BAB I PENDAHULUAN
2.2 Dasar Teori
2.2.8 Preference Value
Preverence value adalah penilaian untuk mengetahui jumlah respon positif pengguna twitter. Dalam tugas akhir ini hasil dari preference value dari bakal calon gubernur jawa barat untuk mengetahui seberapa besar tingkat positif sentimen masyarakat di twitter. Preference value memiliki rumus sebagai berikut:
π·πππππππππ π½ππππ = π·ππππππ
π·ππππππ + π΅ππππππβ π¨πππππππ 2.2.9 Pemrograman R
Pemrograman R adalah bahasa pemrograman untuk lingkungan komputasi statistik dan grafik. R merupakan salah satu proyek GNU yang mirip dengan bahasa S yang dikembangkan di Bell Laboratories (Sebelumnya AT&T, sekarang Lucent Technologies) pada tahun 1960-an oleh John Cambers dan kawa-kawan. R dapat dianggap sebagai implementasi yang berbeda dari S. R menyediakan fungsi perhitungan statistik (linear dan non-linear modeling, uji coba statistik klasik.
Analisis yang bersifat time-series, klasifikasi clustering, dan lain sebagainya) dan teknik grafis yang sangat extensible (Everit dan Hothorn, 2010)
Software R sangat cocok untuk kegiatan riset, baik itu statistik, ekonomi, komputasi numerik dan pemrograman komputer. Karena didukung oleh banyak tenaga ahli dibidangnya. R layak dijadikan suatu perangkat lunak acuan oleh berbagai kalangan, terlebih dikalangan akademik. Selain itu R memiliki fitur yang lengkap dan handal. Berikut adalah kelebihan dan fitur-fitur pemrograman R.
1. Efektif dalam pengolahan data dan fasilitas penyimpanan. Ukuran file yang disimpan jauh lebih kecil dibandingkan dengan software yang lain.
2. Lengkap dalam operator perhitungan array.
3. Lengkap dan terdiri dari koleksi tools statistik yang terintegrasi untuk melakukan analisis data, dimulai dari statistik deskriptif, fungsi probabilitas, berbagai macam uji statistik, hingga time series.
4. Tampilan grafik yang menarik dan fleksibel ataupun costumized.
5. Dapat dikembangkan sesuai dengan keperluan dan kebutuhan data yang sifatnya terbuka, setiap orang dapat menambahkan fitur-fitur tambahan dalam bentuk sebuah package ke dalam software R.
Selain kelebihan dan kelengkapan fitur-fiturnya. Hal terpenting lainnya Software R bersifat multiplatform. R dapat dipasang dan digunakan baik sistem operasi windows, UNIX atau LINUX maupun machintosh. Untuk dua sistem operasi yang disebutkan terakhir diperlukan sedikit penyesuaian.
2.2.10 Rapid Miner
RapidMiner merupakan perangakat lunak yang bersifat terbuka (open source). RapidMiner adalah sebuah solusi untuk melakukan analisis terhadap data mining, text mining dan analisis prediksi. RapidMiner menggunakan berbagai teknik deskriptif dan prediksi dalam memberikan wawasan kepada pengguna sehingga dapat membuat keputusan yang paling baik. RapidMiner memiliki kurang lebih 500 operator data mining, termasuk operator untuk input, output, data preprocessing dan visualisasi. RapidMiner ditulis dengan munggunakan bahasa java sehingga dapat bekerja di semua sistem operasi.
RapidMiner sebelumnya bernama YALE (Yet Another Learning Environment), dimana versi awalnya mulai dikembangkan pada tahun 2001 oleh
Ralf Klinkenberg, Ingo Mierswa, dan Simon Fischer di Artificial Intelligence Unit dari University of Dortmund. RapidMiner di distribusikan di bawah lisensi AGPL (GNU Affero General Public License) versi 3. RapidMiner menyediakan GUI (Graphic User Interface) untuk merancang sebuah pipeline analitis.
GUI ini akan menghasilkan file XML (Extensible Markup Language) yang mendefenisikan proses analitis keingginan pengguna untuk diterapkan ke data.
