Pengelolaan KBK memuat berbagai pola pemberdayaan tenaga kependidikan dan juga sumber daya lainnya untuk meningkatkan mutu hasil belajar. Pola ini juga dilengkapi dengan gagasan pembentukan jaringan kurikulum, perangkat kurikulum (antara lain silabus), pembinaan tenaga kependidikan yang profesional, dan pengembangan sistem informasi kurikulum.
buk_kur_2020.indd 78
buk_kur_2020.indd 78 15/02/2020 22:34:3915/02/2020 22:34:39
79
• Perkembangan Ilmu & Teknologi Informasi, Ekonomi Berbasis Pengetahuan, HAM
Sebagai suatu sistem kurikulum nasional, KBK diharapkan mampu mengakomodasi berbagai perbedaan budaya dengan memadukan beragam kepentingan daerah. KBK juga menerapkan strategi yang meningkatkan kebermaknaan pembelajaran untuk semua peserta didik sesuai dengan karakteristiknya. Kedudukan pengembangan silabus dalam pengembangan sistem kurikulum nasional disajikan dalam diagram berikut.
Pengelolaan KBK
Gambar 5.3 Peran Pusat dan Daerah dalam Pengelolaan KBK.
TTeennaaggaa KKeeppeennddiiddiikkaann ddaallaam m PPeennggeem mbbaannggaann KKBBKK
Dalam mengimplementasikan KBK di sekolah, peran Depdiknas tingkat pusat, propinsi, kabupaten, dan kota sangatlah penting. Namun yang lebih penting lagi adalah peran sekolah dan juga guru. Dalam pengelolaannya, pihak sekolah memiliki peran dan tanggung jawab dengan pihak lainnya dalam bidang pendidikan di daerah yang bersangkutan, misalnya: menyusun silabus sendiri dan atau meminta bantuan Dinas Kabupaten/Kota untuk memfasilitasi penyususnan silabus, atau menggunakan model silabus yang disusun sekolah lain atau pihak lain.
• Perkembangan Ilmu & Teknologi Informasi, Ekonomi Berbasis
Filosofis Kurikulum Pancasila
c) Berpikir secara logis, kritis, kreatif inovatif, memecahkan masalah, serta berkomunikasi melalui berbagai media.
d) Menyenangi dan menghargai seni.
e) Membiasakan hidup bersih, bugar, dan sehat.
f) Memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air.
Struktur kurikulum untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan madrasah Tsanawiyah (MTs) memuat jumlah dan jenis mata pelajaran serta alokasi. Jenis mata pelajarannya adalah: (1) Pendidikan Agama, (2) Kewarganegaraan, (3) Bahasa dan Sastra Indonesia, (4) Matematika, (5) Sains, (6) Pengetahuan Sosial, (7) Bahasa Inggris, (8) Pendidikan Jasmani, (9) Kesenian, (10) Ketermpilan, dan (11) Teknologi Informasi dan Komunikasi.
SSeekkoollaahh M Meenneennggaahh A Attaass ddaann M Maaddrraassaahh A Alliiyyaahh
Setelah mengikuti program Sekolah MenengahAtas dan Madrasah Aliyah, siswa diharapkan memiliki kompetensi sebagai berikut:
a) Memiliki keyakinan dan ketaqwaan sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.
b) Memiliki nilai dasar humaniora untuk menerapkan kebersamaan dalam kehidupan.
c) Menguasai pengetahuan dan keterampilan akademik serta memiliki etos belajar untuk melanjutkan pendidikan.
d) Mengalihgunakan kemampuan akademik dan keterampilan hidup di masyarakat lokal dan global.
e) Berekspresi dan menghargai seni.
f) Menjaga kebersihan, kesehatan, dan kebugaran jasmani.
g) Berpartisipasi dan berwawasan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis.
