• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada Tabel 12 disajikan potensi volume sebelum pemanenan berdasarkan volume tinggi bebas cabang dan volume tinggi total.

Tabel 12. Potensi Volume Sebelum Pemanenan

PETAK /0,25 Ha N (ph) Vbc (m³) Vtot (m³) I 69 17,41 45,46 II 49 11,36 34,36 III 53 11,59 33,86 IV 62 13,97 40,39 Jumlah 233 54,33 154,07

Keterangan : Vbc = Volume Bebas Cabang Vtot = Volume Total

Dari keempat petak tersebut potensi volume sebelum pemanenan yang terbesar terdapat pada petak I yakni volume tinggi bebas cabang sebesar 17,41 m³ dan volume tinggi total sebesar 45,46 m³, penyebabnya karena petak 1 jumlah pohon yang diukur lebih banyak daripada petak-petak yang lainnya sehingga potensi volume lebih besar.

Pada petak 2 volume tinggi bebas cabang sebesar 11,36 m³ dan volume tinggi total sebesar 34,36 m³. Pada petak 3 volume tinggi bebas cabang sebesar 11,59 m³ dan volume tinggi total sebesar 33,86 m³. Pada petak 4 volume tinggi bebas cabang sebesar 13,97 m³ dan volume tinggi total sebesar 40,39 m³.

5.9.2 Potensi Karbon

Pada Tabel 13 dapat diketahui potensi karbon Kg C/Ha pada petak ukur 1, 2, 3, dan 4 berdasarkan persamaan terbaik.

Tabel 13. Potensi Kg C/Ha Tegakan Acacia mangium Sebelum PemanenanBerdasarkan Persamaan Pendugaan Karbon Per Pohon.

Persamaan Petak 1 Petak 2 Petak 3 Petak 4 Rata-rata C= 0.53 D1.44 H0.667 106.324,55 78.917,06 81.125,53 95.175,13 90.385,57

Pada Tabel 13 disajikan potensi sebelum pemanenan berdasarkan pendugaan karbon per pohon berdasarkan persamaan C= 0.53 D1.44 H0.667 pada petak 1 sebesar 106.324,55 kg C/Ha, petak 2 sebesar 78.917,06 kg C/Ha, petak 3 sebesar 81.125,53 kg C/Ha, petak 4 sebesar 95.175,13 kg C/Ha dan untuk rata-rata perpetak tersebut sebesar 90.385,57 kg C/Ha.

5.9.3 Potensi Volume Limbah

Tabel 14. Volume (m³/Ha) Limbah Berdasarkan Sumber Dan Asalnya Tegakan Acacia mangium. Petak Jumlah Pohon Sebelum Pemanenan Volume Sebelum Pemanenan (m³) Volume Tunggak Volume Batang Volume Cabang Tidak Beraturan Cabang Beraturan Total I 276 181,84 1,43 12,27 1,76 4,39 19,85 II 196 137,45 0,91 9,33 1,51 3,89 15,63 III 212 135,42 1,48 9,01 3,04 4,70 18,22 IV 248 161,55 1,09 11,15 2,26 5,41 19,90 Rata-rata 233 154,07 1,22 10,44 2,14 4,60 18,40

Pada Tabel 14 disajikan volume limbah berdasarkan sumber dan asalnya, pada petak 1 dari 276 pohon yang ditebang dengan volume kayu sebesar 181,84 m³/Ha, didapatkan hasil 1,43m³/Ha limbah tunggak, limbah batang 12,27 m³/Ha,

1,76 m³/Ha cabang tidak beraturan, 4,39 m³/Ha cabang beraturan. Total volume limbah yang terjadi pada petak 1 adalah sebesar 19,85 m³/Ha.

Pada petak 2 dari 196 pohon yang ditebang dengan volume kayu sebesar

137,45 m3/Ha, didapatkan hasil 0,91 m³/Ha limbah tunggak, 9,33 m³/Ha limbah batang, 1,51 m³/Ha cabang tidak beraturan, 3,89 m³/Ha limbah cabang beraturan. Total volume limbah yang terjadi pada petak 2 adalah sebesar adalah 15,63m³/Ha.

