• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUMLAH RANKING

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH

4.8 Potensi Pertanian Kabupaten Bogor .1 Potensi Sumberdaya Alam Pertanian

Kabupaten Bogor memiliki potensi sumberdaya alam pertanian yang besar dan beragam, jika dikembangkan akan menjadi sebuah kekuatan untuk membangun masyarakat dalam rangka menanggulangi kemiskinan. Potensi sumberdaya alam pertanian yang tampak terlihat di Kabupaten Bogor amatlah banyak diantaranya potensi pertanian untuk pengembangan padi sawah, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Dari potensi yang ada dan memiliki berbagai keunggulan yang khas jika dimanfaatkan dan dikelola dengan profesional akan dapat membantu pemerintah dalam program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bogor. Potensi ini dapat kita lihat pada luasan lahan pertanian di Kabupaten Bogor. Kabupaten Bogor memiliki luas lahan pertanian

sebesar 149.748 Ha, luasan ini masih lebih luas jika dibandingkan dengan luasan lahan di Kabupaten bogor untuk peruntukan yang lain seperti perikanan, perkebunan kehutanan dan lainnya. Secara umum dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel. 12 Potensi Sumberdaya Alam Pertanian di Kabupaten Bogor

Potensi Luas (Ha)

Pertanian 149.748 Perkebunan 29.857,89 Kehutanan 108.033,69 Lainnya 29.462,43

Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, 2006

4.8.2 Potensi sektor Perkebunan

Sektor pertanian di Kabupaten Bogor ternyata tidak hanya terlihat pada banyaknya pesawahan yang ada, namun juga terlihat pada sub sektor perkebunan yang merupakan salah satu sub sektor yang memiliki potensi besar di Kabupaten Bogor. Sektor ini perlu perhatian dari pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka meningkatkan produktivitas tanaman khususnya dalam pemanfaatan luas lahan yang dimiliki oleh Kabupaten Bogor. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor tahun 2008, potensi luas lahan perkebunan di Kabupaten Bogor masih cukup tinggi. Tanaman seperti kelapa, karet dan kopi yang masih dapat dioptimalkan untuk di jadikan komoditas unggulan, walapun ada kecenderungan setiap tahun luas areal lahan untuk perkebunan semakin berkurang. Namun ada harapan untuk melakukan perbaikan dengan kebijakan pemerintah daerah untuk menempatkan perkebunan menjadi salah satu leading sector dalam rangka penanggulangan kemiskinan. Luasan lahan perkebunan di Kabupaten Bogor terdiri dari potensi perkebunan rakyat dan potensi luas perkebunan yang dikelola oleh negara dan perkebunan besar yang dimiliki oleh perusahaan swasta. Di Kabupaten Bogor, luas areal perkebunan rakyat dari tahun 2004-2007 secara umum menurun. Hal ini disebabkan adanya alih fungsi lahan perkebunan menjadi pemukiman, hanya saja pada tahun 2006 ke tahun 2007 ada beberapa tanaman yang luas arealnya bertambah yaitu karet dan kopi. Hal ini disebabkan adanya komitmen dari pemda untuk menungkatkan produsi karet dan kopi di Kabupaten Bogor. Seperti terlihat pada Tabel 13.

53

Tabel. 13 Luas Areal Tanaman Muda Perkebunan Rakyat dirinci menurut Jenis

Tanaman di Kabupaten Bogor Tahun 2004-2007

No. Jenis Tanaman 2004 2005 2006 2007

1. Karet 530,58 1.581,65 102,70 232,79 2. Kelapa 8.452,886 8.606,43 1.219,84 1.212,84 3. Kopi 2.234,19 2.244,37 350,62 504,62 4. The 96,11 2.747,37 21,81 21,81 5. Kapuk 0,00 0,00 0,00 0,00 6. Pala 551,01 573,02 105,56 205,56 7. Cengkeh 1.086,96 1.354,92 192,14 234,14 8. Aren 126,94 132,97 27,31 27,31 9. Melinjo 12,0 0,00 97,00 997,00 10. Kencur/Obat-obatan 32,0 39,00 60,82 0,00 11. Kapolaga 34,20 96,05 1,07 0,00 12. Vanili 39,00 39,00 6,24 0,00 13. Pandan - - - - 14. Kelapa Hibrida 159,00 159,00 7,00 0,00 15. Kayu Manis - - - 19,00 16. Lada 35,58 35,58 0,00 0,00 17. Jambu Mete - - - - 18. Kunyit 29,00 42,40 0,00 0,00 19. Jahe 24,00 48,50 0,00 0,00 Jumlah 13.429,43 17.700,21 2.192,11 2.554,98

Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bogor, 2008

Dari Tabel 13 terlihat luas areal perkebunan besar juga cenderung mengalami penurunan, hal ini terlihat juga pada luas perkebunan karet dan kopi pada tahun 2006 jika dibandingkan dengan tahun 2007. Baik PBSN maupun PT.P mengalami penurunan jumlah luas areal untuk perkebunan. Lihat pada Tabel 14.

Tabel. 14 Luas Areal Tanaman Muda Perkebunan Besar dirinci menurut Jenis

Tanaman di Kabupaten Bogor Tahun 2004-2007.

2006 2007 No Jenis Tanaman PBSN PT.P PBSN PT.P 1. Karet 268,09 - 219,82 - 2. Kopi 5,00 - 0,00 - 3. The 50,00 20,50 50,00 20,50 4. Cengkeh 10,00 - 10,000 - 5. Coklat 236,00 - 236,00 - 6. Kelapa Hibrida - - - - 7. Kelapa - - - - 8. Kelapa Sawit - 2.075,62 - - Jumlah 587,09 2.096,62 515,82 20,50

4.8.3 Potensi Sektor Tanaman Pangan

Tabel. 15 Luas Penanaman dan Produksi Palawija 2008 dan Harapan Peningkatan

Produktivitas Tanaman dengan Intensifikasi.