PPeennggeelloollaaaann KKBBKK
Pengelolaan KBK memuat berbagai pola pemberdayaan tenaga kependidikan dan juga sumber daya lainnya untuk meningkatkan mutu hasil belajar. Pola ini juga dilengkapi dengan gagasan pembentukan jaringan kurikulum, perangkat kurikulum (antara lain silabus), pembinaan tenaga kependidikan yang profesional, dan pengembangan sistem informasi kurikulum.
buk_kur_2020.indd 79
buk_kur_2020.indd 79 15/02/2020 22:34:3915/02/2020 22:34:39
80
memperbaiki buram awal. Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala.
Dengan begitu, tugas utama yang harus dilakukan guru, sekolah, dan Dinas Pendidikan adalah menyusun silabus, mengembangkan pembelajaran, dan mengembangkan alat evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan konsep KBK.
RRaannggkkuum maann
Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah.
Dasar dari pemikiran untuk menggunakan konsep kompetensi dalam kurikulum adalah sebagai berikut: kompetensi berkenaan dengan kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam berbagai konteks, kompetensi juga menjelaskan pengalaman belajar yang dilalui siswa untuk menjadi kompeten, kompeten merupakan hasil belajar (learning outcomes) yang kemudian menjelaskan hal-hal yang dilakukan siswa setelah melalui proses pembelajaran, kehandalan kemampuan siswa dalam melakukan sesuatu harus didefinisikan secara jelas dan luas dalam suatu standar yang dapat dicapai melalui kinerja yang dapat diukur.
Kurikulum Berbasis Kompetensi berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (2) keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki empat komponen, yaitu: 1) Kurikulum dan hasil Belajar memuat kompetensi, hasil belajar, dan indikator dari Taman Kanak- kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA) sampai dengan Kelas XII, 2) Penilaian Berbasis Kelas memuat prinsip-prinsip, sasaran dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan yang lebih akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik melalui identifikasi kompetensi dan hasil belajar yang telah dicapai, 3) Kegiatan Belajar Mengajar memuat gagasan-gagasan pokok tentang pembelajaran dan pengajaran untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan serta gagasan- gagasan pedagogis dan andragogis yang mengelola pembelajaran agar tidak mekanistik.
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota bertugas untuk mengusahakan tersedianya sumber dana, sarana, prasarana, dan fasilitator agar pengembangan silabus yang menjadi tugas sekolah dapat berjalan dengan lancar. Salah satu hal yang paling penting dalam keberhasilan KBK adalah peran guru.
Ada empat komponen penting yang berperan dalam mensosialisasikan KBK yaitu:
• Guru
• Kelompok Guru di Sekolah
• Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
• Dinas Pendidikan
Guru diharapkan mampu mengembangkan silabus yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Kelompok guru dapat mengembangkan silabus secara bersama-sama untuk menyamakan persepsi terhadap konsep maupun aplikasi KBK dalam satu sekolah, atau juga bersama dengan guru-guru dari sekolah lain dalam KKG dan MGMP. Sementara Dinas Pendidikan memfasilitasi dalam mengembangkan silabus dengan menyertakan ahli pembelajaran, dan ahli mata pelajaran.
Terdapat lima tahapan dalam menyusun silabus ada lima tahapan yang harus dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) perbaikan, (4) pemantapan, dan (5) penilaian silabus.
Perencanaan dilakukan melalui pengumpulan data-data kepustakaan, multi media, dan internet yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.
Pelaksananan penyusunan silabus meliputi: (1) merumuskan tujuan pembelajaran dan menentukan materi pelajaran dengan menggunakan perangkat Kurikulum dan Hasil Belajar yang memuat 3 komponen utama, yaitu: kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator hasil belajar, (2) menentukan cara atau metode pembelajaran dengan mengacu pada perangkat Kegiatan Belajar Mengajar yang mendeskripsikan model-model pembelajaran, (3) menentukan cara dan alat penilaian dengan menggunakan perangkat Penilaian Berbasis Kelas yang menyajikan dan mendeskripsikan tentang sistem penilaian yang sesuai dengan misi KBK, dan (4) menilai kesesuaian silabus yang akan disusun dengan memperhatikan desain, pendekatan, ruang lingkup, organisasi materi, organisasi pengalaman belajar, dan alokasi waktu yang sesuai dengan KBK dan komponennya.
