• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Taman Balekambang Surakarta

DI KOTA SURAKARTA NO TA-

E. Potensi Taman Balekambang Surakarta

Aktivitas wisata di kawasan Taman Balekambang adalah berbasis pada corak karakteristik seni dan budaya Jawa yang khas. Pada saat ini penataan Taman Balekambang atau revitalisasi itu sendiri dimaksudkan untuk menunjang semua proses berlangsungnya kegiatan atau aktivitas seni dan budaya yang akan dijadikan sebagai atraksi wisata di Taman Balekambang. Semua sarana dan prasarana yang sedang ditata saat ini akan sepenuhnya digunakan untuk kepentingan masyarakat umum dan untuk melengkapi semua aktivitas yang akan diselenggarakan di Taman Balekambang khususnya.

Pengadaan sarana dan prasarana yang disesuaikan dengan karakteristik Kota Solo yang kental dengan seni dan budayanya, untuk kedepannyan kawasan wisata Taman Balekambang diharapkan akan mampu memberikan nilai tambah serta dapat menyelaraskan antara karakter Kota Solo itu sendiri dengan kawasan wisata yang diunggulkan. Selain itu Taman Balekambnag juga akan difungsikan kembali sebagai paru-paru kota, maka dari itu semua elemen pendukungnya akan disesuaikan dengan perencanaan tersebut.

Taman Balekambang mempunyai dua area utama yaitu: 1. Partini tuin

Partini tuin merupakan bagian taman Balekambang yang berupa taman air. Pada awal pembangunan taman air ini difungsikan sebagai tempat peresapan air, penampungan air untuk membersihkan atau menggelontor kotoran-kotoran sampah didalam kota dan juga sering digunakan untuk bermain perahu. Begitu juga setelah revitalisasi taman inipun tidak bergeser fungsi. Dalam revitalisasinya bagian Pa rtini tuin dititik beratkan pada nilai konversinya. Di taman ini diberi air mancur yang mengelilingi kolam. Hal ini bertujuan untuk menjaga kebersihan taman dann menambah nilai keindahan di taman ini. Selain itu

commit to user

disekeliling kolam juga diberi lighting khusus yang efeknya dapat dinikmati pada malam hari untuk menambah estetika taman air.

Di atas kolam dibuat bangunan Joglo atau disebut Balai Partini yang memiliki fungsi tersendiri, yaitu sebagai tempat menikmati keindahan kolam dari dekat. Selain itu balai ini juga dapat difungsikan untuk pementasan music keroncong atau sejenisnya. Kolam renang Tirtoyoso dan kolam atau telaga ini dikembalikan ke dalam fungsi awalnya sebagai tempat peresapan air. Di tengah telaga tersebut berdiri patung partini dengan anggunnya. Patung ini yang merupakan ikon Taman Balekambang. Dalam proses pengembangannya partini tuin memiliki arahan yaitu mengintegrasikan Partini tuin dengan kolam renang Tirtoyoso sebagai taman air, air mancur di sekeliling kolam sebagai elemen estetis, pelataran dan gazebo, street furniture di sekitar kolam, menanam pohon-pohon besar disekitar kolam, dan renovasi balai sesuai dengan aslinya. (Wawancara dengan Endang Sri Murniyati, Tanggal 21 Mei 2010)

2. Partinah Bosch

Partinah Bosch atau hutan Partinah merupakan bagian utama taman Balekambang yang berupa hutan kota hutan buatan. Taman pada bagian ini ditanami pohon-pohon besar yang dilengkapi dengan pohon langka yang didatangkan dari Belanda dan daerah lainnya. Beberapa koleksi tanaman langka yang terdapat di taman ini seperti Kenari, Beringin putih, Beringin sungsang, apel coklat dan lain sebagainya. Dengan bagian ini taman Balekambang terlihat asri, teduh dan nyaman yang menempati fungsinya sebagai hutan kota dan juga sebagai paru- paru kota.

Dalam pengembangannya Partinah Bosch memiliki arahan yaitu melestarikan situs historis yaitu sebagai taman kota, Partinah Bosch menjadi taman yang menyelesaikan masalah ekologis, di tempat ini di

commit to user

desain juga fungsi spesifik sebagai jalur lintas refleksi sebagai “Taman Therapeutic”.

