• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Wisata di Desa Indragiri

Dalam dokumen Model desa ecowisata halal (Halaman 85-98)

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Potensi Wisata di Desa Indragiri

Secara geografis, Kabupaten Bandung memiliki panorama alam yang indah, budaya sunda yang ramah serta mudah diakses baik dari Pusat Ibu Kota Jakarta maupun dari Kota Bandung. Pasca dibukanya Jalan Tol Seroja, jarak tempuh dari Ibu Kota Jakarta ke Kabupaten Bandung hanya memakan waktu 4-5 Jam, sedangkan dari Kota Bandung hanya 20 menit. Mudahnya akses menuju Kabupaten Bandung menjadi salah satu prasarat untuk mengembangkan wisata halal.

Selain itu, Kabupaten Bandung juga memiliki banyak destinasi yang tersebar di beberapa daerah. Ada sekitar 15 Destinasi unggulan, yaitu: 1) Situ Patenggang, 2) Rancaupas, 3) Ciwalini, 4)

Kawah Putih, 5) Stadion Jalak Harupat, 6) Arung Jeram Cisangkuy, 7) Cimanggu, 8) Ciburial, 9) Situ Cileunca, 10) Cibolang, 11) Gunung Puntang, 12) Kawah Kamojang, 13) Curug Cinulang, 14) Aung Jeram Kahiyangan, dan 15) Jelokong Pengrajin wayang Golek. Di tambah satu lagi, yaitu Desa Indragiri yang belum masuk dalam peta destinasi unggulan Kabupaten Bandung, padahal desa ini memiliki potensi alam yang luar biasa serta bangunan-bangunan heritage yang sebenarnya selaras dengan program kabupaten yang akan menciptakan 1000 satu kampung tematik.

Gagasan 1000 kampung tematik merupakan gagasan berlian yang ditawarkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung. Mengingat secara geografis, kekuatan ekonomi Kabupaten Bandung berbasis di perkampungan (pedesaan). Dengan desmikian, percepatan pembangunan ekonomi Kabupaten Bandung harus memperhatikan sumber daya ekonomi desa.

Indragiri adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung. Desa ini terbentuk pada tahun 1984

dari hasil pemekaran Desa Cipelah, Desa Sukaresmi dan Desa

Patengan dengan Kecamatan Rancabali. Indragiri sendiri memiliki arti yang dalam bahasa Indonesia berarti Gunung yang Bersinar.

Desa Indragiri berada di kawasan Kebun Teh Sinumbra

PTPN VIII dengan luas wilayah sekitar 2642,16 Hektar berada

diwilayah pegunungan dengan letak geografis berada pada 7 , 11’ , 0” – 7 , 15’ , 0” BT dan 107 , 15’ , 0” – s/d 107 , 2’ , 2” BT dan berada

pada ketinggian antara 1400 s/d 1700 dpl dengan topografi bervariasi dari landai berbukit dan curam.

Keadaan iklim berdasarkan klasifikasi iklim dari Schmit Ferquson termasuk kedalam tata iklim dengan curah hujan Rata- rata 1200 mm/Th curah hujan terbesar antara bulan September s/d Januari dan terkecil antara bulan Maret s/d Juli.

Berada pada ketinggian 1400/1700 dpl dengan posisi ditengah-tengah Kebun Teh menjadikan Desa Indragiri layak sebagai salah satu wisata. Potensi desa yang bisa diproyeksikan menjadi tempat destinasi wisata antara lain:

1. Kebun Teh

Gambar: Kebun Teh Sinumbra

Kebun Teh Sinumbra yang terhampar di Desa Indragiri terbilang masih otentik terutama di Dusun Ciparay. Luas perkebunan ini mencapai 991,036 ha/m² di bawah PTPN VIII.