Sebelum hasil pengembangan silabus digunakan terlebih dahulu harus dikaji ulang. Masukan dari pengkajian dijadikan bahan pertimbangan untuk
buk_kur_2020.indd 80
buk_kur_2020.indd 80 15/02/2020 22:34:4015/02/2020 22:34:40
81
~ 81
̱
memperbaiki buram awal. Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala.
Dengan begitu, tugas utama yang harus dilakukan guru, sekolah, dan Dinas Pendidikan adalah menyusun silabus, mengembangkan pembelajaran, dan mengembangkan alat evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan konsep KBK.
RRaannggkkuum maann
Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah.
Dasar dari pemikiran untuk menggunakan konsep kompetensi dalam kurikulum adalah sebagai berikut: kompetensi berkenaan dengan kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam berbagai konteks, kompetensi juga menjelaskan pengalaman belajar yang dilalui siswa untuk menjadi kompeten, kompeten merupakan hasil belajar (learning outcomes) yang kemudian menjelaskan hal-hal yang dilakukan siswa setelah melalui proses pembelajaran, kehandalan kemampuan siswa dalam melakukan sesuatu harus didefinisikan secara jelas dan luas dalam suatu standar yang dapat dicapai melalui kinerja yang dapat diukur.
Kurikulum Berbasis Kompetensi berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (2) keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki empat komponen, yaitu: 1) Kurikulum dan hasil Belajar memuat kompetensi, hasil belajar, dan indikator dari Taman Kanak- kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA) sampai dengan Kelas XII, 2) Penilaian Berbasis Kelas memuat prinsip-prinsip, sasaran dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan yang lebih akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik melalui identifikasi kompetensi dan hasil belajar yang telah dicapai, 3) Kegiatan Belajar Mengajar memuat gagasan-gagasan pokok tentang pembelajaran dan pengajaran untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan serta gagasan- gagasan pedagogis dan andragogis yang mengelola pembelajaran agar tidak mekanistik.
~ 80
̱
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota bertugas untuk mengusahakan tersedianya sumber dana, sarana, prasarana, dan fasilitator agar pengembangan silabus yang menjadi tugas sekolah dapat berjalan dengan lancar. Salah satu hal yang paling penting dalam keberhasilan KBK adalah peran guru.
Ada empat komponen penting yang berperan dalam mensosialisasikan KBK yaitu:
• Guru
• Kelompok Guru di Sekolah
• Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
• Dinas Pendidikan
Guru diharapkan mampu mengembangkan silabus yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Kelompok guru dapat mengembangkan silabus secara bersama-sama untuk menyamakan persepsi terhadap konsep maupun aplikasi KBK dalam satu sekolah, atau juga bersama dengan guru-guru dari sekolah lain dalam KKG dan MGMP. Sementara Dinas Pendidikan memfasilitasi dalam mengembangkan silabus dengan menyertakan ahli pembelajaran, dan ahli mata pelajaran.
Terdapat lima tahapan dalam menyusun silabus ada lima tahapan yang harus dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) perbaikan, (4) pemantapan, dan (5) penilaian silabus.
Perencanaan dilakukan melalui pengumpulan data-data kepustakaan, multi media, dan internet yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.