Selain dua bagian diatas, Taman Balekambang juga memiliki bagian lain seperti bangunan-bangunan yang memiliki fungsi khusus, yaitu:

a. Gedung pusat dokumentasi Seni Budaya dan Galeri Budaya b. Gedung kethoprak yang berkapasitas 300 orang

c. Teater Taman Open Stage yaitu sebuah panggung terbuka berkapasitas 500 orang.

d. Pasar seni yang menjual berbagai produk seni yang berkualitas e. Bengkel, Studio, dan Besalen yang merupakan tempat bagi para

seniman dan pengrajin supaya dapat diakses oleh masyarakat umum, yang mencakup Besalen Keris, Gamelan, studio keramik atau gerabah, Seni Lukis., Patung, Tatah sungging kayu, serta Wayang kulit dan lain sebagainya.

(Wawancara dengan Endang Sri Murniyati Tanggal 21 Mei 2010)

F. Pengelolaan Taman Balekambang Surakarta

Taman Balekambang dikelola oleh UPTD Kawasan Wisata dan Maliayawan dibawah pantauan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta . Taman Balekambang difungsikan sebagai ruang publik dan juga sebagai salah satu kawasan wisata di Surakarta, selain itu Taman Balekambang juga dapat dipakai untuk event-event tertentu misalnya pentas seni. Taman Balekambang dapat dikatakan sebagai taman edukasi, taman budaya dan taman rekreasi. Pengelolaan Taman Balekambang akan ditingkatkan dengan menambah event musik.

Dalam menjalankan tugasnya UPTD Kawasan Wisata dan Maliyawan berpedoman pada peraturan daerah yang berkaitan dengan UPTD yaitu pasal 3 yang berbunyi “kawasan wisata dan maliyawan

commit to user

merupakan UPT pada Dinas yang dipimpin oleh seorang Kepala Kawasan dan Maliyawan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dan pasal 4 yang berbunyi “Kawasan Wisata dan Maliyawan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan yang dilimpahkan oleh Kepala Dinas di bidang pengelolaan kawasan wisata di kota Surakarta dan Hotel Maliyawan di Tawangmangu sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.

Tugas pokok yang dimaksud dalam pasal 4 adalah Kawasan Wisata dan Maliyawan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana teknis operasional bidang pengelolaan Kawasan Wisata dan Maliyawan meliputi: sarana prasarana, system managerial, kebutuhan anggaran dan pelayanan prima dalam hal budaya dan pariwisata.

b. Pelaksanaan kebijakan teknis dan operasional bidang pemberian bimbingan dan penyuluhan kepada warga masyarakat guna menumbuhkembangkan budaya dan pariwisata.

c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang budaya dan pariwisata yang meliputi pelayanan wisata dengan menerapkan profesionalisme dan system yang berbasis kinerja dan pengelolaan wisata.

d. Pengelolaan ketatausahaan.

(Wawancara dengan Endang Sri Murniyati Tanggal 21 Mei 2010) UPTD Kawasan Wisata dan Maliyawan kota Surakarta sebagai pengelola kawasan wisata Taman Balekambang Surakarta memiliki struktur organisasi yang mempunyai fungsi masing-masing. UPTD Kawasan Wisatas dan Maliyawan dikepalai oleh Dra. Endang Sri Murniati. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pengelola, Kepala Kawasan Wisata dan Maliyawan dibantu oleh kelompok jabatan fungsional dan personil sub bagian tata usaha beserta beberapa staffnya. Masing-masing personil saling bekerja sama dalam menjalankan tugasnya.

commit to user

Sebagai pengelola kawasan wisata Taman Balekambang UPTD Kawasan Wisata dan Maliyawan bertanggung jawab dalam penyusunan rencana teknis operasional, meliputi penyediaan sarana dan prasarana, system managerial, anggaran dan pelayanan publik. UPTD Kawasan Wisata dan Maliyawan bertanggung jawab kepada Dinas Pariwisata kota Surakarta sehingga dalam hal pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang budaya dan pariwisata yang meliputi pelayanan wisata harus menerapkan profesionalisme dengan system berbasis kinerja.

(Wawancara dengan Sumeh Tanggal 21 Mei 2010)

Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta dapat digambarkan dengan bagan Struktur organisasi sebagai berikut:

Struktur Organisasi UPTD Kawasan Wisata dan Maliyawan

KEPALA

Dokumen terkait