. Mereka

memeriksa persediaan untuk mendisiplinkan dan melatih karyawan untuk memutuskan produk yang untuk persediaan di rak-rak. Mereka memastikan toko berkinerja baik, bahwa pelanggan puas, dan bawahan yang produktif.

5. Asisten Manager Karita Surabaya : bertanggung jawab atas tercapainya tujuan perusahaan serta mempunyai wewenang mengambil keputusan akhir/terakhir mengenai hal yang berhubungan dengan tujuan.

84

6. SPV Toko : bertanggung jawab untuk hasil atas orang-orang yang diawasi terutama mutu dan jumlah dari produk dan pelayanan.

7. Petugas Gudang : petugas bagian gudang mempunyai tanggung jawab menjamin ketersediaan barang serta kualitasnya, sehingga tugas utamanya adalah merencanakan kebutuhan, melakukan penyimpangan dengan baik.

8. Security : bertanggung jawab penuh terhadap keamanan dan ketertiban serta keseamatan dalam kawasan.

9. Bagian Umum : memberikan pelayanan kebersihan dan kerapihan dari sebuah perusahaan.

10.Duta Niaga/ SPG : membantu koordinator dan supervisor dalam mengelola merchandise / barang dagangan di counter (area penjualan).

11.Kasir : Menjalankan proses penjualan dan pembayaran jika terjadi transaksi Seorang kasir bertugas untuk menginput dan mengoutput keluar masuk barang setiap kali ada transaksi dari konsumen. 12.SPV Admin : mengawasi pelaksana admin

13.Pelaksana Admin : mengecek pengerjaan administrasi tagihan dan laporan yang dibuat oleh supervisor, menindaklanjuti setiap kejanggalan selisih barang, dokumen atau uang yang ditemukan dan mencari penyebabnya, mengecek pelaksanaan cross chek mingguan antara barang dengan stock.

85

Struktur organisasi menunjukkan susunan perwujudan pola tetap dan kerangka hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi dari beberapa jabatan atau kedudukan, serta posisi bagi setiap tenaga kerja terhadap tugas dan wewenang yang diberikan dari Krita Moslem Square Surabaya.

Struktur ini mengandung unsur-unsur sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan pekerjaan kerja. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan apa organisasi dikelola.

Disini juga diperlukan seorang manajer yang bertugas untuk menyusun atau menggambarkan bagan organisasi sehingga setiap pekerjaan dapat mengetahui fungsi-fungsi atau posisi-posisi tenaga kerja dan menunjukkan bagian hubungan diantaranya :

a. Keuntungan menggunakan bagan organisasi adalah karyawan dan lain-lain diberi gambaran bagaimana hubungan antara atasan dan bawahan dengan jelas, jika terjadi suatu masalah khusus maka dapat langsung dituju ke Kepala Bagian tetap dengan acuan bagan organisasi tersebut, sehingga dapat langsung terselesaikan.

b. Kelemahan atau kekurangan bagan organisasi adalah masih banyak hal-hal yang tidak jelas atau tidak di tunjukkan kemungkinan orang tidak mengerti sangat besar.

86

4. Tenaga Pendidik dan Pegawai

Tenaga pendidik dan pegawai di Krita Moslem Square Surabaya adalah par lulusan SMA, SMEA dan D3.

5. Fasilitas

Fasilitas yang dimiliki oleh Karita Moslem Square Surabaya antara lain :

a. Ruangan toko yang nyaman ditunjang adanya air conditioner b. Musholla

c. Kamar Mandi

d. Tempat Parkir yang cukup luas 6. Prestasi

Perusahaan ini telah berdiri selama 5 tahun dan telah menghasilkan banyak prestasi, antara lain :

a. Karita Moslem Square Surabaya sudah meraih recor muri tentang pelipatan mukena terkecil

b. Karita Moslem Square Surabaya sudah meraih recor muri tentang Al-Quran dengan 30 juz, setiap juz-nya memiliki beda warna. Yang biasa dikatakan Rainbow.

87

B. Penyajian Data

1. Karakteristik jawaban responden a. Insentif Material

Dalam variabel insentif material, peneliti memberikan 7 pernyataan yang akan direspon oleh responden. Berikut adalah tabel pertanyaan tersebut beserta jumlah respon dari responden,

Tabel 4.1 Insentif Material

Item pernyataan

Jumlah orang yang merespon dengan

Jumlah orang SS S RR TS STS

1. Pemberian bonus kepada kayawan karena sudah memenuhi tujuan kinerja perusahaan.

25 12 3 0 0 40

2. Komisi yang diterima karyawan adalah komisi yang didasarkan pada presentase penjualan.

20 16 4 0 0 40

3. Perusahaan memberikan perlengkapan khusus saat bekerja.

15 17 8 0 0 40

4. Tunjangan memberikan kepuasan karyawan daam bekerja

19 15 6 0 0 40

88

perusahaan mendorong kinerja karyawan.

6. Insentif yang diberikan perusahaan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari

13 15 11 0 1 40

7. Insentif yang diberikan dapat meningkatkan semangat dan kegairahan kerja

14 20 6 0 0 40

Sumber: Data primer diolah

Dari table diatas dapat dilihat, yaitu dari 40 responden, 25 orang yang menjawab sangat setuju Pemberian bonus kepada karyawan karena sudah memenuhi tujuan kinerja perusahaan, 12 orang menyatakan setuju, 3 menyatakan ragu-ragu, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item pernyataan Komisi yang diterima karyawan adalah komisi yang didasarkan pada presentase penjualan dari 40 responden 20 orang menjawab sangat setuju, 16 orang yang menyatakan setuju, 4 orang yang menyatakan ragu-ragu, dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada item pernyataan Perusahaan memberikan perlengkapan khusus saat bekerja dari 40 responden 15 orang yang menyatakan sangat setuju, 17 orang yang menyatakan setuju, 8 orang yang menyatakan ragu-ragu, dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju,

89

Pada item pernyataan Tunjangan memberikan kepuasan karyawan dalam bekerja dari 40 responden 19 orang yang menyatakan sangat setuju, 15 orang menyatakan setuju, 6 orang menyatakan ragu-ragu, dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Dokumen terkait