Karakteristik Kebun Teh Sinumbra terbilang memiliki keunikan dan karakteristiknya tersendiri, hampir setiap sekat pembatasan kebun di tandai dengan pohon kayu putih. Jika dipagi atau sore hari, sinar matahari yang terpancar mengenai hamparan kebun teh dan pohon kayu putih terlihat begitu indah, menambah eksotika kebun teh yang masih orginal.

2. Heritage/Home Stay

Gambar : Home Stay

Daya tarik Desa Indragiri tidak hanya pada kebuh Teh saja, tetapi memiliki bangunan Heritage yang dibangun oleh pemerintahan Belanda sekitar tahun 1916 an. Jenis bangunan ini termasuk art deco yang diperntukan untuk home stay para manager kebun. Ada sekitar 13 home stay dengan model art deco. Didalam setiap home stay terdapat tungku perapian yang didesaian untuk memberi rasa hangat bagi setiap orang yang tinggal di dalamnya.

Tungku api yang berada di tengah –tengah rumah menjadi exotica tersendiri bagi para wisatawan.

Gambar: Home Stay dengan Cerobong Asap

Bangunan heritage peninggalan masa Belanda yang menjadi tempat istirahat (home stay). Didalamnya terdapat tiga kamar dengan ukuran besar dan 2 ruang tamu. Ada 2 tempat perapian yang didesaian asapnya langsung keluar dan berfungsi untuk menghangatkan dalam kondisi udara Indragiri yang dingin. Pertama, tempat perapian yang berada di tengah ruang tamu, dan satu lagi berada di dalam kamar yang premium.

Daya tampung home stay ini diperuntukan untuk 10-15 orang dengan posisi berada di pinggir jalan raya Indragiri. Jadi akses menuju tempat ini sangatlah mudah dijangkau baik oleh kendaraan roda empat maupun roda dua.

3. Pegunungan

Gambar: Pegunungan Indragiri

Kawasan desa Indragiri di lingkupi oleh pegunungan dan bebukitan yang mengitarinya. Luas hutan pegunungan dan

bebukitan sekitar 2268,46 ha/m2. Tanaman hutan yang ditumbuh di

pegunungan di Dusun Ciparay Desa Indragiri masih terjaga dengan baik. Keberadaanya berfungsi sebagai serapan air yang memberikan kehidupan bagi masyarakat. Corak pegunungan di kawasan Indragiri terhubung dengan kebun Teh yang terhampar luas. Hamparan kebuh Teh yang menjadi akses ke pegunungan menambah pesona desa Indragiri sebagi tempat destinasi kebuh Teh yang eksotik.

Gambar: Buki Teh

Bukit-bukit di kawasan Indragiri memiliki karakteristik yang khas. Ditumbuhi dengan pohon kayu putih dan menyatu dengan perkebunan Teh yang menjadi pelatarannya. Kondisi bebukitan di Indragir masih terjaga dengan baik, dimana masyakat menjadi penjaga kelestariannya. Tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan tidak bisa terlepas dari faham keagamaan yang dianut masyarakat yang percaya bahwa hutan

merupakan anugerah Tuhan yang harus senantiasa di jaga kelestariannya.

4. Situ Nyonya

Gambar: Situ Nyoya

Situ nyonya merupakan sebuah danau yang berada di kawasan Desa Indragiri dengan luas mencapai 1,6 hektar. Didalamnya terdapat sumber mata air yang sangat jernih dan tidak pernah kering walaupun dimusim kemarau. Danau inilah yang menjadi sumber kehidupan masyarakat dan mengairi perkebunan masyarakat. untuk mencapai kawasan situ nyonya sangatlah mudah dan bisa diakses langsung melalui kendaran roda dua maupun roda empat. Namun kondisi jalan menuju situ nyonya masih belum terawat dengan baik.