RapidMiner memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
1. Ditulis dengan bahasa pemrograman Java sehingga dapat dijalankan di berbagai sistem operasi.
2. Proses penemuan pengetahuan dimodelkan sebagai operator trees.
3. Representasi XML internal untuk memastikan format standar pertukaran data.
4. Bahasa scripting memungkinkan untuk eksperimen skala besar dan otomatisasi eksperimen.
Masalah yang dihadapi pada penilitian ini adalah adalah banyaknya tweet pada masing-masing akun twitter calon gubernur jawa barat periode 2018 yang berisikan tanggapan tau opini yang seharusnya dapat dimanfaatkan berguna sebagai sarana penilaian opini masyarakat terhadap masing-masing calon gubernur jawa barat. Untuk dapat memaksimalkan data yang ada meskipun itu ada
pada twitter dapat menggunakan analisis sentimen yang merupakan metode text mining yang memanfaatkan data berupa text untuk dimanfaatkan dalam kepentingan publik. Untuk mengoptimalkan opini ini dapat dilakukan menggunakan metode naive bayes classification. Dimana nantinya setiap tweet akan dikasifikasikan kedalam class dari masing-masing besaran nilai probabilitas didalam teks tersebut. Untuk dapat melakukan klasifikasi maka perlu dilakukan beberapa tahapan terlebih dahulu yaitu tahap text preprocessing. Pengolahan data dokumen agar dapat dilakukan perhitungan. Hasil dari penelitian berupa penggolangan pendapat atau opini masyarakat kedalam tiga kategori yaitu sentimen positif, netral, dan negatif. Proses dari kerangka berfikir akan digambarkan pada gambar 2.9 sebagai berikut:
Latar Belakang
Beragamnya respon masyarakat pada waktu pemilu terhadap calon gubernur dan wakil gubernur khususnya dijawa barat
Rumusan Masalah
Bagaimana mendapatkan model klasifikasi sentimen masyarakat ditwitter pada calon gubernur jawa menggunakan algoritma Naive Bayes Classifier
Pendekatan
Praproses teks untuk medapatkan hasil yang lebih akurat lalu mendapatkan class sentiment dari hasil klasifikasi sentiment masyarakat ditwitter menggunakan Naive Bayes Classification
Implementasi &Evaluasi
Implementasi dilakukan dengan menggunakan data yang telah di proses dan sudah di klasifikasikan guna mendapatkan recall, precision dan akurasi serta penghitungan preference value untuk mendapatkan respon positif dari masing-masing calon gubernur
Outcome
Mengetahui seberapa besar tanggapan positif masyarakat terhadap masing masing bakal calon gubernur jawa barat periode 2018 di twitter
Gambar 2.10 Kerangka Berfikir
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016).
Objek penelitian yang penulis teliti adalah tokoh publik yang sudah terpilih menjadi calon gubernur jawa barat periode 2019 yakni Ridwan Kamil dan Uu Ruhzanul Ulum. dalam penelitian ini penulis melakukan eksperimen sentimen analisis di jejaring sosial twitter. Dalam objek penelitian ini penulis bermaksud mencari tingkat respon masyarakat khusus nya pengguna twitter untuk mengetahui seberapa jauh penilaian pengguna twitter terhadap calon gubernur yang sudah terpilih pada pemilihan gubernur jawa barat pada tanggal 27 Juni 2018. Dan KPU (Komisi Pemilihan Umum) mengesahkan pasangan calon gubernur jawa barat dalam rapat pleno terbuka pada tanggal 8 Juli 2018.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan yaitu metode eksperimental dimana metode ini bekerja dengan memanipulasi dan melakukan kontrol pada objek penelitian. (Agarwal, 2011). Metode eksperimental bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dan seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan kontrol perbandingan. Berikut adalah beberapa kriteria umum pada metode eksperimental:
1. Pemilihan masalah yang dipilih harus penting dan dapat dipecahkan 2. Mendefinisikan variable secara mendalam dalam suatu percobaan 3. Melakukan percobaan yang sesuai dengan desain percobaan yang cocok 4. Ketelitian saat observasi dan ketepatan pengukuran sangatlah diperlukan 5. Menjelaskan metode, material dan referensi yang jelas
6. Analisis pengujian statistik 7. Interpretasi yang generalisasi
Syarat suatu percobaan yang baik adalah sebagai berikut:
1. Harus bebas dari bias
2. Mempunyai ukuran terhadap error atau kesalahan 3. Mempunyai ketepatan
4. Mendefinisikan tujuan dengan jelas
5. Mempunyai jangkauan percobaan yang cukup
3.3 Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan crawling data untuk mengambil tweets berbahasa indonesia tentang topik terkait melalui fasilitas searching yang disediakan oleh twitter dengan memanfaatkan API Twitter menggunakan tools Rapidminer.