Pada petak 3 dari 212 pohon yang ditebang dengan volume kayu sebesar

135,42 m³/Ha, didapatkan 1,48 m³/Ha limbah tunggak, 9,01 m³/Ha limbah batang,

3,04 m3/Ha limbah cabang tidak beraturan, 4,70 m3/Ha limbah cabang beraturan. Total volume limbah yang terjadi pada petak 3 adalah sebesar 18,22 m3/Ha.

Pada petak 4 dari 248 pohon yang ditebang dengan volume kayu sebesar

161,55 m3/Ha, didapatkan hasil 1,09 m3/Ha limbah tunggak, 11,15m3/Ha limbah limbah batang, 2,26 m3/Ha limbah cabang tidak beraturan, 5,41 m3/Ha limbah cabang beraturan. Total volume limbah yang terjadi pada petak 4 adalah sebesar

Tabel 15. Persentase Volume Limbah (%)/Ha Terhadap Volume Sebelum Pemanenan. Petak Jumlah Pohon Sebelum Pemanenan Volume Sebelum Pemanenan (m³) Tunggak Batang Cabang Tidak Beraturan Cabang Beraturan Total I 276 181,84 0,79 6,75 0,97 2,41 10,92 II 196 137,45 0,66 6,79 1,10 2,83 11,37 III 212 135,42 1,09 6,66 2,24 3,47 13,46 IV 248 161,55 0,67 6,90 1,40 3,35 12,32 Rata-rata 233 154,07 0,80 6,77 1,43 3,01 12,02

Pada Tabel 15 disajikan persentase limbah berdasarkan sumber dan asalnya pada petak 1 dari 276 pohon yang ditebang dengan volume kayu sebesar 181,84 m3, didapatkan hasil 0,79 % limbah tunggak, 6,75 % limbah batang, 0,97 % cabang tidak beraturan, 2,41 % cabang beraturan. Total volume limbah yang terjadi pada petak 1 adalah sebesar 10,92 %.

Pada petak 2 dari 196 pohon yang ditebang dengan volume kayu sebesar 137,45 m3 didapatkan hasil 0,66 % limbah tunggak, 6,79 % limbah batang, 1,10 % cabang tidak beraturan, 2,83 % limbah cabang beraturan. Total volume limbah yang terjadi pada petak 2 adalah sebesar adalah 11,37 %.

Pada petak 3 dari 212 pohon yang ditebang dengan volume kayu sebesar 135,42 m3, didapatkan hasil 1,09 % limbah tunggak, 6,66 % limbah batang, 2,24 % limbah cabang tidak beraturan, 3,47 % limbah cabang beraturan. Total volume limbah yang terjadi pada petak 3 adalah sebesar 13,46%.

Pada petak 4 dari 248 pohon yang ditebang dengan volume kayu sebesar 161,55 m3, didapatkan hasil 0,67 % limbah tunggak, 6,90 % limbah batang, 1,40 %limbah cabang tidak beraturan, 3,35 % limbah cabang beraturan. Total volume limbah yang terjadi pada petak 4 adalah sebesar 12,32 %. Dari data-data yang ada pada tabel 14 dan tabel 15 dapat dilihat bahwa rata-rata volume dan persentase limbah terbesar adalah jenis limbah batang, hal ini dapat terjadi karena faktor pembagian batang yang dilakukan untuk menyesuaikan alat angkut log. Dengan kapasitas alat angkut yang terbatas maka batang bebas cabang yang ada di petak tebangan dibagi/dipotong sedemikian rupa sehingga log sesuai dengan kapasitas lori tersebut. Potongan-potongan sisa pembagian batang dengan jumlah yang relatif besar itulah yang menjadi limbah batang.

Tabel 16. Persentase dan Volume Limbah Pemanenan Kayu Di Petak Tebang Acacia mangium.

