4.3. Hasil Rancangan Bangunan
4.3.3. Potongan Bangunan Utama
4.3.3.2. Potongan Area Publik
Gambar 4.27 Potongan Area Lobby
Restoran
Gambar 4.28 Potongan Restoran Sumber: Penulis, 2022
Pada rancangan ini struktur yang digunakan antara bangunan publik dan bangunan publik berbeda. Untuk unit resort menggunakan struktur panggung karena letaknya yang menyesuaikan dengan kontur.
Gambar 4.30 Skema Struktur Bangunan Publik Sumber: Penulis, 2022
Gambar 4.31 Detail Selubung Bangunan Sumber: Penulis, 2022
4.5. Detail Penyelesaian Permasalahan
4.5.1. Detail Selubung BangunanPenggunaan selubung bangunan dengan material bambu sebagai salah satu penyelesaian permasalahan yang tetap memberikan kenyamanan visual namun tetap
Gambar 4.32 Detail Struktur Bambu Lobby Sumber: Penulis, 2022
4.5.2. Detail Struktur Bangunan
Penggunaan material bambu sebagai struktur bangunan dan material atap sirap merupakan penyelesaian dari prinsip melindungi lingkungan dari kerusakan, yaitu dengan menggunakan material yang ekologis.
Penggunaan material bambu sebagai struktur bangunan dan material atap ijuk merupakan penyelesaian dari prinsip melindungi lingkungan dari kerusakan, yaitu dengan menggunakan material yang ekologis.
Gambar 4.33 Detail Struktur Bambu Unit
Penyelesaian dari prinsip “design with nature” dengan memanfaatkan alam sekitar, yaitu Waduk Sermo salah satunya dengan adanya jembatan penyebrangan yang menghubungkan resort dan waduk sermo, dimana terdapat area untuk duduk bersantai menikmati view dari dekat.
Gambar 4.34 Detail Ruang Terbuka Sumber: Penulis, 2022
Gambar 4.35 Detail Jembatan Penyebrangan
Penyelesaian dari prinsip “design with nature”
dengan memanfaatkan alam sekitar, yaitu Waduk Sermo salah satunya dengan adanya ruang terbuka ini yang dapat melihat waduk sermo dan sekitarnya.
4.5.3. Detail Ruang Terbuka
4.5.4. Detail Jembatan Penyebrangan
4.5.5. Penghawaan dan Pencahayaan
Penyelesaian dari prinsip “design with nature” dengan memanfaatkan penghawaan dan pencahayaan alami pada bangunan unit resort.
Gambar 4.36 Penghawaan dan Pencahayaan Unit
4.6. Skema Integrasi Infrastruktur
4.6.1. Skema Jaringan UtilitasSistem pendistribusian air bersih pada rancangan resort ini adalah up-feed dengan PDAM sebagai sumber air bersih. Air dari PDAM akan ditampung di water tank dan didistribusikan ke tandon yang ada di beberapa tempat untuk beberapa bangunan.
Gambar 4.37 Skema Sistem Jaringan Air Bersih Sumber: Penulis, 2022
Gambar 4.38 Skema Sistem Jaringan Listrik Sumber: Penulis, 2022
4.6.2. Sistem Jaringan Listrik
Jaringan listrik pada resort ini bersumber dari PLN, genset.
MDP SDP Unit Bangunan
GENSET
PLN
4.6.3. Sistem Keselamatan Bangunan
Karena rancangan resort ini merupakan rancangan dengan banyak ruang terbuka, untuk mengantisipasi bahaya kebakaran, maka sistem keselamatan bangunan resort ini menggunakan hydrant halaman, apar, dan sprinkler hanya untuk dapur restoran. Hydrant diletakkan di beberapa tempat yang dapat dijangkau oleh beberapa bangunan.
Gambar 4.39 Skema Sistem Keselamatan Bangunan Sumber: Penulis, 2022
4.6.4. Sistem Barrier Free
Pada rancangan ini, bangunan dirancang dengan memperhatikan kebutuhan para difabel. Dengan menyediakan akses ramp difabel dan adanya toilet khusus difabel.
Gambar 4.40 Skema Sistem Barrier Free Sumber: Penulis, 2022
4.7.1. Kontur
Pada rancangan resort dengan pendekatan arsitektur ekologis ini, cut & fill dilakukan hanya untuk jalan dan area fasilitas publik karena merupakan massa yang besar. Pada uji desain ini, pemotongan atau pengisian tanah tidak lebih dari 50%. Berdasarkan hasil uji desain di bawah, rancangan ini telah membuktikan bahwa pemotongan dan pengisian tanah tidak melebihi 50% dari luas tapak.
Gambar 4.41 Area Cut & Fill Sumber: Penulis, 2022
4.7. Uji Desain
Variabel Sub-Variabel Tolak Ukur
Menyesuaikan dengan alam Memanfaatkan Kontur Eksisting Cut and fill tidak lebih dari 50%
Tabel 4.3 Variabel Uji Desain Kontur Sumber: Penulis, 2022
Persentase Cut & Fill = Hasil Uji
=
=
luas area cut & fill
8.460 m2 luas tapak
35.000 m2 24,17% < 50%
x 100%
x 100%
4.7.2. Kawasan Hijau
Pada uji desain kawasan hijau ini adanya lahan hijau dengan luas minimal 40% dari luas lahan, yaitu 14.000 m2. Seperti hasil perhitungan di bawah, rancangan resort ini sudah memenuhi tolak ukur tersebut.