Pelaksananan penyusunan silabus meliputi: (1) merumuskan tujuan pembelajaran dan menentukan materi pelajaran dengan menggunakan perangkat Kurikulum dan Hasil Belajar yang memuat 3 komponen utama, yaitu: kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator hasil belajar, (2) menentukan cara atau metode pembelajaran dengan mengacu pada perangkat Kegiatan Belajar Mengajar yang mendeskripsikan model-model pembelajaran, (3) menentukan cara dan alat penilaian dengan menggunakan perangkat Penilaian Berbasis Kelas yang menyajikan dan mendeskripsikan tentang sistem penilaian yang sesuai dengan misi KBK, dan (4) menilai kesesuaian silabus yang akan disusun dengan memperhatikan desain, pendekatan, ruang lingkup, organisasi materi, organisasi pengalaman belajar, dan alokasi waktu yang sesuai dengan KBK dan komponennya.
Sebelum hasil pengembangan silabus digunakan terlebih dahulu harus dikaji ulang. Masukan dari pengkajian dijadikan bahan pertimbangan untuk
buk_kur_2020.indd 81
buk_kur_2020.indd 81 15/02/2020 22:34:4115/02/2020 22:34:41
82
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dalam Bidang Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan kewenangan pemerintah pusat meliputi, kecuali?
a. Penetapan standar kelulusan b. Pengaturan kurikulum nasional c. Penilaian hasil belajar
d. Penyusunan pedoman pelaksanaan
4. Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten, yang dimaksud dengan kompeten adalah memiliki hal-hal berikut, kecuali?
a. Norma-norma dasar untuk melakukan sesuatu b. Pengetahuan dasar untuk melakukan sesuatu c. Keterampilan dasar untuk melakukan sesuatu d. Nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu
5. perangkat rencana dan pengaturan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi meliputi unsur?
a. Kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa b. Penilaian
c. Kegiatan belajar mengajar d. Semua Jawaban Benar
6. Kurikulum Berbasis Kompetensi berorientasi pada?
a. Hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna b. Strategi pembelajaran yang dirancang untuk mencapai tujuan c. Kebutuhan institusi dan masyarakat
d. Tidak ada jawaban yang benar
7. Berikut ini yang bukan cirri-ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah?
a. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa secara individual.
b. Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
c. Pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
d. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber daya lainnya untuk meningkatkan mutu hasil belajar. Pola ini juga dilengkapi dengan gagasan pembentukan jaringan kurikulum (curriculum council), pengembangan perangkat kurikulum (a.l. silabus), pembinaan profesional tenaga kependidikan, dan pengembangan sistem informasi kurikulum.
Pengembangan KBK mempertimbangkan prinsip-prinsip berikut ini;
Keimanan, Nilai, dan Budi Pekerti Luhur, Penguatan Integritas Nasional, Keseimbangan Etika, Logika, Estetika, dan Kinestetik, Kesamaan Memperoleh Kesempatan, Abad Pengetahuan dan Teknologi Informasi, Pengembangan Keterampilan Hidup, Belajar Sepanjang Hayat, Berpusat pada Anak dengan Penilaian yang Berkelanjutan dan Komprehensif, Pendekatan Menyeluruh dan Kemitraan, Kompetensi dan Struktur Kurikulum KBK.
KBK menerapkan strategi yang meningkatkan kebermaknaan pembelajaran untuk semua peserta didiknya sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Ada empat komponen penting yang berperan dalam mensosialisasikan KBK yaitu: 1) Guru, 2) Kelompok Guru di Sekolah, 3) Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), 4) Dinas Pendidikan.
KKeeggiiaattaann BBeellaajjaarr M Maahhaassiissw waa
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang pada jawaban yang paling benar!
