• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Pra Penelitian Tindakan Bimbingan

Kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini bertujuan untuk mengetahui hal apa saja yang perlu disiapkan untuk melakukan penelitian. Pra penelitian ini berisi perencanaan, pelaksanaan tindakan pra penelitian dan refleksi pra penelitian.

a. Perencanaan

Tahap perencanaan dalam pra penelitian ini berfungsi untuk mempermudah peneliti untuk melakukan tindakan bimbingan pada siklus I. tahap ini berisi rancangan kegiatan yang akan dilakukan peneliti saat pelaksanaan pra penelitian. Perencanaan pra penelitian tindakan bimbingan berisi kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat pengambilan data awal penelitian. Data awal yang diperoleh melalui pra penelitian ini dijadikan sebagai tolak ukur ketercapaian kriteria peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal. Perencanaan pra penelitian tindakan bimbingan disusun berdasarkan hasil wawancara

terstruktur dengan guru bimbingan dan konseling dan pengamatan kelas yang bersangkutan. Menurut guru bimbingan dan konseling ada satu kelas yang memiliki motivasi rendah dalam mengikuti bimbingan klasikal yaitu kelas XF. Kelas XF tergolong kelas yang sering gaduh dan beberapa siswa yang berada di kelas tersebut sering terlambat saat bimbingan klasikal berlangsung dan membolos mengikuti layanan bimbingan klasikal.

Hasil pengamatan kelas XF yang dilakukan oleh peneliti dan teman pengamat pada 30 April 2013 menunjukkan penilaian yang sama seperti yang diungkapkan oleh guru bimbingan dan konseling. Bertolak dari data wawancara dan pengamatan tersebut peneliti membuat rencana pra penelitian. Dalam rencana pra penelitian tindakan bimbingan peneliti akan memberikan bimbingan klasikal pada kelas XF SMA Negeri 1 Depok. Susunan kegiatan pra penelitian berada dalam tabel dibawah ini:

Tabel 9.

Rancangan Kegiatan Pra penelitian Tindakan Bimbingan

Hari/Tanggal Topik Bimbingan Waktu Metode Kegiatan Senin 6 Mei 2013 Gaya Belajar 45’ Ceramah & tanya jawab -Siswa mendengarkan materi dari peneliti - Siswa terlibat dalam

bimbingan klasikal b. Pelaksanaan Pra Penelitian

Pelaksanaan pra penelitian sesuai dengan perencanaan yang disusun berdasarkan hasil wawancara guru bimbingan dan konseling serta

hasil observasi kelas XF. Hasil pelaksanaan pra penelitian dibagi menjadi tiga bagian yaitu: kuesioner motivasi, rekaman fakta, hasil pengamatan.

1) Hasil Rekaman Fakta a) Pembukaan

Peneliti membuka kegiatan bimbingan klasikal dengan memberikan salam pembuka dilanjutkan dengan perkenalan. Peneliti berbasa-basi untuk mencairkan suasana kelas yang masih terlihat lelah setelah mengikuti upacara bendera. Peneliti lalu menjelaskan materi bimbingan klasikal secara singkat.

b) Inti

Kegiatan inti dalam bimbingan klasikal pra penelitian ini berisi penjelasan materi gaya belajar dengan menggunakan metode ceramah. Kegiatan yang dilakukan peneliti hanya menjelaskan dan tanya jawab singkat. Siswa siswi kelas XF hanya mendengarkan dan sesekali ada yang bertanya maksud dari materi yang disampaikan.

Setelah menjelaskan dan tanya jawab singkat, peneliti melakukan evaluasi dan refleksi dengan cara membagikan selembar kertas kepada siswa. Lembar evaluasi dan refleksi tersebut diisi sesuai dengan materi yang telah disampaikan oleh peneliti. Setelah lembar evaluasi dan refleksi selesai diisi oleh siswa, peneliti meminta beberapa siswa untuk membacakan hasil

evaluasi dan refleksinya sesuai dengan materi gaya belajar yag telah disampaikan.

c) Penutup

Akhir dari bimbingan klasikal, peneliti dibantu oleh teman pengamat membagikan skala motivasi dan skala kiraan sifat.

Peneliti mengatakan “Silahkan angket tersebut diisi sesuai dengan

keadaan kalian saat mengikuti bimbingan hari ini”. Seluruh siswa mengikuti perintah yang diberikan oleh peneliti. Di akhir pertemuan peneliti mengucapkan salam dan memberikan penguatan kepada siswa.

2) Hasil Skala Motivasi dan Skala Kiraan Sifat a) Skala Motivasi

Skala motivasi disusun berdasarkan kisi-kisi motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal. Dari hasil skala motivasi pada pra penelitian diperoleh data skor item dan data skor subjek.

Data skor item bertujuan untuk menunjukkan item yang memiliki nilai kurang sehingga menjadi titik fokus perbaikan. Berdasarkan kategori diperoleh data 17,39 % item menunjukkan kategori sedang yang berarti item-item tersebut menjadi fokus perbaikan. 78, 26 % item berada pada kategori tinggi yang berarti item tersebut sudah menunjukkan motivasi siswa dan 4,34 % item berada dalam kategori sangat tinggi yang berarti item tersebut tidak

perlu diperbaiki. Tabel data skor dan kategori data skor item selengkapnya terdapat pada lampiran.