Variabel Sub-Variabel Tolak Ukur
Menyesuaikan dengan alam Membuat kawasan hijau
Adanya kawasan lansekap dengan vegetasi (softscape) di atas lahan yang mencakup minimal 40% dari total luas lahan dan tidak
memiliki perkerasan (hardscape)
Tabel 4.4 Variabel Uji Desain Kawasan Hijau Sumber: Penulis, 2022
Persentase Luas = Hasil Uji
=
=
luas area hijau
15.456 m2 luas tapak
35.000 m2 44,16% > 40%
x 100%
x 100%
Gambar 4.42 Siteplan Sumber: Penulis, 2022
4.7.3. Penghawaan Alami
Penghawaan alami pada rancangan ini dibuktikan dengan perhitungan berdasarkan SNI 03-6572-2001: jumlah bukaan ventilasi tidak kurang dari 5% terhadap luas lantai ruangan.
Variabel Sub-Variabel Tolak Ukur
Menyesuaikan dengan alam Menggunakan Penghawaan Alami
Pada toilet dan ruang servis tidak menggunakan AC namun menggunakan ventilasi alami atau mekanik. Pada unit tidak
menggunakan AC namun menggunakan ventilasi alami atau mekanik.
Tabel 4.5 Variabel Uji Desain Penghawaan Alami Sumber: Penulis, 2022
Persentase Luas = Hasil Uji
Unit Standar
=
=
luas bukaan
13,51 m2 luas lantai
60 m2 22% > 5%
x 100%
x 100%
Gambar 4.43 Skema Penghawaan Alami Unit Sumber: Penulis, 2022
Persentase Luas =
Persentase Luas = Unit Suite
Unit Family
=
=
=
=
luas bukaan
luas bukaan 15,82 m2
20,7 m2 luas lantai
luas lantai 90 m2
170 m2 17% > 5%
12% > 5%
x 100%
x 100%
x 100%
x 100%
Pada uji desain pencahayaan alami digunakan aplikasi velux daylight visualizer sebagai alat uji. Bangunan yang diuji adalah ketiga tipe unit (standar, suite, dan family) pada rancangan resort ini.
Variabel Sub-Variabel Tolak Ukur
Menyesuaikan dengan alam Menggunakan Pencahayaan Alami
Mengoptimalkan cahaya alami dengan minimal 30% dari luas lantai yang mendapatkan intensitas cahaya alami sebesar 300 lux
Tabel 4.6 Variabel Uji Desain Pencahayaan Alami Sumber: Penulis, 2022
Unit Standar
diambil pada tanggal 21 Maret pukul 12.00
Unit Suite
diambil pada tanggal 21 Maret pukul 12.00
Unit Family
diambil pada tanggal 21 Maret pukul 12.00 Persentase Luas =
Persentase Luas =
Persentase Luas = Hasil Uji
=
=
=
=
=
luas area
luas area
luas area 22,54 m2
24,35 m2
45,25 m2 luas lantai
luas lantai
luas lantai 40,74 m2
63 m2
125,64 m2 55% > 30%
38% > 30%
x 100%
x 100%
x 100%
x 100%
x 100%
x 100%
4.7.5. Penggunaan Material Ekologis
Pembuktian pada penggunaan material ekologis yaitu dengan mencari lokasi pabrik material yang masih dalam radius 1000 km dari site menggunakan Google Maps. Berdasarkan hasil pencarian, seluruh lokasi pabrik masih berada dalam radius 1000 km dari lokasi perancangan.
Variabel Sub-Variabel Tolak Ukur
Menjaga lingkungan dari kerusakan Menggunakan material ekologis Penggunaan material yang pabriknya masih dalam radius 1000 km dari site
Tabel 4.7 Variabel Uji Desain Material Ekologis Sumber: Penulis, 2022
No Material Bangunan Implementasi Pada Rancangan Lokasi Jarak dari Site 1 Bambu Rangka atap, kolom balok, dinding,
partisi, fasad Kulon Progo 20 km
2 Kayu Rangka atap, kolom balok, pintu,
fasad Kulon Progo 17 km
3 Batu Alam Jalan setapak Kulon Progo 21 km
4 Ijuk Penutup atap hunian Kulon Progo 13,5 km
5 Genteng Sirap Kayu Penutup atap lobby dan fasilitas
publik Bantul 41 km
6 Genteng Tanah Liat Penutup atap area servis Kulon Progo 20 km
7 Batu Bata Dinding Kulon Progo 10,5 km
8 Keramik Penutup lantai Kulon Progo 13,5 km
9 Vinyl Penutup lantai Sleman 46 km
10 Beton Struktur pondasi bangunan Kulon Progo 14,6 km
11 Kaca Bukaan Kulon Progo 15 km
Tabel 4.8 Lokasi Pabrik Material Ekologis Sumber: Penulis, 2022
4.8. Interior dan Eksterior Bangunan
4.8.1. Interior BangunanUnit Standar Unit Suite
Unit Family
Gambar 4.45 Detail Interior Bangunan Unit
Gambar 4.46 Detail Interior Bangunan Publik
Lobby
Restoran
Ruang Serba Guna
SPA
Sumber: Penulis, 2022
Gambar 4.47 Perspektif Interior
4.9. Keunggulan Laboratorium PAP
4.9.1. Penerapan Eksplorasi Komputasional
Gambar 4.49 Perspektif Interior Sumber: Penulis, 2022
Penggunaan material bambu sebagai struktur, karena siifat kontruksi bambu mudah untuk dibangun, ringan, elastis sehingga bambu tahan terhadap gaya gempa dan mudah diperbaiki jika terjadi kerusakan.
4.9.2. Pengembangan Rancangan Eksterior di Level Mezo (Urban Design)
Perancangan resort yang memaksimalkan view alam yaitu waduk sermo dan sekitarnya juga berhubungan langsung dengan waduk sermo yaitu adanya jembatan penyebrangan dan area untuk menikmati view di pinggir waduk.
Gambar 4.50 Urban Design Sumber: Penulis, 2022