3.4 Teknik Analisis Data
Data mentah yang telah diperoleh kemudian masuk ke tahapan preprocessing, dimana data tersebut akan melewati proses convert emoticon, cleansing, case folding, tokenizing, filtering, serta stemming untuk membersihkan data tersebut dari data yang tidak diperlukan atau tidak dibutuhkan sehingga dapat mengurangi resiko data noise yang tinggi.
3.5 Metode yang Diusulkan
Dalam penilitian ini penulis mengusulkan skema penelitian yang dilakukan sebagai berikut:
Pengumpulan Data
ο· Crawling
Preprocessing
ο· Convert Emoticon
ο· Cleansing
ο· Case Folding
ο· Token iz e
ο· Filterin g
ο· Stemming
Klasifikasi
ο· Naive Bayes Classification (NBC)
Pengujian dan Evaluasi
ο· Recall
ο· Precission
ο· Accuracy
ο· Preference Value
Gambar 3.1 Skema Penelitian
Dari skema penelitian tersebut penulis akan menjelaskan langkah-langkah proses crawling sampai dengan preference value diantaranya:
1. Pengumpulan data
Merupakan proses pengambilan data khususnya di twitter dengan cara crawling data menggunakan API Key yang telah disediakan oleh twitter, data diambil melalui Rapid Miner dan mendapatkan sebanyak 5000 data.
2. Preprocessing data
Pada proses preprocessing data penulis menggunakan tahapan proses preprocessing sebagai berikut:
a. Convert Emoticon
Mengkonversi emoticon ke sebuah kata sehingga dapat dikenali dan dapat diklasifikasi sehingga menghasilkan suatu yang bernilai sentimen.
b. Cleansing
Merupakan sebuah proses membersihkan kata-kata yang tidak diperlukan atau digunakan dalam penelitian ini.
c. Case Folding
Proses dimana semua data disama ratakan menjadi huruf kecil maupun huruf besar.
d. Tokenize
Proses dimana data yang masih berupa kalimat dipecah menjadi kata tunggal.
e. Filtering
Proses menghilangkan kata yang tidak mendeskripsikan sesuatu.
f. Stemming
Proses transformasi kata yang berimbuhan ke kata dasar.
3.5.1 Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari jejaring sosial twitter. Pengambilan data dengan memanfaatkan tools Rapid Miner menggunakan operator Search Twtitter yang dihubungkan dengan API pencarian twitter dengan mendapatkan kode token API twitter yang berhubungan dengan topik terkait Calon Gubernur Jawa Barat Periode 2018 dengan menggunakan kata kunci akun twitter β@ridwankamilβ. Di dalam satu data tweet memiliki maksimal 140 karakter. Setiap kali request pengambilan data API twitter akan memberikan sampel tweet secara acak sebanyak jangka waktu seminggu kebelakang. Kita bisa menentukan batas maksimal data yang kita inginkan. Namun data yang diberikan hanya sebatas berapa banyak tweet dengan kata kunci terkait dalam jangka waktu satu minggu sebelum tanggal pencarian. Sedangkan untuks seleksi bahasa digunakan library bawaan twitter (lang =βinβ) yang merupakan code untuk teks bahasa indonesia. Berikut data twitter yang telah diambil oleh penulis sebanyak 5000 sampel data:
Gambar 3.2 Data Utuh
Dari data utuh yang terkumpul kemudian akan dipiliah dan nantinya yang akan digunakan adalah data pada kolom text yang berisi tweets dari berbagai user dengan topik mengenai akun @ridwankamil. Berikut contoh tweets yang berhasil diperoleh.