Data skor subyek merupakan data yang bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa pada bimbingan klasikal pra penelitian dengan materi bimbingan gaya belajar dan metode yang digunakan adalah ceramah serta tanya jawab. Pada data skor subyek di peroleh 3,12% siswa memiliki motivasi sangat rendah, 15,62% siswa memiliki motivasi sedang. 62,59% siswa memiliki motivasi tinggi dan 18,75% siswa memiliki motivasi sangat tinggi. Tabel skor subyek dan tabel kategori skor subyek selengkapnya terdapat pada lampiran.

b) Skala Kiraan Sifat

Skala kiraan sifat digunakan untuk mengetahui sikap siswa siswi dalam mengikuti bimbingan klasikal. Skala sifat terdiri dari sifat-sifat positif dan sifat-sifat negatif. Skala ini diisi oleh siswa kelas XF setelah kegiatan bimbingan klasikal. Pada pra penelitian diperoleh data skala kiraan sifat sebagai berikut:

Tabel 10.

Data Hasil Skala Kiraan Sikap Pra Penelitian

No. Sifat Hasil

Pra Penelitian

1. Positif 139 (48 %)

Tabel hasil skala kiraan sifat di atas menyatakan jumlah sifat positif yang ditunjukkan oleh siswa memiliki jumlah yang jauh lebih baik dibandingkan dengan jumlah sifat negatif yang ditunjukkan oleh siswa. Dari data tersebut secara implisit dapat diartikan bahwa siswa memiliki motivasi untuk mengikuti bimbingan klasikal pada pra penelitian.

3) Hasil Pengamatan dan Hasil Wawancara a) Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan dalam pra penelitian menunjukkan bahwa ada 20 dari 32 siswa di kelas XF terlibat aktif dalam kegiatan bimbingan klasikal yang ditandai dengan mau bertanya, memperhatikan penjelasan peneliti, mengerjakan tugas yang diberikan peneliti dan tidak ramai sendiri dengan teman. Ada 6 dari 32 siswa yang membuat gaduh kelas dengan bercanda atau bergurau dengan teman. Selain itu ada sekitar 3 siswa yang mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Siswa terlambat mengikuti bimbingan klasikal sebanyak 5 siswa dan sedikitnya ada 10 siswa yang bermain HP di kelas saat bimbingan berlangsung. Pada pra penelitian siswa yang datang terlambat mendapatkan hukuman yang sudah ditetapkan sejak awal semester yaitu jongkok selama lima menit.

Hasil data pengamatan di atas menurut catatan pangamatan pada dua kegiatan atau lebih dilakukan oleh satu siswa. Misalnya

saja ada satu siswa yang membuat gaduh dan bermain HP secara bersamaan ikut mengobrol dengat teman satu meja.

b) Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan dengan menggunakan wawancara terstruktur. Wawancara pada pra penelitian ini dilakukan kepada satu orang guru bimbingan dan konseling yang mengampu kelas XF dan dua orang siswa kelas XF. Hasil wawancara dalam pra penelitian digunakan untuk memperkuat data pengamatan, skala motivasi, skala kiraan dan dokumen yang sudah didapatkan saat pra penelitian berlangsung.

Hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling diperoleh data secara garis besar bahwa penggunaan metode ceramah yang digunakan dalam pra penelitian tidak secara signifikan meningkatkan motivasi sehingga perlu memberikan tindakan bimbingan dengan menggunakan dinamika kelompok yang diusulkan oleh peneliti. Menurut guru bimbingan dan konseling sebagai mitra kolaboratif siswa kelas XF tergolong

anak-anak yang “spesial” sehingga diperlukan penanganan bimbingan

yang berbeda.

Hasil wawancara dengan siswa menyatakan bahwa adanya jadwal bimbingan klasikal pada pukul 06.30 membuat mereka lebih refresh. Jadwal bimbingan klasikal yang seminggu sekali membuat repot karena sulit menyesuaikan diri. Menurut siswa materi yang

disampaikan peneliti cukup ringan tetapi membosankan. Metode yang diberikan peneliti sama dengan yang diberikan oleh guru sehingga siswa kurang bersemangat dan siswa-siswi menginginkan ada kegiatan lain yang berbeda.

4) Hasil Refleksi dan Evaluasi

Pra penelitian tindakan bimbingan dan konseling dalam upaya rangkaian meningkatkan motivasi siswa melalui dinamika kelompok (permainan) telah dilakukan dengan baik. Refleksi yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa tindakan bimbingan dengan menggunakan metode ceramah dirasakan kurang efektif dalam meningkatkan motivasi siswa mengikuti bimbingan klasikal. Peneliti merasakan bahwa siswa cenderung tidak mau terlibat dalam kegiatan bimbingan secara penuh. Peneliti juga merasa bingung mengenai kata-kata yang akan diucapkan lagi karena hampir 45 menit peneliti berbicara di depan kelas. Peneliti sesekali mengajak siswa berdiskusi namun setelah itu kembali bingung.

Peneliti mendapatkan informasi lebih detail mengenai siswa siswi XF yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian. Dari hasil pra penelitian dinyatakan motivasi yang dimiliki siswa siswi kelas XF sudah ada tetapi masih belum memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Sehingga kelas XF akan mendapatkan tindakan bimbingan lebih intensif. Hasil evaluasi pra penelitian yang dilakukan oleh mitra kolaboratif dan observer menyatakan bahwa tindakan yang

diberikan saat pra penelitian kurang menggugah motivasi siswa. Menurut pengamat, peneliti sudah memberikan bimbingan dengan baik namun masih perlu perbaikan dalam mengelola kelas. Masih banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan peneliti. Peneliti perlu memberikan perhatian lebih terhadap siswa siswi yang

dirasa “spesial”. Data dalam pra penelitian ini diperkuat oleh data

dokumentasi/foto. Dokumentasi/foto selengkapnya terdapat pada lampiran 9.

Dokumen terkait