• Tidak ada hasil yang ditemukan

Preparasi (Pengolahan) Bahan

3.5.1. Agregat Kasar

A. Ayakan Kerikil

Prinsip kerja yaitu

1. Sampel kerikil ditimbang 501,19 gram

2. Sampel kerikil dimasukkan ke dalam ayakan yang telah disusun sesuai dengan urutannya yaitu : 38,1 mm; 19, 1 mm; 9,52 mm; 4,76 mm; 2,38 mm; 1,19 mm; 0,6 mm; 0,3 mm; 0,15 mm dan pan

3. Tutup susunan ayakan tersebut dan letakkan di Shieve Shaker Mechine, kemudian dihidupkan selama 10 menit.

4. Setelah 10 menit ayakan diambil dan ditimbang sampel kerikil yang tertahan dimasing-masing ayakan tersebut.

5. Menghitung persentase berat sampel kerikil yang tertahan pada masing- masing ayakan terhadap berat total sampel kerikil untuk menentukan persentase modulus kehalusan (fine modulus) dari kerikil.

B. Analisis Berat Jenis dan Absorbsi Kerikil

Prinsip/prosedur kerja untuk menentukan berat jenis dan absorbsi kerikil yaitu :

1. Sampel kerikil 501,19 gram direndam selama 24 jam.

2. Sampel kerikil hasil rendaman tersebut dikeringkan hingga didapat kondisi kering permukaan dengan menggunakan kain lap.

3. Kemudian sampel kerikil ditimbang (A)

4. Masukkan air ke dalam piknometer sampai setinggi permukaaan kemudian ditimbang (B)

5. Sampel kerikil dimasukkan ke dalan piknometer yang berisi air. 6. Kemudian piknometer, air dan sampel kerikil ditimbang (C). 7. Sampel kerikil dikeringkan di dalam oven selama 24 jam. 8. Sampel kerikil yang telah dioven ditimbang (D)

Densitas kerikil (

ρ

) dalam keadaan kering permukaan dapat dicari dengan rumus

ρ

kerikil= C A B A − + ... (3.1)

Sedangkan absorpsi kerikil (wa) dapat dicari dengan rumus : WAkerikil = X100% D D A− ... (3.2) 3.5.2. Agregat Halus n dengan suhu (100 ± 5) °C.

Sampel pasir dimasukkan ke dalam ayakan yang telah disusun sesuai

takkan di Shieve Shaker Machine,

5. Setelah 10 menit ayakan diambil dan ditimbang sampel pasir yang 3.5.2.1. Pasir

A. Ayakan pasir

Prinsip kerja yaitu :

1. Sampel pasir yang telah kering ove

2. Sampel pasir ditimbang sebanyak 500 gram 3.

dengan urutannya yaitu 9,52 mm; 4,76 mm; 2,38 mm; 1,19 mm; 0,6 mm; 0,30 mm; 0,3 mm; 0,15 mm dan pan

4. Tutup susunan ayakan tersebut dan le kemudian dihidupkan selama 10 menit.

6. Menghitung persentase berat sampel yang tertahan pada masing-masing ayakan terhadap berat total sampel untuk menentukan persentase modulus kehalusan ( fine modulus) dari pasir.

B. Densitas dan Absorbsi Pasir.

1. Sampel pasir dalam kondisi kering permukaan sebanyak 500 gram (A) 2. Sampel pasir dimasukkan ke dalam piknometer kemudian diisi air sampai

penuh permukaan piknometer.

3. Piknometer yang berisi sampel pasir divakum sampai hilang gelembung- gelembung udara.

4. Dimasukkan air ke dalam piknometer sampai 800 cc kemudian ditimbang (B).

5. Kemudian ditambahkan air sebanyak 800 cc ke dalam piknometer yang telah divakum kemudian ditimbang (C).

6. Kemudian sampel pasir dikeringkan sampai tidak ada kandungan air lalu ditimbang (D).

Densitas pasir (

ρ

) dalam keadaan kering permukaan dicari dengan rumus:

ρ

pasir = C A B A − + ...(3.3)

Sedangkan absorpsi pasir (wa) dapat dicari dengan rumus : WApasir = X100% D D A− ... (3.4) 3.5.2.2. Dreg A. Ayakan Dreg

Prinsip kerja yaitu :

1. Diambil sampel dreg yang telah kering oven dengan suhu (100 ± 5) °C. 2. Sampel dreg ditimbang 500 gram

3. Sampel dreg dimasukkan kedalam ayakan yang telah disusun sesuai dengan urutannya yaitu 9,52 mm; 4,76 mm; 2,38 mm; 1,19 mm; 0,6 mm; 0,30 mm; 0,3 mm; 0,15 mm dan pan

4. Tutup susunan ayakan tersebut dan letakkan di Shieve Shaker Mechine, kemudian dihidupkan selama 10 menit.

5. Setelah 10 menit ayakan diambil dan ditimbang sampel dreg yang tertahan dimasing-masing ayakan tersebut.

6. Menghitung persentase berat sampel yang tertahan pada masing-masing ayakan terhadap berat total sampel untuk menentukan persentase modulus kehalusan ( fine modulus) dari dreg yang digunakan.