Gambar 3.3 Data Tweets
3.5.2 Preprocessing
Ada enam tahapan yang peneliti gunakan dalam melakukan preprocessing data diantaranya akan dijelaskan pada gambar 3.3 diantaranya adalah:
Start
Multiple Document
Pre-Processing
Cleansing
Case Folding
Tokenize
Filtering (Stopword Removal)
Stemming
Ready for mining
Wordlist
Stem list Algorithm
Convert Emoticon
Gambar 3.4 Proses Preprocessing Data
3.5.2.1 Convert Emoticon
Convert emoticon pada tahap preprocessing data adalah mengganti karakter spesial dengan kata yang dikenali, adapun emoticon yang penulis convert kedalam penelitian ini adalah:
Tabel 3.3 Convert Emoticon
Emoticon Konversi to String
>:] :-) :) :o) :] :3 :c) :> =] 8) =) :} :^) senang
>:D :-D 8-D 8D x-D xD x-D XD =-D =D =-3 =3 ketawa
>:\ >:/ :-/ :-. :/ :\ =\ =/ :S kesal
>:[ :-( :( :-c :c :-< :< :-[ :[ :{ >.> <.< >.< sedih
3.5.2.2 Cleansing
Cleansing yaitu proses pembersihan dokumen dari kata yang tidak diperlukan untuk mengurangi data noise, kata yang dihilangkan adalah krakter HTML, kata kunci, hashtag (#), RT, username (@username), url (http://situs.com/) dan email ([email protected]) berikut adalah hasil dari proses cleansing yang penulis lakukan:
Gambar 3.5 Proses Cleansing
3.5.2.3 Case Folding
Case folding adalah proses penyeragaman bentuk huruf, penghapusan angka serta tanda baca. Pada kata lain data yang digunakan dalam penelitian ini hanya berupa karakter huruf βaβ sampai βzβ berikut adalah data twitter yang telah dilakukan case folding:
Tabel 3.4 Proses Case Folding
Kondisi Aksi
Regol Lengkong dalam rangka Agustusan sekaligus perpisahan sebagai walikota Bandung
bermain bersama warga regol lengkong dalam rangka agustusan sekaligus perpisahan sebagai Tahun Republik Indonesia ke yang diselenggarakan
oleh Panhut RI
Kepemudaan
keceriaan ditengah perlombaan di hari ulang tahun republik indonesia ke yang diselenggarakan
oleh panhut ri
kepemudaan Anak-anak di pengungsian
Lombok dirawat
kegembiraannya oleh beragam relawan termasuk relawan Bandung dan Marinir. Dan anak
anak-anak di pengungsian
lombok dirawat
kegembiraannya oleh beragam relawan termasuk relawan bandung dan marinir. dan anak
3.5.2.4 Tokenize
Yaitu proses dimana dokumen teks dipecah menjadi sebuah kata. Adapun contoh dari pemecahan dokumen teks yang penulis lakukan sebagai berikut:
Tabel 3.5 Proses Tokenize
Text Tokenize
keceriaan ditengah perlombaan di hari ulang keceriaan tahun republik Indonesia ke yang ditengah diselenggarakan oleh Kepemudaan perlombaan
dihari
Stopword Removal, yaitu proses penghilangan kata yang tidak mendeskripsikan sesuatu dalam Bahasa Indonesia seperti βdiβ, βkeβ, βdariβ,
βyangβ, βsedangβ, βiniβ, dan lain sebagainya. Namun didalam text classification keberadaan kata seperti βtidakβ, βbukanβ, βtanpaβ tidak begitu penting sehingga kata ini biasanya tidak ikut dihilangkan.
Berikut contoh kata dalam Bahasa Indonesia yang masuk dalam stopword list menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia):
Tabel 3.6 Stopword Removal
Yaitu proses penghilangan imbuhan yang masih melekat sehingga diperoleh sebuah kata dasar, contoh: βmembacaβ, βdibacaβ, βdibacakanβ akan dikonversi menjadi kata dasar (stem) βbacaβ. Dalam proses ini terdapat 5 aturan yaitu:
1. Menghilangkan partikel (-lah, -kah, -tah, dan -pun).
2. Menghilangkan kata ganti kepemilikan (-ku, -mu, dan -nya) . 3. Menghilangkan awalan tingkat pertama (meng-, di-, ter-, dan ke-).