1. Untuk mengantisipasi masa depan, arah yang harus ditempuh melalui pendidikan Menurut Raka Joni (1989) harus dapat membentuk hal hal beriut ini kecuali?
a. Kemampuan berpikir dalam menganalisis dan memahami masalah secara ilmiah
b. Menjadikan pola bertindak yang sesuai dengan kaidah moralitas c. Membantu memahami masalah serta kecenderungan masa depan
dengan perspektif global
d. Membentuk kemampuan yang dipersyaratkan pada abad informasi 2. Arah pendidikan masa depan adalah pendidikan yang memberi
pengalaman belajar tentang?
a. Berpikir rasional b. Berpikir kritis c. Berpikir sistematis d. Berpikir abstrak
buk_kur_2020.indd 82
buk_kur_2020.indd 82 15/02/2020 22:34:4215/02/2020 22:34:42
83
~ 83
̱
3. PP No. 25 tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dalam Bidang Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan kewenangan pemerintah pusat meliputi, kecuali?
a. Penetapan standar kelulusan b. Pengaturan kurikulum nasional c. Penilaian hasil belajar
d. Penyusunan pedoman pelaksanaan
4. Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten, yang dimaksud dengan kompeten adalah memiliki hal-hal berikut, kecuali?
a. Norma-norma dasar untuk melakukan sesuatu b. Pengetahuan dasar untuk melakukan sesuatu c. Keterampilan dasar untuk melakukan sesuatu d. Nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu
5. perangkat rencana dan pengaturan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi meliputi unsur?
a. Kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa b. Penilaian
c. Kegiatan belajar mengajar d. Semua Jawaban Benar
6. Kurikulum Berbasis Kompetensi berorientasi pada?
a. Hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna b. Strategi pembelajaran yang dirancang untuk mencapai tujuan c. Kebutuhan institusi dan masyarakat
d. Tidak ada jawaban yang benar
7. Berikut ini yang bukan cirri-ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah?
a. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa secara individual.
b. Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
c. Pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
d. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
~ 82
̱
Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah memuat berbagai pola pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber daya lainnya untuk meningkatkan mutu hasil belajar. Pola ini juga dilengkapi dengan gagasan pembentukan jaringan kurikulum (curriculum council), pengembangan perangkat kurikulum (a.l. silabus), pembinaan profesional tenaga kependidikan, dan pengembangan sistem informasi kurikulum.
Pengembangan KBK mempertimbangkan prinsip-prinsip berikut ini;
Keimanan, Nilai, dan Budi Pekerti Luhur, Penguatan Integritas Nasional, Keseimbangan Etika, Logika, Estetika, dan Kinestetik, Kesamaan Memperoleh Kesempatan, Abad Pengetahuan dan Teknologi Informasi, Pengembangan Keterampilan Hidup, Belajar Sepanjang Hayat, Berpusat pada Anak dengan Penilaian yang Berkelanjutan dan Komprehensif, Pendekatan Menyeluruh dan Kemitraan, Kompetensi dan Struktur Kurikulum KBK.
KBK menerapkan strategi yang meningkatkan kebermaknaan pembelajaran untuk semua peserta didiknya sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Ada empat komponen penting yang berperan dalam mensosialisasikan KBK yaitu: 1) Guru, 2) Kelompok Guru di Sekolah, 3) Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), 4) Dinas Pendidikan.
KKeeggiiaattaann BBeellaajjaarr M Maahhaassiissw waa
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang pada jawaban yang paling benar!
1. Untuk mengantisipasi masa depan, arah yang harus ditempuh melalui pendidikan Menurut Raka Joni (1989) harus dapat membentuk hal hal beriut ini kecuali?
a. Kemampuan berpikir dalam menganalisis dan memahami masalah secara ilmiah
b. Menjadikan pola bertindak yang sesuai dengan kaidah moralitas c. Membantu memahami masalah serta kecenderungan masa depan
dengan perspektif global
d. Membentuk kemampuan yang dipersyaratkan pada abad informasi 2. Arah pendidikan masa depan adalah pendidikan yang memberi
pengalaman belajar tentang?
a. Berpikir rasional b. Berpikir kritis c. Berpikir sistematis d. Berpikir abstrak
buk_kur_2020.indd 83
buk_kur_2020.indd 83 15/02/2020 22:34:4215/02/2020 22:34:42