B. Densitas dan Absorbsi Dreg

1. Disediakan sampeldreg dalam kondisi kering permukaan sebanyak 500 gr (A)

2. Sampel dreg dimasukkan ke dalam piknometer kemudian diisi air sampai penuh permukaan piknometer.

3. Piknometer yang berisi sampel dreg divakum sampai hilang gelembung- gelembung udara.

4. Dimasukkan air ke dalam piknometer sampai 800 cc kemudian ditimbang(B).

5. Kemudian ditambahkan air sebanyak 800 cc ke dalam piknometer yang telah divakum kemudian ditimbang (C).

6. Kemudian sampel dreg dikeringkan sampai tidak ada kandungan air lalu ditimbang (D)

Densitas dreg (

ρ

) dalam keadaan kering permukaan dicari dengan rumus

ρ

dreg = C A B A − + ... (3.5)

Sedangkan absorpsi dreg (wa) dapat dicari dengan rumus :

WAdreg = X100% D

D A

3.5.2.3. Grit

A. Ayakan grit

Prinsip kerja yaitu :

1. Diambil sampel grit yang telah kering oven dengan suhu (100 ± 5) °C. 2. Sampel grit ditimbang 500 gram

3. Sampel grit dimasukkan ke dalam ayakan yang telah disusun sesuai dengan urutannya yaitu 9,52 mm; 4,76 mm; 2,38 mm; 1,19 mm; 0,6 mm; 0,30 mm; 0,3 mm; 0,15 mm dan pan

4. Tutup susunan ayakan tersebut dan letakkan di Shieve Shaker Mechine, kemudian dihidupkan selama 10 menit.

5. Setelah 10 menit ayakan diambil dan ditimbang sampel grit yang tertahan dimasing-masing ayakan tersebut.

6. Menghitung persentase berat sampel yang tertahan pada masing-masing ayakan terhadap berat total sampel untuk menentukan persentase modulus kehalusan (fine modulus) dari grit yang digunakan.

B. Densitas dan Absorbsi Grit.

1. Disediakan sampel grit dalam kondisi kering permukaan sebanyak 500 gram (A)

2. Sampel grit dimasukkan ke dalam piknometer kemudian diisi air sampai penuh permukaan piknometer.

3. Piknometer yang berisi sampel grit divakum sampai hilang gelembung- gelembung udara.

4. Dimasukkan air ke dalam piknometer sampai 800 cc kemudian ditimbang (B).

5. Kemudian ditambahkan air sebanyak 800 cc kedalam piknometer yang telah divakum kemudian ditimbang (C).

6. Kemudian sampel grit dikeringkan sampai tidak ada kandungan air lalu ditimbang (D).

Densitas grit (

ρ

) dalam keadaan kering permukaan dicari dengan rumus :

ρ

grit= C A B A − + ... (3.7)

Sedangkan absorpsi grit (wa)dapat dicari dengan rumus :

% 100 X D D A− WAgrit = ... (3.8)

K

Sampel aspal beton yang ca

omposisi Sampel

mpurannya pakai limbah pulp yaitu dreg dan grit sebagai substitusi pasir, maka dalam penelitian ini ada 11 komposisi untuk sampel aspal beton untuk pengujian densitas, penyerapan air, kuat tekan, kuat tarik belah, dan kua

1. Semen = 308 kg 2. Pasir = 834 kg

el aspal beton dengan limbah pulp yaitu dreg dan grit sebagai substitusi pasir adalah sebagai berikut :

1. Untuk komposisi 100 % pasir, 0 % dreg dan 0 % grit dicampur dengan semen, kerikil dan air maka akan dilakukan pengujian pada benda uji yaitu: densitas, penyerapan air, kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat

2. Untuk komposisi 90 % pasir, 5 % dreg dan 5 % grit dicampur dengan semen, kerikil dan air maka akan dilakukan pengujian pada benda uji t patah. Berdasarkan mix design bahan untuk komposisi campuran untuk 1 m3 beton normal K 175 (agregat dalam keadaan kering permukaan) adalah sebagai berikut

3. Kerikil = 1081 kg 4. Air = 185 kg Komposisi samp

yaitu: densitas, penyerapan air, kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat patah.

3. Untuk komposisi 80 % pasir, 10 % dreg dan 10 % grit dicampur dengan semen, kerikil dan air maka akan dilakukan pengujian pada benda uji yaitu: densitas, penyerapan air, kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat patah.

4. Untuk komposisi 70 % pasir, 15% dreg dan 15 % grit dicampur dengan semen, kerikil dan air maka akan dilakukan pengujian pada benda uji yaitu: densitas, penyerapan air, kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat patah.

5. Untuk komposisi 60 % pasir, 20 % dreg dan 20 % grit dicampur dengan semen, kerikil dan air maka akan dilakukan pengujian pada benda uji yaitu: densitas, penyerapan air, kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat patah.

6. Untuk komposisi 50 % pasir, 25 % dreg dan 25 % grit dicampur dengan semen, kerikil dan air maka akan dilakukan pengujian pada benda uji yaitu: densitas, penyerapan air, kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat patah.

7. Untuk komposisi 40 % pasir, 30 % dreg dan 30 % grit dicampur dengan semen, kerikil dan air maka akan dilakukan pengujian pada benda uji

yaitu: densitas, penyerapan air, kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat patah.

8. Untuk komposisi 30 % pasir, 35% dreg dan 35 % grit dicampur dengan semen, kerikil dan air maka akan dilakukan pengujian pada benda uji yaitu: densitas, penyerapan air, kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat patah.

9. Untuk komposisi 20 % pasir, 40 % dreg dan 40 % grit dicampur dengan semen, kerikil dan air maka akan dilakukan pengujian pada benda uji yaitu : densitas, penyerapan air, kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat patah. 10. Untuk komposisi 10 % pasir, 45% dreg dan 45 % grit dicampur dengan

semen, kerikil dan air maka akan dilakukan pengujian pada benda uji yaitu: densitas, penyerapan air, kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat patah.

11. Untuk komposisi 0 % pasir, 50 % dreg dan 50 % grit dicampur dengan semen, kerikil dan air maka akan dilakukan pengujian pada benda uji yaitu: densitas, penyerapan air, kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat patah.

Dokumen terkait