Jenis Limbah Volume (m³) Persentase (%)

-Tunggak 4,90 0,79

-Cabang Tidak Beraturan 8,57 1,39

-Cabang Beraturan 18,38 2,98

-Batang 41,77 6,78

Jumlah Limbah 73,61 11,94

Volume Total Kayu Sebelum Pemanenan 616,27

Dari Tabel 16 berdasarkan lokasi tegakan volume total kayu yang dipanen, volume dan persentase limbah di petak tebangan yang terdiri dari limbah tunggak, limbah cabang tidak beraturan, limbah cabang beraturan, dan limbah batang sebesar 41,77 m3 (6,78 %). Sedangkan volume dan persentase limbah di TPn tidak ada. Apabila dibandingkan dengan penelitian terdahulu mengenai limbah pemanenan kayu di hutan alam ditemukan jenis limbah pemanenan di TPn. Penyebab tidak terdapatnya jenis limbah pemanenan di TPn pada penelitian di hutan tanaman ini disebabkan semua kegiatan pemanenan mulai dari penebangan sampai pembagian batang dilakukan dipetak tebangan (setting tebangan). Kayu bulat yang disarad ke TPn merupakan kayu yang telah memenuhi syarat pengujian bahan baku sehingga terangkut semua ke pabrik.

5.9.4 Potensi Karbon Dalam Limbah

Tabel 17. Potensi Karbon (kg C/Ha) Dalam Limbah Terhadap Jumlah Karbon Dengan Persamaan Terbaik Pada Tegakan Acacia mangium.

PETAK Jumlah Pohon Sebelum Pemanenan Volume Sebelum Pemanenan (m³) Tunggak Batang Cabang Tidak Beraturan Cabang Beraturan Total I 276 181,84 694,70 5.969,9 858,25 2.133,04 9655,95 II 196 137,45 635,96 6.531,0 1.054,12 2.726,30 10.947,42 III 212 135,42 814,68 4.975,2 1.802,54 2.592,54 10.184,98 IV 248 161,55 657,30 6.749,2 1.366,26 3.271,81 12.044,65 Rata-rata 233 154,07 700,66 6.056,3 1.270,29 2.680,92 10.708,25

Pada Tabel 17 dapat dilihat potensi karbon dalam limbah berdasarkan tegakan acacia mangium, pada petak 1 dari 276 pohon yang ditebang berdasarkan potensi karbonnya dengan volume 181,84 m³ diperoleh karbon dalam limbah

tunggak 694,70 kg C/Ha, limbah batang 5.969,97 kg C/Ha, limbah cabang tidak beraturan 858,25 kg C/Ha, limbah cabang beraturan 2.133,04 kg C/Ha. Total potensi karbon dalam limbah yang terjadi pada petak 1 adalah sebesar 9655,95 kg C/Ha.

Pada petak 2 dari 196 pohon yang ditebang berdasarkan potensi karbonnya dengan volume 137,45 m³ diperoleh karbon dalam limbah tunggak 814,68 kg C/Ha, limbah batang 6.531,03 kg C/Ha, limbah cabang tidak beraturan 1.054,12 kgC/Ha, limbah cabang beraturan 2.726,30 kg C/Ha. Total potensi karbon dalam limbah yang terjadi pada petak 2 adalah sebesar 10.947,42 kg C/Ha.

Pada petak 3 dari 212 pohon yang ditebang berdasarkan potensi karbonnya dengan volume 814,68 m³ diperoleh karbon dalam limbah tunggak 4.975,23 kg C/Ha, limbah batang 1.802,54 kg C/Ha, limbah cabang tidak beraturan 4.219,93 kg C/Ha, limbah cabang beraturan 2.592,54 kg C/Ha. Total potensi karbon dalam limbah yang terjadi pada petak 3 adalah sebesar 10.184,98 kg C/Ha.

Pada petak 4 dari 248 pohon yang ditebang berdasarkan potensi karbonnya dengan volume 161,55 m³ diperoleh karbon dalam limbah tunggak 657,30 kg C/Ha, limbah batang 6.749,29 kg C/Ha, limbah cabang tidak beraturan 1.366,26 kg C/Ha, limbah cabang beraturan 3.271,81 kg C/Ha. Total potensi karbon dalam limbah yang terjadi pada petak 4 adalah sebesar 12.044,65 kg C/Ha. Berdasarkan hasil data tersebut dapat diuraikan bahwa pendugaan kandungan karbon yang terbesar rata-ratanya terdapat pada bagian batang sebesar 6.056,38 kg C/Ha dan pendugaan kandungan karbon yang terkecil terdapat pada bagian tunggak sebesar 1640.32 kg C/Ha. Hal ini disebabkan semakin banyak jumlah pohon yang ditebang, semakin besar pula kandungan karbonnya.

Dokumen terkait