Kondisi Existing 2008

Harapan Program Intensifikasi No. Jenis Tanaman

Luas (ha) Prod/ha (ton)

Total prod

(ton) Prod/ha (ton)

1. Ubi kayu 9.101 19,69 179.222 25 2. Ubi jalar 3.916 13,92 60.832 20 3. Jagung 959 3,57 3.216 5 4. Kacang tanah 1.758 1,27 2.234 1,5 5. Kacang hijau 276 1,01 278 1,5 6. Kedelai 55 1,13 62 1,25 7. Talas 424 13,98 5.932 20

Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, 2008

Dari Tabel 15 terlihat bahwa tanaman palawija pada tahun 2008 kondisi existing pada tanaman pangan belum optimal antara harapan dengan kondisi sebenarnya dilapangan. Produksi yang diinginkan belum sesuai dengan ketersediaan lahan yang ada. Oleh karenanya pola peningkatan produksi yang tepat untuk meningkatkan hasil produksi tanaman palawija. Pada kondisi yang terjadi tersebut perlunya upaya peningkatan hasil produksi dengan memanfaatkan potensi lahan yang terbatas tersebut.

4.8.4 Potensi Sektor Peternakan

Peternakan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang tidak dapat dilupakan, karena peternakan merupakan sumber protein hewani yang sangat berguna bagi kehidupan manusia terutama bagi anak-anak yang akan mempengaruhi tingkat kecerdasan. Di Kabupaten Bogor terdapat beberapa hasil yang didapat dari sub sektor peternakan ini. Diantaranya adalah daging, telur, susu, kulit ini merupakan produk hasil ternak yang bermanfaat bagi manusia. Secara umum dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel. 16 Potensi Hasil Ternak di Kabupaten Bogor

Produksi Satuan

Daging 47.519.115 Kg

Telur 29.796.837 Kg

Susu 11.279.736 Liter

55

Ada juga hasil ternak yang dapat bermanfaat bagi mahluk lainnya yaitu kotoran ternak dapat dibuat kompos sebagai pupuk organik baik pupuk padat maupun pupuk cair.

Banyaknya peran sub sektor peternakan ini, maka sangat penting bagi para peternak, pemerintah dan masyarakat untuk mempertahankan dan mengembangkan jumlah populasi ternak yang ada dan terdapat pada daerah/ lingkungan masing-masing. Pada tahun 2004-2008 populasi ternak unggas secara umum meningkat, hanya pada ayam ras dan itik yang mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan masih ada kesulitan dalam mengembangkan ayam ras dan itik di Kabupaten Bogor. Seperti terlihat pada Tabel 17.

Tabel. 17 Perkembangan Populasi Ternak Unggas di Kabupaten Bogor Tahun

2004-2008

JENIS TERNAK 2004 2005 2006 2007 2008

Ayam Ras Petelur 3.055.300 3.045.200 3.533.007 3.791.836 3.933.002 Ayam Ras

Pedaging 8.294.000 8.257.900 11.864.000 12.7556.300 13.775.475 Ayam Ras 1.417.800 1.233.467 1.201.644 1.007.202 986.348

Itik 128.846 136.018 241.299 150.986 128.197

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor (2009)

Peternakan ruminansia besar di Kabupaten Bogor, dari tahun 2004-2008 populasi ternak sapi potong, sapi perah dan kerbau meningkat. Hal ini dikarenakan adanya program pemerintah yang menargetkan untuk swasembada daging pada lima tahun mendatang. Program pengembangan ternak ruminansia besar di Kabupaten Bogor lebih berkembang. Seperti terlihat pada Tabel 18.

Tabel. 18 Perkembangan Populasi Ternak Ruminansia Besar di Kabupaten

Bogor Tahun 2004-2008

JENIS TERNAK 2004 2005 2006 2007 2008

Sapi potong 16.594 16.622 14.831 17.502 18.196 Sapi perah 5.356 5.435 5.123 5.268 5.907

Kerbau 21.172 21.434 21.228 16.662 17.710

4.8.5 Potensi Sektor Kehutanan

Hutan merupakan salah satu potensi cukup besar yang memang belum termanfaatkan dengan baik oleh penduduk Kabupaten Bogor. Hasil hutan merupakan sumber pendapatan yang mejanjikan dan pengelolaan hutan untuk menghasilkan pendapatan itu bisa dilakukan oleh masyarakat. Permasalahan hutan yang terjadi sekarang adalah banyak sekali tindakan penggundulan hutan dan pencurian kayu oleh oknum masyarakat yang menyebabkan berkurangnya pendapatan dan bencana alam. Potensi hutan yang besar di Kabupaten Bogor seperti tampak pada Tabel 19 perlu dijaga dan dikembangkan oleh pemerintah dan masyarakat.

Tabel. 19 Jenis,Luas, Produksi, Jumlah Pemilik, dan Jumlah Tenaga Kerja

Terlibat di Hutan Rakyat

No Jenis Luas (ha) Produksi (m3) Jumlah pemilik (orang) Jumlah Tenaga Kerja Terlibat (orang) 1. Sengon/albazia (Paraserianthes falcataria) 3.406,95 15.585,09 34.363 16.741 2. Mahoni (Switenia sp.) 3.730,50 1.672,24 34.744 17.372 3. Afrika (Maesopsis sp.) 1.522,02 3.578,42 15.220 7.616 4. Jati (Tectona grandis) 528,07 10,85 5.308 2.662 5. Campuran 1.191,47 1.760,49 14.510 6.852 Jumlah 11.379,02 22.607,10 104.144 51.215

Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, Tahun 2008