5. Masjid

Gambar: Masjis Miftahussalam

Selain heritage dalam bentuk home stay, Desa Indragiri juga memiliki masjid yang sangat bersejarah, bernama masjid Miftahussalam yang didirikan pada 1 Djuli Tahun 1959 M / 24 Rajagung 1738 H. Masjid ini didirikan atas segenap bantuan rakyat perkebunan Sperata/Sinumbra. Perencana bangunan masjid oleh M.I. Salhuteru, peletakan batu pertama dilakukan oleh H.A.S. Sudia dengan pelaksana projek A. Gandasasmita.

Masjid Mistahussalam yang didirikan oleh segenap rakyat perkebunan semakin menegaskan bahwa masjid Miftahussalam

bukanlah masjid yang didirikan oleh Penjajah Belanda, sebagaimana bangunan-bangunan art deco yang tersebat di kawasan Indragiri.

Berdirinya Masjid Mistahussalam di kawasan Indragiri menandakan bahwa Desa Indragiri memiliki nilai-nilai regiusitas yang kuat terhadap agama Islam sebagai sebuah agama yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Indragiri sebagaimana prasasti di bawah.

Gambar: Prasasti Masjid Mistahussalam

Arsitektur masjid Mistahussalam memiliki keunikan di banding dengan masjid-masjid lain pada umumnya. Keunikan pertama bisa dilihat dari tempat wudhu yang posisinya berada di

luar masjid. Tempat wudhu ini beratap dari seng baja yang bahan materialnya dibuat dari kerajaan Inggris. Tempat wuhdu ini bertentuk lingkaran terdiri dari 7 kran wudhu yang menyimbolkan sangat transendental sebagai bentuk keimanan dan kepatuhan kepada Allah SWT.

Gambar: Tempat Wudhu

Keunikan yang lain, di dalam Masjid Miftahussalam terdapat mihrab tempat khutbah yang berada didalam masjid terbuat dari kayu jati dengan ornamen ukiran. Mihrab ini biasa digunakan oleh mubaligh pada saat khutbah Jumat.

Gambar : Dalam Masjid dan Mihrab khutbah

Masjid Miftahussalam merupakan tempat yang menjadi pusat kegiatan masyarakat Desa Indragiri dalam beribadah dan kegiatan-kegiatan agama lainnya, seperti: pengajian dan kajian-kajian Islam lainya.

6. Kampung Pemetik Teh

Kampung pemetik teh menjadi tempat tinggal para pemetik teh. Model bangunan disini rata-rata terbuat dari kayu atau bilik bambu dengan desaian panggung. Setiap rumah di cat dengan warna-warni yang sangat mencolok. Ukuran rumah di kampung pemetik teh tidak terlalu besar, didalamnya rata-rata hanya ada 2-3 kamar, meskipun relatif kecil namun kebersihan di kampung ini tetap terjaga.

7. Pasar Desa

Gambar: Pasar Desa Indragiri

Pasar desa ini pada awalnya dibangun untuk keperuntukan para pemetik Teh atau para pekerja kebun. Para pekerja kebun biasanya mendapatkan gajih atau upah dari pekerbunan pada akhir pekan. Kebiasaannya, gajih yang mereka terima langsung

dibelanjakan untuk kebutuhan hariannya di tempat ini. Oleh karena itu, pada pedagang di sini menjual bahan-bahan pokok yang menjadi kebutuhan harian masyarakat.

Berdasarkan pemaparan di atas, ada 7 potensi yang bisa diproyeksikan menjadi destinasi wisata unggulan, yaitu: 1) Kebun Teh, 2) Heritage/Home Stay, 3) Pegunungan, 4) Situ Nyonya, 5) Masjid, 6) Kampung Pemetik Teh, dan 7) Pasar Desa. Dari ketujuh potensi tersebut belum dikelola dengan baik menjadi destinasi wisata yang berdampak pada pemberdayaan masyarakat.

C. Implementasi Konsep Desa Ecowisata Halal di Desa Indargiri

Dalam dokumen Model desa ecowisata halal (Halaman 85-98)

Dokumen terkait