4. Menghilangkan awalan tingkat kedua (per-, dan ber-).
5. Menghilangkan akhiran (-i, -kan, dan -an).
Berikut ini adalah contoh daftar kata dasar dalam Bahasa Indonesia menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia):
Tabel 3.7 Stemming
Dalam penelitian ini untuk proses stemming akan dilakukan dengan memanfaatkan library βSastrawiβ yang mana library ini memang dikhususkan untuk proses stemming dokumen teks Berbahasa Indonesia.
3.5.3 Klasifikasi
Sebuah dokumen haruslah dapat diklasifikasikan kedalam kelas yang tepat. Proses klasifikasi ini meliputi dua tahapan. Pertama, sebuah model dibuat dengan menggambarkan sekumpulan kelas data atau konsep dari sebuah populasi data yang sudah ditentukan sebelumnya. Model ini dibuat dengan menganalisa data training yang dideskripsikan berdasarkan atribut yang dimilikinya. Setiap tupel diasumsikan dimiliki oleh kelas yang sudah didefinisikan, yang ditentukan dengan sebuah atribut, yang disebut class label attribute.
Tahapan kedua adalah pengujian model terhadap data untuk mengukur tingkat akurasi model atau performanya didalam mengklasifikasikan data testing.
Setelah semuanya diukur, pengambilan keputusan dapat ditentukan untuk menggunakan model tersebut atau mengulangi proses pembentukan model menggunakan data training.
3.5.3.1 Naive Bayes Classification
Naive Bayes Clasifier pada penelitian kali ini bertujuan untuk menghitung probabilitas bersyarat pada tiap atribut(kata) tiap kelas. Tahapan- tahapan yang dilakukan pada proses klasifikasi adalah pertama bag of words bertujuan untuk mengumpulkan kata yang ada pada setiap tweet berdasarkan frekwensi kemunculan di tweet tersebut. Kata yang sudah diklasifikasi menjadi 3 jenis klasifikasi positif, negatif dan netral. Adapun tahapan naive bayes digambarkan dengan flowchart sebagai berikut:
Text Preprocessing Data latih
Data Bersih
NBC
Positif Negatif
Gambar 3.6 Flowchart NBC.
Dari gambar diagram alur diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Data latih yaitu data yang didapat dari proses crawling data. data tersebut masih bersifat data default sehingga belum dapat langsung dilakukan klasifikasi.
2. Text preprocessing dimana data latih diolah melalui proses-proses seperti convert emoticon, cleansing, case foldeing, tokenize, filetering, stopword removal dan stemming. Sehingga data kemungkinan noise akan semakin berukurang.
3. Data bersih adalah data yang sudah di proses sehingga dapat di klasifikasikan menggunakan metode NBC.
4. NBC suatu metode klasifikasi untuk mendapatkan respon masyarakat pengguna twitter dan menghasilkan tiga klasifikasi yang penulis teliti yaitu respon positif, negatif dan netral.
3.6 Pendukung Penelitian
Untuk melakukan tahapan proses sentiment analysis di perlukan adanya perangkat pendukung, diantaranya:
3.6.1 Hardware
Dalam penelitian ini spesifikasi hardware yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
Connection : Internet Access
3.6.2 Software
Untuk spesifikasi software yang digunakan pada penilitian ini dibagi menjadi 2 kategori:
Tabel 3.9 Spesifikasi Software
Kategori OS Tools
Data
Windows 10 32 bit
R GUI
Crawling and Microsoft Excel 2010
Modeling
Data
Berikut adalah susunan jadwal penelitian dari pencarian dan pemilihan objek sampai dengan penyerahan naskah publikasi penelitian.
Tabel 3.10 Jadwal Penelitian
No. Kegiatan
Bulan Pelaksanaan tahun 2018
Juli Agustus September Oktober November 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
asi sampai dengan
12. Sidang Akhir Skripsi
13.
Penyempurnaan
Naskah Akhir Skrispi
14.
Penggandaan Naskah
Akhir Skripsi dan Paper
15.
Pembuatan CD berisi
Naskah Akhir Skripsi,
Paper, dan Slide
Presentasi
16.
Penyerahan Naskah
Akhir Skripsi, Paper dan CD
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Klasifikasi data dengan Naive Bayes Classifier
Hasil dari data yang telah di proses melalui preprocessing data kemudian akan dilakukan klasifikasi data yang berupa klasifikasi sentimen dengan data acuan kata positif dan kata negatif dengan algoritma naive bayes.
4.1.1 Penentuan Data
Menentukan data untuk dilakukan klasifikasi menggunakan naive bayes sebagai berikut:
a) Data sampel : 5000 tweet b) Data latih : 795 data c) Data uji : 795 data 4.1.2 Kelas Positif dan Negatif
Kelas-kelas untuk melakukan klasifikasi data dengan acuan kata positif dan kata negatif sebagai berikut:
Tabel 4.1 Kelas negatif
. . 2265 tidak berkelanjutan 2266 tidak berperasaan
2267 tidak bertanggung jawab 2268 tidak bijaksana
4.1.3 Klasifikasi Data Training Kelas Positif
Berikut adalah klasifikasi data training dengan acuan kelas positif:
1. Penentuan Sampel data.
P(A|Sample) : sampel data yang belum diketahui kelas labelnya.
Tabel 4.3 Sample Data P(A|Sample).
2. Menghitung probabilitas kelas positif
Menghitung probabilitas dan menentukan kelas-kelas positif dari data yang belum diketahui kelasnya.
P(B|Ps) :Kelas label positif.
P(A|B) :Probabilitas terjadinya A|Sample jika B|Ps diketahui, peluang A bergantung dari nilai B.
P(B|A) :Probabilitas terjadinya B|Ps jika A|Sample diketahui, peluang B tergantung dengan peluang data sampel A
P(A) :Probabilitas A merupakan probabilitas dari total data A|Sample.
P(B) :Probabilitas B merupakan probabilitas dari total data B|Ps.
Tabel 4.4 Probabilitas kelas label positif
3. Total probabilitas dari kelas label positif
Tabel 4.5 Total probabilitas kelas label positif
No. POSITIF Total Probabilitas Kelas Label Positif 1 0,002515723
2 0
3 0,001257862 4 0
5 0,001257862 6 0,001257862
. .
. .
792 0
793 0,001257862 794 0
795 0,001257862
4.1.4 Klasifikasi Data Training Kelas Negatif
Berikut adalah klasifikasi data training dengan acuan dari kelas negatif : 1. Penentuan Sampel data.
P(A|Sample) : sampel data yang belum diketahui kelas labelnya.
Tabel 4.6 Sample Data P(A|Sample).
2. Menghitung probabilitas kelas negatif
Menghitung probabilitas dan menentukan kelas-kelas positif dari data yang belum diketahui kelasnya.
P(B|Ne) :Kelas label positif.
P(A|B) :Probabilitas terjadinya A|Sample jika B|Ne diketahui, peluang A bergantung dari nilai B.
P(B|A) :Probabilitas terjadinya B|Ne jika A|Sample diketahui, peluang B tergantung dengan peluang data sampel A.
P(A) :Probabilitas A merupakan probabilitas dari total data A|Sample.
P(B) :Probabilitas B merupakan probabilitas dari total data B|Ne.
Tabel 4.7 Probabilitas kelas label negatif
3. Total probabilitas kelas negatif.
Tabel 4.8 Total probabilitas kelas label negatif
No Negatif
Total Probabilitas Kelas Label Negatif
1 0,00754717
2 0
3 0,001257862 4 0,001257862
5 0
6 0
. .
. .
792 0
793 0,001257862 794 0
795 0
796 0,001257862
4.1.5 Hasil Klasifikasi
Telah dilakukan klasifikasi dengan acuan kata positif dan negatif dan mendapatkan nilai probabilitas, berikut adalah sentimen akhir dari nilai probabilitas negatif dan probabilitas positif.
Tabel 4.9 Sentiment Class Prediction
4.2 Skenario Pengujian dan Implementasi.
Pengujian dilakukan dengan perbandingan data training dan data latih 25%, 50%, 75% dan 100 % masing-masing data akan dihitung accuracy, recall dan precission Pada penelitian ini menggunakan persamaan untuk menghitung akurasi. Akurasi bertujuan untuk mengetahui performansi parameter akurasi dari klasifikasi yang dibangun. Berikut adalah proses implementasi dengan rapidminer:
Gambar 4.1 Proses Implementasi
Gambar 4.2 Preprocessing data
Gambar 4.3 Proses Klasifikasi
Untuk mendapatkan akurasi dari akun twitter gubernur jawa barat Ridwan Kamil, berikut adalah skenario yang dilakukan peneliti untuk mengetahui tingkat akurasi, recall dan precission:
4.2.1 Seleksi Data Fitur Persentase 25%
Hasil skenario pengujian tahap pertama dengan data persentase 25%
ditunjukan pada gambar:
Gambar 4.4 Persentase 25%.
Dari gambar diatas dengan data persentase sebanyak 25% dari data latih maka didapatkan nilai akurasi sebesar 79.29%, nilai precision 88,89% dan recall sebesar 86,92%.
4.2.2 Seleksi Data Fitur Persentase 50%
Hasil skenario pengujian tahap kedua dengan data persentase 50%
ditunjukan pada gambar:
Gambar 4.5 Persentase 50%.
Dari gambar diatas dengan data persentase sebanyak 50% dari data latih maka didapatkan nilai akurasi sebesar 83.08%, nilai precision 91% dan recall sebesar 89.65%.
4.2.3 Seleksi Data Fitur Persentase 75%
Hasil skenario pengujian tahap kedua dengan data persentase 75%
ditunjukan pada gambar:
Gambar 4.6 Persentase 75%.
Dari gambar diatas dengan data persentase sebanyak 75% dari data latih maka didapatkan nilai akurasi sebesar 83.08%, nilai precision 91.28% dan recall sebesar 89.25%.
4.2.4 Seleksi Data Fitur Persentase 100%
Hasil skenario pengujian tahap kedua dengan data persentase 100%
ditunjukan pada gambar:
Gambar 4.7 Persentase 100%.
Dari gambar diatas dengan data persentase sebanyak 100% dari data latih maka didapatkan nilai akurasi sebesar 84.38%, nilai precission 92.16% dan recall sebesar 90.05%.
4.3 Analisis Pengujian Akurasi
Dari pengujian akurasi, recall dan precission yang telah dilakukan, dapat dilihat hasil analisis pada tabel:
Tabel 4.10 Analisis pengujian akurasi.
PERSENTASE DATA
25% 50% 75% 100%
NILAI AKURASI Akurasi 79.29% 83.08% 83.08% 84.38%
Precision 88.89% 91% 91.28% 92.16%
Recall 86.92 89.65% 89.25% 90.05%
Jumlah nilai akurasi selalu berubah-ubah pada setiap persentase data latih perbedaan hasil akurasi disebabkan pada banyaknya data yang sudah diklasifikasi
menggunakan naive bayes classifier. Namun terdapat hasil nilai yang sama pada persentase 50% & 70% . persentase 25% merupakan nilai akurasi terendah dengan nilai akurasi sebesar 79.29% sedangkan akurasi tertinggi dimiliki persentase 100% dengan nilai akurasi sebesar 84.38% .
Dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa seleksi fitur tidak begitu berpengaruh terhadap hasil akurasi, hal ini dapat diketahui dari perbedaan nilai akurasi antara menggunakan seleksi fitur dan tidak, yang menghasilkan nilai akurasi yang tidak terlalu signifikan perbedaannya.
4.4 Preference Value
Tujuan dari preference value untuk mengetahui respon positif dari pengguna twitter, sehingga dapat dilihat respon positif dari gubernur jawa barat 2018. Jumlah data positif sebanyak 694 dan jumlah data negatif sebesar 101 dari total 795 data berikut adalah perhitungan preference value:
ππππππππππ ππππ’π = 694
694 + 101 β 84.38% = 0,736600252
Dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan respon positif masyarakat kepada gubernur aktif Ridwan Kamil sebesar 74% .